Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Adalah:
1. Menjadikan Perpustakaan Sebagai Sarana sumber belajar.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola
sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah
untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Disamping
itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional kita, diakatakan bahwa salah
satu sumber belajar disekolah yang juga sangat penting tetapi bukan satu-satunya adalah
perpustakaan juga membantu tercapainya visi dan misi sekolah.
Perpustakaan sekolah yang aktif dinamis, yang dapat mengundang minat baca dan
memiliki koleksi yang baik penting bagi siswa. Perpustakaan sekolah dengan koleksi buku
dan media lainnya memberi pengalaman belajara yang luas dan sangat positif bagi siswa.
Perpustkaan sekolah memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
keterampilan membaca, mencari dan menggunakan informasi serta mempelajari
ketrampilan melakukan penelitian.
Tujuan
1. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca
2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi
3. Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna
dan berhasil
4. Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri
5. Memupuk dan mengembangkan minat baca siswa
6. Mengembangkan kemapuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggung
jawab dan usaha sendiri
Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat belajar, mengajar, pusat informasi, pusat
penelitian sederhana dan rekreasi sdehat melalui bacaan hiburan.
KEPALA SEKOLAH
SETYOBUDI
KOORDINATOR
SRI MURTINI. SH
SISWA
VISI DAN MISI PERPUSTAKAAN
VISI
Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kecerdasaan dan
keterampilan, mempertinmggi budi perkerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan
cinta tanah air sehingga dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa berdasarkan system pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Misi
1. Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta
mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sector kehidupan.
2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan
informasi.
3. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara
tepat dan berhasil guna.
4. Meletakan dasar – dasar kearah belajar mandiri
5. Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam segala aspek
6. Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif
7. Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi
atas tanggung jawab dan usaha sendiri.
A. Fasilitas
1. Ruang untuk membaca
B. Layanan
1. Peminjamaan koleksi
2. Buku referensi
3. Bimbingan pemakai
C. Koleksi
1. Referensi
2. Fiksi
3. Non fiksi
Rencana kerja perpustakaan sekolah secara umum mengacu pada tugas pokok
perpustakaan sekolah, visi dan misi sekolah. Programnya antara lain :
1. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi sesuai kurikulum sekolah
2. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik
3. Meningkatkan minat baca siswa, guru dan staf TU
4. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan
pengguna perpustakaan
5. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan
6. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga
memudahkan penggunaannya
7. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, labeling, dll)
8. Inventarisasi, klasifikasi bahan pustaka
9. Pelayanan peminjaman buku perpustakaan
10. Menciptakan ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan nyaman
Penutup
Program kerja perpustakaann ini merupakan acuan, pedoman dan rencana 1 tahun.
Program kerja ini diharapkan dapat menjadi titik awal kemajuan perpustakaan SDIT Al
Furqan Palangka Raya. Peran serta semua pihak yang sangat berpengaruh pada realisasi
program ini. Karenanya, diharapkan semua pihak dapat terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam rangka merealisasikan berbagai program yang telah dibuat.
Mengetahui
Kepala Sekolah Pustakawan
I. PENDAHULUAN
Era globalisasi sekarang ini informasi sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Sumber
informasi dapat berasal dari radio, internet, surat kabar, dan media lainnya, seperti di
Perpustakaan. Mendengar kata Perpustakaan orang biasanya membayangkan sederetan
buku dalam rak di sebuah ruangan, Memang bayangan spontan ini betul tetapi belum
lengkap, karena setumpukan buku yang di atur di rak sebuah took tidak dapat dikata
sebuah Perpustakaan.
Sebenarnya sesuatu itu dapat disebut sebuah Perpustakaan bila mempunyai beberapa hal
yang harus ada.
1. Unsur yang harus ada adalah buku dan ruangan.
2. Di era sekarang tidak lagi terbatas koleksi buku saja, melainkan sarana lain yang dapat
digunakan untuk saling bertukar informasi. Misalnya : film, slide, microfilm, kaset, piringan
hitam, mikrofis dan sebagainya.
Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat meminjam dan membaca buku. Di
masa mendatang, Perpustakaan dikembangkan menjadi rumah belajar modern.
Perpustakaan sebagai rumah belajar modern berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya,
sumber informasi, pendidikan dan penelitian serta tempat koleksi buku. Selain itu
Perpustakaan juga menjadi tempat rekreasi sehingga pengunjung/ pengguna akan betah
berlama-lama di tempat tersebut.
Keberadaan Perpustakaan supaya menarik pengunjung untuk datang dibutuhkan sebuah
pengelolaan yang matang, baik menejemennya, system pelayanannya, penataan koleksi,
dan kenyamanan lingkungan. Bahkan idealnya, Perpustakaan juga dilengkapi dengan arena
bermain yang nyaman untuk anak usia sekolah seperti di SMA kita. Misalnya Internet dan
audio visual yang mendukung belajar siswa.
Sedangkan tujuan Perpustakaan menurut Sulistyo yang dikutip oleh Purwono (2004:5)
menyatakan bahwa Perpustakaan mempunyai 4 tujuan utama yaitu :
a. Memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk membaca bahan pustaka
b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi pengunjung.
c. Membantu pengunjung untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga
bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat
d. Perpustakaan bertindak sebagai pusat kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar.
1951-1976, pindah ke jalan Notoprajan, seiring semakin bertambahnya jumlah kelas dan
siswa, pada tahun 1956 SMA Muhammadiyah Menempati SD Muhammadiyah Ngupasan
dan SD Muh. Suronatan. Pada saat ini koleksi perpustakaan sudah semakin bertambah, di
karenakan kelas bertambah menjadi 14 jurusan lengkap kelas A, B, C.
1977, SMA Muhammadiyah 2 menempati gedung baru dan menetap hingga sekarang.
Tepatnya pada tanggal 8 Januari 1977 yang beralamat di jalan Kapas no. 7. berpindahnya
SMA Muh 2 di jalan kapas, maka keberadaan perpustakaan juga ikut pindah. Gedung
perpustakaan terletak di sebelah utara dari SMA Muh 2 Yogyakarta yang bersebelahan
dengan dengan gedung IKIP Muhammadiyah sekarang UAD. Perpustakaan pada waktu itu
terletak di lantai satu , di bawah koordinasi Dra. Sri Pawiti yang berperan sebagai Guru
Pustakawan. tahun 1984 gedung perpustakaan pindah di lantai 2 atau di atas gedung lama,
yang terdiri dari tiga ruangan kelas, yaitu ruang sirkulasi, ruang kerja dan ruang baca. Pada
tahun 1984 ini juga terjadi pergantian koordinator yaitu kepada Bapak Suhartana sampai
tahun 2002. pada kepemimpinan Bapak Suhartana ini pengelolaan buku sudah mulai
menggunakan komputer dengan program MS. World, yaitu pada proses labelisasi dan
ruang perpustakan bertambah menjadi 4 ruang yang meliputi ruang baca, ruang
kerja/sirkulasi, ruang koleksi dan ruang klasikal.
Awal tahun 2002/2003, bapak Suhartana di gantikan oleh Bapak Khoirul Sudarsono yang
menjabat sampai sekarang. Dalam perkembanganya sarana dan prasaranya mulai
meningkat yang di tunjukkan dengan di rubahnya fungsi ruang yaitu;
1. Ruang Lesehan, terdiri dari;
a. Kolekasi buku referensi dan Kamus
b. Audio Visual
c. Meja Baca Lesehan
2. Ruang Koleksi dan ruang baca VIP
3. Ruang Kerja dan Ruang Sirkulasi
4. Ruang Baca Klasikal (Pembelajaran 1 kelas)
Pada hari sabtu, 27 Mei 2006, yang kita ketahui adalah musibah gempa bumi Yogya-Jateng,
perpustakaan Muha menjadi salah satu korban gempa yang mengakibatkan rusaknya
gedung pada ruang lesehan dan ruang klasikal. Awal tahun pelajaran 2006 perpustakaan
muha pindah ke aula tepatnya dibagian timur dari aula SMA Muh 2 meempati ruang
dengan ukuran 9 x 12 m2. pada tahun ini pula Alhamdulillah sistem pengolahan dan
pelayanan sudah terautomasi. Softwere yang digunakan SIPRUS (sistem Informasi
Perpustakaan) komputer server menggunakan program aplikasi LINUX dan komputer
Client menggunakan Windows. PHP menggunakan MySQL.
