Dia menyadari
bahwa proses penuaan lebih jelas. Dia merasa tidak secantik sebelumnya, kulitnya terlihat lebih
'kendor' / pemalas, terutama di sekitar mata. Berat badannya turun, sehingga bentuk tubuhnya
tampak lebih kecil. Dia menderita penglihatan kabur, gangguan pendengaran, mudah jatuh,
terutama dari duduk ke berdiri. Dia merasa sangat pusing dan tidak seimbang. Dia juga belum
mendapatkan menstruasi sejak 5 tahun yang lalu. Dia membaca di internet, dan dikatakan bahwa
proses penuaan dihasilkan dari berbagai faktor yang melibatkan banyak teori. Terlepas dari
kecemasannya tentang kondisinya sekarang, dia merasa cukup percaya diri bahwa dia dapat
menjalani fase ini dengan mengadopsi gaya hidup sehat & menjaga kehidupan sosialnya baik.
STEP 7
1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap penuaan!
Jawab :
Perubahan-perubahan Fisik
1. Sel.
Lebih sedikit jumlahnya.
Lebih besar ukurannya.
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
Jumlah sel otak menurun.
Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.
2. Sistem Persarafan.
Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap
harinya).
Cepatnya menurun hubungan persarafan.
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.
Kurang sensitif terhadap sentuhan.
3. Sistem Pendengaran.
Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan
jiwa/stres.
4. Sistem Penglihatan.
Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
5. Sistem Kardiovaskuler.
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri
bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
7. Sistem Respirasi
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
Menurunnya aktivitas dari silia.
Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan
maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
Kemampuan untuk batuk berkurang.
Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan
usia.
8. Sistem Gastrointestinal.
Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang
buruk.
Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah terhadap
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
Eosephagus melebar.
Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
Daya absorbsi melemah.
9. Sistem Reproduksi.
Menciutnya ovari dan uterus.
Atrofi payudara.
Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur.
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi kesehatan
baik.
Selaput lendir vagina menurun.
B. Perubahan-perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
a. Perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (Hereditas)
e. Lingkungan
Kenangan (Memory).
a. Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup
beberapa perubahan.
b. Kenangan jangka pendek atau seketika: 0-10 menit, kenangan buruk.
IQ (Inteligentia Quantion).
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor, terjadi perubahan
pada daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.
C. Perubahan-perubahan Psikososial.
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan
mengalami kehilangankehilangan, antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkurang).
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,lengkap dengan
segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
a) Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
b) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
c) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
d) Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
f) Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
g) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
h) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman
dan family.
i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan
j) konsep diri.
D. Perkembangan Spritual.
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan (Maslow,1970)
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir
dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner,1970).
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978), Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai keadilan.
Hearing loss
a.Konduktif hearing loss : Pd telinga bagian dalam akan mengalami penurunan
konduktivitas pd rongga telinga dan gendang telinga
b.Sensorik hearing loss : berhubungan dgn n.cochlearis Vestibulocochlear jg mengatur
keseimbangan tubuh, akan diatur oleh utriculus dan sacculus yg akan berubah ubah pd
Saat tjd perubahan postur tubuh.
Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
Terjadi degenerasi primer di organon korti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang
dimulai pd usia pertengahan
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.
Teori – teori
Teori proses penuaan
Teori radikal bebas, yang menyebutkan bahwa produk hasil metabolisme oksidatif yang
sangat reaktif(radikal bebas) dapat bereaksi dengan berbagai komponen penting seluler,
termasuk protein, DNA, dan lipid dan menjadi molekul-molekul yang tidak berfungsi
namun bertahan lama dan mengganggu fungsi sel lainnya.
Teori Radikal bebas dikemukakan pertama kali oleh Denham Harman tahun 1956, yang
menyatakan bahwa proses menua normal merupakan akibat kerusakan jaringan oleh
radikal bebas.Harman menyatakan bahwa mitokondria sebagai generator radikal bebas,
juga merupakan target kerusakan dari radikal bebas tersebut radikal bebas adalah
senyawa kimia yang berisi elektron yang tidak berpasangan.
Radikal bebas terbentuk sebagai hasil sampingan berbagai proses seluler atau
metabolisme normal yang melibatkan oksigen. karena elektron tidak berpasangan, secara
kimiawi radikal bebas akan mencari pasangan elektron lain dengan bereaksi dengan
substansi lain terutama dengan protein dan lemak tidak jenuh. melalui proses oksidasi,
radikal bebas yang dihasilkan selama fosforilasi oksidatif dapat menghasilkan berbagai
modifikasi makromolekul.
