Tubes Kitaa
Tubes Kitaa
Dengan Menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa kami mengucapkan Puji dan
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas besar Struktur
Beton Semester 5 Tahun Ajaran 2019/2020 di Institut Teknologi Sumatera.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan praktikum ini
masih banyak kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Desain Bangunan .......................................................................................... vii
ii
4.1.2. Tulangan Tekan ................................................................................... 37
4.1.3. Tulangan Geser ................................................................................... 40
4.1.4. Tulangan Torsi .................................................................................... 43
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3.15. Pemberian Tumpuan ......................................................................26
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang kelas adalah tempat belajar mengajar antara murid dan guru.
Ruangan untuk siswa menimba ilmu. Hampir seluruh waktu siswa
dilakukan di ruangan ini yaitu belajar, bermain, bersosialisasi
dengan teman.
vii
1.2.2. Kantor Guru
Denah bangunan adalah sebuah gambar rencana pada suatu bangunan yang
digambarkan dengan skala tertentu sesuai dengan ukuran aslinya. Denah
memberi informasi berupa perletakan ruangan, dimensi bangunan dan
ruangan.
2
1.3.1. Denah Lantai 1
3
1.3.2. Denah Lantai 2
4
1.3.3. Denah Balok dan Kolom lantai 2
Keterangan :
K1 = Kolom
B1 = Balok Induk Arah X
B2 = Balok Induk Arah Y
B3 = Balok Anak Arah X
Keterangan :
K1 = Kolom
B1 = Balok Induk Arah X
B2 = Balok Induk Arah Y
B3 = Balok Anak Arah X
5
Gambar 1.4. Denah Kolom dan Balok Plat Atap
Bahan yang digunakan dalam desain dan pembangunan struktur ini adalah
material dari beton bertulang dengan mutu beton sebagai berikut:
Fc’ = 25 MPa
Berat Jenis = 2400 kg/m3
Fy = 400 MPa
Econcrete = 4700√fc′ MPa
Es = 200.000 MPa
u = 0,17
Sedangkan mutu pada tulangan yang dipakai adalah :
Berat jenis = 785 kg/m3
Fy = 245 MPa
Fu = 410 MPa
Fye = 1,1*245 = 269,5 MPa
Fue = 1,1*410 = 451 MPa
u = 0,3
6
1.5. Bagian Struktur Yang Didesain
Proses desain meliputi desain balok, kolom dan plat lantai pada struktur
bangunan dua lantai ini dimulai dengan menghitung preminary design
untuk ketiga komponen struktur tersebut sehingga didapat dimensi yang
sesuai. Setelah mendapat dimensi yang sesuai, dilakukan pemodelan
struktur menggunakan SAP 2000. Dalam pemodelan diperlukan
pendefinisian elemen struktur seperti penampang, material dan
pembebanan. Setelah itu dilakukan analisis gaya-gaya dan pendesainan
tulangan sesuai dengan SNI sehingga struktur dapat menaha pengaruh
beban terfaktor yang bekerja.
7
BAB II
PRELIMINARI DESAIN
2.1. Balok
8
Gambar 1.5. Dimensi Balok Induk Arah X
Sumber: Dokumentasi Pribadi
9
Gambar 1.6. Dimensi Balok Induk Arah Y
Sumber: Dokumentasi Pribadi
10
Gambar 1.7. Gambar Dimensi Balok Anak Arah X.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
d. Pelat Lantai
Pelat yang digunakan adalah pelat satu arah yaitu pelat yang
mempunyai 1 ujung menerus dan perah 2 arah yaitu memiliki 2
ujung menerus. Untuk menentukan tebal plat digunakan
bentang terbesar yaitu 5 m. Sehingga :
L 5
hmaksimum 1 ujung menerus = = = 0,178 m
28 24
L 5
hmaksimum 2 ujung menerus = = = 0,1563 m
28 32
11
e. Kolom
berikut:
P
f. Ag ≥ 0.375 f'c
12
Gambar 1.8. Tributary Area Lantai 1
Sumber: Dokumen Pribadi
13
A = (0.5Lx+0.5Lx)×(0.5Ly+0.5Ly)
= (0,5x4+0,5x4)x(0,5x5+0,5x5)
= (2+2)×(2,5+2,5)
= 20 m2
dengan:
Lx = jarak antar kolom pada bentang x
Ly = jarak antar kolom pada bentang y
Beban merata per m2 harus dijadikan beban terpusat dengan
mengalikan beban dengan tributary area. Berikut contoh
perhitungan beban ke kolom lantai 2 dari tributary area:
SIDL atap = beban × tributary area
= 1 kN/m2 ×20 m2
= 20 kN
Lr = beban × tributary area
= 1 KN/m2 ×30 m2
= 20 kN
DL balok induk = luas penampang × (bentang x +
bentang y) × γ beton
= 0.3 m × 0.2 m (4 m + 5 m) 24 kN/m3
= 12,96 kN
DL balok anak = 2 × luas penampang × bentang x × γ
beton
= 2 × 0,25 m × 0,15 m × 4 m × 24 kN/m3
= 7,2 kN
DL pelat = luas tributary × tebal pelat × γ beton
= 4 m × 5 m × 0.15 × 24 kN/m3
= 72 kN
14
Tabel 2.5. Beban ke Kolom Lantai 1
Tributary Area 20 m2
Kolom Lantai 1
Q (kN)
Jenis Beban Nilai Beban
Qx Qy
SIDL Dinding 1/2 bata 1.2 11.016 14,256
LL Ruang 2.5 50
SIDL Lantai 2 1.536 30.72
DL Balok Induk 12.96
DL Balok Anak 7.2
DL Pelat 72
DL Kolom Lantai 2 77.76
LL Atap (Lr) 1 20
SIDL Atap 1 20
Hujan 0.3 6
DL Balok dan Plat Atap 185.074
Tabel 2.6. Beban ke Kolom Lantai 2
Tributary Area 20 m2
Kolom Lantai 2
Q (kN)
Jenis Beban Nilai Beban
Qx Qy
LL Atap (Lr) 1 20
SIDL Atap 1 20
Hujan 0.3 6
DL Balok Induk 12.96
DL Balok Anak 8.64
DL Pelat 85.174
15
Gambar 1.10. Gambar Kolom Lantai 1 dan 2.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
16
P 287,104
Lantai 2 : Ag = 0.375 fc' = 0.375×25 × 1000 = 0,031m
17
BAB III
PEMODELAN STRUKTUR
Pilih blank pada kolom add structural object, kemudian pilih satuan
yang ingin digunakan yaitu KN, m, C.
18
2. Setelah itu klik kanan dan pilih edit grid data, sehingga muncul
gambar seperti ini.
3. Atur grid X dan Y sesuai desain bangunan (pada tugas besar ini sesuai
dengan denah lantai 1 dan lantai 2) > klik add untuk menambah grid >
ubah ordinate atau spacing sesuai dengan desain > OK.
19
4. Untuk mendefinisikan criteria material, Klik Tab Define > Mateial
Properties > add new material > ganti region menjadi user > material
concrete (untuk mendefinisikan material beton) dan material rebar
(untuk mendefinisikan material besi) > OK.
20
6. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk material Beton dan Besi sengkang.
7. Untuk mendefinisikan dimensi balok, kolom, dan plat klik Tab define
> section material > frame section > and new property > material
(rectangular concrete).
21
9. Ubah longitudinal bars menjadi material besi utama dan ubah
confinements bars menjadi besi sengkang, pilih design type Column
untuk defini kolom. Masukkan tebal selimut yang dipakai, Ukuran
tulangan longitudinal dan confinement, dan jarak antar tulangan
confinement (sengkang) > OK.
10. Pada defini ukuran balok pilih design type Beam > longitudinal bars:
besi utama > confinement bars: besi sengkang > masukkan tebal
selimut > OK.
22
11. Untuk mendifiniskan plat lantai dan atap , klik define > section
material > slab section > add new property > kemudian beri nama
property, misalkan “desain plat” > pilih material yang sudah
didefinisi, misalkan “plat” > ubah modeling type menjadi membrane >
centang “use one-way load distribution” > atur thickness menjadi ….
mm sesuai preliminary design > OK.
12. Untuk mendifiniskan plat tangga , klik define > section material > slab
section > add new property > kemudian beri nama property, misalkan
“desain plat tangga” > pilih material yang sudah didefinisi, misalkan “beton”
> ubah modeling type menjadi shell- layered/nonlinier > centang > Quick
start > atur thinkness > masukkan tebal besi yang dipakai > masukkan tebal
selimut > OK.
23
Gambar 1.21. Pendefinisian Plat Tangga
Sumber: Dokumentasi Pribadi
13. Untuk penggambaran kolom, klik quick draw column > atur property
menjadi property kolom yang sebelumnya sudah didifini, misalnya
“desain kolom” > klik di titik-titik tempat kolom akan dipasang, pada
tiap lantai, atau juga bisan dengan drag dari titik ujung ke ujung lain.
24
14. Untuk penggambaran balok, klik quick draw beam / column > atur
property menjadi property balok induk yang sebelumnya sudah
didefinisi, misalnya “desain balok” > klik garis tempat balok induk
akan dipasang, pada tiap lantai, juga bisa dengan drag ke plan view.
15. Untuk penggambaran plat, klik quick draw floor > atur property
menjadi property plat yang sudah didefinisi > klik tempat dimana plat
akan dipasang, pada tiap lantai > untuk lantai yang berlubang,
property plat diubah menjadi opening.
25
16. Untuk mengubah tumpuan pada struktur menjadi jepit, klik select >
object type > joint > select, kemudian klik assign > joint > restraints >
hilangkan semua centang pada kotak sehingga semua tumpuan pada
struktur hilang > klik apply > OK. Kemudian klik secara manual
bagian tumpuan di lantai dasar, setelah itu klik assign > joint >
restraints > klik lambing tumpuan jepit pada fast restraints hingga
semua kotak tercentang > klik apply > OK.
17. Untuk medefinisikan beban, klik define > load pattern > beri nama
beban, misalkan LR > ubah tipe beban, misalkan roof live > add new
load. Jenis-jenis beban yang ada anatara lain dead load, live load,
rain, life roof, dan superimposed dead load.
26
Gambar 1.26. Pendefisian Jenis Beban
Sumber: Dokumentasi Pribadi
27
19. Beri nama pada kombinasi beban > klik add untuk menambahkan
jenis beban yangada dalam kombinasi beban > atur faktor pengalinya
> OK.
28
21. Setelah kombinasi beban didefinisikan, selanjutya adalah pembebanan
ke struktur. Untuk pembebanan pada plat, klik plat pada gambar,
misalnya plat lantai 1 > assign > shell loads > uniform > pilih jenis
beban yang bekerja pada daerah plat tersebut, misalnya SDL >
masukkan nilai beban, misalnya 150 kg/cm2 > klik add to existing
loads > OK. Sebagai catatan, beban yang diberikan sesuai pada
kriteria pembebanan dari segi ruangan dan lantai.
29
22. Untuk beban dinding bata, klik balok pada gambar > assign > frame
loads > distributed > pilih load pattern SDL > isi sel uniform load
dengan nilai beban, yaitu 250 kg/m2 x tinggi dinding > OK. Perhatikan
Trapezoidal Loads dan Uniform Loads. Sesuaikan pembebanan
dengan denah.
23. Pilih Analysis Options > klik Space Frame kemudian OK.
30
24. Run Analysis dengan klik Tab Analyze > Run atau F5. Tunggu hingga
proses rendering selesai, dan akan keluar hasil seperti gambar di
bawah.
31
3.2 Gaya Dalam Elemen Balok
Berdasarkan data gaya dalam hasil SAP, dicari nilai maksimum dari M3
max, M3 min, V, dan T untuk semua jenis balok pada semua lantai. Dengan
bantuan Microsoft Excel, didapatkan hasil berikut,
Tabel 3.1. Gaya Dalam pada Balok Induk Arah X
P V2 M3 (KN-
V3 (KN) T (KN-m) M2 (KN-m)
(KN) (KN) m)
7.6580 23.9800 0.1030 0.8994 0.1102 -16.0081
32
3.3 Gaya Dalam Elemen Kolom
Berdasarkan data gaya dalam hasil SAP, dicari nilia maksimum dari M3
max, M3 min, V, dan T untuk semua jenis balok pada semua jenis balok
pada semua lantai. Dengan bantuan Microsoft Excel, didapatkan hasil
berikut:
33
BAB IV
DESAIN BALOK
1. Menghitung As
1
As = n× 4 ×π×D2
𝟏
=2× × 3.14 × 162
𝟒
= 401.92 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
34
√25×150×210
=
4×245
= 160.714 mm2
1.4×b×d
As min2 =
fy
1.4×150×210
=
245
= 180 mm2
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 180 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × (0.003+𝜀 ) × 𝑏
𝑦
0.003×260
= 0.85×25×0.85 × ( )× 150
0.003+0.001225
= 500192.308
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 500192.308
=
245
= 1236.73922 mm2
0,85×fc' ×a×b=As×fy
As×fy
a =
0,85×f’c×b
401.92 ×245
=
0,85×25×300
35
= 30.8927 mm
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
𝟑𝟎.𝟖𝟗𝟐𝟕
=
0.85
= 36.3443 mm
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
210-36.3443
= × 0.003
36.3443
= 0.01433
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- )
2
𝟑𝟎.𝟖𝟗𝟐𝟕
= 401.92 × 245 (210- 2
)
= 19.15777699 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
Ø Mn = 0.9 × 19.15777699
36
= 17.242
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
10.2139 < 17.242 (memenuhi syarat)
Asumsi: 2D16
1. Menghitung As
1
As = n× 4 ×π×D2
𝟏
=2× 𝟒
× 3.14 × 162
= 401.92 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
√25×150×210
=
4×245
= 160.714 mm2
37
1.4×b×d
As min2 =
fy
1.4×150×210
=
245
= 180 mm2
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 180 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × ( )× 𝑏
0.003+𝜀𝑦
0.003×260
= 0.85×25×0.85 × (0.003+0.001225) × 150
= 500192.308
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 500192.308
=
245
= 1236.73922 mm2
0,85×fc' ×a×b=As×fy
As×fy
a =
0,85×f’c×b
401.92×245
=
0,85×25×150
= 30.8927 mm
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
38
𝟑𝟎.𝟖𝟗𝟐𝟕
=
0.85
= 36.3443 mm
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
210-36.3443
= × 0.003
36.3443
= 0.01433
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- 2)
30.8927
= 401.92× 245 (210- 2
)
= 19.15777699 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
Ø Mn = 0.9 × 19.15777699
= 17.242
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
6.9836 < 17.242 (memenuhi syarat)
39
4.1.3. Tulangan Geser
1. Menghitung Avmin
1
Av = n × 4 × 𝜋 × 𝐷²
1
= 1 × × 3.14 × 10²
4
= 78.5 mm²
75 × √f'c × b × d
Avmin =
1200 × 𝑓𝑦
= 49.744897959 mm2
2. Menghitung Vc
1
Vc = √𝐟’𝐜 × 𝐛𝐰 × 𝐝
6
1
= √25 × 150 × 260
6
= 32500 N
3. Menghitung Vs
Av × fy × d
Vs =
s
40
78.5 × 245 × 260
=
40
= 125011.25 N
4. Menghitung Vn
Vn = Vs + Vc
= 125011.25 + 32500
= 157511.25 N
5. Menghitung ØVn
ØVn = Ø × Vn
= 0.9 × 157511.25
= 141.7601 kN
6. Syarat:
Vu < ØVn
0.103 kN < 141.7601 kN (memenuhi syarat)
33.8 kN ≤ Vn < 39 kN
d. Zona IV:
41
2
39 kN ≤ Vn < (𝑉𝑐 + 3
× √f′c × 𝑏 × 𝑑)
2
39 kN ≤ Vn < (32.5 + 3
× √25 × 150 × 260)
39 kN ≤ Vn < 45.5 kN
e. Zona V: Luas penampang terlalu kecil
Jadi, pada perencanaan tulangan geser untuk balok ini masuk pada
zona II.
150 × 40
= 2 × 78.5 + 78.5 ≥
3 ×245
= 223.5 ≥ 8.163
luas sengkang dua kaki
S = 𝐴𝑣𝑡
𝑆
223.5
= 223.5
40
= 40 mm
9. Menghitung Jarak antar Tulangan Geser (Nilai S)
Ada 3 nilai S untuk Zona II yaitu:
a. S ≤ 0.5 × d
S ≤ 0.5 × 260
S ≤ 130 mm
b. S ≤ 600 mm
3𝐴𝑣×𝑓𝑦
c. S ≤ 𝑏
3×78.5×245
S≤ 150
S ≤ 384,65 mm
Jadi, nilai S yang dipakai adalah 150 mm karena nilai S pada
persamaan b dan c memenuhi.
42
4.1.4. Tulangan Torsi
Acp =b×h
= 150 × 300
= 45000 mm2
Pcp = 2 (b + h)
= 2 (150 + 300)
= 900 mm
√f’c Acp2
Tu = [ ]
12 Pcp
√25 450002
= [ ]
12 900
= 0.9375 kN.m
= 0.703125 kN.m
T < ØTu
43
√f’c Acp2
Tu = [ ]
3 Pcp
√25 450002
= [ ]
3 900
= 3.75 kN.m
= 2.8125 kN.m
T < ØTu
x1 = b – 2(s+3)
= 150 – 2(40+3)
= 64 mm
y1 = h – 2(s+3)
= 300 – 2(40+3)
= 214 mm
Aoh = x1 × y 1
= 64 × 214
= 13696 mm2
Ao = 0.85 × Aoh
= 11641.6 mm2
Tu
Tn =
∅
44
3.75
=
0.75
= 5 kN.m
= 5000000 N.mm
2 2
√( v𝑢 ) + ( 𝑇𝑈×𝑃ℎ ) ≤ ∅ ( v𝑐 + 2√fc′)
𝑏×𝑑 1.7×𝐴𝑜ℎ² 𝑏×𝑑 3
At Tn
=
S 2×Ao ×fyv ×Cotθ
5000000
=
2×11641.6×245×1
= 0.876518832 mm2/m
Ph = 2(x1 + y1)
= 2(64 + 214)
= 556 mm
At 𝐟𝐲𝐬
A1 = ×Ph × (𝐟 𝐥) × 𝐜𝐨𝐭 𝟐 𝛉
s 𝐲
