KEHAMILAN
Disusun oleh:
Maryo Juan 201810401011098
Pembimbing:
dr. Donny Irawan, Sp.OG., MKes.
Telah Disetujui
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal:September 2019
Kepala SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Gambiran Kediri
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN……………..................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat mencerminkan kekambuhan atau eksaserbasi gangguan psikiatrik yang
sudah ada, atau menandakan tirnbulnya penyakit baru. Dalam suatu penelitian
berbasis-populasi di Swedia, Andersson dkk., (2003) melaporkan prevalensi 14
persen untuk gangguan psikiatrik selama keharnilan. Sayangnya, mereka juga
mendapatkan bahwa hanya 5,5 persen dari jumlah tersebut yang mendapatkan
pengobatan.1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
turunnya kadar estrogen pada wanita. Estrogen memegang andil dalam modulasi
pelepasan hormon seroton.1 Dennis dkk (2007) melaporkan sekitar 10 persen
wanita hamil mengalami depresi. Depresi pada masa post partum mencakup 10-20
persen parturien, sedikit lebih besar dari wanita yang tidak hamil.6 Tanda-tanda
depresi meliputi perasaan sedih, kehilangan gairah, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan gangguan pola tidur.13 Gangguan depresi seringkali
berhubungan erat dengan keadaan-keadaan seperti kehamilan pada usia muda,
penyalahgunaan alkohol, wanita perokok, hamil diluar pernikahan, hiperemesi
gravidarum, kelahiran prematur. Baby-blues syndrome merupakan istilah
gangguan depresi yang sering digunakan yang muncul pada 1 dari 5 perempuan
pasca melahirkan yang hilang pada umumnya dalam 6 bulan7,8
Gangguan Bipolar merupakan gangguan mood yang terdiri dari episode
mania dan depresi. Episode depresi setidaknya terjadi selama sekurang-kurang 2
minggu, dilanjutkan dengan masa-masa mania. Pada masa mania berat dapat
memberikan psikosis pada pasien. Gangguan Psikosis dapat menjadi serius,
karena adanya keinginan untuk menyakiti diri dan bayi baru lahir pada wanita-
wanita pasca melahirkan. Sekitar 20 persen penderita akan melakukan percobaan
bunuh diri. Penyebab-penyebab organik dari kelainan bipolar meliputi
penyalahgunaan zat, hipertiroid, tumor SSPdan kemungkinan besar mutasi dari
kromosom 16.5
Gangguan Mood mayor berat, yang mengganggu fungsionalitas serta
adanya keinginan untuk menyakiti diri maupun janin ditangani dengan pemberian
anti depresan dan edukasi tentang efek samping dari pemberian SSRI seperti
kelainan pembentukan jantung.10 Jika membaik dalam waktu 6 minggu, terapi
dilanjutkan 6 bulan berikutnya untuk mencegah kekambuhan. Jika dalam 6
minggu gejala tidak membaik atau terdapat kekambuhan, dipertimbangkan rujuk
bagian psikiatri.9 Pemberian Lithium pada trimester awal kasus Bipolar sangat
tidak disarankan, karena efek teratogenik yang sudah dibuktikan menyebabkan
defek dari jantung janin.10
2.4 Skizofrenia
4
Terdapat 4 subtipe skizofrenia yang dikenal saat ini, catatonic,
disorganized, dan undifferentiated. Tanda-tanda skizofrenia adalah delusi,
halusinasi, afek datar sampai rendah, dan gangguan kognitif bahasa.5 Gejala-gejala
skizofrenia pada wanita muncul pada onset yang lebih lambat dibandingkan pria,
gejala dapat tidak muncul sampai pernikahan. Hal ini menyebabkan tingginya
angka kejadian skiwofrenia pada kehamilan, dikarenakan onset yang lambat
tersebut.5 Jablensky dkk (2005) dalam studinya mendapatkan sekitar 3000 wanita
hamil dengan skizofrenia mengalami gangguan plasenta tiga kali lipat dan fetal
distress 1.4 kali lipat dibanding wanita hamil tanpa skizofrenia.11 Bangkitan
skizofrenia hampir pasti muncul apabila pengobatan dihentikan, McKenna dkk
(2005) menyimpulkan bahwa tidak ada efek teratogenik pada pengobatan
skizofrenia, sehingga dianjurkan pengobatan dilanjutkan sebagaimana
mestinya.10,12
5
makan, didapatkan peningkatan kasus keguguran serta terhambatnya pertumbuhan
janin. Hal ini berhubungan erat dengan intake nutrisi wanita hamil yang terganggu
pada gangguan pola makan.15
6
BAB III
KESIMPULAN
perilaku. Gangguan mental dan perilaku pada masa kehamilan dapat berupa
dampak yang serius pada janin, dengan pengecualian pada antidepresan Golongan
SSRI yang dianjurkan tidak diberikan secara rutin dan pemberian lithium pada
7
DAFTAR PUSTAKA
8
14. Bullik CM, Von Holle A, Siega-Riz AM. 2009. Birth Outcome in Women
with Eating Disorders in Norwegian Mother and Child Cohort. Int J Earing
Disorder 42nd ed. 1. Pp.9.
15. Sollid CP, Wisborg K, Hjort J, et al. 2004. Eating Disorder that was
Diagnosed Before Pregnancy and Pregnancy Outcomes. Am J Obstet
Gynecol. 190. Pp.206.