Anda di halaman 1dari 14

Seorang wanita merasa sangat gugup karena dia akan berusia 55 tahun tahun ini.

Dia menyadari
bahwa proses penuaan lebih jelas. Dia merasa tidak secantik sebelumnya, kulitnya terlihat lebih
'kendor' / pemalas, terutama di sekitar mata. Berat badannya turun, sehingga bentuk tubuhnya
tampak lebih kecil. Dia menderita penglihatan kabur, gangguan pendengaran, mudah jatuh,
terutama dari duduk ke berdiri. Dia merasa sangat pusing dan tidak seimbang. Dia juga belum
mendapatkan menstruasi sejak 5 tahun yang lalu. Dia membaca di internet, dan dikatakan bahwa
proses penuaan dihasilkan dari berbagai faktor yang melibatkan banyak teori. Terlepas dari
kecemasannya tentang kondisinya sekarang, dia merasa cukup percaya diri bahwa dia dapat
menjalani fase ini dengan mengadopsi gaya hidup sehat & menjaga kehidupan sosialnya baik.

STEP 7
1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap penuaan!
Jawab :

Perubahan-perubahan Fisik
1. Sel.
Lebih sedikit jumlahnya.
Lebih besar ukurannya.
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
Jumlah sel otak menurun.
Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.

2. Sistem Persarafan.
Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap
harinya).
Cepatnya menurun hubungan persarafan.
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.
Kurang sensitif terhadap sentuhan.

3. Sistem Pendengaran.
Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan
jiwa/stres.
4. Sistem Penglihatan.
Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.

5. Sistem Kardiovaskuler.
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri
bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.


Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme yang
menurun.
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya
aktivitas otot menurun.

7. Sistem Respirasi
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
Menurunnya aktivitas dari silia.
Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan
maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
Kemampuan untuk batuk berkurang.
Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan
usia.

8. Sistem Gastrointestinal.
Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang
buruk.
Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah terhadap
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
Eosephagus melebar.
Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
Daya absorbsi melemah.

9. Sistem Reproduksi.
Menciutnya ovari dan uterus.
Atrofi payudara.
Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur.
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi kesehatan
baik.
Selaput lendir vagina menurun.

10. Sistem Perkemihan.


Ginjal Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin,
darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Nefron menjadi
Atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%.
Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat dan
terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.

11. Sistem Endokrin.


Produksi semua hormon menurun.
Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan
menurunnya daya pertukaran zat.
Menurunnya produksi aldosteron.
Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen, dan testosteron.

12. Sistem Kulit ( Sistem Integumen )


Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, serta
perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis.
Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan vaskularisasi.
Pertumbuhan kuku lebih lambat.
Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.
Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.

13. Sistem Muskuloskletal


Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh.
Kifosis
Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas.
Persendiaan membesar dan menjadi kaku.
Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
Atrofi serabut otot ( otot-otot serabut mengecil ).Otot-otot serabut mengecil sehingga
seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor.
Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.

B. Perubahan-perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
a. Perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (Hereditas)
e. Lingkungan

Kenangan (Memory).
a. Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup
beberapa perubahan.
b. Kenangan jangka pendek atau seketika: 0-10 menit, kenangan buruk.

IQ (Inteligentia Quantion).
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor, terjadi perubahan
pada daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.

C. Perubahan-perubahan Psikososial.
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan
mengalami kehilangankehilangan, antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkurang).
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,lengkap dengan
segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
a) Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
b) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
c) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
d) Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
f) Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
g) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
h) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman
dan family.
i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan
j) konsep diri.

D. Perkembangan Spritual.
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan (Maslow,1970)
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir
dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner,1970).
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978), Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai keadilan.

2. Mengapa didapatkan kulit saggy/slacker?


Jawab :

3. Mengapa didapatkan pandangan kabur dan penurunan pendengaran?


Akan mengalami penurunan daya akomodasi pd m.siliaris (menarik dan mendorong
lensa) pd org yg mengalami degenerasi akan mengalami kekakuan shg perlu
menggunakan kacamata.
Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.

