(AMKU114)
DISUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING:
BANJARMASIN
DESEMBER
2019
Jum’at, 06 Desember 2019, saya berangkat dari rumah pukul 13.00
menuju Gedung Pascasarjana ULM dengan berjalan kaki, sekitar 15 menit
saya sudah tiba di gedung tersebut. Sebelumnya saya sudah membuat janji
untuk melakukan wawancara dengan seorang dosen biologi yang bernama
Bapak Dr. Dharmono, M.Si. di ruangan 216 lantai 2, saat tiba di gedung
tersebut, saya kebingungan ketika akan mengoperasikan lift, akhirnya saya
memutuskan untuk menaiki tangga saja.
Ketika sampai pada ruangan 216 lantai 2, mengetuk pintu beberapa kali
sambil mengucapkan salam namun tidak terdengar sahutan dari dalam ruangan
tersebut. Duduk di kursi tunggu, berpikir mungkin Bapak Dharmono masih ada
urusan di luar ruangan. 15 menit menunggu membuat saya lelah sehingga
melepaskan sepatu untuk merilekskan kedua kaki yang mulai kesemutan.
Sekitar 30 menit kemudian saya melihat kedatangan Bapak Dharmono beserta
istri menuju ruangannya. Saat akan membuka pintu ternyata pintu tersebut
masih dikunci oleh staf penjaga ruangan, sehingga membuat kami akhirnya
duduk di kursi ruangan tunggu tersebut.
Pak Dharmono : “Jadi hal apa yang ingin ditanyakan untuk wawancara?”
Heni : “Menurut Bapak, sebagai seorang dosen biologi, apakah ada mata
kuliah yang dianggap paling susah oleh mahasiswa?”
Pak Dharmono : “Menurut saya, mata kuliah tidak ada yang susah.
Asalkan kita tekun dan rajin, hanya sebagian besar mata kuliah di pendidikan
biologi, yang paling susah adalah matematika. Mengapa hal tersebut bisa terjadi,
karena sebagian besar mahasiswa yang memilih jurusan biologi mengira bahwa
matematika tidak akan dipelajari pada jurusan ini. Tetapi kenyataanya ada.”
Heni : “ Salah satu mata kuliah yang Bapak bimbing adalah Praktikum
Biologi, pada mata kuliah tersebut apakah terdapat titik berat yang menjadi
permasalahan bagi mahasiswa,Pak?”
Pak Dharmono : “ Pasti ada, titik beratnya terletak pada proses, selain itu
mahasiswa juga dituntut untuk ahli dalam praktikum tersebut, serta dapat
membuat laporan hasil dari praktikum. Faktor yang paling penting adalah
waktu, mahasaiswa biologi harus memikul beban yang sangat berat yaitu selain
melakukan praktikum dan menyusun laporan, mereka dituntuk untuk dapat
mempresentasikan hasil dari praktikum tersebut. Sehingga tidak asing bagi
mahasiswa untuk melakukan praktikum malam hari karena beberapa sampel
yang akan diteliti atau diamati hanya dapat dilakukan pada malam hari saja.
Contohnya dalam melakukan praktikum tingkah laku reptile, amphibi, dan
kelelawar.”
Pak Dharmono : “ Salah satu contohnya misal terdapat dalam mata kuliah
ekologi, kita dapat mempelajari ekosistem rawa, aplikasinya terhadap tumbuhan
rawa. Setelah mereka turun ke lapangan dan mendapatkan tumbuhan tersebut,
maka selanjutnya akan membuat bahan ajar, misal buku, hangout, popular,
ensiklopedia, buku saku dan lain sebagainya. Setelah dibuat maka akan
dilakukan sebuah penelitian pengembangan, pengembangan validasi eksport
ahli, uji kelas kecil dan besar, hasilnya dalam bentuk produk pengembangan
bahan ajar, jika media maka pengembangan media. Basisnya dalam bentuk cetak
dan android. Dalam hal ini merupakan tugas setiap individu.”
Heni : “ Apakah pernah ditemukan sampel penelitian saat di lapangan
yeng belum diketahui nama ilmiahnya, Pak?”
Heni : “Terima kasih, Pak, atas kesempatan ini. Selain saya dapat
menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, saya juga diberikan
tips dan solusi sebagai mahasiswa pendidikan biologi.”