MISI :
1. Memberikan layanan yang ramah, tegas, tertib dan tangkas
2. Penerapan teknologi informasi, teknologi yang pada intinya bertumpu pada konsep
otomasi
3. Menjadikan perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan sekolah
4. Meningkatkan kerjasama (resources sharing) dengan perpustakaan dan pusat informasi
lain.
FASILITAS
LAYANAN
1. KBM di perpustakaan
2. . Peminjaman koleksi
3. Buku referensi
4. Media massa; surat kabar, majalah, tabloid, bulletin dan jurnal
5. Bimbingan Pemakai
KOLEKSI
REFERENSI, berupa;
• Ensiklopedi (ensi) : Ensi Islam, Ensi Wayang, Ensi hamparan Dunia Ilmu(HDI), Ensi
Pengetahuan Populer, Ensi matematika dan peradaban manusia, Ensi Negara dan bangsa,
Ensi IPTEK, Ensi Quetions and Answer, dsb
• Kamus Bahasa, Visual, Eksak (fisika, Kimia, Biologi dan TI) Tafsir(Al-Misbah, Adz-Dzikraa,
Al-Azar, dsb. Dan kumpulan hadits.
• Buku Pelajaran dari berbagai penerbit setiap mata pelajaran
FIKSI :
• Novel Klasik
• Novel Remaja
• Novel Islami
Non- FIKSI
A. Fasilitas
1. Pengadaan Software Billing Internet : Rp. 2.000.000
2. Pengadaan 1 buah Printer untuk ruang internet
Merk EPSON Stylus C.90 (Infus) : Rp. 700.000
3. Pengadaan CCTV beserta perlengkapanya : Rp. 3.000.000
4. Pemotomg Kertas : Rp. 1.000.000
5. Labelisasi ruang perpustakaan tahap II : Rp. 1.000.000
6. Pengadaan 1 Unit Komputer Untuk Administrasi
: Rp. 7.000.000
Total : Rp14.700.000
B. Bahan Pustaka
a) Cetak
• Buku Penunjang pelajaran : Rp. 10.000.000,-
• Buku Referensi penunjang SNBI ; Rp. 5.000.000,-
• Fiksi : Rp. 3.000.000,-
• Majalah : Rp. 500.000,-
Rp. 18.500.000,
b) Non Cetak
CD Interaktif : Rp. 500.000,-
CD Program : Rp. 500.000,-
VCD : Rp. 1.000.000,-
Total Biaya Bahan Pustaka Cetak+Non cetak : Rp.19.500.000,-
C. Kegiatan Program Unggulan
a) Bedah Buku
Kegiatan ini ditujukan untuk siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bekerjasama
dengan Guru Rumpun Bahasa, rencana pelaksanaan minimal dua (2) kali dalam setahun.
Biaya diambilkan dari anggaran SNBI dan RAPBS.
b) Lomba Resensi Buku
Kegiatan ini diselenggarakan kerjasama antara perpustakaan dengan guru bahasa
Indonesia. Dilaksanakan tiap tahun dimulai dengan proses seleksi resensi buku tertulis
(siswa kelas X,XI, dan XII) dan diambil 10 finalis yang harus mempresentasikan resensinya
di hadapan dewan yuri. tiga orang diantaranya di tetapkan sebagai juara.
