Anda di halaman 1dari 3

Obat Tradisional

Obat tradisional (OT) merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah digunakan
selama berabad-abad untuk pemeliharaan dan peningkatan serta pencegahan dan pengobatan
penyakit. Berdasarkan bukti secara turun temurun dan pengalaman (empiris), OT hingga kini masih
digunakan oleh masyarakat di Indonesia dan di banyak negara lain. Sebagai warisan budaya bangsa
yang telah terbukti banyak memberi kontribusi pada pemeliharaan kesehatan (Ditjen POM, 2008).
Dalam perjalanan sejarahnya, dengan didorong dan ditunjang oleh perkembangan iptek serta
kebutuhan upaya kesehatan modern, OT telah banyak mengalami perkembangan. Perkembangan
yang dimaksud mencakup aspek pembuktian dan keamanannya, jaminan mutu, bentuk sediaan, cara
pemberian, pengemasan, dan penampilan serta teknologi produksi. Untuk mendorong peningkatan
pemanfaatan OT Indonesia sekaligus menjamin pelestarian jamu, Indonesia memprogamkan
pengembangan secara berjenjang ke dalam kelompok jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka
(Ditjen POM, 2008).
2.2 Simplisia

2.2.1 Pengertian Simplisia

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah lama dimiliki oleh nenek moyang kita dan
hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara ilmiah. 5
Dan Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat mengingat kuatnya keterkaitan
bangsa Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu. Bagian-bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut
bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan
bentuk (Gunawan, 2010).
Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan
dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih
dari 600C (Ditjen POM, 2008).
Simplisia merupakan bahan awal pembuatan sediaan herbal. Mutu sediaan herbal sangat dipengaruhi
oleh mutu simplisia yang digunakan. Oleh karena itu, sumber simplisia, cara pengolahan, dan
penyimpanan harus dapat dilakukan dengan cara yang baik. Simplisia adalah bahan alam yang
digunakan sebagai bahan sediaan herbal yang belum mengalami pengolahan apapun dan kecuali
dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang telah dikeringkan (Ditjen POM, 2005).
2.2.2 Penggolongan Simplisia

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:


a. Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat
tumbuhan. Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau dengan
cara tertentu dikeluarkan dari selnya 6
atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya (Ditjen POM, 1995).
b. Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan. Contohnya adalah minyak ikan dan madu (Gunawan, 2010).
c. Simplisia pelikan atau mineral

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana. Contohnya serbuk seng dan serbuk tembaga
(Gunawan, 2010).

Anda mungkin juga menyukai