Anda di halaman 1dari 16

KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)

SERRAQUINON

MATERI INSULIN
A. INTRODUCTION
- Insulin itu dihasilkan oleh sel beta pada pankreas
- Pankreas ini terdiri dari 2 tipe jaringan utama
1) Asinar : yang mensekresikan cairan digestive ke duodenum
2) Pulau langerhans : yang mensekresikan insulin dan glukagon langsung ke
sirkulasi
- Gen yang mengkode insulin itu terletak pada lengan pendek kromosom 11
- Insulin merupakan protein yang terdiri dari 2 rantai
 Rantai A yang teridiri dari 21 asam amino
 Rantai B yang terdiri dari 30 asam amino
- Dimana kedua rantai itu dihubungkan oleh rantai disulfida A7B7 dan A20B19
- Insulin berada dalam keadaan monomer saat di dalam sirkulasi darah dengan
berat molekul 6 kDa

B. BIOSINTESIS
- Insulin merupakan hasil pembelahan proinsulin. Proinsulin merupakan turunan
dari pre-proinsulin yang disintesis di RE kasar
- Pro-insulin merupakan rantai kontinu yang berawal pada ujung terminal –N rantai
B dan berakhir di ujung terminal C rantai A
- Pada sel beta ditemukan transcription factor yang mngaktivasi transkripsi pre-
proinsulin menjadi proinsulin  kemudian ada microsomal enzim yang memcah
pre-proinsulin menjadi proinsulin  kemudian proinsulin dibawa ke badan golgi
dikemas menjadi clathrin coated
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON

C. BIOKIMIA
- Pro-insulin ini mengandung sekitar 86 asam amino rantai tunggal yang terdiri
dari rantai A dan B dan ada connecting segmen 35 asam amino
- Ada 2 protein yang mem-package pro-insulin pada imature secretory granule
1. PCSK1 dan
2. PCSK2
- Sejumlah kecil dari pro-insulin yang dihasilkan oleh pankreas lolos dari
pembelahan dan masuk ke dalam peredaran darah bersama insulin dan C peptide
- Pro-insulin ini gak bisa diremove oleh liver karena half-lifenya dia 3-4 kali dari
insulin
- Most anti-insulin sera used in the standard immunoassay for insulin cross-react
with proinsulin; about 3% to 5% of immunoreactive insulin extracted from human
pancreas is actually proinsulin.
- Karena half-life nya yang panjang memungkinkan pro-insulin akan terakumulasi
di dalam darah dan akan menyebabkan insulin imunoreaktif sebasar 12-20%
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON

- Dari dua produk utama proinsulin terbagi dalam plasma, yang terbagi pada
arginin 32-33 jauh melebihi jumlah produk split 65-66 yang nyaris tidak
terdeteksi. Pada subjek kontrol, konsentrasi proinsulin dan proinsulin split 32-33
setelah puasa semalamrata-rata 2,3 dan 2,2 pmol / L, masing-masing, dengan
kenaikan postprandial yang sesuai hingga 10 dan 20 pmol / L.
- C peptida, mengandung 31 peptida asam amino (MW 3000) dirilisselama
pembelahan insulin dari proinsulin, tidak memiliki aktivitas biologis yang
diketahui. β Sel melepaskan C peptida dalam jumlah equimolar dengan insulin. Itu

tidak diremove oleh hati tetapi terdegradasi atau dikeluarkan terutama oleh
ginjal. Ini memiliki waktu paruh tiga hingga empat kali lipat dari insulin. Dalam
keadaan basal setelah puasa semalam, konsentrasi rata-rata peptida C dapat
tetap setinggi 1000 pmol / L. Insulin adalah protein yang terdiri dari 51 asam
amino yang terkandung dalam dua rantai peptida: rantai A, dengan 21 asam
amino; dan rantai B, dengan 30 asam amino. Rantai dihubungkan oleh dua
jembatan disulfida seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17–3. Selain itu,
jembatan intrachain disulfide menghubungkan posisi 6 dan 11 di rantai A. Insulin
manusia memiliki berat molekul 5.808. Insulin endogen memiliki waktu paruh
sirkulasi 3 hingga 5 menit. Ini terdegradasi terutama oleh insulinase di hati, ginjal,
dan plasenta. Satu kali melewati hati menghilangkan sekitar 50% dari insulin
plasma.
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON

D. SEKRESI INSULIN
- Pankreas manusia mensekresikan sekitar 30 unit insulin/hari ke portal sirkulasi
- Konsesntrasi basal insulin pada darah tepi (0,4ng/ml atau 61pmol/L)
- Sekresi insulin terendah itu terjadi tanpa adanya rangsangan dari eksogen atau
pada saat keadaan puasa
- Kalo glukosa darah 80-100 tidak menstimulasi release dari insulin
- Makanan yang dicerna merangsang untuk sekresi insulin
- Pelepasan insulin itu ada 2 fase
1. Fase 1 : ketika kadar gula darah meningkat dengan drastis maka insulin cepet
dikeluarkan  tapi short lived
2. Fase 2 : kalo peningkara glukosa berlanjut maka insulin dilepaskan secara
perlahan
- Jadi sel beta di pankreas merasangan (sense) adanya glukosa dari metabolisme 
glukosa masuk ke sel beta di pankreas melalui difusi pasif dengan bantuan GLUT
2
- GLUT ini kerjanya 2 arah sehingga jumlah glukosa di dalam sel beta tetap
seimbang dengan di ekstrasel
- Adanya afinitas yang rendah pada enzim glukokinase merupakan step lanjutan
dari metabolisme glukosa oleh sel beta pankreas adalah proses fosforilasi dari
glukosa menjadi G-6-P dengan bantuan hexokinase
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON

 Garis sederhana dari sekresi insulin penginderaan glukosa dan regulasi dari
sel β. Panah biru menunjukkan rangsangan,

 dan garis merah menunjukkan penghambatan. Glukosa memasuki sel β

melalui transporter glukosa fakultatif, terfosforilasi menjadi glukosa-6


 fosfat oleh glukokinse, dan memasuki glikolisis. Ini menghasilkan produksi
piruvat, yang memasuki mitokondria, diubah menjadi
 asetil-KoA, dan memberi makan siklus asam tricarboxylic (TCA) dan fosforilasi
oksidatif untuk menghasilkan ATP. Ketika level ATP naik atau sulfonylureas
 ikat ke subunit peraturan (SUR1 / ABCC8) dari saluran K + ATP-sensitif,
subunit saluran (Kir6.2 / KCNJ11) ditutup. Blok ini dari K +
 arus mendepolarisasi sel, memungkinkan saluran kalsium tegangan-gated
untuk membuka. Masuknya kalsium mendorong fusi butiran insulin
 dengan membran permukaan sel dan eksositosis insulin. Metabolisme
glukosa dan sinyal ekstraseluler memodulasi jalur ini melalui pelepasan
 Ca2 + dari toko intraseluler dan perubahan diacylglycerol (DAG), cAMP, dan
jalur sinyal intraseluler lainnya.
- Adanya katabolisme glukosa menyebabkan peningkatan perbandingan ATP-ADP
pada intrasel akibat kerja dari sulfonylurea receptor (SUR-1) the nucleotide-
sesnity sub-unit  akibat adanya peningkatan perbandingan ATP-ADP membuat
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
kanal kalium tertutup  sehingga menyebabkan sel mengalami depolarisasi 
yang kemudian mengaktivasi kalsium channel sehingga ion kalsiumnya masuk
- Pelepasan insulin membutuhkan rangsangan dari ion kalsium. Selain masuknua
kalsium ke intrasel, glukosa juga menghambat efflux Ca dari sel beta dan release
Ca dari kompartemen intrasel ke dalam sitosol
- Ada juga beberapa obat yang merangsang pelepasan insulin melalui peningkatan
Ca dalam sitoplasma misalnya obat sulfonylurea seperti meglitinide (repaglinide)
 obat ini memblok kalium channel
- Secretagenus seperti GLP-1 dan gastric inhibitory juga merangsang sekresi insulin
mealui peningkatan dari cAMP
- Faktor lain :
1. Stimulasi langsung
 Langsung meningkatkan konsentrasi ion kalsium pada sitoplasma dengan
ini bisa bekerja tanpa perlu stimulasi dari glukosa
2. Amolifier
 Yang mempotensiasi respon sel beta terhadap glukosa
3. Inhibitor

E. METABOLISME INSULIN
- Insulin bersirkulasi dalam darah dalam bentuk monomer dan tidak terikat dengan
protein plasma
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
- Insulin di filtrasi oleh glomerulus tapi sebagain besar akan direabsorpsi kembali
oleh tubulus ginjal proksimal dan di degradasi oleh ginjal
- Waktu paruh insulin itu 5 menit sedangkan waktu paruh pro-insulin itu sekitar 20
menit
- Proinsulin tidak mengalami pembelahan dalam plasma menjadi insulin
- Organ degradasi utama adalah di hati, tapi sebenarnya semua organ bisa
mendegradasi hormon ini

F. MEKANISME KERJA INSULIN


- Reseptor insulin merupakan bagian dari superfamili reseptor tirosin kinase
transmembran, anggota lain dari famili ada IGF-1, EGF dan PDGF
- Reseptor insulin ini terdiri dari 2 sub-unit alpha dan 2 sub-unit beta yang
berikatan kovalen dengan jembatan disulfida
- Subunit aplha terletak di ekstraseluler dan punya site untuk berikatan dengan
insulin
- Kalo sub-unit beta letaknya disepanjang membran, dan mentranduksi pengikatan
insulin ke subunita alpha menjadi sinyal intraseluler dengan mekanisme berikut:
 Ketika insulin berikatan dengan lokasi dari reseptor itu maka akan
ditransmisikan kepada sub-unit beta. Sub unit beta akan melakukan
autofosforilasi  yang kemudian mengaktifkan protein kinasenya sendiri 
kemudian merangsang kaskade fosforilasi dan defosforilasi intrasel yang
digunakan untuk mengekspresikan kerja insulin
 Kaitan antara reseptor insulin dan kaskade fosforilasi dapat berupa suatu
famili protein yang disebut IRS. IRS ini ada IRS-1 dan IRS-2 bersifat esensial
untuk ekspresi kerja insulin yang komplit
 Autofosforilasi reseptor insulin menyebabkan fosforilasi tirosin pada protein
IRS, hal ini membuat IRS mampu berikatan dengan kelompok protein sinyal
yang mengandung domain pensinyalan dan proses pengikatan ini akhirnya
menimbulkan berbagai efek insulin pada transport glukosa, sintesis glikogen,
sintesis protein dan mitogenesis
- Setelah reseptor itu mengikat insulin, komplek hormon-reseptor itu
meninggalkan membran melalui proses endositosis dan masuk ke dalam sel.
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
Setelah berikatan dengan reseptor komplek tersebut menjadi terselubungi di
dalam suatu celah berlapis yang dibentuk melalui invaginasi dan fusi permukaan
sel
- Pas ada di dalam sel, celah tersebut gak lagi terlapisi dan membentuk suatu
endosom. Endosom ini melepas antara reseptor dengan insulin nya, reseptor
didaur ulang ke membran dan insulin nya di degradasi  ini disebut mekanisme
down regulation reseptor insulin

