Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN KELELAHAN EFEK SAMPING KEMOTERAPI

Topik : Penanganan kelelahan efek samping kemoterapi

Sasaran : Orangtua dan pasien yang dirawat di Ruangan Lili Non Infeksi

Tempat : Ruang Lili Non Infeksi RSUD Arifin Achmad

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Febuari 2020

Waktu : 11.00 – 11.20 (20 Menit)

A. Latar Belakang
Kanker merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh
secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi
penyebab kematian pada anak (Rahmawati, Gamayanti, & Setyarini, 2016).
Sedangkan menurut WHO kanker adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan pertumbuhan sel abnormal di luar batas normal yang kemudian
dapat menyerang bagian tubuh yang berdampingan dan atau menyebar ke
organ lain. Istilah lain yang digunakan untuk kanker adalah tumor ganas dan
neoplasma (WHO, 2018). Kanker adalah suatu penyakit yabg bersifat tidak
menular atau NCD (Noncommunicable diseases) yang menjadi penyebab
kematian terbesar manusia di seluruh dunia.
Secara umum kanker yang menyerang anak-anak meliputi kanker
darah (leukemia), kanker retina mata (retinoblastoma), kanker otak, kanker
kelenjar getah bening (limfoma), kanker saraf (neuroblastoma), kanker
ginjal (tumor 2 Wilms), kanker otot lurik (rabdomiosarkoma), dan kanker
tulang (osteosarkoma) (Yogasmara, 2010).
Terdapat empat macam cara mengobati kanker yaitu pembedahan,
radioterapi, kemoterapi dan terapi hormon. Dari keempat cara tersebut,
salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan terapi kanker yang
melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang tujuanya untuk
membunuh sel-sel kanker (Rozi, 2013). Lely (2014) mengemukakan
kemoterapi memiliki prinsip kerja menghambat dan mengontrol sel-sel
kanker serta meracuni dan membunuh sel-sel kanker. Pengobatan
kemoterapi mampu menjangkau sel-sel kanker yang telah menyebar ke
bagian tubuh pasien. Efek samping kemoterapi bervariasi tergantung
modifikasi obat kemoterapi yang diberikan. Berdasarkan National Cancer
Institute, efek samping yang dapat terjadi akibat kemoterapi menggunakan
obat kemoterapi golongan antrasiklin (adriamisin/ doksorubisin) yaitu mual,
muntah, diare, stomatitis, alopesia, rentan terinfeksi, trombositopenia,
neuropati, dan malygia (Patridge dkk, 2011).
Kemoterapi menimbulkan efek samping yaitu penurunan asupan
makan, kelelahan, anoreksia dan peningkatan resiko infeksi sering dijumpai
pada orang yang mendapatkan kemoterapi tetapi tergantung pada
pengobatan dan dosis yang di berikan (Webster dkk, 2011). Kemoterapi
menyisakan banyak efek samping yang dialami anak, sepanjang program
pengobatannya. Efek samping yang tidak ditangani secara tepat akan
mengganggu program terapi berikutnya. Studi sebelumnya melaporkan
bahwa gejala yang paling sering muncul dan membuat anak tertekan saat
menjalani dan setelah menjalani kemoterapi adalah merasa kelelahan.
(Chiang, Yeh, Wang, & Yang, 2009).
Anak dengan kanker pada umumnya mengalami kelelahan sebagai
dampak dari pengobatan. Rata-rata 44% anak dengan kanker akan
mengalami kelelahan. Kelelahan tersebut akan meningkat saat pemberian
kemoterapi. Kelelahan merupakan suatu kondisi perasaan yang bersifat
subyektif, menyulitkan, dan persisten dari kelelahan fisik, emosional, dan
atau kognitif pasien, baik terkait penyakit kanker maupun akibat pengobatan
kanker. Kondisi ini seringkali tidak mendapat perhatian dalam perawatan
sehingga menimbulkan dampak yang mengganggu pada fungsi fisik, sosial,
kognitif, gangguan mood, kelemahan otot, serta menyebabkan distress
emosional dan spiritual bagi anak dan keluarga (Naga & Kassab, 2013).
Efek kelelahan dapat berdampak buruk baik secara fisik dan
psikologis. Efek kelelahan ini antara lain kondisi imunosupresi, anoreksia,
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, muscle wasting, dan perlambatan
proses penyembuhan fisik (Miller et al., 2011). Untuk anak usia remaja,
kelelahan menyebabkan Nursing Current Vol. 6 No. 2, Juli 2018 –
Desember 2018 67 peningkatan ketergantungan akan orang lain sehingga
dapat mengarah kepada menurunnya kepercayaan diri, meningkatnya isolasi
sosial, dan muncul rasa bersalah (Miller et al., 2011).
Salah satu intervensi yang dapat mengurangi gejala kelelahan dapat
diatasi dengan melakukan aktivitas fisik ringan. Aktivitas fisik adalah
gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan
pengeluaran energi. Menurut Winter, Muller, Hardes, Gosheger, Boos &
Roosenbaum, (2013) menunjukkan latihan fisik yang dilakukan secara
individual pada anak dengan menjalani kemoterapi dapat memberi
keuntungan dan selayaknya di implementasikan sebagai intervensi/asuhan
perawatan adjuvan. Bukti-bukti kini berkembang akan bermanfaatnya
latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan, latihan jantung paru,
menurunkan kelelahan, dan meningkatkan fungsi fisik umum pada populasi
anak yang menderita kanker (Viña, Wurz, & Culos-Reed, 2013)
Latihan fisik juga memiliki manfaat ekstra selain menurunkan tingkat
kelelahan anak, yaitu peningkatan ketahanan fisik dan peningkatan kualitas
hidup. Selain itu, latihan fisik memberikan efek secara biologis dalam tubuh
anak dengan kanker. Berdasarkan kesimpulan, maka latihan fisik
direkomendasikan untuk diimplementasikan sebagai salah satu teknik
mengelola kelelahan anak kanker.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, pasien dan
keluarga diharapkan dapat mengerti cara penanganannya dengan benar.
C. Tujuan Instruksional Khusus
1. Klien mengetahui tentang definisi kemoterapi
2. Klien mengetahui efek samping kemoterapi
3. Klien mengetahui penanganan kelelahan efek samping kemoterapi