Hearing loss
a.Konduktif hearing loss : Pd telinga bagian dalam akan mengalami penurunan
konduktivitas pd rongga telinga dan gendang telinga
b.Sensorik hearing loss : berhubungan dgn n.cochlearis Vestibulocochlear jg mengatur
keseimbangan tubuh, akan diatur oleh utriculus dan sacculus yg akan berubah ubah pd
Saat tjd perubahan postur tubuh.
Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
Terjadi degenerasi primer di organon korti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang
dimulai pd usia pertengahan
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.

4. Mengapa didapatkan penurunan berat badan?


Jawab :
Easy to fall Penurunan aktivitas pd lansia akan memberi dampak :
a.penurunan massa otot
b.metabolisme dan konsumsi oksigen berkurang akan menyebabkan mudah lelah dan
kontraksi menurun shg menurunkan daya topang (berasal dari otot postural dan otot
ekstremitas)
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.

5. Apa saja teori-teori proses aging?


Jawab :

Teori – teori
Teori proses penuaan
Teori radikal bebas, yang menyebutkan bahwa produk hasil metabolisme oksidatif yang
sangat reaktif(radikal bebas) dapat bereaksi dengan berbagai komponen penting seluler,
termasuk protein, DNA, dan lipid dan menjadi molekul-molekul yang tidak berfungsi
namun bertahan lama dan mengganggu fungsi sel lainnya.
Teori Radikal bebas dikemukakan pertama kali oleh Denham Harman tahun 1956, yang
menyatakan bahwa proses menua normal merupakan akibat kerusakan jaringan oleh
radikal bebas.Harman menyatakan bahwa mitokondria sebagai generator radikal bebas,
juga merupakan target kerusakan dari radikal bebas tersebut radikal bebas adalah
senyawa kimia yang berisi elektron yang tidak berpasangan.

Radikal bebas terbentuk sebagai hasil sampingan berbagai proses seluler atau
metabolisme normal yang melibatkan oksigen. karena elektron tidak berpasangan, secara
kimiawi radikal bebas akan mencari pasangan elektron lain dengan bereaksi dengan
substansi lain terutama dengan protein dan lemak tidak jenuh. melalui proses oksidasi,
radikal bebas yang dihasilkan selama fosforilasi oksidatif dapat menghasilkan berbagai
modifikasi makromolekul.

Teori radikal bebas menyatakan bahwa terdapat akumulasi radikal bebas secara bertahap
di dalam sel sejalan dengan waktu, dan bila kadarnya melebihi konsentrasi ambang maka
mereka mungkin berkontribusi pada perubahan yang seringkali dikaitkan dengan
penuaan. sebenarnya tubuh diberi kekuatan untuk melawan radikal bebas berupa
antioksidan yang diproduksi oelh tubuh sendiri, namun antioksidan tersebut tidak dapat
melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas tersebut.

Teori Glikosilasi,
yang menyatakan bahwa proses glikosilasi nonenzimatik yang menghasilkan pertautan
glukosa-protein yang disebut sebagai AGEs (advanced glycation end products) dapat
menyebabkan penumpukan protein dan makromolekul lain yang termodifikasi sehingga
menyebabkan disfungsi pada hewan atau manusia yang menua. protein glikasi
menunjukkan perubahan fungsional, meliputi menurunnya aktivitas enzim dan
menurunnya degradasi protein abnormal.

Manakala manusia menua, AGEs berakumulasi diberbagai jaringan, termasuk kolagen,


hemoglobin, lensa mata. karena muatan kolagennya tinggi, jaringan ikat menjadi kurang
elastis dan mengkaku. kondisi tersebut dapat mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh
darah.AGEs diduga juga berinteraksi dengan DNA dan karenanya mungkin mengganggu
kemampuan sel untuk memperbaiki perubahan pada DNA.