**

- Kerja insulin dimulai dengan pengikatan insulin ke reseptor pada permukaan


membran sel target. Sebagian besar sel tubuh specific cell surface insulin
receptor. Dalam sel lemak, hati, dan otot, pengikatan insulin ke reseptor-reseptor
ini terkait dengan respons biologis dari jaringan-jaringan ini terhadap hormon.
Reseptor-reseptor ini mengikat insulin dengan cepat, dengan spesifisitas tinggi
dan dengan afinitas yang cukup tinggi untuk mengikat jumlah pikomolar.
- Reseptor insulin, member darifamily reseptor faktor pertumbuhan (lihat Bab 1),
adalah glikoprotein membran yang terdiri dari dua subunit protein yang
dikodekan oleh gen tunggal. Subunit alpha yang lebih besar (MW 135.000)
terletak sepenuhnya ekstrasel, di mana ia mengikat molekul insulin. Subunit alpha
dihubungkan oleh hubungan disulfida ke subunit beta yang lebih kecil (MW
95.000). Subunit beta melintasi membran, dan domain sitoplasmiknya berisi
aktivitas tirosin kinase yang mengawali jalur pemberian sinyal intraseluler yang
spesifik

1) DOWNSTREAM SIGNALING
 Pada pengikatan insulin ke subunit alpha, subunit beta mengaktifkan dirinya
dengan autofosforilasi. Subunit beta diaktifkan kemudian merekrut protein
tambahan ke kompleks dan memfosforilasi jaringan substrat intraseluler,
termasuk reseptor insulin substrat-1 (IRS-1), reseptor insulin substrat-2 (IRS-
2), dan lain-lain (Gambar 17-6) . Substrat aktif ini masing-masing mengarah
pada perekrutan dan aktivasi berikutnya dari kinase tambahan, fosfatase, dan
molekul pensinyalan lainnya dalam jalur kompleks yang umumnya
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
mengandung dua lengan: jalur mitogenik, yang memediasi efek pertumbuhan
dari insulin dan jalur metabolik, yang mengatur metabolisme nutrisi. Pada
jalur sinyal metabolik, aktivasi fosfatidilinositol-3-kinase mengarah pada
aktivasi serin / treonin kinase AKT / PKB. Aktivasi AKT mendorong pergerakan
transporter glukosa (GLUT) 4-mengandung vesikel ke membran sel,
meningkatkan sintesis glikogen dan lipid, dan merangsang sintesis protein
melalui aktivasi mTOR. Pada jalur sinyal mitogenik, aktivasi Ras menginisiasi
kaskade dari activating phosphorilasi melalui jalur MAP kinase, yang
mengarah ke pertumbuhan sel dan proliferasi.
2) TRANSCRIPTIONAL REGULATION
 Selain itu, insulin signaling pathway meregulasi aktivitas beberapa faktor
transkripsi untuk mengontrol ekspresi gen yang terlibat dalam metabolisme
dan pertumbuhan. Ini termasuk member dari famili transkripsi faktor
forkedhead, termasuk Foxo1, yang diinaktivasi oleh fosforilasi oleh AKT
downstream of insulin signaling. Foxo1 mengkoordinasikan ekspresi dari gen
network yang terlibat dalam metabolisme nutrisi dalam berbagai jaringan,
umumnya mengaktifkan gen yang terlibat dalam respon terhadap puasa.
Dalam proses ini, Foxo1 bekerja dengan beberapa regulator transkripsional
lainnya termasuk faktor transkripsi lipogenik SREBP1c, member dari PPAR
family dan PPAR coactivator PGC1α (Gambar 17-7). Foxo1 juga menghambat
proliferasi sel β dan survival

 Tiga member PPAR famili reseptor hormon nuclear memainkan peran


pleiotropik dalam mengatur gen yang terlibat dalam metabolisme di banyak
jaringan. Mereka dapat berfungsi sebagai target pensinyalan insulin,
modulator pensinyalan insulin, atau keduanya. Meskipun tumpang tindih
dalam ekspresi jaringan dan target gen dari ketiga PPAR, beberapa
kesimpulan umum dapat ditarik tentang fungsi masing-masing.
 PPARα mengatur gen yang terlibat dalam katabolisme asam lemak dan

glukoneogenesis dan paling banyak diekspresikan pada lemak coklat,


jantung, hati, ginjal, dan usus.
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
 PPARβ / δ secara luas diekspresikan dan mengaktifkan program gen yang

terlibat dalam oksidasi asam lemak.


 PPARγ paling tinggi diekspresikan pada jaringan adiposa, usus, dan sel

imun, tetapi juga pada level yang lebih rendah di banyak jaringan lain.
PPARγ mendorong diferensiasi adiposit dan penyimpanan lipid putih dan

menghambat produksi banyak pro-resistensi adipokin dan pro inflamasi


sitokin di jaringan adiposa (lihat bagian tentang resistensi insulin nanti).
Dalam makrofag, PPARγ bertindak untuk mempromosikan aktivasi

alternatif mereka ke M2 state anti-inflamasi, daripada M1 state pro-


inflamasi.
 PPAR mengikat DNA sebagai heterodimer dengan 9- cis - retinoic acid
receptor (RXR), dan merekrut berbagai coactivators dan corepressors. PGC1α

pada awalnya diidentifikasi sebagai koaktivator yang berinteraksi dengan


PPARγ, tetapi interaksinya tidak eksklusif. Pada gen yang berbeda PPARγ
bekerja dengan koaktivator yang berbeda, dan PGC1α berinteraksi dengan

PPAR lain dan banyak faktor transkripsi lainnya. Bekerja sama dengan
berbagai faktor transkripsi yang berbeda di berbagai jaringan, PGC1α

mengatur ekspresi sekelompok gen yang terlibat dalam metabolisme. PGC1α

sendiri sangat diatur oleh beberapa jalur pensinyalan termasuk pensinyalan


insulin, yang menghambat aktivitas PGC1α melalui fosforilasi oleh AKT.

Sejumlah lipid alami dan sintetik dan senyawa terkait dapat bertindak sebagai
ligan PPAR, tetapi ligan endogen yang bertindak in vivo tetap menjadi misteri.
Kelas fibrat obat penurun lipid, digunakan secara klinis untuk menurunkan
kadar trigliserida yang bersirkulasi, bertindak sebagai ligan PPARα. Kelas

thiazolidinedione dari obat-obatan sensitisasi-insulin, digunakan untuk


pengobatan diabetes tipe 2 (lihat nanti), bertindak sebagai ligan PPARγ.
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON

G. GLUCOSE TRANSPORTER
- Oksidasi glukosa memberikan energi untuk sebagian besar sel dan sangat
penting untuk fungsi otak. Karena membran sel bersifat impermeable terhadap
molekul hidrofilik seperti glukosa, semua sel memerlukan protein pembawa untuk
mengangkut glukosa melintasi bilayers lipid ke dalam sitosol. Sedangkan usus
dan ginjal memiliki urotransmiter Na +-glukose yang bergantung pada energi,
semua sel lain menggunakan transporter non-energi yang memfasilitasi difusi
glukosa dari konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah di
seluruh membran sel. Transporter glukosa fasilitatif (GLUTs) terdiri dari large
famili termasuk setidaknya 13 anggota, meskipun beberapa GLUT yang baru
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
diidentifikasi belum menunjukkan transportasi glukosa. Empat anggota keluarga
yang pertama adalah yang paling dicirikan, dan mereka memiliki kedekatan yang
berbeda untuk glukosa dan pola ekspresi yang berbeda.
1. GLUT 1 ada di semua jaringan manusia. Ini memediasi penyerapan glukosa
basal, karena memiliki afinitas yang sangat tinggi untuk glukosa dan, oleh
karena itu, dapat mengangkut glukosa pada konsentrasi yang relatif rendah
yang ditemukan dalam keadaan berpuasa. Karena alasan ini, keberadaannya
di permukaan sel-sel endotel sistem pembuluh otak (sawar darah-otak)
memastikan transportasi glukosa plasma yang memadai ke dalam sistem saraf
pusat.

2. GLUT 3, yang juga ditemukan di semua jaringan, adalah pengangkut glukosa


utama pada neuron. Ini juga memiliki afinitas yang sangat tinggi untuk
glukosa dan bertanggung jawab untuk mentransfer glukosa ke dalam sel-sel
saraf pada konsentrasi yang lebih rendah yang ditemukan dalam sistem saraf
pusat.

3. Sebaliknya, GLUT 2 memiliki afinitas yang lebih rendah untuk glukosa dan
dengan demikian meningkatkan transpor glukosa ketika kadar glukosa
plasma meningkat, seperti postprandial. Ini adalah pengangkut utama
glukosa dalam sel tubulus hati, usus, dan ginjal. Afinitas rendah GLUT 2 untuk
glukosa mengurangi ambilan glukosa hati selama puasa, sementara
kemampuannya untuk mengangkut glukosa sama efisien di kedua arah
membantu dalam ekspor glukosa dari hepatosit. GLUT 2 juga diekspresikan
pada permukaan sel β pada hewan pengerat, tetapi tidak terdeteksi pada

tingkat signifikan pada sel β manusia.

4. GLUT 4 ditemukan di dua jaringan target insulin utama: otot skelet dan
jaringan adiposa. Its sequestered terutama dalam kompartemen intraseluler
sel-sel ini dan dengan demikian tidak berfungsi sebagai transporter glukosa
sampai pensinyalan insulin menyebabkan translokasi GLUT 4 ke membran sel,
di mana ia memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam jaringan ini setelah
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
makan (lihat Gambar 17–6). ). Dalam otot, olahraga juga mendorong
translokasi GLUT 4 ke permukaan sel dengan mengaktifkan AMPK.

H. EFEK INSULIN (GREENSTAIN)


- Setelah makan, insulin memindahkan glukosa dari sirkulasi dan memacu
konversinya menjadi glikogen dan lipid.
- Insulin memacu konversi asam lemak menjadi lipid, serta ambilan asam amino ke
dalam hati dan otot skelet, tempat keduanya dikembangkan menjadi protein.
Oleh karena itu insulin dikatakan merupakan hormon anabolik
1. Hati
 Hati merupakan lokasi utama untuk proses glukoneogenesis dan ketogenesis
 Produksi lipid dan protein juga berlangsung di hati
 Insulin menstimulasi sejumlah enzim yang terlibat dalam produksi glikogen,
termasuk glikogen sintetase yang mengkatalisis pembentukan glikogen
 Di dalam sel glukosa juga di konversi menjadi glukosa-6-fospat yang tidak
dapat meninggalkan sel karena membran plasma bersifat impermeable
terhadap ester asam fospat
2. Lemak
 Sekitar 90% simpanan glukosa dalam bentuk lipid, maka adiposit merupakan
lokasi kerja insulin yang penting
 Insulin dibutuhkan untuk aktivasi enzim lipoprotein lipase, kalo gak ada
insulin maka lipoprotein akan terakumulasi di sirkulasi
 Insulin juga bekerja melawan glukagon, suatu hormon yang menghasilkan
badan keton
 Badan keton, aseton, asam asetoasetat dan asam beta hidroksibutirat
merupakan sumber makanan bagi otak dan otot selama puasa  zat-zat ini
merupakan turunan lipid dan diproduksi saat dalam kondisi kekurangan
insulin. Badan keton menghambat oksidasi glukosa dan asam lemak, sehingga
menyebabkan penggunaan badan keton sebagai sumber energi  kalo
produksi berlebih ketimbang penggunaan terjadi ketoasidosis
3. Otot
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
 Insulin menstimulasi ambilan asam amino ke dalam otot skelet dan
meningkatkan penempelan asam amino ke protein. Kedua efek ini bersifat
independen tidak tergantung dari kerja insulin pada reseptor glukosa ke
dalam sel

I. EFEK INSULIN (GREESPAN)


1. HATI
 Hati merupakan organ utama pertama yang dicapai oleh insulin melalui aliran
darah. Insulin memberikan aksinya pada hati dengan dua cara utama:
a) Insulin meningkatkan anabolisme —Insulin meningkatkan sintesis
glikogen dan penyimpanan sambil menghambat pemecahan glikogen.
Efek ini dimediasi oleh perubahan dalam aktivitas enzim di jalur sintesis
glikogen. Hati memiliki kapasitas penyimpanan maksimum 100 hingga
110 g glikogen, atau sekitar 440 kkal energi. Insulin meningkatkan sintesis
protein dan trigliserida dan pembentukan very low density lipoprotein
(VLDL) oleh hati. Ini juga menghambat glukoneogenesis dan
mempromote glikolisis melalui efeknya pada fungsi dan expression of key
enzymes of both pathways.
b) Insulin menghambat katabolisme — insulin bertindak untuk membalikkan
peristiwa katabolik dari keadaan postabsorptif dengan menghambat
glikogenolisis hati, ketogenesis, dan glukoneogenesis.

2. OTOT
 Insulin meningkatkan sintesis protein dalam otot dengan meningkatkan
transportasi asam amino, serta dengan merangsang sintesis protein ribosom.
 Selain itu, insulin mempromote sintesis glikogen untuk menggantikan
glikogen store yang dikeluarkan oleh aktivitas otot. Ini dicapai dengan
meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel otot, meningkatkan aktivitas
glikogen sintase, dan menghambat aktivitas glikogen fosforilasa.
 Sekitar 500 hingga 600 g glikogen disimpan dalam jaringan otot pria 70 kg,
tetapi karena kurangnya glukosa 6-fosfatase dalam jaringan ini, tidak dapat
digunakan sebagai sumber glukosa darah, kecuali untuk jumlah yang sedikit
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
ketika debranching enzim release melepaskan glukosa yang tidak
terfosforilasi dari branch point dalam polimer glikogen, dan glukosa secara
tidak langsung dihasilkan melalui hati dari laktat yang dihasilkan oleh otot.

3. JARINGAN ADIPOSA
 Lemak, dalam bentuk trigliserida, adalah sarana paling efisien untuk
menyimpan energi. Ini menyediakan 9 kkal / g substrat yang disimpan,
dibandingkan dengan 4 kkal / g umumnya disediakan oleh protein atau
karbohidrat. Pada pria 70-kg yang tipical, kandungan energi jaringan adiposa
sekitar 100.000 kkal. Insulin bertindak untuk mempromote penyimpanan
trigliserida di adiposit dengan sejumlah mekanisme.
a) Ini menginduksi produksi lipoprotein lipase dalam jaringan adiposa (ini
lipoproteinlipase yang terikat pada sel-sel endotel di jaringan adiposa dan
vascular beds lainnya), yang mengarah ke hidrolisis trigliserida dari
lipoprotein yang bersirkulasi, sehingga menghasilkan asam lemak untuk
penyerapan oleh adiposit.
b) Dengan meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel-sel lemak, insulin
meningkatkan ketersediaan α-gliserol fosfat, zat yang digunakan dalam

esterifikasi asam lemak bebas menjadi trigliserida.


c) Insulin menghambat lipolisis intraseluler dari trigliserida yang disimpan
dengan menghambat lipase intraseluler (juga disebut lipase sensitif
hormon). Pengurangan fluks asam lemak ke hati merupakan faktor
pengatur utama dalam kerja insulin untuk menurunkan glukoneogenesis
hati dan ketogenesis.

4. CENTRAL NERVOUS SYSTEM


 Meskipun otak secara tradisional tidak dianggap sebagai jaringan yang
sensitif terhadap insulin, dan pemanfaatan glukosa secara keseluruhan oleh
otak not acutely regulated akut oleh insulin, key region di otak dapat
merespons insulin. Insulin signalingmelalui PI3 kinase di key cell di
KADEK KRISTIAN DWI CAHYA (1602511058)
SERRAQUINON
hipotalamus berfungsi dengan leptin signaling untuk mengurangi nafsu
makan dan meningkatkan pengeluaran energi

Anda mungkin juga menyukai