Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Uji penetrasi standar, selanjutnya disebut sebagai uji SPT bertujuan untuk menentukan
tahanan tanah pada dasar lubang bor terhadap penetrasi dinamis dari split barrel sampler
(atau konus padat) dan memperoleh contoh tanah terganggu untuk tujuan identifikasi tanah.
Uji SPT digunakan terutama untuk penentuan kekuatan dan sifat deformasi tanah berbutir
kasar. Uji SPT juga dapat digunakan memperoleh informasi bernilai untuk jenis tanah
lainnya. Pengujian ini harus dilakukan dengan mengikuti persyaratan yang diberikan di dalam
SNI 4153:2008.
Untuk jumlah minimum penyelidikan tanah khususnya uji penetrasi standar dan uji sondir
adalah:
a) Struktur memanjang (jalan raya, rel kereta, kanal, tanggul, runway dan taxiway):
Satu titik per 50 sampai 200 meter, kecuali runway atau taxiway jarak maximum
dibatasi 100 m. Jarak yang besar dapat dipakai pada investigasi awal
Tambah titik diantaranya apabila hasil investigasi awal menunjukan adanya variasi
tanah yang perlu diinvestigasi lebih detail
b) Jembatan
Untuk jembatan konvensional dengan bentang < 50 meter, minimum 1 titik pada tiap
abutmen dan pilar per 2 jalur lalu lintas
Untuk jembatan khusus dengan bentang ≥ 50 meter atau jembatan di laut, ditentukan
oleh tenaga ahli geoteknik
CATATAN: untuk jumlah titik bor, konsultan perencana diwajibkan menjamin jumlah
ketercukupan dan keakuratan data tanah yang digunakan dalam perencanaan.
Sedangkan penyelidikan tanah yang menjadi opsional untuk dilakukan antara lain :
1) Uji Pressuremeter, PMT, berupa silinder karet yang dimasukkan ke dalam lubang bor hingga
kedalaman uji dan kemudian dikembangkan pada arah radial. Sistem ini sering disebut juga
dengan istilah preboring pressuremeter. Keuntungan dari uji ini adalah karena modulus geser
tanah dapat diperoleh dilapangan (in-situ). Demikian pula besarnya koefisien tekanan tanah
lateral at rest atau Ko. Besaran-besaran lain seperti kuat geser tanah juga dapat diperoleh
dari uji ini.
Hasil uji harus digunakan terutama untuk penentuan profil tanah bersama-sama dengan hasil
dari pengambilan contoh menggunakan pengeboran dan penggalian atau sebagai
perbandingan relatif pengujian lapangan lainnya. Hasil uji ini juga dapat digunakan untuk
penentuan kekuatan dan deformasi sifat tanah, umumnya dari jenis tanah berbutir kasar
tetapi juga mungkin di tanah berbutir halus, melalui korelasi yang sesuai.
Selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan kedalaman lapisan tanah yang sangat padat
yang menunjukkan, misalnya panjang tahanan ujung tiang.