Anda di halaman 1dari 5

TEKS WAWANCARA

HASIL MEWAWANCARAI DOSEN

(AMKU114)

DISUSUN OLEH

HENI JUMIATI NIM 1910119220007

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. SABHAN, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

DESEMBER

2019
Jum’at, 06 Desember 2019, saya berangkat dari rumah pukul 13.00
menuju Gedung Pascasarjana ULM dengan berjalan kaki, sekitar 15 menit
saya sudah tiba di gedung tersebut. Sebelumnya saya sudah membuat janji
untuk melakukan wawancara dengan seorang dosen biologi yang bernama
Bapak Dr. Dharmono, M.Si. di ruangan 216 lantai 2, saat tiba di gedung
tersebut, saya kebingungan ketika akan mengoperasikan lift, akhirnya saya
memutuskan untuk menaiki tangga saja.

Ketika sampai pada ruangan 216 lantai 2, mengetuk pintu beberapa kali
sambil mengucapkan salam namun tidak terdengar sahutan dari dalam ruangan
tersebut. Duduk di kursi tunggu, berpikir mungkin Bapak Dharmono masih ada
urusan di luar ruangan. 15 menit menunggu membuat saya lelah sehingga
melepaskan sepatu untuk merilekskan kedua kaki yang mulai kesemutan.
Sekitar 30 menit kemudian saya melihat kedatangan Bapak Dharmono beserta
istri menuju ruangannya. Saat akan membuka pintu ternyata pintu tersebut
masih dikunci oleh staf penjaga ruangan, sehingga membuat kami akhirnya
duduk di kursi ruangan tunggu tersebut.

Terlihat beberapa kali Bapak Dharmono menghubungi seseorang melalui


ponselnya dengan ekspresi yang kurang bersahabat, sepertinya sedang
menghubungi staf penjaga ruangan yang bertugas membuka pintu yang dikunci.
“Tunggu sebentar yaa nakk! Kunci pintunya masih dibawa asisten” ucap Pak
Dharmono kepada saya. “Inggih, Pak!” balas saya. Beberapa menit kemudian
terlihat seorang ibu yang berlari-lari menuju kami sambil mendekati pintu dan
membuka kuncinya. Bapak Dharmono dan istrinya memasuki ruangan.
Menunggu Bapak Dharmono memanggil saya memasuki ruangan tersebut,
setelah dipersilahkan duduk baru saya mengutarakan niat untuk mewawancarai
seperti janji yang saya buat kepada beliau.

Heni : ”Selamat siang Pak”

Pak Dharmono : “Selamat siang”


Heni : “Perkenalkan nama saya Heni Jumiati, Pak. Saya mahasiswi yang
kemarin membuat janji untuk mewawancarai Bapak”

Pak Dharmono : “Jadi hal apa yang ingin ditanyakan untuk wawancara?”

Heni : “Menurut Bapak, sebagai seorang dosen biologi, apakah ada mata
kuliah yang dianggap paling susah oleh mahasiswa?”

Pak Dharmono : “Menurut saya, mata kuliah tidak ada yang susah.
Asalkan kita tekun dan rajin, hanya sebagian besar mata kuliah di pendidikan
biologi, yang paling susah adalah matematika. Mengapa hal tersebut bisa terjadi,
karena sebagian besar mahasiswa yang memilih jurusan biologi mengira bahwa
matematika tidak akan dipelajari pada jurusan ini. Tetapi kenyataanya ada.”

Heni : “ Apakah Bapak, pernah menemukan mahasiswa yang jarang


masuk kuliah dan mengumpulkan tugas?”

Pak Dharmono : “ Ada, banyak mahasiswa yang jarang masuk. Beberapa


mahasisawa yang jarang masuk mungkin karena faktor tertentu, seperti sakit
permanen yang membuatnya tidak dapat mengikuti kelas. Tetapi untuk
mahasiswa pendidikan biologi mereka sudah mengetahui bahwa batas untuk
tidak mengikuti kelas adalah 3 kali. Kecuali bagi mereka yang menggunakan
kesempatan tersebut untuk digunakan sebagai batu loncatan agar dapat pindah
ke prodi atau jurusan lain. Sedangkan dalam hal mengumpulkan tugas,
mahasiswa pasti mengumpulkannya karena mereka tahu konsekuensinya adalah
tidak lulus mata kuliah tersebut.”

Heni : “ Salah satu mata kuliah yang Bapak bimbing adalah Praktikum
Biologi, pada mata kuliah tersebut apakah terdapat titik berat yang menjadi
permasalahan bagi mahasiswa,Pak?”

Pak Dharmono : “ Pasti ada, titik beratnya terletak pada proses, selain itu
mahasiswa juga dituntut untuk ahli dalam praktikum tersebut, serta dapat
membuat laporan hasil dari praktikum. Faktor yang paling penting adalah
waktu, mahasaiswa biologi harus memikul beban yang sangat berat yaitu selain
melakukan praktikum dan menyusun laporan, mereka dituntuk untuk dapat
mempresentasikan hasil dari praktikum tersebut. Sehingga tidak asing bagi
mahasiswa untuk melakukan praktikum malam hari karena beberapa sampel
yang akan diteliti atau diamati hanya dapat dilakukan pada malam hari saja.
Contohnya dalam melakukan praktikum tingkah laku reptile, amphibi, dan
kelelawar.”

Heni : “Bagaimana solusi yang dapat Bapak berikan agar mahasisawa


tidak malas dalam menyusun laporan dengan banyaknya tantangan yang
hadapi?”

Pak Dharmono : “Jangan menunda, masih ada besok, jadi setelah


praktikum kerjakan laporannya jangan sampai menundanya, karena besok dan
seterusnya akan ada tugas yang siap menanti. Sehingga dapat membuat kita
kewalahan dalam mengerjakan tugas. Dan kita juga harus menyiapkan paket
internet dalam mengerjakan laporan. Sehingga tanamkanlah dalam hati kalian,
saya harus lulus dalam 4 tahun.”

Heni : “Apakah Bapak dapat memberikan contoh dari pengembangan


bahan ajar?”

Pak Dharmono : “ Salah satu contohnya misal terdapat dalam mata kuliah
ekologi, kita dapat mempelajari ekosistem rawa, aplikasinya terhadap tumbuhan
rawa. Setelah mereka turun ke lapangan dan mendapatkan tumbuhan tersebut,
maka selanjutnya akan membuat bahan ajar, misal buku, hangout, popular,
ensiklopedia, buku saku dan lain sebagainya. Setelah dibuat maka akan
dilakukan sebuah penelitian pengembangan, pengembangan validasi eksport
ahli, uji kelas kecil dan besar, hasilnya dalam bentuk produk pengembangan
bahan ajar, jika media maka pengembangan media. Basisnya dalam bentuk cetak
dan android. Dalam hal ini merupakan tugas setiap individu.”
Heni : “ Apakah pernah ditemukan sampel penelitian saat di lapangan
yeng belum diketahui nama ilmiahnya, Pak?”

Pak Dharmono : “Banyak, sehingga mahasiswa hanya dapat menemukan


kemiripan pada tingkat genus, sedangkan spesienya belum ditemukan. Solusi
terhadap penemuan tersebut adalah dapat digunakan untuk keperluan skripsi.
Contohnya terdapat pada mata kuliah etobotani, yaitu suatu tumbuhan dari
daerah tertentu dengan ciri-ciri yang sudah diketahui manfaatnya.”

Heni : “Terima kasih, Pak, atas kesempatan ini. Selain saya dapat
menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, saya juga diberikan
tips dan solusi sebagai mahasiswa pendidikan biologi.”

Pak Dharmono : “Sama-sama, itu sudah kewajiban sebagai dosen


pendidikan bilogi.”

Heni : “Kalau begitu saya izin untuk pulang. Selamat siang,Pak!”

Pak Dharmono : “Selamat siang.”

Akhirnya saya keluar ruangan Pak Dharmono, mengambil sepatu dan


memakainya, menuruni tangga menuju lantai 1 dengan berjalan kaki, lega
rasanya telah dapat mewawancarai salah seorang dosen yang memiliki pengaruh
besar terhadap dunia pendidikan biologi. Menyebrang jalan raya, dengan
tersenyum bahagia berjalan kaki pulang menuju rumah.

Anda mungkin juga menyukai