Anda di halaman 1dari 25

INJEKSI INTRA MUSKULAIR

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

1. Pengertian Injeksi intra muskular adalah: pemberian obat dengan cara


memasukkan obat ke dalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi
dilakukan pada otot pangkal lengan atau otot paha bagian luar (yaitu
1/3 tengah paha sebelah luar)
2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh
tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.004/2014 tentang pelayanan klinis
4. Referensi 1. Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005..

1. Alat :
5. Alat dan Bahan
a. Bak Instrumen Steril,
b. Alat tulis
2. Bahan:
a. Kapas alkohol
b. Obat injeks
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas mencuci tangan,
2. Petugas menyiapkan alat - alat dan bahan dalam bak instrumen
langkah
steril,
3. Petugas Memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
4. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi
5. Petugas Mengatur posisi pasien
6. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan
7. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas
alkohol
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90
derajat, kira - kira sampai jaringan otot
10. Petugas meLakukan aspirasi spuit,
11. Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit
12. Jika ada darah tarik kembali jarum dari kulit,
13. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
14. Petugas mengganti penusukan ke tempat lain
15. 16. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan - lahan hingga habis
16. Petugas mencabut jarum
17. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
18. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
19. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
20. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
21. Petugas merapikan alat dan bahan,
22. Petugas mencuci tangan

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap reaksi obat
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Klinik Umum


2. Klinik Gigi,
3. Rawat Inap,
4. Immunisasi,
5. Ruang KIA.KB
6. Puskesmas Pembantu

10.Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Catatan tindakan
SOP TERTIB ADMINISTRASI
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Upaya untuk mengatur administrasi dan memperluas dukungan


teknologi mengenai penyelenggaraan program dan pelayanan di
puskesmas
2. Tujuan 1. Untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan pelayanan
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan maupun keterlambatan
dalam penyelenggaraan program dan pelayanan
3. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pelayanan

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab program dan
Langkah- langkah pelaksanan pelayanan untuk merencanakan kegiatan tertib
administratif dan pengembangan teknologi
2. Penanggung jawab program dan pelaksanan program mencatat
rencana tertib administratif dan pengembangan teknologi
3. Penanggung jawab program dan pelaksana program
melaksanakan tertib administratif dan pengembangan teknologi
4. Pelaksana program melaporkan kegiatan pelaksanaan tertib
administratif dan pengembangan teknologi kepada penanggung
jawab program
5. Penanggung jawab program melaporkan kegiatan pelaksanaan
tertib administratif dan pengembangan teknologi kepada kepala
Puskesmas
6. Kepala Puskesmas menyerahkan laporan pelaksanaan tertib
administratif dan pengembangan teknologi kepada Ka TU

7. Ka TU mengarsip pelaksanaan tertib administratif dan


pengembangan
6. Alat

7. Diagram Alir
Kepala Penanggung Pelaksana Kepala TU
puskesmas jawab program program

Perencanaan Perencanaan Perencanaan


kegiatan kegiatan kegiatan

Pelaksanaan

Pelaporan Pelaporan Pelaporan

Pengarsipan

7. Unit terkait Pelaksana program


SOP EVALUASI KINERJA
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk
mengkaji secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan
keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang
telah selesai. Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab
pertanyaan spesifik, yang akan dijadikan pedoman bagi pengambil
keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan informasi apakah
asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu program adalah valid,
apakah program berhasil atau tidak berhasil dan mengapa. Evaluasi
biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai apakah suatu
program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi
dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan
dikembangkan
2. Tujuan 1. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang
kebijakan, strategi an pelaksanaan program atau kegiatan berkait
dengan intervensi program yang sedang berjalan maupun intervensi
di masa mendatang.
2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja
program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.
Memperhatian pengertian dan tujuan diatas, maka evaluasi perlu
dilakukan pada setiap fungsi manajemen, untuk menjamin suatu
kegiatan benar-benar dibutuhkan serta tepat untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes RI No. 128 tahun 2004, seperti Program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Program Pemberantasan Penyakit (P2), Program Gizi,
Kesehatan Lingkungan dll.
5. Prosedur :
a. Penetapan indicator
b. pengukuran dan standar pelaksanaan kegiatan
c. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
d. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata (riel)
e. Pembandingan hasil ukur dengan standar
f. Merancang dan melakukan tindakan koreksi,
bila memang diperlukan

