Anda di halaman 1dari 3

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Permintaan Rumah

Rumah mencakup beberapa aspek emosional dan spiritual yang dinamis,


dan merupakan tempat untuk berlindung. (Poor, Sayyed Javad Asad. 2015
“Participation, Sense of Home, adn End Users’ Needs in Mass Housing”. Procedia-
Social and Behavioral Sciences, Volume 201, 22 August 2015, Pages 286-296).
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama yang mendasari
permintaan perumahan dan tanpa adanya ketersediaan rumah baru, hal tersebut dapat
menyebabkan kenaikan harga untuk menyewa dan membeli tempat tinggal.
(Karantonis, Angelo. 2008 “Population growth and housing affordability in the
modern city Sydney”. A Case Study. Sydney: Univercity of Technology).
B. Investasi

Banyak masyarakat tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti


dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti
cenderung naik disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah
bersifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar. (Gultom, Indri
Hafsari, dan Khaira Amalia Fachrudin. 2013 “Analisis Risiko Saham Perusahaan
Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.”
5 Jurnal Online Media Informasi
Manajemen Vol 1, No 3, 2013).
Ditemukan bahwa beberapa faktor penting seperti jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, pendapatan pegawai bulanan, pendapatan rumah tangga total,
usia, profesi, dan pekerjaan berpengaruh pada preferensi investasi individu.
(İçellioğlu, Cansu Şarkaya. 2015 “Is the Demographical Characteristics Influential
on Housing Investment Preferences? A Diffusive Household Survey for Istanbul.”
Procedia-Social and Behavioral Science, Volume 195, 3 July 2015, Pages 534-543).

5
6

C. Appraisial Project

Appraisal Project memberikan suatu informasi dan membantu para pemilik


dana atau konsumen dalam melakukan investasi atau membeli suatu produk.
Penilaian terhadap suatu proyek salah satunya dipengaruhi oleh atitude.
Konsumen memiliki kecenderungan untuk membandingkan layanan yang
dirasakan dengan layanan yang diharapkan. Jika pelanggan merasa bahwa layanan di
bawah ekspektasi mereka, mereka akan merasa tidak puas. Namun, jika perasaan
pelanggan sama atau melebihi ekspektasi mereka sendiri, mereka akan puas dan
mereka berniat untuk membeli dari provider. (Al-Nahdi, Tawfik Salah, Emmanuel
Nyakwende, Adnan M. Banamah, Achmat Ahdiel Jappie. 2015. “Factors Affecting
Purchasing Behavior in Real Estate in Saudi Arabia”. International Jurnal of
Business and Social Science Vol. 6, No.2, February 2015).
D. Analisis Biaya

Biaya yang harus diperhitungkan dalam penetapan harga jual


dikelompokkan dalam biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya
tanah untuk fasilitas umum, biaya sertifikasi tanah, biaya pembuatan jalan, biaya
pemasaran, biaya konstruksi taman & pintu gerbang, biaya desain, biaya penerangan
perumahan, biaya pembuatan kantor, biaya pengamanan. Biaya variabel meliputi
biaya pekerjaan tanah kavling, biaya pengadaan dan pemasangan tiang pancang,
biaya anti rayap, biaya komisi penjualan, biaya landscape, biaya pemasagan PDAM,
biaya penyambungan listrik, biaya pagar dinding samping dan belakang, pekerjaan
pondasi, pekerjaan pasangan, pekerjaan kayu, pekerjaan atap, pekerjaan pengecatan,
pekerjaan listrik dan pekerjaan lain. (Oktafia, Nila, Retno Indrayani, dan Yusronia
Eka Putri. 2014 “Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon
City Surabaya”. JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, 2014).

Menganalisis kelayakan dengan metode Nilai Sekarang (Net Preset Value)


dan Metode Arus Pengembalian Internal (Internal Rate of Return). Investasi
7

Perumahan Taman Sentosa Tahap II layak karena NPV > 0 dan IRR > 10% MARR.
(Khasanah, Nida Inayati Mufidatul, Siti Qomariyah, Adi Yusuf Muttaqien. 2013
“Perencanaan dan Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan Taman Sentosa
Tahap II Boyolali”. E-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, Juni 2013: 187).

E. Studi Kelayakan
Studi kelayakan didefinisikan sebagai instrumen yang mungkin
menawarkan basis teknis, ekonomi dan keuangan dalam pengambilan keputusan
untuk membiayai proyek investasi. Konsep studi kelayakan menyiratkan pelaksanaan
analisis dan evaluasi sifat kompleks pada tingkat tujuan investasi masa depan, dalam
rentang waktu tertentu, dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan faktor risiko.
(IOAN, Viorica. 2010 “Financing Investment Projects the Relationship between
Feasibility Study and Business Plan” Economics and Applied Informatics Year XVI
No. 1, 2010).

Anda mungkin juga menyukai