D. Sasaran
Orangtua dan pasien yang dirawat di Ruangan Lili Non Infeksi

E. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Rabu, 26 Febuari 2020
Waktu : 11.00 – 11.20 WIB
Tempat : Ruang Lili Non Infeksi RSUD Arifin Achmad

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. Alat Bantu
1. Leaflet
2. Power point
3. Infocus

H. Pengorganisaan
1. Moderator : Nurhalimah
Tugas:
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan
b. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
c. Mengarahkan jalannya penyuluhan
2. Penyaji / Penyuluh : Yolanda Putri
Tugas:
a. Menyajikan atau menyampaikan materi penyuluhan
b. Menggali pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Observer : Fatria Rahmi
Tugas:
a. Mengamati jalannya penyuluhan
b. Mencatat tanggapan yang dikemukakan
c. Melaporkan hasil kegiatan
4. Fasililator : Mayumi dan Andre Herawan
Tugas : Memotivasi peserta untuk bertanya

I. Setting Tempat

Keterangan :

Penyuluh Moderator

Fasilitator Obeserver

Kriteria Evaluasi\ Peserta LCD


Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audien Waktu

1. Pembukaan
 Memberikan salam.  Menjawab salam.
 Memperkenalkan diri.  Mendengarkan dan
 Menjelaskan kontrak memperhatikan 5 menit
waktu dan tujuan  Mendengarkan dan
pertemuan. memperhatikan