6. Unit Terkait - Poli Gizi


- Poli KIA
- Promkes

7. Dokumen Terkait Buku laporan kegiatan


SOP ANALISA DATA
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Analisis data adalah upaya memilah dan memilih data yang mempunyai
makna, penting dan dapat digunakan untuk dipelajari, kemudian
disampaikan pada orang lain untuk kepentingan bersama/program.
2. Tujuan Sebagai acuan penanggung jawab program dalam melakukan analisis
data
3. Kebijakan 1. Sebagai pedoman dalam analisi data
2. Pelaksaan analis data harus sesuai dengan langkah - langkah dalam
SOP
4. Referensi Kesepakatan Bersama Puskesmas Prabumulih Barat
5. Peralatan
1. Penanggung jawab program memanggil pelaksana kegiatan
program untuk mengumpulkan data hasil kegiatan program
2. Pelaksana program menerimapanggilanpenanggungjawab program
3. Penanggungjawab program menerimapelaksanakegatan program
4. Penanggung jawab program meminta data hasil kegiatan program
kepada pelaksana kegiatan program
5. Pelaksana kegiatan program menyerahkan data laporan hasil
kegiatan program
6. Penanggun jawab program menerima laporan hasil kegiatan
program
6. Langkah-Langkah 7. Penanggung jawab program mengambil merekap data hasil
kegiatan program yang terkumpul untuk dikelompok -
kelompokkan dahulu dan diurutkan
8. Penanggung jawab program mengelompokkan data hasil kegiatan
program sesuai dengan kegiatan
9. Penanggung jawab program mengurutkan data hasil kegiatan
program sesuai dengan kebutuhan format yang diminta
10. Penanggung jawab program meneliti kelengkapan data yang telah
diurutkan
11. Penanggung jawab program mengolah data
12. Penanggung jawab program membuat interpretasi
13. Penanggung jawab program menyajikan data dalam bentuk tabel,
grafik, diagram ataupun histogram agar lebih mudah dipahami
14. Penanggung jawab program melaporkan data analisis laporan
kegiatan program kepala Puskesmas
15. Kepala Puskesmas menerima data analisis laporan kegiatan
program
16. Kepala Puskesmas menanggapi data analisis laporan kegiatan
program
17. Kepala Puskesmas menanyakanan data analisis laporan hasil
kegiatan yang belum jelas
18. Penanggung jawab program menjelaskan data analisis laporan hasil
kegiatan yang ditanyakan oleh kepala Puskesmas
19. Kepala Puskesmas menyetujui data analisis laporan hasil kegiatan
20. Kepala Puskesmas menandatangani data analisis laporan hasil
kegiatan
21. Kepala Puskesmas menyerahkan data analisis laporan hasil
kegiatan program kepadaKa TU
22. Ka TU menerima data analisis laporan kegiatan program
23. Ka TU membubuhkan cap Puskesmas pada data laporan hasil
kegiatan program
24. Ka TU menyerahkan data analisis laporan hasil kegiatan program
kepada penanggung jawab program
25. Penanggung jawab program mengarsip data analisis laporan hasil
kegiatan program.
7. Bagan Alir
Mengelompokkan
dan mengurutkan Meneliti kelengkapan
data data

Membuat interpretasi Mengolah data

Melaporkan hasil analisa


Menyajikan data data kepada Kepala
Table,grafik,diagram, Puskesmas
histogram
Penanggung jawab
Dokumen/arsip
program pengelola data
mengambil data yang
diperlukan
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait Puskesmas Prabumulih Barat dan Dinas Kesehatan Kota Prabumulih
10. Dokumen Terkait Semua data yang tersedia di puskesmas, Hasil analisa data Penyakit
(SP2TP)
11. Rekaman Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
Perubahan
SOP KOMUNIKASI INTERNAL
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Komunikasi Internal adalah suatu media hubungan antar personal


dalam lingkungan dlm kaitan pengelolaan kinerja terkait dengan
manajemen mutu dan lingkungan
2. Tujuan Untuk memastikan tersedianya mekanisme komunikasi dan
konsultasi dua arah terkait dengan implementasi system manajemen
mutu dan lingkungan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. ISO 9001 Klausa 5.5.3. Komunikasi internal
2. ISO 14001 Klausa 4.4.3. Komunikasi
5. Alat dan Bahan Risalah komunikasi internal, Daftar hadir, internal memo
6. Prosedur / Langkah-langkah Bagan Alir
a. Wakil manajemen membuat
Rencana komunikasi internal Membuat Rencana
sekaligus menentukan metode Komunikasi internal
komunikasi yang sesuai
b. Semua petugas menjalankan
rencana komunikasi internal yang
Menjalankan
telah ditentukan dan jika metode
Rencana Komunikasi
komunikasi melalui pertemuan
harus dilengkapi daftar hadir
peserta , jika melalui perintah
harus dituangkan kedalam format Memberikan respon
internal memo atau jawaban
c. Wakil manajemen memberikan
respon atau jawaban apabila dalam
pelaksanaannya terdapat masukan
atau feedback dari petugas Membahas keputusan
d. Wakil manajemen bertanggung manajemen
jawab membahas dengan top
manajemen apabila feedback
memerlukan keputusan
manajemen Membuat rencana
tindak lanjut

Membuat Laporan
e. Wakil manajemen bersama
departemen terkait bertanggung
jawab membuat rencana tindak
lanjut apabila diperlukan
f. Wakil manajemen membuat
laporan kepada manajemen semua
masukan dalam pelaksanaan
komunikasi internal dalam rapat
tinjauan manajemen
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait SPO Penilaian Kinerja, SPO monitoring Kinerja

SOP TINDAKAN KOREKTIF


No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian  Tindakan korektif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab


ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi.
 Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan
 Persyaratan adalah ketentuan yang dipersyaratkan oleh standar/target
dan/atau kebutuhan/harapan.
 Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui :
Proses penanganan keluhan pelanggan
Proses penanganan ketidaksesuaian layanan
Proses hasil audit internal
Proses monitoring
Proses analisis data
Temuan /laporan lainnya yang ada kaitannya ketidaksesuian layanan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:


 Menerangkan mekanisme tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian , supaya
setiap tindakan perbaikan yang diambil dapat menghilangkan penyebab
ketidaksesuian serta mencegah berulang kembali.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah- A. Identifikasi Ketidaksesuaian
langkah
1. Seluruh Karyawan Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang berasal dari:
a. Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan
b. Hasil proses audit internal
c. Hasil proses monitoring
d. Hasil proses analisis data
e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan
f. Temuan/ laporan lainnya
2. Seluruh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian kepada Koordinator
Bagian terkait.
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator
upaya Puskesmas dan pelaksana membahas dan menganalisis penyebab
ketidaksesuaian
5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator
upaya Puskesmas Menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan atas
ketidaksesuaian.

B. Tindakan perbaikan
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas beserta pelaksana/ karyawan terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan sesuai
dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Memantau aktifitas tindakan perbaikan yang
sedang dilakukan oleh staf terkait.
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menginformasikan aktifitas tindakan
perbaikan yang tidak mencapai target kepada Ketua tim mutu,
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas hasil aktifitas tindakan,
6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil aktifitas tindakan
untuk ditindaklanjuti,
7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan pengarahan kepada
Koordinator Bagian dan pengelola terkait, tentang langkah-langkah yang
perlu diambil.
8. Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka menandatangani formulir
Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang
sudah disediakan.
9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.
C. Verifikasi
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil tindakan perbaikan
dari staf terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil tindakan perbaikan
3. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada kolom verifikasi
melakukan Close Out, sebagai penjelasan status tindakan perbaikan sudah
selesai dilakukan
4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir Laporan
5. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya
(LKP).
6. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada Kepala
Puskesmas atau ketua tim mutu,

6. Diagram alir
Identifikasi

ketidak sesuaian

Tindakan perbaikan

verifikasi

7. Unit terkait Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas,

8. Rekam historis No Halaman Yang dirubah Perubahan Tanggal


perubahan Diberlakukan
SOP TINDAKAN PREVENTIF
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian  Tindakan pencegahan (preventif action) adalah tindakan untuk


menghilangkan mencegah ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi.
 Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan.
 Persyaratan (requirement) adalah ketentuan yang dipersyaratkan
oleh standar/target dan/atau kebutuhan/harapan.
 Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui:
 Proses penanganan keluhan pelanggan
 Proses penanganan ketidaksesuaian layanan
 Proses hasil audit internal
 Proses monitoring
 Proses analisis data
 Temuan/ laporan lainnya yang ada kaitannya ketidak sesuaian
layanan,
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan mekanisme tindakan
perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang
diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuaian serta
mencegah berulang kembali.
3. Kebijakan Tindakan perbaikan wajib dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 901-2008.
5. Prosedur A. Identifikasi Ketidaksesuaian
1. Seluruh Karyawan Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang
berasal dari:
a. Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan
b. Hasil proses audit internal
c. Hasil proses monitoring
d. Hasil proses analisis data
e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan
f. Temuan/ laporan lainnya
2. Selurh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian kepada
Koordinator Bagian terkait.

3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan


koordinator upaya Puskesmas Mencatat ketidaksesuaian pada
formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas dan pelaksana membahas dan
menganalisis penyebab ketidaksesuaian
5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Menetapkan rencana dan jadwal
tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian.
B. Tindakan pencegahan
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas beserta pelaksana/ karyawan
terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan
sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Memantau aktifitas tindakan
perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf terkait.
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menginformasikan aktifitas
tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada Ketua tim
mutu,
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas hasil aktifitas
tindakan,
6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil aktifitas
tindakan untuk ditindaklanjuti,
7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan pengarahan
kepada Koordinator Bagian dan pengelola terkait, tentang
langkah-langkah yang perlu diambil.
8. Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka menandatangani
formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)
pada kolom yang sudah disediakan.
9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan perbaikan
yang telah dilakukan.
C. Verifikasi
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil tindakan
perbaikan dari staf terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil tindakan
perbaikan.

3. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada kolom


verifikasi melakukan Close Out, sebagai penjelasan status
tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan
4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir Laporan
Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) yang baru dan
mengulangi prosedur ini.
5. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya (LKP).
6. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada
Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu,

9. Diagram alir
Identifikasi

ketidaksesuaian
Tindakan Pencegahan

verifikasi

Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan


10. Unit terkait
koordinator upaya Puskesmas,

11. Rekam historis No Halaman Yang dirubah Perubahan Tanggal


perubahan Diberlakukan

SOP KOMUNIKASI DAN KOORDINASI


DENGAN PIHAK TERKAIT
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Definisi Membina komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait adalah


suatu kegiatan pertemuan untuk membahas suatu program dan
kegiatan yang menghasilkan suatu kesepakatan untuk bekerjasama
dalam melaksanakan program secara berkesinambungan.

Komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait dapat berupa


pertemuan lintassektoral, lintas program, MOU dan kesepakatan
bersama

2. Tujuan Adanya komunikasi dan koordinasi yang baik, berkelanjutan


sehingga tujuan dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dapat dilaksanakan

3. Kebijakan Keputusan dan tindakan Penanggungjawab Program dan kegiatan


untuk mengarahkan, mendorong, mengendalikan dan mengatur pada
para pemegang program dan kegiatan untuk selalu menjalin
komunikasi dan koordinasi guna mewujudkan tujuan tercapainya
peningkatan pelayanan yang optimal.

4. Referensi Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,

Pedoman Mini Lokakarya Puskesmas

5. Prosedur 1. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program)


merencanakan program kegiatan dan pelaksanaannya

2. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program)


mengidentifikasi pihak terkait yang berperan dalam program

3. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) melakukan


pertemuan dengan pihak terkait yang berperan dalam program
dan kegiatan

4. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) membahas


rencana pelaksanaan program

5. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) melakukan


pembagian tugas dengan pihak terkait dalam hal pelaksanaan
program dankegiatan

6. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) melakukan


kesepakatan bersama dengan pihak terkait untuk melaksanakan
program

7. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) membuat


notulen hasil pertemuan.

6. Unit terkait Menejemen, pemegang program , lintas program dan lintas sektor
terkait

7. Dokumen Terkait Uraian tugas unit terkait / pemegang program, notulen hasil
pertemuan

8. Diagram Alir Bagan sesuai ketentuan

Manajemen / Petugas merencanakan program dan


pelaksanaannya

Manjemen / petugas mengidentifikasi pihak terkait


yang berperan dalam program

Manajemen / petugas melkukan pertemuan dengan


pihak terkait yang berperan dalam pelayanan /
program

Manajemen / Petugas membahas rencana


pelaksanaan program

Manajemen / petugas melakukan pembagian tugas


dengan pihak terkait dalam hal pelaksanaan
kegiatan program

Manajemen / petugas melakukan kesepakatan


bersama dengan pihak terkait untuk melaksanakan
program

Manajemen / petugas menotulenkan hasil


pertemuan dengan pihak terkait tersebut
SOP EVALUASI PERAN PIHAK TERKAIT
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Penilaian kinerja diperluakan untuk menilai hasil kerja puskesmas.

Menilai
1. 1 hasil kinerja puskesmas
2. Tujuan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Langkah- langkah 1. Kepala Puskesmas Meminta TU Untuk Membuat Surat Undangan Rapat
Pertemuan Monev dengan Lintas Program dan lintas sektoral
2. TU menyampaikan kepada petugas untuk memberikan undangan
kepada pihak terkait.
3. Petugas menyebarkan undangan.
4. Kepala puskesmas bersama-sama dengan petugas lintas program &
lintas sektoral melakukan evaluasi terhadap kinerja kerja pihak-pihak
yang terkait.

7. Diagram Alir
Kepala Puskesmas
bersama pihak terkait
Kepala puskesmas
Tata Usaha Membuat melakukan evaluasi
Surat undangan Monev

Keputusan
Hasil monev
SOP PENGUMPULAN,PENYIMPANAN DAN
RETRIEVING
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Pengumpulan,penyimpanan,retrieving (pencarian kembali data) adalah


suatu kegiatan yang merupakan bagian dari tertib administrasi untuk
mencapai sistem pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar.

2. Tujuan 1. Semua pegawai dapat melakukan pengarsipan dengan baik dan


benar dari semua hasil kegiatan puskesmas.
2. Puskesmas mempunyai sistem pencatan dan pelaporan yang baik
dan benar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 800/ /2016

4. Referensi - Kerangka Acuan Kegiatan Pengumpulan,Penyimpanan,Retriving Data

5. Alat dan Bahan 1. Data masing-masing program


2. Format pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP)

6. Langkah- Langkah Bagan Alir


1. Semua pegawai mengumpulkan
data terkait programnya setiap Pegawai mengumpulkan data program
tanggal 3 bulan pengumpulan.
2. Semua data dianalisis dan
hasilnya dilaporkan sesuai Data dianalisis dan hasilnya dilaporkan
dengan pedoman pencatatan,
pelaporan dan analisis data
puskesmas Pengarsipan yang baik
3. Data dilaporkan ke petugas
penanggungjawab SP2TP dalam
bentuk soft copy dan hardcopy.
Disimpan ditempatnya
4. Data hasil analisis dibuatkan
arsip untuk disimpan di
puskesmas.
5. Data disimpan ditempat yang
sudah disediakan sehinnga
mudah untuk mengambilnya
kembali.
6. Pengambilan data kembali
hanya dilakukan atas
pengawasan petugas
penanggung jawab SP2TP
dengan seijin Kepala PuskesmaS
7. Hal-hal yang SK Kepala Puskesmas dan Kerangka Acuan
perlu Pengumpulan,Penyimpanan,Retriving Data Puskesmas
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Tata Usaha/Kasubag Kepegawaian
2. Pemegang program

8. Dokumen terkait 1. Daftar Hadir


2. Data Program
SOP SURVEILANS
No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Bambang Wahyu Nugroho


PRABUMULIH BARAT NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit


menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit menular
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah kerja petugas surveilans
dalam pengambilan data
3. Kebijakan Semua tindakan yang dilakukan harus berdasarkan SOP
4. Referensi 1. (Kepmenkes) No.1479 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu
2. Depkes RI Direktorat Jenderal TPM-PLP Jakarta 1998 tentang
Survailans epidemiologi penyakit menular
3. peranan Surveilans dalam upaya penanggulangan KLB Penyakit
menular
5. Prosedur Melengkapi Administrasi

6. Langkah- 1. Petugas mengumpulkan data dari poli umum,perawatan,ruang


langkah bersalin,pustu dan poskeskel.
2. Petugas meregistrasi semua kasus penyakit
3. Petugas merekap dan mencatat kedalam format W2 maupun STP
(laporan Bulanan)
4. Petugas menganalisa hasil pencatatan untuk mengambil suatu
tindakan jika ada desa yang bermasalah
5. Petugas melaporkan hasil W2 ke Dinas kesehatan kota Prabumulih
6. Petugas melapor dan meminta tanda tangan ke pemimpin
7. Setelah ditandatangani laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota
Prabumulih

7. Alur Gambar Petugas mengumpulkan data dari seluruh


kunjungan pasien ke Puskesmas, Pustu,
poskeskel serta klinik swasta

Petugas meregistrasi semua kasus penyakit

Petugas merekap dan mencatat kedalam format


W2 maupun STP (laporan Bulanan)

)
Petugas menganalisa hasil pencatatan untuk
mengambil suatu tindakan jika ada kelurahan
yang bermasalah

Petugas melaporkan hasil W2 ke Dinas Kesehatan


Kota Prabumulih

Petugas melapor dan meminta tanda tangan ke


pemimpin
Setelah ditandatangani laporan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kota Prabumulih

8. Hal hal 1. Diagnosa yang tepat


yang perlu 2. Tempat dan waktu harus jelas
diperhatikan
1. Kepala Puskesmas
2. Seluruh poli di Puskesmas Prabumulih Barat
9. Unit terkait 3. Pustu
4. Poskeskel
5. Klinik Swasta
1. Blanko W2
10. Unit Dokumen 2. Blanko STP
3. Buku Register
11. Rekaman Tanggal Mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
Histori Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai