Makalah Tentang Vitamin
Makalah Tentang Vitamin
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah dengan judul VITAMIN. Karya
tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliahan BIOLOGI.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah karya tulis ilmiah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah
satu syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah
berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. pengertian vitamin 2
2. vitamin A 2
3. vitamin D 6
4. vitamin E 8
5. vitamin K 10
6. vitamin C 12
7. vitamin B 13
BAB III PENUTUP 21
A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang mengkonsumsi berbagai
variasi makanan, maka kemungkinan untuk mengalami kekurangan vitamin adalah sangat kecil. Orang-
orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau mineral tertentu.
Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya
bisa diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin
dan mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin dan mineral bagi tubuh,
terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan tubuh. Unsur-unsur penting tersebut banyak
terkandung dalam berbagai bahan makanan yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin ini memberi efek nyata dalam melindungi
sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-
fungsinya. Berdasarkan hal itu, ahli gizi Dr. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc., MCN,
mengingatkan agar orang tua memperkenalkan makanan dengan menu seimbang kepada anak sejak dini.
Kalau sampai tubuh kekurangan zat-zat penting, metabolisme akan terhambat yang selanjutnya dapat
mengakibatkan persoalan kesehatan.
Akan tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak berlebihan.
Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan vitamin dan mineral.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin?
2. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin A?
3. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin D?
4. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin E?
5. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin K?
6. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin C?
7. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin B?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari vitamin.
2. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin A.
3. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin D.
4. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin E.
5. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin K.
6. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin C.
7. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin B
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin
yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah
vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari :
1. Vitamin B1 (tiamin)
2. Vitamin B2 (riboflavin)
3. Niasin (asam nikotinat)
4. Biotin
5. Asam pantotenat
6. Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
7. Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
8. Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap harinya untuk tetap
sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
mengkonsumsi vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya, vitamin A dan D bersifat
racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak beracun. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum
dalam dosis tinggi akan bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang larut
dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang disimpan dalam tubuh
sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan,
vitamin C disimpan dalam jumlah yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang paling
besar dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr vitamin ini.
B. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan
nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai
aktivitas biologik sebagai retinol.
Fungsi vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata retinol,
bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat
2
protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin. Rodopsin
ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina,
pigmen visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu,
terjadi rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan
terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein
dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang kemudian
mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan
harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan
kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor di
dalam retina. Penglihatan dengan cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini
selesai.
2. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi semulanya.
Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat
terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan, pembentukan struktur
dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa, dan masa tua.
Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel,
dengan demikian dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis
protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi sel yang dapat dikaitkan
dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel yang paling nyata mengalami diferensiasi
adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan
mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel. Jaringan epitel yang
menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan yang menutupi bagian dalam dinamakan
membran mukosa, yaitu yang menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung
kemih dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya. Mukus melindungi
sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada
dinding lambung juga melindungi sel-sel lambung dari cairan lambung. Di bagian atas saluran
pernapasan sel-sel epitel secara terus-menerus menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda asing
yang mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan mengeluarkan lebih
banyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme tersebut.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan
digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering (keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka
sukar sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga
mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang melapisi kelopak dan
bola mata) merupakan salah satu tanda khas kekurangan vitamin A. Peranan vitamin A diduga
berkaitan dengan dua hal :
3
a. Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam pembentukan
membran sel yang mengontrol diferensiasi sel
b. Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan. Mekanisme
sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada sel-T (limfosit yang
berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi dapat memperburuk kekurangan vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap penyakit infeksi pernapasan
b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat
kematian
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap pertumbuhan sel.
Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam
pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak
normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung vitamin A, maka
pertumbuahan akan terganggu setelah simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang
kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan
sebagai asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan
sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu
hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A
selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan
aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama
vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah kanker paru-paru.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam pencegahan dan
penyembuhan penyakit jantung. Bagaimana mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
4
7. Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini mungkin karena
perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga berperan dalam pembentukan sel darah merah,
kemungkinan melalui interaksi dengan besi.
Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Margarin
biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning
telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber
vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga,
seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung
kuning, pepaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan
karoten.
5
Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi pada ginjal
dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat
menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak di
samping itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan kematian. Vitamin
A juga dinamakan vitamin anti-infeksi.
4. Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami
keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Mula-mula terkena lengan dan paha, kemudian
dapat menyebar ke seluruh tubuh. Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk menghilangkan
kerutan kulit, jerawat, dan kelainan kulit lain.
5. Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang. Fungsi sel-sel
yang membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin,
sehingga gigi mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah keratinisasi sel-sel rasa pada lidah yang menyebabkan
berkurangnya nafsu makan, dan anemia.
C. Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang tidak mampu
melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh
mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat
disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh
tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
6
Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A
dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium,
fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada
proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan cara merangsang
sintesis protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus
2. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari
permukaan tulang ke dalam darah
3. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.
Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Penduduk daerah tropik tidak perlu
menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D. Bayi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah
sinar matahari beberapa waktu tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara-negara
yang tidak selalu mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan. Makanan hewani merupakan
sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan
minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu, mentega dan
makanan untuk bayi dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi). Minyak hati-ikan sering digunakan
sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan anak-anak. Dalam keadaan normal suplemen vitamin D
sebetulnya tidak diperlukan. Vitamin D relatif stabil dan tidak mudah rusak bila makanan dipanaskan
atau disimpan untuk jangka waktu lama.
7
Osteomalasia dapat pula terjadi pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kantung
empedu atau ginjal. Tulang melembek yang menyebabkan gangguan dalam bentuk tulang, terutama pada
kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala awalnya adalah rasa sakit seperti rematik dan lemah dan
kadang muka menggamit (twitching), tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan
fraktur (patah).
Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan masalah di Indonesia.
Suplemen vitamin D tidak dibutuhkan.
Akibat kelebihan vitamin D
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih dari 25
mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan. Gejalanya adalah kelebihan absopsi vitamin
D yang pada akhirnya menyebabkan kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal,
paru-paru, dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit
kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan.
Bayi yang diberi vitamin D berlebihan, menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan
pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
D. Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran dan sterilisasi
pada tikus. Semula zat ini dinamakan faktor antisterilitas dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian
pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal dari
bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang menyebabkan. Sekarang
dikenal beberapa bentuk tokoferol dan istilah vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap
campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E dalam
tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan dapat
menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia belum dapat dikatakan sudah
pasti.
Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan
hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-
molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila menerima
hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal bebas terjadi dalam tubuh pada proses
metabolisme aerobik normal pada waktu oksigen secara bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas
yang dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda polusi, ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang peranan biologik utama
dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi radikal
bebas.
8
1. Peroksidasi lipida dan vitamin E
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah dioksidasi
oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi
membran sel. Reaksi ini dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua
radikal bebas dapat dipunahkan oleh antioksidan. Proses ini dimulai oleh radikal bebas OH yang
mengikat satu hidrogen dari asam lemak tidak jenuh ganda/ALTHG:H, sehingga membentuk radikal
ALTJG (ALTJG). ALTJG bereaksi dengan oksigen dan membentuk radikal peroksil (ALTJG:OO*),
yang kemudian bereaksi dengan ALTJG:H lain hingga membentuk suatu hidroksiperoksida
(ALTJG:OOH) dan suatu ALTJG lagi.
Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses peroksidasi lipida dengan
menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga
terbentuk radikal vitamin E yang stabil dan tidak merusak.
2. Sistem pertahanan antioksidan
Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:OOH di dalam membran sel ada
sistem pertahanan lain yang berperan. ALTJG:OOH dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh enzim
fosfolipase A2 dan dipunahkan di dalam sitoplasma sel oleh enzim glutation peroksidase yang
mengandung selenium. Jadi aktivitas antioksidan vitamin E dan selenium melalui glutation
peroksidase sangat erat berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting lain adalah superoksida
dismutase, katalase dan glukosa-6 fosfat dehidrogenase, serta ikatan-ikatan karotenoid, asam urat, dan
asam askorbat (vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan larut lemak utama di dalam membran sel, konsentrasinya
sangat kecil yaitu satu molekul per 2000-3000 molekul fosfolipida. Diduga terjadi regenerasi dengan
bantuan vitamin C atau reduktase lain yang mereduksi radikal vitamin E kembali ke bentuk aslinya.
Kerusakan struktur dan fungsi sel sebagai akibat peroksidasi lipida dikaitkan dengan
kemungkinan hubungannya dengan proses menua, pengaruh racun lingkungan (polutan) dan pemicu
bentuk-bentuk tertentu karsinogenesis. Hal ini masih membutuhkan pembuktian.
3. Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan dengan fungsi sabagai
antioksidan, yaitu :
a. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
b. Sintesis DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan
d. Mencegah penyakit jantung koroner
e. Mencegah keguguran dan sterilisasi
f. Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
9
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-
tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit
mengandung vitamin E. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging,
unggas, ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses penggorengan) dan oksidasi.
Jadi, sebagai sumber vitamin E diutamakan bahan makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu
mengalami pemrosesan. Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama dimasak dengan
air. Pembekuan dan penggorengan dalam minyak merusak sebagian besar vitamin E.
E. Vitamin K
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan pada pada ayam percobaan
yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makanan
alfalfa atau tepung ikan yang telah busuk. Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin
koagulation. Dengan bantuan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun 1939 ia berhasil
mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K (dari koagulation). Faktor ini ternyata
merupakan kelompok senyawa yang terdiri atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
menakinon yang terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakinon juga dapat disintesis oleh bakteri di
dalam usus halus manusia.
