Anda di halaman 1dari 4

PANITIA PELAKSANA

FOLLOW UP PELATIHAN KADER DASAR (PKD) KE - I


PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
X-02 KOTA PALANGKA RAYA
Sekretariat: Jl. G.Obos VII, Palangka Raya, Kalimantan Tengah / Kode Pos. 73112
Telp/Hp. 0814 6682 3273, E-mail : pc.pmii.pkyx02@gmail.com

9.1.3 lenis Konflik

Konflik dalam organisasi ada beberapa jenis, yaitu konflik (1) intraindividu, (2)
antarindividu, (3) antarkelompok, (4) organisasi, (5) konstruktif, (6) destruktif, (7) kebutuhan
individu, (8) peranan dengan peranan, (9) individu dengan individu, (10) tujuan, (11)
peranan, (12) nilai, (13) kebuakam (N) instrumental, (15) emosional-sosial, (16) negosiasi,
dan(17) kekuatan dan ketergantungan Secar Iebih nnci jenis konflik tersebut akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Konflik intraindividu adalah konfllk yang dialami oleh individu dengan dirinya
sendiri karena adanya tekanan peran dan ekspektasi di luar berbeda keinginan atau
harapannya.
b. Konflik antarindividu adalah konflik yang terjadi antarindividu yang berada dalam
satu kelompok atau antarindividu pada kelompok yang berbeda.
c. Konflik antarkelompok adalah konflik yang terjadi secara kolektif antara satu
kelompok dengan kelompok yang lain.
d. Konflik organisasi adalah konflik yang terjadi antar unit organisasi yang bersifat
struktural maupun fungsional.
e. Konflik konstruktif adalah konflik yang mempunyai nilai positif bagi pengembangan
organisasi.
f. Konflik destruktif adalah konflik yang berdampak negatif bagi pengembangan
organisasi.
g. Konflik kebutuhan individu adalah konflik yang terjadi dalam organisasi karena
adanya pertentangan kebutuhan dan keinginan karyawan dengan organisasi.
h. Konfllk peranan dengan peranan adalah konflik yang terjadi karena setiap karyawan
dalam organisasi memiliki peranan yang berbeda-beda dan pada saat karyawan untuk
melaksanakan peranan sebaik-baiknya akan muncul konflik.
i. Konflik individu dengan individu lainnya adalah konflik yang terjadi ketika individu
berinteraksi dengan individu yang lain, karena adanya perbedaan latar belakang, pola
plkll, kepribadian, minat, persepsi, pola tindak, dan Iain-lain.
j. Konflik tuiuan adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan tujuan
antarindividuz kelompok atau organisasi yang bisa menimbulkan konflik.
k. Konflik peranan adalah konflik yang terjadi karena individu dalam organisasi
memainkan banyak peran.
l. Konfllk mlai adalah konflik yang terjadi karena tidak cocok nilai yang dianut oleh
individu sistem nilai yang dtanut oleh organisasi.
m. Konflik kebijakan adalah konflik yang muncul pada individu atau kelompok karena
tidak sependapat dengan kebijakan yang dttetapkan organisasi.
n. Instrumental conflict adalah konflik yang terjadi karena ketidakpahaman
antarkomponen dalam organisasi dan proses pengoperasiannya.
o. Socio-emotional conflict adalah konflik yang berkaitan dengan identitas, kandungan
emosi, citra diri, prasangka, kepercayaan, keterikatan, identifikasi terhadap kelompok,
lembaga, dan lambang-Iambang tertentu, sistem nilai dan reaksi individu dengan yang
lainnya.
p. Negotiating conflict adalah ketegangan-ketegangan yang dirasakan pada waktu proses
negosiasi terjadi baik antara individu dengan individu maupun kelompok dengan
kelompok.
q. Power and dependency conflict adalah konflik kekuasaan dan ketergantungan
berkaitan dengan persaingan dalam organisasi, misalnya pengamanan dan penguatan
kedudukan yang strategis.

9.1.4 Penyebab Konflik


Konflik yang terjadi dalam organisasi disebabkan oleh beberapa hal, di
antaranya (a) saling bergantungan dalam pekerjaan satu dengan sama lain untuk
menyelesaikan pekerjaan, (b) perbedaan tujuan, (c) perbedaan persepsi, (d)
masalah komunikasi (sumber komunikasi, pesan, penerima pesan, dan saluran),
(e) struktur organisasi (ada banyak departemen/fungsi yang memiliki tujuan,
kepentingan dan program sendiri-sendiri yang berbeda satu sama lainnya), dan (f)
faktor manusia (memiliki sifat dan kepribadian yang unik)
PANITIA PELAKSANA
FOLLOW UP PELATIHAN KADER DASAR (PKD) KE - I
PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
X-02 KOTA PALANGKA RAYA
Sekretariat: Jl. G.Obos VII, Palangka Raya, Kalimantan Tengah / Kode Pos. 73112
Telp/Hp. 0814 6682 3273, E-mail : pc.pmii.pkyx02@gmail.com

9.1.5 Proses Konflik


Proses konflik yang terjadi dalam organisasi melalui enam tahapan, yaitu tahap (a) |
latent conflict, (b) ll perceived conflict, (c) III felt conflict, (d) IV manifest conflict,
(e) V conflict resolution, dan (d) conflict ahemact (Sopih, 2008). Secara rinci
penjelasan masing-masing proses konflik tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.1.
9.1.6 Hubungan Konflik dengan Kinerja
Konflik daiam organisasi berhubungan erat dengan kinerja karyawan. kepada
tingkat optimal (tmk B pada Gambar 9.1) menghasilkan kinerja karyawan tinggl
arena kondis karyawan bekerja semangat, inovatif, melakukan perubahan dan
naencarl cara pfemecahan ma sehmgga outcome yang dlhasiJkan oleh karyawan
secara kuantitas 'dan kualitas sesuai d standar yang telah ditentukan oleh
organisasi. Pada kondisi konflik ndak ada atau rendah pada Gambar 9.1) dan
konflik tinggi (titik C pada Gambar 9.1) menunjukkan kinerja ka yang rendah
karena pada kondisi ini karyawan apatis, stagnan, tidak responsif terhadap
perkurang ide-ide baru dan terjadi kondisi kekacauan, tidak ada kerja sama dan
koordinasi. U secara rinci dapat dilihat pada Tabel 9.2. Yang ' ini saiah enSan (titi
A Wawan ubahan, raian ini.
9.1.7 Strategi Manajemen Konflik (SMK)
menurun pandangan hubungan kemanusiaan harus dikelola karena konflik pada
tingkat akan berpengaruh pesat terhadap kemana karyawan. Oleh karena itu,
konflik pada manusi harus dukela dengan strategi yang tepat sehingga konflik
bisa memberikan manfaat bagi orgamsaq dalam memngkatkan kmeria karyawan.
SIralegi managemen konflik menurut Gordon (1990) dan Thoha (I995) ada tiga,
yaitu (a) menang kalah, (b) kalah-kalah, dan (3) menang-menang tetapi Nimran
(1999). strategi manajemen konflik ada lima, yaitu strategi manapemen (3) Wm,
(b) kolabowsi (c)peng1indaran, (d) akomodasi, dan (e) kompromi.
u nu. _ ..

Anda mungkin juga menyukai