Anda di halaman 1dari 4

MODUL 4

INFLAMASI NONINFEKSI SUSUNAN MUSKULOSKELETAL

Skenario Usia Bertambah Sakit pun Bertambah

Aminah mempunyai seorang ibu yang berumur 82 tahun, penderita DM type 2 terkontrol,
yang masih bisa melakukan perjalanan jauh.Ini mungkin karena dulunya rajin berolahraga dan
sekarang pun rutin melakukan senam osteoporosis sehingga masih kuat. Namun dalam
beberapa minggu ini nenek mengeluhkan sakit di lutut kanan.Nyeri sangat meningkat ketika
bangun pagi, sendi lutut kaku tidak bisa digerakkan, yang beberapa menit kemudian baru
bisa dibawa berjalan namun masih sakit untuk diinjakkan.Sejak menderita sakit tersebut
ibunya tidak begitu ceria seperti biasanya. Aminah juga sedang dirudung kesedihan karena
anaknya yang bungsu, perempuan yang berumur lima tahun juga sering sakit lutut, sering jatuh
dan juga bengkak pada kedua lututnya. Dokter pada waktu itu mendiagnosa Hanifah
menderita rachitis, yang pada saat ini anaknya masih dalam pengobatan. Untuk mengurangi
rasa cemasnya Aminah langsung membawa ibunya ke Puskesmas. Dari anamnesis didapatkan
riwayat jatuh dan mengalami fraktur ketika ibunya masih berumur 35 tahun. Ditemukan
swelling pada lutut kanan karena effusi di sendi lutut, ROM terbatas.Dokter merujuknya ke
RS untuk pemeriksaan selanjutnya. Di RS ditemukan lutut kanan mengalami deformitas
yang pada pemeriksaan x-ray terlihat adanya osteofit dan genu varus. Pada aspirasi cairan
sendi ditemukan cairan serosa. Kadar asam urat darah normal. Dokter mengatakan terdapat
kerusakan di sendi lutut ibunya yang akan di terapi awal dengan debridement arthroscopy.
Apabila tidak ada perbaikan dalam waktu tiga bulan akan dilakukan Total Knee
Replacement (TKR).

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada ibu dan anak Aminah?

JUMP 1: TERMINOLOGI

1. Swelling
2. Osteofit
3. cairan serosa
4. Total Knee Replacement (TKR)
5. rachitis: kelainan pertumbuhan tulang pada anak yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh, sehingga mudah patah
6. debribdement artroscopy: prosedur tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan sendi,
tulang rawan, atau tulang tetap yang mengalami kerusakan atau terinfeks

JUMP 2 3

1. Apa yang menyebabkan nenek mengeluhkan sakit di lutut kanan.Nyeri sangat meningkat
ketika bangun pagi, sendi lutut kaku tidak bisa digerakkan?
Keluhan osteoartritis yang paling sering dirasakan yaitu nyeri sendi, terutama saat sendi
bergerak atau menanggung beban, dan akan berkurang saat istirahat. Seringkali penderita
merasakan nyeri pada sendi asimetris yang meningkat secara bertahap selama beberapa tahun.
Nyeri pada pergerakan dapat timbul akibat iritasi kapsul sendi, periostitis dan spasme otot
periartikular.

Pada tahap awal, nyeri hanya terlokalisasi pada bagian tertentu, tetapi bila berlanjut, nyeri
akan dirasakan pada seluruh sendi yang terkena OA. Nyeri ini seringkali disertai bengkak,
penurunan ruang gerak sendi, dan abnormalitas mekanis.

Keterbatasan gerak biasanya berhubungan dengan pembentukan osteofit, permukaan


sendi yang tidak rata akibat kehilangan rawan sendi yang berat atau spasme dan kontraktur otot
periartikular. Kekakuan sendi juga dapat ditemukan pada penderita OA setelahsendi tidak
digerakkan beberapa lama (gel phenomenon), tetapi kekakuan ini akan hilang setelah sendi
digerakkan. Kekakuan yang terjadi pada pagi hari biasanya berlangsung tidak lebih dari 30
menit. Selain itu, juga didapatkan pembesaran tulang di sekitar sendi, efusi sendi, dan krepitasi.
Pada OA lutut, gejala spesifik yang dapat timbul adalah keluhan instabilitas pada waktu naik
turun tangga.