10
Fungsi vitamin K
Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah, walaupun
mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak tahun 1970-an para ahli mengetahui secara lebih
jelas peranan vitamin K di dalam tubuh, yang ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa
asam glutamate (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein-
tergantung vitamin K atau gla-protein. Enzim karbokilase yang menggunakan vitamin K sebagai
kofaktor didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di jaringan lain. Gla-protein dengan
mudah dapat mengikat ion kalsium. Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologik vitamin K.
Pada proses pembekuan darah, gama-karboksilasis terjadi di dalam hati pada residu asam glutamat yang
terdapat pada berbagai faktor pembekuan darah, seperti faktor II (protrombin), VII, VIII, IX, dan X.
Kemampuan gla-protein untuk mengikat kalsium merupakan langkah esensial dalam pembekuan darah.
Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam jaringan tulang dan gigi
sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis gla-protein ini mengikat hidroksiapatit yang
diperlukan dalam pembentukan tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak
sempurna, sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang diperlukan dalam pembentukan tulang.
Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson (1973) telah membuat kadar
ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang dikumpulkan dari beberapa bioessay. Sumber utama
vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli.
Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang
mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan, dan
sayuran lain. Sumber vitamin K lain adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum).
Penggunaan menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme usus halus belum diketahui dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna bayi. Untuk mencegah terjadinya gangguan
penggumpalan darah yang dapat menyebabkan perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat vitamin
K melalui mulut atau dalam bentuk injeksi intramuskular. Susu formula bayi sebaiknya difortifikasi
dengan vitamin K.
11
Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya
kurang mendapat vitamin K dari makanan. Antibiotika membunuh kuman-kuman di dalam
usus yang membentuk vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu
kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin K
biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah perdarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat
mencegah pembekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan platelet dan faktor-faktor
tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa
vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning
(jaundice) dan kerusakan pada otak.
F. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup
stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil
dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi vitamin C
1. Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting
dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas
struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran
kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka,
patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.
Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitokondria
untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
3. Absorbsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorpsi.
Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi
bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam
bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan
terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
12
Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buat terutama
yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat
di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000 mg/hr, melebihi dari
dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C
dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
G. Vitamin B
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin
merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup
stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan
bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu
beku.
Fungsi vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai
reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil
KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energi.
13
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan prekursor penting lipida asetil
kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem saraf.
Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat
menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-
ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin,
isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam
pentosa-fosfat shunt, jalur alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam
metabolisme lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolisme
karbohidrat.
Sumber vitamin B1
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah giling atau yang
difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia serealia yang dinamakan sebagai makanan
pokok adalah beras. Sumber tiamin lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan,
semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber
tiamin yang baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat di dalam sekam (lapisan aleuron) dan
benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi,
dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan
tidak banyak yang rusak.
Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi
dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme
energi nutrisi tersebut.
14
Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di dalam susu, keju, hati,
daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang
diperkaya akan meningkatkan konsumsi riboflavin.
Fungsi niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan
NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi
pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya
adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin
membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan sistem pencernaan.
Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur
mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin.
Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein
makanan rata-rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
15
Akibat kekurangan niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan
pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pelagra (penyakit kekurangan niasin),
menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada
awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan
kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.
4. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan
cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol
serta mudah dioksidasi.
Fungsi biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau
pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak
memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-
asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan
dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolik, biotin erat kaitannya
dengan asam folat, asam pantotenat, dan vitamin B12.
Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri
saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang
tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan
buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik biotin sebagian ditentukan
oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila
dimasak akan dilepas. Avidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
16
Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Akibat kelebihan biotin
Akibat kelebihan biotin belum diketahui.
5. Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut
daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam
pantotenat tahan terhadap panas basah.
17
Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu
tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah
merah.
Sumber vitamin B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah, gandum, hati, ginjal, serealia
tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur sayur, dan buah mengandung sedikit
vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang
terdapat di dalam bahan makanan nabati.
Fungsi folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk
pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala gastrointestian, dan
gangguan saraf tetap bertahan.
18
Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama
terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang artinya daun hijau),
hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
19
Akibat kekurangan vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya
disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan
sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga
mempengaruhi sistem saraf, berperan pada regenerasi saraf peripheral, mendorong kelumpuhan.
Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang
normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A,D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera
hilang bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi–reaksi biokimia di dalam tubuh dan
masing-masing vitamin dapat mendefenisikannya.
B. Saran
1. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
2. Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan
pentingnya vitamin dalam kehidupan sehari - hari
21
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Endang, Achadi. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gibney, Michael J., et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Khomsan, Ali. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Proverawati A., dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
22
MAKALAH BIOLOGI
vitamin
OLEH KELOMPOK 4 :
1510611123
TUSRI WIDIA
1510611124
1510611125
NURUL HAMIDA
1510611121
ASMIKA ARLENIA
1510611122
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS