Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AISATUR RODIAH

NIM : 1710421064
KELAS : AKUNTANSI B
TUGAS : UAS ( auditing 2 )

Analisis laporan keuangan PT garuda indonesia (persero) tbk tahun 2018

1. LATAR BELAKANG KASUS

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk


(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta
No. 137 tanggal 31 Maret 1950 dari notaris
Raden Kadiman. Akta pendirian tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam surat keputusannya
No. J.A.5/12/10 tanggal 31 Maret 1950 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Serikat No. 30 tanggal 12 Mei 1950,
tambahan No. 136. Perusahaan yang awalnya
berbentuk Perusahaan Negara, berubah
menjadi Persero berdasarkan Akta No. 8 tanggal
4 Maret 1975 dari Notaris Soeleman
Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi Peraturan
Pemerintah No. 67 tahun 1971. Perubahan ini
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 1975,
TambahanNo.434.434.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Nomor: 35, tanggal 17 Mei 2018 (tujuh belas
Mei dua ribu delapan belas), yang dibuat di
hadapan Aulia Taufani, Sarjana Hukum, Notaris
di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan telah diterima dan
dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai surat
Nomor: AHU-AH.01.03-0214641, tanggal 08-
06-2018
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
terutama adalah sebagai berikut:
Angkutan udara niaga berjadwal
untuk penumpang, barang dan pos dalam
negeri dan luar negeri
2. Angkutan udara niaga tidak berjadwal
untuk penumpang, barang dan pos dalam
negeri dan luar negeri;
3. Reparasi dan pemeliharaan pesawat udara,
baik untuk keperluan sendiri maupun untuk
pihak ketiga;
4. Jasa penunjang operasional angkutan
udara niaga, meliputi catering dan ground
handling baik untuk keperluan sendiri
maupun untuk pihak ketiga;
Jasa layanan sistem informasi yang
berkaitan dengan industri penerbangan,
baik untuk keperluan sendiri maupun untuk
pihak ketiga;

Saat ini Perusahaan telah menjalankan seluruh


ruang lingkup kegiatannya kecuali jasa layanan
konsultasi yang berkaitan dengan industri
penerbangan.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada
tahun 1950. Jumlah karyawan Perusahaan dan
entitas anak (“Grup”) per 30 September 2018
dan 31 Desember 2017 masing-masing adalah
16.601 dan 16.551 orang.
Pembukuan Perusahaan sejak tahun 2012 telah
menggunakan bahasa Inggris dan dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat (USD) dan telah
disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak dengan keputusan No. KEP-
289/WPJ.19/2012.

2. ANALISIS KASUS
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam
suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau
liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan
kontinjen (contingent consideration
arrangement), imbalan kontinjen tersebut
diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi
dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang
dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan
kontinjen yang memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran disesuaikan
secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait
terhadap goodwill. Penyesuaian periode
pengukuran adalah penyesuaian yang berasal
dari informasi tambahan yang diperoleh selama
periode pengukuran (yang tidak melebihi satu
tahun sejak tanggal akuisisi) tentang faktafakta dan kondisi yang ada pada
tanggal
akuisisi.
Perlakuan akuntansi selanjutnya untuk
perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi
yang tidak memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran tergantung
pada bagaimana imbalan kontinjensi
diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur
kembali pada setiap tanggal pelaporan dan
penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam
ekuitas. Imbalan kontinjensi yang
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas
diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai
dengan PSAK 55 atau PSAK 57; Provisi,
Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
dengan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam
laba rugi.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara
bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas
pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar
pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau
kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi.
Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum
tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui
dalam penghasilan komprehensif lain
direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan
tersebut akan sesuai jika kepemilikannya
dilepas/dijual.
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Garuda indonesia sebagai maskapai senior di indonesia selalu mengutamakan
kualitas. Hal ini terwujud dari inovasi armada secara bertahap. Yaitu dengan
mendatangkan armada baru yang sangat menarik untuk ditelusuri lebih lanjut.
Dalam menjalankan perannya dalam sosialisasi Airbus A330-200, PR
sebelumnya melakukan analisis untuk mengetahui segala informasi tentang
publik / masyarakat, terlebih publik yang menjadi sorotan atau target.
SARAN
Teruskan kualitas dan pelayanan yang sudah terlaksana dengan baik,
penambahan armada jenis terbaru (seperti A330-200) dan pembaruan
konsep pelayanan garuda memberikan warna baru yang segar bagi
publik/masyarakat , dan tentunya akan membawa pengaruh positif bagi pt
garuda indonesia.
4. DAFTAR PUSTAKA
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page

Anda mungkin juga menyukai