1. LOKASI
a. Tempat / Letak : Lantai 2 Gedung Sayap Utara
b. Luas : 217 m2
c. Sifat ruang : khusus
3. KETERANGAN
c. Adminitrasi : SYAMSURI
Pendidikan SLTA, diklat perpustakaan tingkat dasar tahun 2008 pelatiahan perpustakaan
tahun 2009 di UGM
4. KOLEKSI
a. Pengolahan :
Koleksi buku perpustakaan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan hal-hal yang berkaitan
dengan administrasi perpustakaan telah dibuat dan dicatat dalam buku-buku antara lain :
1. Buku Induk ( buku inventaris buku koleksi )
2. Buku pergolongan dari golongan 000 – 900
3. Buku catatan buku paket
4. Buku catatan pembelian dan hadiah
5. Buku keadaan buku mulai tahun 1990
6. Buku Induk Anggota Perpustakaan
7. Buku Pengunjung
a. Siswa
b. Guru
c. Tamu
8. Buku Klasifikasi
9. Buku catatan peminjaman
a. Peminjaman sementara
b. Peminjaman harian
10. Buku catatan pengembalian
11. Buku tamu umum dan dinas
12. Buku daftar hadir klasikal
13. Data dinding
14. Buku catatan denda terlambat pengembalian
15. Buku catatan penggunaan internet, copy CD dan Ngeprint
1. KOORDINATOR
a. Mengkoordinir kegiatan atau tugas kerja personil perpustakaan
b. Menyusun program kerja tahunan
c. Mengawasi kerja personal perpustakaan
d. Konsultasi dengan kepala sekolah
e. Menyeleksi buku yang akan dibeli bersama dengan pihak terkait
f. Bertanggung jawab atas kemajuan dan perkembangan perpustakaan
g. Membuat laoporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan program kerja pada akhir
tahun ajaran
h. Mengatur ruangan Perpustakaan
i. Menentukan sistem pengolahan dan pelayanan Perpustakaan
j. Menentukan syarat-syarat keanggotaan Perpustakaan
k. Melakukam korespondensi dengan Perpustakaan lain untuk mengadakan kerja sama
2. ADMINISTRASI
a. Urusan surat menyurat
b. Menghitung tabulasi jumlah peminjaman berserta klasifikasi
c. Membuat diagram peminjaman perhari tiap satu bulan
d. Membantu layanan sirkulasi dan prosesing buku koleksi
e. Membuat data (diagram) Jumlah buku baru baik buku hadiah maupun buku pembelian
f. Mengatur buku dalam rak buku menurut klasifikasinya
g. Meneliti buku-buku yang rusak, kurang lengkap, robek, ada coretan-coretannya dan
memperbaikinya (penjilidan)
4. SIRKULASI
a. Melayanai peminjaman, perpanjangan, dan pengembalian buku-buku
b. Mencatat daftar peminjam dan pengembalian dalam buku peminjaman dan
pengembalian
c. Menerima dan menertibkan uang denda
d. Membantu administrasi dan prosesing buku koleksi
e. Mendaftar anggota Perpustakaan
f. Menyediakan buku daftar hadir
g. Memberi peringatan kepada anggota (peminjanm buku) yang melewati batas waktu.
h. Membuat laporan anggota yang tidak mengembalikan buku yang di pinjam
7. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
KEWAJIBAN PEMINJAM
( ANGGOTA )
Kualitas generasi muda sekarang akan menentukan perjalanan sebuah bangsa kedepan
.(Generasi muda sebagi tonggak untuk mengawal adanya transformasi besar bangsa
menuju perbaikan yang lebih baik.Salah satu hal yang kemudian akan menjadi salah satu
parameter yang digunakan adalah tingkat minat baca adan budaya baca yang
berkembang.Budaya baca Indonesia yang masih berada dalam tingkat rendah yakni .
Menumbuhkan minat baca hingga menciptakan budaya baca di masyarakat bukanlah hal
yang mudah(http//:pustaka.unpad.ac.id).Hal ini diperlukan antisipasi sejak dini yakni
dengan usaha mendarahdagingkan kecintaan terhadap membaca sejak dini.
Usaha menumbuhkan kecintaan terhadap membaca sejak dini yang dilakukan di sekolah
formal adalah dengan memaksimalkan peran perpustakaan di sekolah, akan tetapi
perkembangan yang signifikan belum terlihat dari kontribusi yang disumbang dari
perpustakan sendiri. Permasalahan yang muncul karena perpustakaan di banyak sekolah
dasar belum terkelola manajemennya sehingga masih hanya sekedar pelengkap fasilitas
sekolah saja, padahal tanpa disadari justru dari sanalah sebenarnya pembentukan mental
anak dengan menyisipkan budaya membaca bisa diberdayakan sejak usia dini.Maka dari
itu diperlukan sebuah program program yang kreatif aplikatif dan fleksibel yang bisa
diterapkan sehingga perpustakaan dapat menjalankan fungsinya untuk
menumbuhkembangkan kecintaaan terhadap membaca sejak dini serta benar benar
dirasakan perpustakaan bagi anak anak adalah sebagai gudang ilmu, dimana anak anak
akan banyak belajar banyak pengetahuan darisana sesuai dengan perkembangan usia
mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
LANDASAN TEORI
A.Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan
buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang
digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ).
Secara umum dapat kami simpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah suatu institusi
unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya
dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.
Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring
perkembangan berbagai jenis perpustakaan, variasi koleksi dalam berbagai format
memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung penyimpanan koleksi
buku.
Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi
menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa
unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan,
penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsi – fungsi
perpustakaan.
Gambaran tentang anak anak adalah gelak tawa, keceriaan, kebebasan bergerak,kejujuran
ekspresi, canda lelucuan dan bersifat natural .Dengan jumlah tak kurang 40 juta jiwa, anak
anak dalam batasan Badan Pusat Statistik (BPS) berarti mereka yang tergolong berusia
kurang dari 10 tahun atau jika dgolongkan dalam tingkatan usia lembaga pendidikan
formal yakni usia sekolah dasar. Kemampuan anak anak masuk dalam dunia membaca
memiliki arti tersendiri karena anak anak memiliki dunia sendiri dalam kutipan `akhirnya
aku menemukan jalan hidupku malalui buku`(Karlina dalam Taryadi-edit;1999)
digambarkan pengalaman Karlina Leksono Supelly seorang anak SD berusia 9 tahun yang
membuktikan bahwa anak anak mempunyai dunia yang orisinil, dunia anak yang penuh
imajinasi tanpa menyisakan sedikit pun celah masuknya doktrin,dan dikte. Hal ini yang
kemudian harus dipahami oleh pihak orangtua atau guru dalam kaitannnya untuk
menumbuhkembngkan minat baca pada anak.Dalam kaitannya dengan peningkatan minat
baca anak anak golongan siswa sekolah dasar,yang kemudian kan dihandle oleh peran
perpustakaan sekolah.Pengelola harus memilik trik dan langkah inovativ serta usaha
kreatif untuk menjaring animo anak terhadap perpustakaan sebagai medianya dan buku
sebagai objeknya.Karena pada hakikatnya Anak-anak, merupakan genarasi bangsa yang
patut didorong motivasi, inisiatif, dan kreativitasnya untuk dapat menjadi anak yang
cerdas, berkualitas dan berwawasan luas (http//:liliana.wordpress.com).
PEMBAHASAN
.Dalam hal kuantitas bisa dilihat dari statistik jumlah buku anak anak Indonesia saat ini,
diantara 472 penerbit sekitar 20 % aktif intens menerbitkan buku teks anak anak dan
sekitar 47 penerbitan atau 10 % dinilai cukup aktif,) dalam hal mempublishkan buku
anak.Hal ini dirasa cukup menggembirakan di tengah tengah angka penerbitan buku
sejumlah 12 ribu pertahun(www.bit.lipi.go.id) sebagai media untuk mendukung usaha
memaksimalkan peningkatan minat baca anak, bila dipandang dari segi pemenuhan
sarananya, akan tetapi tentu usaha itu tak hanya sebatas jumlah tapi juga pada
ketercakupan ruang lingkup kebutuhan tema yang diinginkan dan dibutuhkan.Pemenuhan
buku juga harus diartikan sebagi kehadiran yang mengatasi kungkungan
waktu(Leksono,1999).
Taklupa dari segi kualitas membaca, yang patut menjadi bahan pertimbangan utama.
