GLIKOGENOLISIS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5:
TINGKAT 1 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
PRODI DIII KEPERAWATAN SUTOPO
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya dan dengan seizin serta pertolongan-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini berjudul tentang “Glikogenolisis” dimana dimaksud untuk membantu dalam
proses pembelajaran khususnya dalam perkuliahan Ilmu Biomedik Dasar ini dan dapat di jadikan
referensi untuk lebih mengembangkan cakrawala berpikir.
Dalam penyusunan makalah ini Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritikan maupun sumbang saran yang sifatnya membangun isi
pembahasan makalah ini sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan
selanjutnya.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi para mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....................
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………...................
BAB I
PENDAHULUAN……………………….............................………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN………………………………................................
……………………………….
2.1 DEFINISI
GLIKOGENOLISIS..............................................................................................
2.1.1 Kapan Glikogenolisis
terjadi.......................................................................................
2.1.2 Proses terjadinya
Glikogenolis...................................................................................
2.2 DAMPAK
GLEKOGENILISI................................................................................................
2.2.1 Hipoglikemia Penderita
Diabetes...............................................................................
2.2.2 Hipoglikemia karena Penggunaan Obat – obatan
lainnya..........................................
2.2.3 Hipoglikemia yang tidak Berhubungan Dengan Obat –
obatan...............................
2.2.4 Hipoglikemia
Reaktif...........................................................................................
......
2.2.5 Mekanisme
Hipoglikemia.................................................................................
..........
2.2.6 Gejala
Hipoglikemia.................................................................................
.................
2.2.7 Prinsip
Pengobatan....................................................................................
.................
2.2.8 Kesadaran Mengontrol Gula
Darah............................................................................
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………….................................….....
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………..................
.
3.2 SARAN………..
………………………………………………………………….................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu glikogen dan lisis yaitu
pemecahan atau penguraian. Sehingga Glikogenolisis merupakan proses pengubahan dari
polisakarida yaitu glikogen menjadi monosakarida yaitu glukosa. Proses glikogenolisis
ini terjadi dalam tubuh karena kadar glukosa dalam tubuh sudah mulai kekurangan akan
kandungan glukosa akibat berbagai aktivitas baik dalam maupun luar tubuh. Aktivitas
dari luar tubuh seperti berlari, berjalan, bersepeda, berenang, dll. Sedangkan aktivitas dari
dalam tubuh sendiri meliputi proses respirasi, pencernaan, sistem kerja syaraf, dll. Tujuan
dari glikogenolisis ini terbagi menjadi dua yaitu:
b. Di hati : proses ini dilakukan untuk mempertahankan kadar gula dalam darah
pada saat jeda waktu makan.
Glikogenesis adalah proses pemecahan glikogen. Glikogen adalah bentuk karbohidrat
yang tersimpan dalam sel hewan. Glikogenolisis terjadi jika asupan makanan tidak cukup
memenuhi energi yang dibutuhkan tubuh sehinggah untuk mendapatkan energi tubuh
mengambil alternatif lain yaitu dengan menggunakan simpanan glikogen yang terdapat
dalam hati atau otot.
Penyakit liver merupakan penyakit yang sering timbul pada mereka yang pekerja
keras tetapi tidak mempunyai sumber energi yang banyak. Kekurangan sumber energi
terjadi karena para pekerja yang work alkoholik itu terkadang lupa makan tepat waktu
sehingga kebutuhan tenaga untuk melakukan kerja sangat banyak tetapi asupan energi
kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan. Akhirnya untuk dapat memenuhi
kebutuhan energi tersebut, tubuh terpaksa harus merubah glikogen menjadi glukosa
sehingga terjadilah peristiwa glikogenolisis.
Suatu proses hidrolisa glikogen sel posporolitik di dalam saluran gastrointestinal (di
sitosol). Proses ini dikontrol oleh hormon, enzym, kation dan nukleotida. Pada otot
skeletal ada 2 macam posporilase glikogen yaitu posporilase glikogen A (yang aktif) dan
B (yang non aktif). Posporilase glikogen B di otot dapat aktif bila konsentrasi AMP
tinggi.
Proses glikogenolisis di hati sama dengan di otot, yang berbeda adalah hormon yang
terlibat yaitu glucagon. Di hati bila terjadi konsentrasi gula darah menurun, maka
glucagon di produksi tinggi di sel, maka glikogen hati akan di degradasi akibatnya
glucosa darah normal kembali.
Proses pada saat makan, hati dapat menarik simpanan glikogennya untuk
memulihkan glukosa di dalam darah (glikogenolisis) atau dengan bekerja bersama
ginjal, mengkonversi metabolit non karbohidrat seperti laktat, gliserol dan asam
amino menjadi glukosa. Upaya untuk mempertahankan glukosa dalam konsentrasi
yang memadai di dalam darah sangat penting bagi beberapa jaringan tertentu,
glukosa merupakan bahan bakar yang wajib tersedia, misalnya otak dan eritrosit
(Murray et al., 2000).
Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang
membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam
kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,
atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh
mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula
darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar
adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati
untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Dan parahnya jika kadar
gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan oleh insulin atau obat lain
(sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar
gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka
obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu banyak.
Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang
lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan
stupor. Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang
menyebabkan hipoglikemia.
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya jika terdapat
penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau
mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa
menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula
darah yang cukup. Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam
berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki
kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia
diantara jam-jam makannya.
Jika hipoglikemia yang terjadi itu akibat adanya tumor penghasil insulin, maka
cara penyembuhannya adalah harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum
pembedahan, biasanya diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh
tumor (misalnya diazoksid). Untuk seseorang yang sering mengalami
hipoglikemia, tapi bukan penderita diabetes, dapat menghindari serangan
hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal, perhatikan pola makan,
olah raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi
energi dan merangsang produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan
emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter. Bagi yang jelas
terkena hipoglikemia dapat menaikkan kembali kadar gula darahnya dengan
mengonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa), jus buah, air gula,
atau segelas susu. Atau bisa juga mengkonsumsi HD Clover Honey. Madu ini
mengandung fruktosa dan glukosa alami yang mudah diubah menjadi energi oleh
tubuh. Kandungan fruktosanya bisa menjadi sumber energi dan aman bagi
penderita diabetes sehingga tetap dapat diet tanpa terkena resiko hipoglikemia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang
membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam
kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,
atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan
3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kata sempurna.Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan
dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut.Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.