= 0.876518832 × 556 × 1 × 12
= 487.3444705 mm2
45
At bw
≥
s 6fyv
5√25
= - (0.876518832) × 556 × 1
12×245
= -104.6914093 mm2
A1 ≥ A1,min
= 3(0.25×3.14×162)
= 602.88 mm2
As > A1
46
4.2. Balok Induk Arah Y Bentuk Segi Empat
1. Menghitung As
1
As = n× 4
×π×D2
𝟏
=4× 𝟒
× 3.14 × 162
= 803.84 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
√25×200×260
=
4×245
47
= 255.1 mm2
1.4×b×d
As min2 =
fy
1.4×200×260
=
245
= 297.14 mm2
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 297.14 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × (0.003+𝜀 ) × 𝑏
𝑦
0.003×260
= 0.85×25×0.85 × ( )× 200
0.003+0.001225
= 666923
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 666923
=
245
= 2041.60126 mm2
0,85×fc' ×a×b=As×fy
As×fy
a =
0,85×f’c×b
602.88×245
=
0,85×25×200
= 46.33901 mm
48
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
46.33901
=
0.85
= 54.516 mm
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
260-54.516
= × 0.003
54.516
= 0.0113
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- 2)
46.33901
= 803.84 × 245 (260- 2
)
= 46.642 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
49
Ø Mn = 0.9 × 46.642
= 41.977 kN.m
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
50
4.2.2. Tulangan Tekan
1. Menghitung As
1
As = n× 4
×π×D2
𝟏
=3× × 3.14 × 162
𝟒
= 602.88 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
√25×200×250
=
4×245
= 255.1 mm2
1.4×b×d
As min2 =
fy
14×200×250
=
245
= 285.71 mm2
51
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 285.71 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × (0.003+𝜀 ) × 𝑏
𝑦
0.003×260
= 0.85×25×0.85 × ( )× 200
0.003+0.001225
= 666923
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 666923
=
245
= 2041.60126 mm2
0,85×fc' ×a×b=As×fy
As × fy
a =
0,85 × f'c × b
602.88 × 245
=
0,85 × 25 × 200
= 46.33901 mm
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
46.33901
=
0.85
= 54.516 mm
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
52
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
250-54.516
= × 0.003
54.516
= 0.0113
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- )
2
46.33901
= 602.88 × 245 (250- 2
)
= 33.504 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
Ø Mn = 0.9 × 33.504
= 30.154 kN.m
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
53
4.2.3. Tulangan Geser
1. Menghitung Avmin
1
Av = n × 4 × 𝜋 × 𝐷²
1
= 1 × × 3.14 × 10²
4
= 78.5 mm²
75 × √f'c × b × d
Avmin =
1200 × 𝑓𝑦
1
= √25 × 200 × 260
6
= 43333.333 N
3. Menghitung Vs
Av × fy × d
Vs =
s
54
78.5 × 245 × 260
=
40
= 125011.25 N
4. Menghitung Vn
Vn = Vs + Vc
= 125011.25 + 43333.333
= 168344.583 N
5. Menghitung ØVn
ØVn = Ø × Vn
= 0.9 × 168344.583
= 151.5101 kN
6. Syarat:
Vu < ØVn
0.093 < 151.5101 (memenuhi syarat)
55
2
51.996 kN ≤ Vn < (𝑉𝑐 + 3
× √f′c × 𝑏 × 𝑑)
2
51.996 kN ≤ Vn < (43.33 + 3
× √25 × 200 × 260)
200 × 40
= 2 × 78.5 + 78.5 ≥ 3 ×245
= 223.5 ≥ 10,884
luas sengkang dua kaki
S = 𝐴𝑣𝑡
𝑆
223.5
= 223.5
40
= 40 mm
9. Menghitung Jarak antar Tulangan Geser (Nilai S)
Ada 3 nilai S untuk Zona II yaitu:
a. S ≤ 0.5 × d
S ≤ 0.5 × 260
S ≤ 130 mm
b. S ≤ 600 mm
3𝐴𝑣×𝑓𝑦
c. S ≤
𝑏
3×78.5×245
S≤ 200
S ≤ 288,487 mm
Jadi, nilai S yang dipakai adalah 150 mm karena nilai S pada
persamaan b dan c memenuhi.
56
4.2.4. Tulangan Torsi
Acp =b×h
= 200 × 300
= 60000 mm2
Pcp = 2 (b + h)
= 2 (200 + 300)
= 1000 mm
√f’c Acp2
Tu = [ ]
12 Pcp
√25 600002
= [ ]
12 1000
= 1.5 kN.m
= 1.125 kN.m
√f’c Acp2
Tu = [ ]
3 Pcp
57
√25 600002
= [ ]
3 1000
= 6 kN.m
ØTu = 0.75 × 6
= 4.5 kN.m
T < ØTu
x1 = b – 2(s+3)
= 200 – 2(40+3)
= 114 mm
y1 = h – 2(s+3)
= 300 – 2(40+3)
= 214 mm
Aoh = x1 × y 1
= 114 × 214
= 24396 mm2
Ao = 0.85 × Aoh
= 20736.6 mm2
Tu
Tn =
∅
58
6
=
0.75
= 8 kN. m
= 8000000 N.mm
At Tn
=
S 2×Ao ×fyv ×Cotθ
8000000
=
2×20736.6×245×1
= 0.7873292 mm2/m
2 2
√( v𝑢 ) + ( 𝑇𝑈×𝑃ℎ ) ≤ ∅ ( v𝑐 + 2√fc′)
𝑏×𝑑 1.7×𝐴𝑜ℎ² 𝑏×𝑑 3
Ph = 2(x1 + y1)
= 2(114 + 214)
= 656 mm
At f
A1 = ×Ph × ( ys ) × 𝐜𝐨𝐭 𝟐𝛉
s fyl
= 0.7873292 × 656 × 1 × 12
= 516.48795 mm2
59
At bw
≥
s 6fyv
5√f’c A fyv
A1,min = Acp - ( 1) Ph
12fyl s fyl
5√25
= ×60000 - (0.7873295) × 656 × 1
12×245
= -6.283871 mm2
A1 ≥ A1,min
= 3 (0.25×3.14×162)
= 602.88 mm2
As > A1
60
4.3.1. Tulangan Tarik
1. Menghitung As
𝟏
As =𝒏× 𝟒
× 𝝅 × 𝑫𝟐
𝟏
=2× 𝟒
× 3.14 × 162
= 401.92 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
√25×150×210
=
4×245
= 160.714 mm2
1.4×b×d
As min2 =
fy
1.4×150×210
=
245
= 180 mm2
61
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 180 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × (0.003+𝜀 ) × 𝑏
𝑦
0.003×210
= 0.85×25×0.85 × ( )× 150
0.003+0.001225
= 404001
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 404001
=
245
= 1236.7392 mm2
0,85×fc' ×a×b=As×fy
As×fy
a =
0,85×f'c×b
401.92×245
=
0,85×25×150
= 30.8927 mm
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
30.8927
=
0.85
= 36.3443 mm
62
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
210-36.3443
= × 0.003
36.3443
= 0.01433
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- )
2
30.8927
= 401.92 × 245 (210- 2
)
= 19.1577 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
Ø Mn = 0.9 × 19.1577
= 17.242 kN.m
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
63
4.3.2. Tulangan Tekan
1. Menghitung As
𝟏
As =𝒏× 𝟒
× 𝝅 × 𝑫𝟐
𝟏
=2× × 3.14 × 162
𝟒
= 401.92 mm2
2. Menghitung As Minimum
√f’c×b×d
As min1 =
4×fy
√25×150×210
=
4×245
= 160.714 mm2
1.4×b×d
As min2 =
fy
1.4×150×210
=
245
= 180 mm2
64
Pilih nilai terbesar dari As min1 dan As min2 yaitu nilai As min2
= 180 mm2
3. Menghitung As Maksimum
0.003×𝑑
Cc = 0.85×f'c×𝛽1 × (0.003+𝜀 ) × 𝑏
𝑦
0.003×210
= 0.85×25×0.85 × ( )× 150
0.003+0.001225
= 404001
0.75×Cc
As max =
fy
0.75 × 404001
=
245
= 1236,7392 mm2
As×fy
a =
0,85×f’c×b
401.92×245
=
0,85×25×150
= 30.8927 mm
5. Menghitung Nilai c
a
c =
β1
30.8927
=
0.85
= 36.3443 mm
6. Menghitung Nilai Ɛ𝐲
65
fy
Ɛ𝐲 =
Es
245
=
200000
= 0.001225
7. Menghitung Nilai Ɛ𝐬
d-c
Ɛ𝐬 = × Ɛcu
c
210-36.3443
= × 0.003
36.3443
= 0.01433
8. Syarat:
Ɛ𝐲 < Ɛ𝐬
9. Menghitung Mn
α
Mn = As×fy (d- )
2
30.8927
= 401.92 × 245 (210- 2
)
= 19.1577 kN.m
10. Menghitung Ø Mn
Ø Mn = 0.9 × 19.1577
= 17.242 kN.m
11. Syarat :
Mu < Ø Mn
66
4.3.3. Tulangan Geser
1. Menghitung Avmin
1
Av = n × 4 × 𝜋 × 𝐷²
1
= 1 × × 3.14 × 10²
4
= 78.5 mm²
75 × √f'c × b × d
Avmin =
1200 × 𝑓𝑦
1
= √25 × 150 × 210
6
= 26250 N
3. Menghitung Vs
Av × fy × d
Vs =
s
67
78.5 × 245 × 210
=
40
= 100971.63 N
4. Menghitung Vn
Vn = Vs + Vc
= 100971.63 + 26250
= 127220.63 N
5. Menghitung ØVn
ØVn = Ø × Vn
= 0.9 × 127220.63
= 114.499 kN
6. Syarat:
Vu < ØVn
2.36 < 114.499 (memenuhi syarat)
68
d. Zona IV:
2
31,5 kN ≥ Vn < (𝑉𝑐 + × √f′c × 𝑏 × 𝑑)
3
2
31,5 kN ≥ Vn < (26,25 + × √25 × 150 × 210)
3
150 × 40
= 2 × 78.5 + 78.5 ≥
3 ×245
= 223.5 ≥ 8.163
luas sengkang dua kaki
S = 𝐴𝑣𝑡
𝑆
223.5
= 223.5
40
= 40 mm
9. Menghitung Jarak antar Tulangan Geser (Nilai S)
Ada 3 nilai S untuk Zona II yaitu:
a. S ≤ 0.5 × d
S ≤ 0.5 × 210
S ≤ 105 mm
b. S ≤ 600 mm
3𝐴𝑣×𝑓𝑦
c. S ≤ 𝑏
3×78.5×245
S≤ 150
S ≤ 384,65 mm
Jadi, nilai S yang dipakai adalah 150 mm karena nilai S pada
persamaan b dan c memenuhi.