Menilik bahwasanya kualitas sebuah bangsa juga dipengaruhi oleh kualitas membaca serta
buku bacaan yang dibaca oleh anak anak bangsanya. Program kreatif yag ditelurkan
diharapkan dapat menjadi alat bantu untuk meningkatkan kualitas membaca.Salah satu
diantaranya adalah budaya tutur bangsa indonesia melalui media dongeng yang telah
berkembang .Mendongeng yang dilakukan sembari mendampingi anak anak membaca
dapat dijadikan media yang cukup efektif untuk menyisipkan nilai nilai kepada anak.Hal itu
sedemikian rupa yang dituturkan Lilian Holewell dalam `A Book for children
Literature`(Yurnaldi,2002).
Berkreatif dalam kualitas pengelolaaan peningkatan minat baca anak,salah satu hal
utamanya adalah menjadikan buku sebagai bagian yang tak terpisahkan dari anak, dengan
berbagi metode,model dan penerapan yang kreatif tentunya sehingga harapan akan
terwujudnya pertumbuhan minat baca anak anak yang signifikan akan semakin dekat bisa
terealisasikan.
Membaca dan menyimak adalah sebuah kegiatan bersama,dimana selain membaca, serta
guru akan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan buku yang dikemas
dalam bentuk kuiz kuiz anak atau cerdas cermat atu game cerdas tentang isi buku yang
dikemas dalam ukuran anak anak.
Kegiatan menonton film yang berhubungan dengan buku,kemudian anak anak diberikan
kesempatan untuk mendemonstrasikan sebuah pertunjukan layaknya film film yang
bersumber dari buku buku.Anak anak seperti memerankan peran peran di buku yang
dipilih ,dimaksudkan kesenangan anak untuk berkreasi dapat mendongkrak minat anak
untuk membaca lebih dalam tentang sebuah buku untuk memhami peran yang ingin
dimainkan.
d.)Inisiatif Zone
Pihak sekolah menyediakan perpustakaan yang difasilitasi dengan macam macam poster
bertemakan anak anak dan aneka ornament kreatif anak yang mengandung unsure unsure
yang dapat menumbuhkan inovativ siswa.
Memberikan instuksi kepada siswa untuk membuat suatu karya yang bersumber dari buku
buku karya.kemudian perpustakaan memamerkan karya karya anak di ruang
perpustakaan.Hal ini dimaksudkan untuk merangsang daya inisiatif siswa untuk
menghasilkan sesuatu yang diambil dari sebuah buku
e.)Fun InterAktif
Konsep aktif yang diusung dimaksudkan bagaimana agar kegiatan yang bersinggungan
dengan membaca mempunyai nilai yang dapat meningkatkan keaktifan anak serta
mencerdaskan bagi tumbuh kembang pemikiran anak.
Misalkan bincang bincang yang menyenangkan dengan anak anak dengan bahan bacaan
yang menarik dan menghibur anak.Selain meningktkan interaktif antar guru atau pemandu
dan anak anak pemandu juga dapat menyelami kegiatan anak anak yang akan
disangkutkan dengan buku yang dibincangkan,Serta kontes misalnya kontes
membaca,,atau saling berbagi bersama untuk menunjukkan apresiasinya terhadap apa
yang dibacanya.
1. KESIMPULAN
1. Minat dan budaya baca di tingkat anak anak usia sekolah dasar belum
memperlihatkan perkembangan yang signifikan
2. Belum optimalnya pengelolaaan banyak perpustkaan di tingkat sekolah dasar
menjadi salah satu factor gagalnya penumbuhkembangan animo siswa terhadap
perpustakaan dan minat baca dilingkup siswa siswa
3. Diperlukan program program kreatif melaui media perpustakaan yang diharapkan
dapat menjadi langkah alternative untuk mendongkrak minat baca anak anak
sekolah dasar
4. Sudah saatnya Perpustakaan tak hanya menjadi gudang denggn tumpukan buku
namun saatnya memberdayakn perpustakaan menjadi learning center yang bersifat
CERIA(Cerdas,Edukatif.Rekretaif,Inisiatif dan Aktif)
1. SARAN