A. Asam Amino
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus
amino dan gugus asam (biasanya asam karboksilat). Terdapat sekitar 500
jenis asam amino yang sebagian besar adalah non-fisiologis. Selain itu,
banyak asam amino fisiologis penting tidak digunakan dalam protein. Namun,
dalam biokimia, istilah “asam amino” umumnya mengacu pada salah satu
dari 20 jenis unit monomer yang paling umum digunakan untuk membangun
protein.
Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi sebuah
atom karbon pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus karboksil, yang
terdiri dari karbon dan oksigen, dan gugus amino yang terbuat dari nitrogen
dan hidrogen. Asam amino yang dihubungkan oleh ikatan kimia yang disebut
peptida membentuk protein. Ikatan ini sangat sulit dipecahkan, namun asam,
enzim, dan agen lainnya mampu memecahkan ikatan tersebut misalnya saat
proses pencernaan. Rantai samping pada asam amino memberikan sifat kimia
yang berbeda pada masing-masing yang mempengaruhi bbagaimana
berinteraksi ketika dimasukkan ke dalam molekul protein dan bagaimana sel-
sel mencernanya. Asam amino dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh
sehingga kebutuhannya dipasok dari makanan. terdapat 9 jenis asam
amino esensial yaitu: histidin, isoleusin, leusin, lisin, methionin,
phenilalanin, treonin, triptophan, and valin.
2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh dan
mencukupi kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan. jenis
asam amino non esensial adalah alanin, asparagin, asam aspartat, and
asam glutamat
3. Asam amino kondisional adalah asama amino yang biasanya tidak
esensial kecuali saat sakit dan stress. Jenis asam amino ini adalah:
arginin, sistein, glutamin, tyrosine, glisin, ornithin, prolin, and serin.
1. Transaminasi
Transaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang
melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino ke asam amino
lain. Dalam reaksi transaminasi ini, gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan pada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam
piruvat, beta ketoglutarat, atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini
diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Reaksi transaminasi ini bersifat reversibel, pada reaksi
ini tidak ada gugus amino yang hilang karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino, diterima oleh asam keto. (Baca: Enzim
Katalase)
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yang berperan
sebagai katalis, yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase.
Alanin transaminase
Enzim ini merupakan enzim yang mempunyai keunikan
terhadap asam piruvat-alanin sebagai satu pasang substrat, tetapi tidak
terhadap asam-asam amino yang lain. Jadi, alanin transaminase bisa
mengubah berbagai jenis asam amino menjadi alanin selama asam
piruvat tersedia. Apabila alanin transaminase terdapat dalam jumlah
yang banyak, maka alanin yang dihasilkan dari reaksi transaminasi
akan diubah menjadi asam glutamat. (Baca: Fungsi Hati Manusia)
Glutamat transaminase
Enzim ini adalah enzim yang mempunyai kekhasan terhadap
glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrat, karena itu, enzim
ini dapat mengubah asam-asam amino menjadi asam glutamat.
Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria atau dalam
cairan sitoplasma. semua enzim transaminase yang telah dijelaskan di
atas dibantu oleh pirdoksalfosfat sebagai koenzim. Piridoksalfosfat
tidak hanya menjadi koenzim dalam reaksi transaminasi, tetapi juga
menjadi koenzim pada reaksi-reaksi metabolisme lainnya.
2. Deaminasi Oksidatif