Teori DNA repair,


dikemukakan oleh Hart dan Setlow. mereka menunjukkan bahwa adanya perbedaan pola
laju repair kerusakan DNA yang diinduksi sinar ultraviolet pada berbagai fibroblas yang
dikultur. Fibroblas pada spesies yang mempunyai umur maksimum terpanjang
manunjukkan laju DNA repair terbesar dan korelasi ini dapat ditunjukkan pada belbagai
mamlia dan primata.
IPD Jilid III, Edisi IV, FKUI 2006

Teori “genetic clock”


 Menua tlh terprogram sec genetik utk spesies2 tertentu.
 Tiap species mempunyai di dlm nucleinya suatu jam genetik yg tlh diputar
menurut suatu replikasi tertentu.
 Jam ini akan menghitung mitosis & menghentikan replikasi sel bila tdk diputar,
jadi menurut konsep ini bila jam kita itu berhenti maka akan meninggal dunia.
 Pengontrolan genetik umur, rupanya dikontrol dalam tingkat seluler.
 Penelitian Hayflick menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan
membelah sel dlm kultur dgn umur spesies. Dari penelitian ini jelas bahwa
nukleuslah yg menentukan jml replikasi, kemudian menua & mati.

Mutasi somatim (teori Error Catastrophe)


 Faktor2 penyebab tjdnya proses menua adalah faktor lingkungan yg menyebabkan
tjdnya mutasi somatik, seperti radiasi & zat kimia yg dpt memperpendek umur.
 Menurut teori ini, tjdnya mutasi yg progresif pd DNA sel somatik, akan
menyebabkan tjdnya penurunan kemampuan fungsional sel.
 Menurut hipotesis tsb, menua disebabkan oleh kesalahan2 yg beruntun sepanjang
kehidupan stlh berlangsung dlm waktu yg cukup lama, tjd kesalahan dlm proses
transkripsi (DNA & RNA), maupun dlm proses translasi (RNA & protein/enzim).
 Kesalahan tsb akan menyebabkan terbentuknya enzim yg salah & akan
menyebabkan tjdnya reaksi metabolisme yg salah pula, sehingga akan
mengurangi fungsional sel.
 Bila tjd kesalahan dlm proses translasi (pembuatan protein), maka akan tjd
kesalahan yg makin banyak, shg tjdlah katastrop.

Rusaknya sistem imun tubuh


 Mutasi yg berulang atau perubahan protein pascatranslasi, dpt menyebabkan
berkurangnya kemampuan sist imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self
recognition).
 Jika mutasi somatik menyebabkan tjdnya kelainan pd antigen permukaan sel,
maka hal ini dpt menyebabkan sist imun tubuh menganggap sel yg mengalami
perubahan tsb sbg sel asing & menghancurkannya.

Teori menua akibat metabolisme


 Menurut McKay, pengurangan intake kalori akan emnghambat pertumbuhan &
memperpanjang umur.
 Perpanjangan umur tsb berasosiasi dgn tertundanya proses degenerasi.

Kerusakan akibat radikal bebas


 Wkt tjd proses respirasi, oksigen yg dilibatkan dlm mengubah bahan bakar mjd
ATP. Melalui enzim2 respirasi dlm mitokondria, maka radikal bebas (RB) akan
dihasilkan sbg zat antara.
 RB bersifat merusak, krn sangat reaktif, shg dpt bereaksi dgn DNA, protein,
as.lemak tak jenuh, seperti membran sel.
 Makin lanjut usia makin byk RB terbentuk shg proses pengrusakan terus tjd.
(R.Boedhi Darmojo, dkk.2006.Buku Ajar Geriatri, Ilmu Kesehatan Lanjut
Usia.Jakarta:FKUI)

6. Apa hubungan keluhan pasien dengan riwayat tidak mens sejak 5 tahun yg lalu?
Jawab :
Aging semakin bertambahnya usia maka metabolism jg semakin menurun, pada
perempuan ovarium akan tjd penurunan kemampuan dan ukurannya akan mengecil shg
sulit merespon gonadotropin dan mybbkn esterogen susah untuk keluar shg mudah
osteoporosis, gangguan pengaturan gula darah, tdk menstruasi. FSH dan LH cenderung
tinggi pada orgtua krn tdk tjd feedback negatif.

o Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui oleh seorang wanita dari periode
reproduktif ke periode non-reproduktif. Tanda2 yang timbul (keluhan klimakterik) dapat
berlangsung selama 5-10 tahun. o Menopause adalah berhentinya haid. Bagian dari
klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause dan bagian sesudah menopause
disebut pasca menopause.

o Perimenopause adalah periode dimana keluhan2nya memuncak. Periode ini merentang


1-2 tahun sebelum dan sesudah menopause.

o Gejala klinik menopause:


Kelelahan
Berat bertambah
Vaginitis atrofikans
Hot flushes (gejolak panas)

o Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenore sekurang2nya 1 tahun


o Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, pola
kehidupan. 50% wanita indonesia telah mengalami menopause pada umur 48 tahun.
o Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopause timbul (sebaliknya) sehingga
masa reproduksi lebih panjang

o Klasifikasi :
Menopause prematur : Terjadi sebelum 40 tahun (Umumnya batas terendah 44 tahun).
Menopause terlambat : Terjadi pada saat umur > 52 tahun (batas terjadinya menopause
umumnya umur 52 tahun)

o Menopause didiagnosis:
Ada amenorea disertai gejala hipoestrogenemia dan FSH lebih dari 40 UI/l
Adanya keluahn hot flushes atau dengan tes provokatif progesterone withdrawal
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.

7. Mengapa pasien merasa pusing dan mengalami ketidakseimbangan?


Jawab :
Salah satu masalah utama seorang lansia sering mudah jatuh disebabkan faktor
intrinsik: gangguan gaya berjalan, kelemahan otot-otot kaki, kekakuan sendi, sinkop/
hilang kesadaran sejenak dan dizziness atau goyang, atau faktor ekstrinsik yang menjadi
penyebabnya: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda-benda, cahaya kurang
terang sehingga terganggu penglihatannya, dan sebagainya (Setianto,2000).

Keseimbangan bekerja karena otak, otot dan tulang bekerja bersama untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh dan menjaga seseorang dari jatuh baik ketika
jalan, bangkit dari duduk atau naik tangga. Sistem skeletal yang mempengaruhi
keseimbangan yaitu kekuatan otot, daya tahan dan kelenturan, yang memungkinkan otot
untuk bergerak secara sinergis. Otot-otot mengalami atrofi akibat berkurangnya aktifitas,
juga seringkali mengakibatkan gangguan metabolic atau denervasi saraf. Otot-otot sekitar
sendi bekerja ketika mempertahankan keseimbangan dan selanjutnya strategi postural
akan digunakan untuk mencapai keseimbangan (Bougie, 2001). Dalam kesimbangan
postural terdapat komponen yang saling berinteraksi yakni
1) Sistem sensoris, Penurunan fungsi sensoris pada lansia akan mengakibatkan gangguan
penerimaan informasi dari receptor sensoris
(utriculus  keseimbangan saat berbaring ; sakulus  keseimbangan saat berdiri ;
disebut makulus), sehingga mengakibatkan penurunan kontrol motorik.
2) Central processing,Terjadi penurunan daya hantar saraf 20-30 msec pada susunan saraf
pusat,yang mengakibatkan lansia lamban dalam mengantisipasi perubahan persepsi
sensoris dan respon motorik.
3) Sistem effektor, Pada sistem muskoloskeletal akan terjadi kekakuan sendi, penurunan
lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, daya tahan, kelenturan, dan perubahan
garis postur. Tugas utama dari sistem efektor adalah mempertahankan pusat gravitasi
tubuh/Center Of Gravitation (COG). Dimana tugasnya meliputi duduk,berdiri, atau
berjalan ( Gucione, 2000).

Salah satu bentuk aplikasi fungsional dari gerak tubuh adalah pola jalan.
Keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas diperlukan untuk mempertahankan postur
yang baik pada setiap individu (Pudjiastuti, 2003).Tidak fleksibelnya otot pada lansia
dapat mengakibatkan terbatasnya Lingkup Gerak Sendi (LGS) / Range of movement
(ROM) diakibatkan oleh adanya kekakuan otot dan tendon sehingga menyebabkan
kontraktur sendi.
Menurut American Geriatric Society (AGS) tahun 2001 keseimbangan tergantung pada
sensasi, kekuatan otot, fleksibilitas, serta lingkup gerak suatu persendian.Penurunan
lingkup gerak sendi (LGS) dari ankle ke arah dorsal fleksi dapat mengganggu
keseimbangan berjalan dan sering dihubungkan dengan kejadian jatuh pada lansia
(Johnson et al., 2007).

Osteoporosis
- Disebabkan oleh berkurangnya matriks organik drpd kelainan kalsifikasi tulang. -
Sebagian besar penyebab osteoporosis adalah
a) Kurangnya stress fisik thd tulang karena keadaan yg kurang aktif
b) Malnutrisi yg berlebihan shg tdk dibentuk matriks protein yg cukup
c) Kurangnya vitamin c yg diperlukan untuk sekresi bhn2 intrasel oleh slrh tubuh trmsk
osteoblas.
d) Kurangnya sekresi estrogen pada masa pasca-menopause krna estrogen menurunkan
jmlh dan aktivitas osteoklas
e) Usia tua,ketika hormon pertumbuhan dan faktor2 pertumbuhan lainnya sangat
berkurang,ditambah dengan fungsi anabolik protein yg menurun sejalan dengan
pertambahan usia shg matriks tulang tdk dpt ditimbun dgn baik
f) Sindrom cushing,karena glukokortikoid yg disekresikan pada penyakit ini jumlahnya
sgt banyak sekali shg mnybbkn berkurangnya penimbunan protein di seluruh tubuh dan
meningkatnya katabolisme protein yg akan menekan aktivitas osteoblastik.
Guyton&Hall.Buku Ajar Fisiologi.2007.EGC:Jakarta

8. Apa saja etiologi dan factor resiko dari kasus di scenario?


Jawab :
Faktor yang mempengaruhi terjadinya proses penuaan dini, antara lain:
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembentukan radikal bebas seperti sinar
ultraviolet, radikal bebas seperti sinar ultraviolet, radiasi sinar X, polusi udara kendaraan
bermotor, gas NO2 dari pabrik, freon, aap rokok, bahan-bahan kimia eksogen dan
endogen, makanan tinggi karbohidrat dan kalori.
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekeringan kulit, misalnya cara perawatan
kulit yang salah kosmetika yang tidak sesuai, ruangan AC, paparan angin, suhu dingin
atau panas, akan mempercepat penguapan air dari kulit sehingga menyebabkan kulit
menjadi kering.
Pengaruh dari sinar matahari. Paparan sinar matahari yang kronik dapat menyebabkan
berbagai kerusakan pada kulit. Hal ini disebabkan oleh efek fotobiologik dari ultraviolet
A (UVA) dan ultraviolet B (UVB) pada kulit akan menghasilkan radikal bebas ini akan
menyebabkan kerusakan dari enzim protektif, kerusakan protein dan asam amnio yang
merupakan struktur utama kolagen dan elastin.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan proses penuaan dini, seperti keadaan gizi yang
buruk, penyakit menahun atau penyakit sistemik pada organ tubuh, stress, kebiasaan
buruk seperti berkedipkedip sewaktu berbicara, mengerutkan dahi, dan sebagainya.
Endogenic aging
Yang dimulai dengan cellular aging, lewat tissue dan anotomical aging ke arah proses
menuanya organ tubuh. Proses ini seperti jam yang terus berputar.
Exogenic factor
Dapat dibagi dalam sebab lingkungan (environment) dimana seseorang hidup dan faktor
sosio budaya yang paling tepat disebut gaya hidup (life style). Faktor exogenic tadi ,
sekarang lebih dikenal dengan sebutan faktor resiko
(Buku Geriatri FK UI)

9. Bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario?


Jawab :
- Retriksi kalori
Efek retriksi kalori ini menyebabkan kadar glukosa dan insulin menurun, sedikit
peningkatan pada kadar serum glukokortikoid bebas, menurunnya suhu tubuh basal
sebesar 0,5-1 ˚C,dan meningkatnya proteksi sel terhadap kerusakan yang disebabkan
radikal bebas. Efek-efek inilah yang dipercaya dapat memperlamabat proses
penuaan, dan nampaknya sesuai bila dihubungkan dengan teori proses menua

- Pemanjangan telomer (fenomena Hayflick)


Setiap sel mempunyai kemampuan untuk membelah diri agar dapat mempertahankan
fungsinya dan memperlambat kematian. Kemampuan untuk membelah diri ini terjadi
sampai sel-sel cukup padat untuk saling bertemu satu sama lain, untuk kemudian berhenti
untuk membelah diri, suatu fenomena yang disebut contact inhibition. Bila sel-sel yang
sudah berhenti membelah diri ini kemudian diencerkan, maka sel akan kembali
membelah diri kembali. Hal ini dapat diulang sampai kira-kira 50 kali, saat sel sudah
kehilangan kemampuan untuk membelah diri kembali. Sel-sel yang sudah tidak
membelah ini kemudian akan membesar, bertahan beberapa lama, untuk kemudian
perlahan-lahan akan mati. Terbatasnya sel sel untuk membelah diri setelah 50 kali
dikenal dengan fenomena Hayflick atau Hayflick limit. Fenomena Hayflick ini ternyata
berhubungan dengan panjang telomer suatu sekuensi DNA pad ujung satiap kromosom
manusia. Setiap kali sel membelah, maka telomer ini akan semakin pendek, sampai suatu
saat telomer idak dapat memendek lagi (yaitu setelah sel membelah 50 kali). Walaupun
belum dapat dibuktikan, nampaknya dengan memodifikasi panjang telomer melalui
enzim telomerase, maka proses penuaan khususnya kematian sel dapat diperlambat.
Dengan membuat telomer menjadi lebih panjang, kemampuan sel untuk membelah dri
tidak lagi dibatasi fenomena Hayflick.

Pengaruh aksis GH/IGF-1


Berbagai penelitian pada tikus dan cacing menunjukkan bahwa keadaan
panhipopituarisme dengan defisiensi pada hormon tirotropin, prolaktin, dan GH akan
memperpanjang usia pada hewan-hewan tersebut dibandingkan kontrol. Dibuktikan juga
bahwa IGF-1 yang rendah dalam sirkulasi juga mempengaruhi usia pada cacing. Satu
penelitian kohort pada tikus yang telah dilakukan mutasi sehingga terjadi pengurangan
reseptor IGF-1 sebanyak 50%, menunjukkan usia yang lebih panjang 33% pada tikus
betina (bermakna secara statistik) dan 16% pad tikus jantan (tidak bermakna)
dibandingkan dengan tikus kontrol. Pemeriksaan kimia darah menunjukkan bahwa tikus
mutan sama sehatnya dengan tikus kontrol, dan hasil pemeriksaan nekropsi menunjukkan
patologi yang terjadi juga sama pada kedua kelompok. Walaupun ada penelitian lain
yang menunjukkan bahwa semakin panjang usia berhubungan dengan rendahnya
fertilitas. Penelitian ini mendapatkan bahwa tingkat fertilitas kedua kelompok tidak
berbeda. Tikus muatan yang rendah jumlah reseptor IGF-1-nya menunjukkan konsumsi
makanan den energy expenditureyang lebih rendah dibandingkan dengan tikus kontrol.
Tikus mutan juga lebih tahan terhadap stres oksidatifa akibat pemberian bahan oksidan
(radikal bebas), sehingga kerusakan pada DNA, protein, lipid lebih rendah dibandingka
tikus kontrol.
(IPD jilid 3)

1. Lakukan pemeliharaan dan perawatan kulit dengan memakai kosmetika yang sesuai.
Untuk kulit kering dan atau yang cenderung mulai kering karena penuaan, dianjurkan
memakai: Pembersih (cleansing cream, cold cream). Gunakan sabun lunak seperlunya,
dan hindari terlalu sering memakai sabun/detergen.

2.Pelembab. Pilih pelembab yang menutup kulit dengan membentuk lapisan lemak tipis
di permukaan kulit untuk mencegah penguapan air. Krim pelembab yang mengandung
lanolin, krim emolien yang mengandung poly unsaturated fatty acid (PUFA), urea,
propilenglikol, asam lemak essensial (vitamin F), vitamin E topikal. Propilenglikol atau
urea mengandung bahan hidrofilik dan baik digunakan untuk lingkungan berkelembaban
rendah, ruang AC dan lainnya.

3.Cegah kekurangan gizi, khususnya protein dan vitamin. Biasakan melakukan diet
rendah karbohidrat dan lemak jenuh, tinggi protein, cukupkan konsumsi vitamin yang
bekerja sebagai antioksidan atau mampu menangkap radikal bebas seperti vitamin E, C,
B, B karoten, dan glutation. Selain itu, vitamin A, B1, B2, B5, B6 dan zat besi serta
selenium dapat menghambat proses terjadinya ikatan silang.

4 Menghindari faktor lingkungan yang merangsang terbentuknya radikal bebas, seperti


sinar UV dan sinar X yang terlalu lama, polusi udara oleh gas mobil, asap rokok, gas N02
dari pabrik, freon, AC, hairspray, dan sebagainya. Menipisnya ozon bumi dapat
mengakibatkan UVC akan sampai ke permukaan bumi. Akibatnya, sinar ini bila sering
menerpa kulit akan membuat kerusakan pada kulit, bahkan seluruh kehidupan.

5 Jauhi rokok, minuman keras, kopi yang berlebihan, mimik cemberut, stress, dan banyak
kontak dengan bahan kimiawi tertentu seperti detergen, maupun antibiotika.

6 Mengurangi keriput dan garis halus pada kulit muka dengan cara melakukan massage
pada tempat-tempat yang terjadi keriput.

7 Kikis hiperpigmentasi
dengan hidrokinon 2-5 persen
10. Bagaimana pencegahan dari kasus di scenario?
Jawab :
Faktor- faktor yang menghambat aging
mencegah meningkatnya radikal bebas
memanipulasi sistem imun tubuh
melalui metabolisme/makanan
Restriksi kalori Efek restriksi kalori
kadar glukosa dan insulin menurun, kadar serum glukokortikoid bebas sedikit
meningkat, menurunnya suhu basal (0,5-1 C) dan meningkatnya proteksi sel terhadap RB
memperpanjang usia hingga 40%
Pemanjangan telomer

Contact inhibition
kemampuan sel untuk membelah diri (mempertahankan fungsinya dan menghambat
kematian) sampai sel2 tersebut cukup padat untuk saling bertemu, sehingga akan berhenti
membelah diri
membesar bertahan beberapa lama
mati
Jika sel2yg sdh berhenti membelah diri diencerkan
akan membelah diri lagi Hayflick limit/Hayflic phenomenon
terbatasnya sel2 untuk membelah diri setelah 50 kali, karena setiap kali membelah
telomere pada ujung setiap kromosom akan semakin pendek, hingga suatu saat telomere
tidak dapat memendek lagi
Memperlambat penuaan
modifikasi panjang telomere melalui enzim telomerase
Pengaruh aksis GH/IGF-1 Panhipopituarisme
defisiensi tirotropin, prolaktin, GH
memperpanjang usia
Insulin like Growth Factor (IGF-1)rendah
usia lebih panjang
(IPD jilid III edisi IV, FKUI 2006)

11. Apa saja penyakit penyakit yg diakibatkan oleh penuaan?Diklasifikasikan!


(degenerative,hormone, dll)\

12. Apa saja perubahan psikologi dan social pada geriatri?


13. Apa saja tanda tanda penuaan yg terdpat pada kulit? Mengapa wajah dulu yg terkena?

Anda mungkin juga menyukai