Teori radikal bebas menyatakan bahwa terdapat akumulasi radikal bebas secara bertahap
di dalam sel sejalan dengan waktu, dan bila kadarnya melebihi konsentrasi ambang maka
mereka mungkin berkontribusi pada perubahan yang seringkali dikaitkan dengan
penuaan. sebenarnya tubuh diberi kekuatan untuk melawan radikal bebas berupa
antioksidan yang diproduksi oelh tubuh sendiri, namun antioksidan tersebut tidak dapat
melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas tersebut.
Teori Glikosilasi,
yang menyatakan bahwa proses glikosilasi nonenzimatik yang menghasilkan pertautan
glukosa-protein yang disebut sebagai AGEs (advanced glycation end products) dapat
menyebabkan penumpukan protein dan makromolekul lain yang termodifikasi sehingga
menyebabkan disfungsi pada hewan atau manusia yang menua. protein glikasi
menunjukkan perubahan fungsional, meliputi menurunnya aktivitas enzim dan
menurunnya degradasi protein abnormal.
6. Apa hubungan keluhan pasien dengan riwayat tidak mens sejak 5 tahun yg lalu?
Jawab :
Aging semakin bertambahnya usia maka metabolism jg semakin menurun, pada
perempuan ovarium akan tjd penurunan kemampuan dan ukurannya akan mengecil shg
sulit merespon gonadotropin dan mybbkn esterogen susah untuk keluar shg mudah
osteoporosis, gangguan pengaturan gula darah, tdk menstruasi. FSH dan LH cenderung
tinggi pada orgtua krn tdk tjd feedback negatif.
o Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui oleh seorang wanita dari periode
reproduktif ke periode non-reproduktif. Tanda2 yang timbul (keluhan klimakterik) dapat
berlangsung selama 5-10 tahun. o Menopause adalah berhentinya haid. Bagian dari
klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause dan bagian sesudah menopause
disebut pasca menopause.
o Klasifikasi :
Menopause prematur : Terjadi sebelum 40 tahun (Umumnya batas terendah 44 tahun).
Menopause terlambat : Terjadi pada saat umur > 52 tahun (batas terjadinya menopause
umumnya umur 52 tahun)
o Menopause didiagnosis:
Ada amenorea disertai gejala hipoestrogenemia dan FSH lebih dari 40 UI/l
Adanya keluahn hot flushes atau dengan tes provokatif progesterone withdrawal
Sumber: Buku Ajar Geriatri (IKUL) Ed. 3 FKUI.
Keseimbangan bekerja karena otak, otot dan tulang bekerja bersama untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh dan menjaga seseorang dari jatuh baik ketika
jalan, bangkit dari duduk atau naik tangga. Sistem skeletal yang mempengaruhi
keseimbangan yaitu kekuatan otot, daya tahan dan kelenturan, yang memungkinkan otot
untuk bergerak secara sinergis. Otot-otot mengalami atrofi akibat berkurangnya aktifitas,
juga seringkali mengakibatkan gangguan metabolic atau denervasi saraf. Otot-otot sekitar
sendi bekerja ketika mempertahankan keseimbangan dan selanjutnya strategi postural
akan digunakan untuk mencapai keseimbangan (Bougie, 2001). Dalam kesimbangan
postural terdapat komponen yang saling berinteraksi yakni
1) Sistem sensoris, Penurunan fungsi sensoris pada lansia akan mengakibatkan gangguan
penerimaan informasi dari receptor sensoris
(utriculus keseimbangan saat berbaring ; sakulus keseimbangan saat berdiri ;
disebut makulus), sehingga mengakibatkan penurunan kontrol motorik.
2) Central processing,Terjadi penurunan daya hantar saraf 20-30 msec pada susunan saraf
pusat,yang mengakibatkan lansia lamban dalam mengantisipasi perubahan persepsi
sensoris dan respon motorik.
3) Sistem effektor, Pada sistem muskoloskeletal akan terjadi kekakuan sendi, penurunan
lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, daya tahan, kelenturan, dan perubahan
garis postur. Tugas utama dari sistem efektor adalah mempertahankan pusat gravitasi
tubuh/Center Of Gravitation (COG). Dimana tugasnya meliputi duduk,berdiri, atau
berjalan ( Gucione, 2000).
Salah satu bentuk aplikasi fungsional dari gerak tubuh adalah pola jalan.
Keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas diperlukan untuk mempertahankan postur
yang baik pada setiap individu (Pudjiastuti, 2003).Tidak fleksibelnya otot pada lansia
dapat mengakibatkan terbatasnya Lingkup Gerak Sendi (LGS) / Range of movement
(ROM) diakibatkan oleh adanya kekakuan otot dan tendon sehingga menyebabkan
kontraktur sendi.
Menurut American Geriatric Society (AGS) tahun 2001 keseimbangan tergantung pada
sensasi, kekuatan otot, fleksibilitas, serta lingkup gerak suatu persendian.Penurunan
lingkup gerak sendi (LGS) dari ankle ke arah dorsal fleksi dapat mengganggu
keseimbangan berjalan dan sering dihubungkan dengan kejadian jatuh pada lansia
(Johnson et al., 2007).
Osteoporosis
- Disebabkan oleh berkurangnya matriks organik drpd kelainan kalsifikasi tulang. -
Sebagian besar penyebab osteoporosis adalah
a) Kurangnya stress fisik thd tulang karena keadaan yg kurang aktif
b) Malnutrisi yg berlebihan shg tdk dibentuk matriks protein yg cukup
c) Kurangnya vitamin c yg diperlukan untuk sekresi bhn2 intrasel oleh slrh tubuh trmsk
osteoblas.
d) Kurangnya sekresi estrogen pada masa pasca-menopause krna estrogen menurunkan
jmlh dan aktivitas osteoklas
e) Usia tua,ketika hormon pertumbuhan dan faktor2 pertumbuhan lainnya sangat
berkurang,ditambah dengan fungsi anabolik protein yg menurun sejalan dengan
pertambahan usia shg matriks tulang tdk dpt ditimbun dgn baik
f) Sindrom cushing,karena glukokortikoid yg disekresikan pada penyakit ini jumlahnya
sgt banyak sekali shg mnybbkn berkurangnya penimbunan protein di seluruh tubuh dan
meningkatnya katabolisme protein yg akan menekan aktivitas osteoblastik.
Guyton&Hall.Buku Ajar Fisiologi.2007.EGC:Jakarta
1. Lakukan pemeliharaan dan perawatan kulit dengan memakai kosmetika yang sesuai.
Untuk kulit kering dan atau yang cenderung mulai kering karena penuaan, dianjurkan
memakai: Pembersih (cleansing cream, cold cream). Gunakan sabun lunak seperlunya,
dan hindari terlalu sering memakai sabun/detergen.
2.Pelembab. Pilih pelembab yang menutup kulit dengan membentuk lapisan lemak tipis
di permukaan kulit untuk mencegah penguapan air. Krim pelembab yang mengandung
lanolin, krim emolien yang mengandung poly unsaturated fatty acid (PUFA), urea,
propilenglikol, asam lemak essensial (vitamin F), vitamin E topikal. Propilenglikol atau
urea mengandung bahan hidrofilik dan baik digunakan untuk lingkungan berkelembaban
rendah, ruang AC dan lainnya.
3.Cegah kekurangan gizi, khususnya protein dan vitamin. Biasakan melakukan diet
rendah karbohidrat dan lemak jenuh, tinggi protein, cukupkan konsumsi vitamin yang
bekerja sebagai antioksidan atau mampu menangkap radikal bebas seperti vitamin E, C,
B, B karoten, dan glutation. Selain itu, vitamin A, B1, B2, B5, B6 dan zat besi serta
selenium dapat menghambat proses terjadinya ikatan silang.
5 Jauhi rokok, minuman keras, kopi yang berlebihan, mimik cemberut, stress, dan banyak
kontak dengan bahan kimiawi tertentu seperti detergen, maupun antibiotika.
6 Mengurangi keriput dan garis halus pada kulit muka dengan cara melakukan massage
pada tempat-tempat yang terjadi keriput.
7 Kikis hiperpigmentasi
dengan hidrokinon 2-5 persen
10. Bagaimana pencegahan dari kasus di scenario?
Jawab :
Faktor- faktor yang menghambat aging
mencegah meningkatnya radikal bebas
memanipulasi sistem imun tubuh
melalui metabolisme/makanan
Restriksi kalori Efek restriksi kalori
kadar glukosa dan insulin menurun, kadar serum glukokortikoid bebas sedikit
meningkat, menurunnya suhu basal (0,5-1 C) dan meningkatnya proteksi sel terhadap RB
memperpanjang usia hingga 40%
Pemanjangan telomer
Contact inhibition
kemampuan sel untuk membelah diri (mempertahankan fungsinya dan menghambat
kematian) sampai sel2 tersebut cukup padat untuk saling bertemu, sehingga akan berhenti
membelah diri
membesar bertahan beberapa lama
mati
Jika sel2yg sdh berhenti membelah diri diencerkan
akan membelah diri lagi Hayflick limit/Hayflic phenomenon
terbatasnya sel2 untuk membelah diri setelah 50 kali, karena setiap kali membelah
telomere pada ujung setiap kromosom akan semakin pendek, hingga suatu saat telomere
tidak dapat memendek lagi
Memperlambat penuaan
modifikasi panjang telomere melalui enzim telomerase
Pengaruh aksis GH/IGF-1 Panhipopituarisme
defisiensi tirotropin, prolaktin, GH
memperpanjang usia
Insulin like Growth Factor (IGF-1)rendah
usia lebih panjang
(IPD jilid III edisi IV, FKUI 2006)