2. Pelaksanaan
 Mengkaji pengetahuan  Mengemukakan
peserta tentang definisi pendapat
kemoterapi
 Memberi reinforcement +  Mendengarkan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
pengertian definisi memperhatikan
kemoterapi
 Mengkaji pengetahuan  Mengemukakan
peserta tentang efek pendapat
10 menit
samping kemoterapi
 Memberi reinforcement +  Mendengarkan
 Menjelaskan tentang efek  Mendengarkan dan
samping kemoterapi memperhatikan
 Mengkaji pengetahuan  Mengemukakan
peserta tentang pendapat
penanganan kelelahan
efek samping kemoterapi
 Memberi reinforcement +  Mendengarkan
 Menjelaskan tentang
penanganan kelelahan  Mendengarkan dan
efek samping kemoterapi memperhatikan
 Bersama peserta  Ikut menyimpulkan
3. menyimpulkan materi 5 menit
 Memberi salam  Menjawab Salam
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Minimal 75% Peserta mengikuti penyeluhan.
 Tempat tersedia sesuai rencana.
 Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik.
2. Evaluasi Proses
 Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti
seluruh kegiatan.
 Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta aktif.
3. Evaluasi Hasil
 75 % peserta dapat menyebutkan definisi kemoterapi.
 100 % peserta dapat menyebutkan efek samping kemoterapi
 100 % peserta dapat menyebutkan penanganan kelelahan efek
samping kemoterapi

Pekanbaru, 26 Febuari 2020


Pelaksana

Kelompok V
LAMPIRAN

Materi Penyuluhan Penanganan Kelelahan Efek Samping Kemoterapi

A. Defenisi Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat
kimia ataupun obat-obatan yang tujuanya untuk membunuh sel-sel kanker
(Rozi, 2013). Lely (2014) mengemukakan kemoterapi memiliki prinsip
kerja menghambat dan mengontrol sel-sel kanker serta meracuni dan
membunuh sel-sel kanker. Pengobatan kemoterapi mampu menjangkau sel-
sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh pasien.
Kemoterapi adalah salah satu modalitas pengobatan pada kanker
secara sistemik yang sering dipilih terutama untuk mengatasi kanker
stadium lanjut, local maupun metastasis. Kemoterapi sangat penting dan
dirasakan besar manfaat nya karena bersifat sistemik mematikan atau
membunuh sel sel kanker dengan cara pemberian melalui infus dan sering
menjadi pilihan yang efektif dalam mengatasi kanker terutama kanker
stadium lanjut (Desen, 2018)
Jadi, Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan
obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat
pertumbuhan sel kanker.

B. Efek Samping Kemoterapi


Efek samping dari kemoterapi meliputi anemia, trombositopenia,
leucopenia, mual dan muntah, alopesia (rambut rontok), stomatitis, reaksi
alergi, neurotoksik dan ekstravasasi (keluarnya obat vesikan atau iritan ke
jaringan subkutan yang berakibat timbulnyarasa nyeri, nekrosis jaringan dan
ulserasi jaringan (Rasjidi,2017).
1. Efek Kemoterapi Secara Fisik
a. Mual dan muntah
b. Konstipasi
c. Neuropati perifer
d. Toksisitas kulit
e. Kerontokan rambut
f. Penurunan berat badan
g. Kelelahan
h. Penurunan nafsu makan
i. Perubahan rasa dan nyeri

2. Efek Samping Psikologi


a. Ketidakberdayaan
b. Kecemasan
c. Rasa malu
d. Harga diri
e. Stress
f. Depresi

C. Penanganan Kelelahan Efek Samping Kemoterapi


1. Aktivitas fisik
Gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang
memerlukan pengeluaran energi.
Manfaat :
a. Mencegah otot tubuh menjadi kaku
b. Tidak mudah kram otot
c. Peredaran darah lancar
d. Oksigen dan sari makanan menjangkau bagian terjauh termasuk luka.
Jenis Aktivitas :
a. Naik turun tangga
b. Olahraga
c. Berjalan kaki atau berlari kecil
d. Bergerak aktif
e.

Anda mungkin juga menyukai