2. Apakah ada hub usia dan JK dengan keluhan? OA yang semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Lebih dari 80% individu berusia lebih dari 75 tahun terkena
OA. Bukti radiografi menunjukkan insidensi OA jarang pada usia di bawah 40 tahun.
OA hampir tidak pernah terjadi pada anak-anak dan sering pada usia di atas 60 tahun.7
Meskipun OA berkaitan dengan usia, penyakit ini bukan merupakan akibat proses
penuaan yang tak dapat dihindari.
Wanita berrisiko terkena OA dua kali lipat dibanding pria.Walaupun prevalensi
OA sebelum usia 45 tahun kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi di atas 50
tahun prevalensi OA lebih banyak pada wanita, terutama pada sendi lutut.7,8 Wanita
memiliki lebih banyak sendi yang terlibat dan lebih menunjukkan gejala klinis seperti
kekakuan di pagi
hari, bengkak pada sendi, dan nyeri di malam hari.Meningkatnya kejadian OA pada
wanita di atas 50 tahun diperkirakan karena turunnya kadar estrogen yang signifikan
setelah menopause.
3. Mengapa Nyeri sangat meningkat ketika bangun pagi?
4. Apakah sama penyakit anak aminah dengan ibunya? Beda, Rakhitis adalah pelunakan
dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karenakekurangan vitamin D yang
ekstrim dan berkepanjangan. Sedangkan osteoarthritis adalah kondisi medis yang
menyakitkan dari sendi, yang memburuksecara progresif. Penyakit ini disebut dengan
penyakit degenerative, yg biasa menyerang lansia.
5. Apakah ada hub didapatkan riwayat jatuh dan mengalami fraktur ketika ibunya
masih berumur 35 tahun dengan keluhan? Ada hub, riwayat Trauma lutut akut, terutama
kerusakan pada ligamentum cruciatum dan robekan meniskus pada lutut merupakan
faktor risiko timbulnya OA lutut, dan berhubungan dengan progresifitas penyakit.
Perkembangan dan progresifitas OA pada individu yang pernah mengalami trauma lutut
tidak dapat dicegah, bahkan setelah kerusakan ligamentum cruciatum anterior diperbaiki.
6. Interpretasi dari px? Beberapa pertanda biokimia yang dipandang dapat dipergunakan untuk
menilai kerusakan rawan sendi antara lain Fragmen C terminal dari kolagen tipe II C2C dan
C1,2C. Kadar kedua fragmen tersebut dapat dideteksi di cairan sendi dan serum. Beberapa
penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar C2C dan C1,2C dalam serum
mengindikasikan adanya peningkatan degradasi rawan sendi. Selain itu dilaporkan pula bahwa
kadar C2C juga dapat memprediksi peningkatan risiko progresifisitas kerusakan sendi secara
radiografis 4 tahun ke depan pada pasien OA dini. Kadar C2C juga dapat digunakan untuk
monitoring efek terapi, dimana keberhasilan terapi akan menurunkan kadarnya.3 Bila dicurigai
terdapat robekan meniskus atau ligamen, dapat dilakukan pemeriksaan MRI yang akan
menunjukkan gambaran tersebut lebih jelas.

Untuk menentukan diagnostik OA selain melalui pemeriksaan fisik juga diperlukan pemeriksaan
penunjang seperti radiologis dan pemeriksaan laboratorium. Foto polos dapat digunakan untuk
membantu penegakan diagnosis OA walaupun sensivitasnya rendah terutama pada OA tahap awal. USG
juga menjadi pilihan untuk menegakkan diagnosis OA karena selain murah, mudah diakses serta lebih
aman dibanding sinar-X, CT-scan atau MRI

Gambaran radiologi OA sebagai berikut:

Pembentukan osteofit: pertumbuhan tulang baru (semacam taji) yang terbentuk di tepi sendi.
Pembentukan osteofit pada OA diperkirakan merupakan respon perbaikan sendi yang ireguler. Sampai saat
ini, pembentukan osteofit pada OA masih belum dapat dijelaskan dengan pasti. Beberapa studi pada tikus
menemukan bahwa osteofit terbentuk akibat meningkatnya vaskularisasi subkondral, metaplasia jaringan ikat
synovial, dan osifikasi kartilago. Pembentukan osteofit didukung oleh sel-sel prekursor pada periosteum dan
TGF-β

Penyempitan rongga sendi : hilangnya kartilago akan menyebabkan penyempitan rongga sendi yang
tidak sama.- Badan yang longgar : badan yang longgar terjadi akibat terpisahnya kartilago dengan
osteofit. - Kista subkondral dan sklerosis: peningkatan densitas tulang di sekitar sendi yang terkena
dengan pembentukan kista degeneratif

Bagian yang sering terkena OA - Lutut :

Sering terjadi hilangnya kompartemen femorotibial pada rongga sendi. Kompartemen bagian medial
merupakan penyangga tubuh yang utama, tekanannya lebih besar sehingga hampir selalu menunjukkan
penyempitan paling dini.

7. Dx dan dd? Dx: OA. Dd: RA


8. Tata laksana? Farmako: diberikan asetaminofen dapan mengurangi rasa nyeri tidak boleh
lebih dari 4mg/hari karna akan menyebabkan toksik, Apabila penggunaan asetaminofen
hingga dosis maksimal tidak memberikan respon klinis yang memuaskan, golongan obat
anti inflamasi non steroid (OAINS) atau injeksi kortikosteroid intraartikuler dapat
digunakan.
Tindakan operasi seperti arthroscopic debridement, joint debridement,
dekompresi tulang, osteotomi, dan artroplasti merupakan tindakan yang efektif pada
penderita dengan OA yang sudah parah.31 Tindakan operatif ini dapat menghilangkan
nyeri pada sendi OA, tetapi kadang fungsi sendi tersebut tidak dapat diperbaiki secara
adekuat, sehingga terapi fisik pre dan
pasca operatif harus dipersiapkan dengan baik.
9. Prognosis dan Komplikasi?
Prognosis pasien OA tergantung pada kondisi sendi dan tingkat keparahan. Sejauh
ini belum ada bukti ditemukannya obat modifying untuk OA, treatment secara
farmakologi OA ditujukan untuk mengurangi gejala
Pasien dengan OA yang diberikan penanganan pembedahan sendi memiliki
prognosis yang baik, dengan rasio keberhasilan untuk panggul dan lutut arthroplasty
secara umum mencapai 90 %. Namun demikian, prosthesis sendi mungkin akan
mengalami revisi 10-15 tahun setelah tindakan, tergantung pada level aktivitas pasien.
Lebih muda pasien dan lebih aktif pasien lebih banyak mengalami revisi, sedangan tidak
pada mayoritas pasien yang lebih tua.
Komplikasi: a. Terjadi kekakuan pada sendi lutut karena peradangan yang
berlangsung lama sehingga struktur sendi akan mengalami pelengketan.
b. Terjadi atrofi otot karena adanya nyeri.
c. Menurunya fungsi otot akan mengurangi stabilitas sendi teritama sendi
penumpu berat badan , sehingga dapat meperburuk keadaan penyakit dan menimbulkan
deformitas.

Anda mungkin juga menyukai