Anda di halaman 1dari 4

Bahan baku pembuatan heksaklorobutadiene yaitu 1,3 butadiene dan

klorin. Dimana 1,3 butadiene didatangkan dari PT Chandra Asri Tbk di


Cilegon. Sedangkan untuk klorin didatangkan dari PT Asahimas Chemical di
Cilegon. Hasil utama dari proses ini adalah Hexaklorobutadiene dengan
kemurnian 98 % dengan fase cair. Produk samping dalam proses ini adalah
Asam Klorida.

Proses pembuatan Hexaklorobutadiene dengan mereaksikan 1,3 Butadiene


dan Klorin dalam fase gas. Reaktan berupa 1,3 Butadiene dan Klorin yang
disimpan pada fase cair dalam tangki bertekanan tinggi. Tangki 1 (T-01) yang
berisi 1,3 Butadiene dan Tangki 2 (T-02) yang berisi Klorin. Tangki 1 diuapkan
menggunakan Vaporizer 01 (V-01) dan Tangki 2 diuapkan juga menggunakan
vaporizer 02 (V-02). Vaporizer hanya menguapkan 80% umpan yang masuk
agar transfer panasnya optimal sehingga output dari vaporizer dipisahkan
dengan Separator 01 (SP-01) dan Separator 02 (SP-02). Fase cair dari SP-01
direcycle kembali menuju V-01, begitu juga fase cair SP-02 yang direcycle
menuju V-02.
Fase uap dari SP-01 dan SP-02 melalui pipa dipanaskan dengan Furnace
(F-01). Uap tadi dipanaskan dengan Furnace (F-01) hingga mencapai suhu 400
o
C. Output dari F-01 masuk kedalam reaktor untuk sintesis
Hexaklorobutadiene. Reaktor (R-01) adalah Fixed Bed Reaktor dengan katalis
Ferric Cloric. Kondisi operasi reaktor pada tekanan 2 atm, suhu 400 – 540 o C,
dan konversi 98 % terhadap 1,3 butadiene. Karena reaksi yang eksoterm
dibutuhkan pendingin dalam rentang suhu tersebut,sehingga dipilih Downterm.
Suhu dari reaksi di manfaatkan terlebih dahulu panasnya melalui Wash Heat
Boiler 01 (WHB-01) untuk membuat steam untuk semua Vaporizer. Agar
didapatkan produk dalam fase cair, keluaran WHB-01 diembunkan dengan
Condenser Parsial 01 (CDP-01). Hexaklorobutadiene mempunyai titik didih
yang lebih tinggi dibandingkan komponen lainnya sehingga mudah dipisahkan
dengan Separator 03 (SP-03). Fase cair hasil pemisahan SP-03 merupakan
produk utama yaitu Hexaklorobutadiene dengan kemurnian 98 %, disimpan
dalam tangki 4 (T 04). Fase uap dari SP-03 mengandung Asam Klorida dalam
jumlah besar, yang dapat diabsorb dengan menara Absorber 01 (ABS-01).
Menara absorber yang digunakan adalah Packed Bed Absorber. Absorben yang
digunakan untuk menjerap Asam Klorida adalah air.
Hasil bawah dari menara Absorber adalah Asam Klorida dengan
kemurnian 37 %. Asam Klorida sebagai produk samping disimpan dalam
Tangki 03 (T-03). Hasil atas menara absorber mengandung klorin, 1,3 butadien
dan butena, sehinggadi alirkan ke Unit Pengolahan Lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai