Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Asam nukleat terbagi atas DNA dan RNA. Sintesis DNA disebut juga replikasi DNA
dan sintesis RNA disebut juga transkripsi RNA. Dalam prosesnya, biosintesis asam nukleat
mempunyai proses yang kompleks. Biosintesis asam nukleat dapat dibagi berdasarkan asal
bahan bakunya menjadi De Novo Pathways dan Salvage Pathways sedangkan berdasar
letak berlangsungnya secara in vivo dan in vitro. Proses sintesis asam nukelat pada
prokariotik dan eukariotik juga terdapat perbedaan. Akan tetapi, biosintesis asam nukleat
sangat berguna bagi keberlangsungan makhluk hidup.
Kata Kunci
De Novo, Salvage, Purin, Pirimidin, DNA, RNA, Prokariotik, Eukariotik,
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi,
yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut inisiator
DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur untuk
perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi DNA.
Pada tahapan ini enzim Helikase memutus ikatan kimia yang paling lemah
yaitu ikatan hydrogen diantara basa komplementer (Gambar 2). Hasil pemutusan
ikatan hydrogen ini menghasilkan dua DNA dengan rantai tunggal. Mekanisme
replikasi pada kedua rantai yang telah dipisahkan tersebut adalah sama atau
idientik. Masing-masing rantai untaian tunggal atau rantai polinukleotida tersebut
akan menjadi rantai dasar (template) untuk membentuk dua untai rantai DNA baru.
Disaat helicase memisahkan untaian rantai DNA, masing-masing rantai DNA
bereaksi dengan single-strand binding protein agar masing-masing rantai tersebut
menjadi stabil.
b. Sintesis Primer
Gambar 2
Gambar 3.
DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3′ dari
untai yang ada, dan karenanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′ saja.
Tapi untai DNA berjalan di arah yang berlawanan, dan karenanya sintesis DNA
pada satu untai dapat terjadi terus menerus. Hal ini dikenal sebagai untaian
pengawal (leading strand).
Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3′ OH ujung RNA
primer, dan menambahkan nukleotida komplementer baru. Saat garpu replikasi
berlangsung, nukleotida baru ditambahkan secara terus menerus, sehingga
menghasilkan untai baru.
Gambar 4.
e. Penghapusan Primer
Gambar 5.
Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA hadir pada untai
baru terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA
polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA melalui ‘5→ 3’
aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan
deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase DNA.
f. Ligasi
Gambar 6.
g. Pemutusan (Terminasi)
Gambar 7.
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan
nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut tus
yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase.
Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan untai tunggal protein
pengikat terdekat.
Perbedaan Replikasi pada Prokariotik dan Eukariotik
Perbedaan antara replikasi DNA prokariotik dan eukariotik sebagian besar terkait dengan
kontras dalam ukuran dan kompleksitas DNA dan sel-sel dari organisme ini. Sel eukariotik
rata- rata memiliki 25 kali lebih banyak DNA dari sel prokariotik. Pada sel prokariotik, hanya
ada satu titik asal yang disebut Ori, replikasi terjadi dalam dua arah berlawanan pada saat
yang sama, dan berlangsung dalam sitoplasma sel. Sel eukariotik di sisi lain, memiliki
beberapa tempat asal, dan menggunakan replikasi searah dalam inti sel (Gambar 8).
Sel prokariotik memiliki satu atau dua jenis polimerase, sedangkan eukariota memiliki
empat atau lebih. Replikasi juga terjadi pada tingkat yang jauh lebih cepat dalam sel
prokariotik, dibandingkan pada eukariota. Beberapa bakteri mengambil hanya 40 menit,
sementara sel-sel hewan seperti manusia bisa memakan waktu hingga 400 jam. Seperti pada
E. coli yang memiliki 4,6 juta pasangan basa dalam kromosom sirkuler tunggal dan semua itu
akan direplikasi di sekitar 42 menit, mulai dari asal tunggal dari replikasi dan melanjutkan
sekitar lingkaran di kedua arah. Pada proses replikasi tersebut jarang sekali terjadi kesalahan.
Hal ini dikarenakan genom pada prokariot lebih sederhana daripada eukariot.
Eukariota juga memiliki proses yang berbeda untuk mereplikasi telomere pada ujung
kromosom mereka. Dengan kromosom melingkar mereka, prokariota tidak memiliki ujung
untuk mensintesis. Terakhir, replikasi pendek dalam prokariota terjadi hampir terus-
menerus saat pembelahan sel, tetapi sel eukariotik hanya mengalami replikasi DNA selama
S-fase (sintesis) dari siklus sel (Gambar 9).
Gambar 9. Replikasi DNA pada prokariotik dan eukariotik
Sub Bahasan 3: Transkripsi RNA
Transkripsi adalah proses dimana DNA dalam sel dalam tubuh manusia akan diubah
menjadi asam ribonukleat (RNA) dalam rangka menciptakan gen dan memproduksi protein.
Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. DNA dalam sel menyediakan
transkrip, atau cetak biru, yang menentukan urutan nukleotida yang bergabung bersama-
sama untuk membuat RNA.
Transkripsi diawali dengan membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA
polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense,
rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada
replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA
yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida-nukleotida pada
rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.
a. Inisiasi
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada
transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya
RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polymerase melekat atau
berikatan dengan promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein
yang disebut faktor transkripsi. Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan
faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA
polymerase membuka rantai ganda DNA.
b. Elongasi
c. Terminasi
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah
promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA
menyatu kembali seperti semula dan RNA polymerase segera terlepas dari DNA.
Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah mRNA yang baru. Pada sel prokariotik,
RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai mRNA. Sementara
itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi
mRNA yang fungsional (aktif) setelah melalui proses tertentu terlebih dahulu.
Dengan demikian, pada rantai tunggal mRNA terdapat beberapa urut-urutan basa
nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan
basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida
mRNA hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon.
b. Salvage Pathway
Sintesis nukleotida dengan daur ulang dari basa bebas atau nukleosida yg
dilepaskan dari pemecahan asam nukleat. Disini PRPP akan diubah menjadi
purin-ribonukleotida. Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat + Ppi.
Sintesis Purin (Salvage Pathway)
Gambar 18. Sintesis Purin (Salvage Pathway)
Gambar 20. Perbedaan sintesis GMP pada jalur Denovo dan Salvage