69
4.3.4. Tulangan Torsi
Acp =b×h
= 150 × 250
= 37500 mm2
Pcp = 2 (b + h)
= 2 (150 + 250)
= 800 mm
√f’c Acp2
Tu = [ ]
12 Pcp
√25 375002
= [ ]
12 800
= 0.7324 kN.m
= 0.5493 kN.m
T < ØTu
70
√f’c Acp2
Tu = [ ]
3 Pcp
√25 375002
= [ ]
3 800
= 2.9296 kN.m
= 2.1972 kN.m
T < ØTu
x1 = b – 2(s+3)
= 150 – 2(40+3)
= 64 mm
y1 = h – 2(s+3)
= 250 – 2(40+3)
= 164 mm
Aoh = x1 × y 1
= 64 × 164
= 10496 mm2
Ao = 0.85 × Aoh
= 8921.6 mm2
Tu
Tn =
∅
71
2.9296
=
0.75
= 3906250 N.mm
At Tn
=
s 2 × Ao × fyv × Cotθ
3906250
=
2 × 8921.6 × 245 × 1
= 0.8935 mm2/m
Ph = 2(x1 + y1)
= 2(64 + 164)
= 456 mm
At f
A1 = ×Ph × ( ys ) × 𝐜𝐨𝐭 𝟐𝛉
s fyl
= 0.8935 × 456 × 1 × 12
= 407.4610 mm2
At bw
≥
s 6fyv
5√f’c A fyv
A1,min = Acp - ( t) Ph
12fyl s fyl
5√25
= × 37500 - (0.8935) × 456 × 1
12×245
= -88.5834 mm2
72
A1 ≥ A1,min
= 3(0.25×3.14×162)
= 602.88 mm2
As > A1
73
BAB V
DESAIN KOLOM
Mu = 12,7969 kN.m
Pu = 630,281 kN
d’selimut 40 mm
H 300 mm
B 300 mm
d 260 mm
𝜌 1.5 %
𝛽1 0,85
Es 200000 MPa
Ø 0.7
N 8
D 20 mm
1. Menghitung Nilai As
As1 = 𝜌 × b × (h-d’)
= 1.5% × 300 × 260
= 1170 mm2
1
As2 =n× × 𝜋 × D2
4
74
1
=8× × 3.14 × 202
4
= 2512 mm2
2. Menghitung Nilai e
Mu
e =
Pu
12,7969 kN.m
=
630,281 kN
= 0,02030348 m
3. Menghitung Nilai Cb
600
Cb = ×d
600+fy
600
= × 260
600+245
= 184,615385 mm
4. Menghitung Nilai a
a = β1 × Cb
= 0,85 × 184,615385
= 156,9230769 mm
5. Menghitung Nilai fs
Cb-d'selimut
fs = × 0.003 × Ɛs
Cb
184,615385-260
= × 0.003 × 200000
184,61538
= 470 MPa
6. Syarat:
Momen murni tercapai apabila tulangan tarik belum luluh
sedangkan tulangan tekan telah luluh.
fy > fs yang digunakan adalah fs
fs > fy yang digunakan adalah fy
470 > 245 (memenuhi syarat) maka yang digunakan adalah fy.
7. Menghitung Nilai Pnb
75
Pnb = (0,85×fc' ×a×b)+(As' ×fy)-(As×fy)
= 1000,384615 kN
8. Menghitung Ø Pnb
Ø Pnb = 0.7 × Pnb
= 0.7 × 1000,384615
= 700,2692308 kN
9. Syarat:
Pu < Ø Pnb
630,281 kN < 700,2692308 kN
10. Menghitung Nilai 𝜌 aktual
As pakai
𝜌 aktual =
b×d
1170
=
300×260
= 0.015 mm
11. Menghitung m
fy
m =
0,85×d
245
=
0,85×260
= 1,108597285
12. Menghitung Pn
Pn = 0.85 × f’c × b × d×
2
2(260) 2260
]
√(300 - 2(0.02030348)) +2(1,10859)(1.5 %)+(1- 260 )
= 2780,99864 kN
76
13. Menghitung ØPn
ØPn = Ø × Pn
= 0.7 × 2780,998636
= 19456,699045 kN
14. Syarat:
0.1 × b × h × f’c < ØPn
0.1 × 300 × 300 × 25 < 1946,699045 kN
256 kN < 1946,699045 kN (memenuhi syarat)
16×Dutama = 16 × 20
= 320 mm
48×Dsengkang = 48 × 12
= 576 mm
Mu = 22.542 kN.m
Pu = 465.35 kN
77
Tabel 5.2 Data Penampang Kolom Lantai 2
Fy 245 MPa
f’c 25 MPa
d’selimut 40 mm
H 300 mm
B 300 mm
d 260 mm
𝜌 1.5 %
𝛽1 0.85
Es 200000 MPa
Ø 0.7
d’ 260 mm
N 8
D 20 mm
1. Menghitung Nilai As
As1 = 𝜌 × b × (h-d’)
= 1.5% × 300 × 260
= 1170 mm2
1
As2 =n× × 𝜋 × D2
4
1
=8× × 3.14 × 202
4
= 2512 mm2
2. Menghitung Nilai e
Mu
e =
Pu
78
12,7969 kN.m
=
630,281 kN
= 0,020303484m
3. Menghitung Nilai Cb
600
Cb = ×d
600+fy
600
= × 260
600+245
= 184,6153846
4. Menghitung Nilai a
a = β1 × Cb
= 0.85 × 184,6153846
= 156,9230769
5. Menghitung Nilai fs
Cb-d'selimut
fs = × 0.003 × Ɛs
Cb
184,6153846-260
= × 0.003 × 200000
184,6153846
= 470 MPa
6. Syarat:
Momen murni tercapai apabila tulangan tarik belum luluh
sedangkan tulangan tekan telah luluh.
fy > fs maka yang digunakan adalah fs
fs > fy maka yang digunakan adalah fy
470 > 245 (memenuhi syarat) yang digunakan adalah fy.
7. Menghitung Nilai Pnb
Pnb = (0,85×fc' ×a×b)+(As' ×fy)-(As×fy)
= (0.85×25×156,923077×300) +
(1170×245) – (1170×245)
= 1000,384615 kN
8. Menghitung Ø Pnb
79
Ø Pnb = 0.7 × Pnb
= 0.7 × 1000,384615
= 700,2692308 kN
9. Syarat:
Pu < Ø Pnb
630,281 kN < 700,2692308 kN
10. Menghitung Nilai 𝜌 aktual
As pakai
𝜌 aktual =
b×d
1170
=
300×260
= 0.015 mm
11. Menghitung m
fy
m =
0,85×f'c
245
=
0,85×25
= 11.5294115
12. Menghitung Pn
Pn = 0.85× f’c ×b×d×
h-2e h-2e 2 s
( 2d +√( 2d ) +2 mp+(1- d)
= 0.85×25×300×260× [ 300-2(0.02030348)
2(260)
+
2
√(300-2(0.02030348)) +2(11.5294)(1,5%)+(1-
2(260)
40
260
]
)
= 3002,83868 kN
80
= 2101,987075 kN
14. Syarat:
0.1 × b × h × f’c < ØPn
0.1 × 300 × 300 × 25 < 2101,987075
630,281 kN < 1477.3223 kN (memenuhi syarat)
16×Dutama = 16 × 20
= 320 mm
48×Dsengkang = 48 × 12
= 576 mm
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
81
1. Pada balok induk arah X menggunakan tulangan pada daerah tarik
2D16, daerah tekan 2D16, tulangan geser D10-150, dan tulangan torsi
3D16.
2. Pada balok induk arah Y menggunakan tulangan pada daerah tarik
4D16, daerah tekan 3D16, tulangan geser D10-150, dan tulangan torsi
3D16.
3. Pada balok anak X menggunakan tulangan pada daerah tarik yaitu
2D16, daerah tekan 2D16, tulangan geser D10-150, dan tulangan torsi
3D16.
4. Pada tulangan geser kolom lantai 1 menggunakan tulangan Dutama = 20
mm dan Dsengkang = 12 mm, jarak untuk dilapangan 320 mm dan 150
untuk tumpuan.
5. Pada tulangan geser kolom lantai 2 menggunakan tulangan Dutama = 20
mm dan Dsengkang = 12 mm, jarak untuk dilapangan 320 mm dan 150
untuk tumpuan.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam pembuatan tugas besar ini adalah:
1. Sebaiknya tim lebih semangat dalam mnegerjakan tugas besar ini.
2. Sebaiknya tim menguasai aplikasi SAP2000 dan Autocad.
3. Sebaiknya tim memahami benar-benar tugas besar ini.
4. Sebaiknya teliti saat memasukan data ke aplikasi SAP2000 agar tidak
terjadi kesalahan.
5. Sebaiknya tim bekerja sama dari awal sehingga tugas besar cepat
selesai.
82