Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU 1 KARANGGENENG


Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Debat
Kelas/Semester : X TKJ/ Genap
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret
dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. KompetensiDasardanIndikatorPencapaianKompetensi

3.13 Menganalisis isi debat 3.13.1 Mengidentifikasi isi debat (permasa-


(permasalahan/ isu, sudut pandang dan lahan/ isu, sudut pandang dan ar-gumen
argumen beberapa pihak, dan simpulan). beberapa pihak, dan simpulan).

4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, 4.12.1 Melaksanakan debat.


sudutpandang dan argumen 4.12.2 Mengevaluasi pelaksanaan debat.
beberapa pihak, dan simpulan dari debat
secara lisan untuk menunjukkan esensi dari
debat.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Inquiry learning dan discovery
learning tentang debat, makadiharapkan siswa dapat Mengelompokkan permasalahan/ isu, sudut
pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari
debat,menyajikan argumen dari debat untuk menemukan esensi dari debat,
menyimpulkanpermasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari
debat untuk menemukan esensi dari debat, Membuat permasalahan/isu, sudut pandang dan
argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari
debat, memaparkan permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.

D. Materi Pembelajaran
1. Debat
a. Esensi debat .
b. Mosi (permasalahan yang didebatkan).
c. Argumen untuk menguatkan pendapat sesuai sudut pandang yang diambil.
d. Tanggapan (mendukung dan menolak pendapat disertai argumen).

E. Pendekatan Pembelajaran/ Model/ Metode


Pendekatan :Saintifik
Model :Inquiry learning dan Descovery learning
Metode :eksperimen, penugasan, diskusi kelompok, tanya jawab.

F. Media/ Alat/ Bahan


Alat :Komputer/LCD
Bahan :Bahan presentasi, teks penerapan untuk pengamatan

G. SumberBelajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang Kemdikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII; Buku Guru. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang Kemdikbud

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama dan Kedua: (3 x 45 menit dalam 1 Minggu)

NilaiKarak
ter (PPK),
Kegiatan Pembelajaran
Literasi,
4C, HOTS
Pendahuluan Membangun
1. Peserta didik merespon salam tanda mensykuri anugerah Konteks:
Tuhan dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan Religius Dialog
pembelajaran sebelumnya. informasi
2. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang
tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan fungsi dan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. wujud
3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, teks debat
materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dalam
dilaksanakan. kehidupan
4. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang sehari-hari.
akan dipelajari dan dikuasai khususnyatentang Dapat pula
pembelajaran teks debat. ditayangkan
video atau
film debat.

Inti Menelaah
1. Peserta didik diberi pengantar untuk memusatkan Kerja keras, Model
perhatian pada materi Esensi Debat dan Mosi ( masalah Kegiatan ini
yang diperdebatkan). dapat
2. Guru memberikan contoh gambar/ foto/ video materi dilakukan
debat dan mosi (masalah yang diperdebatkan) secara
3. Peserta didik mengamati pemberian contoh-contoh teks individual,
debat untuk dikembangkan peserta didik dari media berpasangan,
interaktif dan sebagainya. atau
4. Peserta didik membaca materi Debat dari buku paket berkelompok.
atau buku penunjang lainnya. Panduan
5. Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 lembar kerja
atau teks debat yang telah dibaca atau disimaknya. menelaah
6. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang model teks
digunakan dalam teks debat. sangat
7. Peserta didik mencermati isi pokok dalam teks debat. dianjurkan
8. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi untuk
struktur teks dari 2 atau 3 teks debat. digunakan.
9. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri
kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks debat.
10. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2
atau 3 teks debat.
11. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah
model teks debat.
12. Peserta didik menyimpulkan struktur teks debat.
13. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks debat.
14. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau 3 teks
debat

Kesimpulan
dibahas
secara
klasikal
dengan
panduan
guru agar
kelas aktif
menarik
namun
pengaturan
waktu efesien
15. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang Mengonstruk
diberikan unuk mengembangkan kompetensi (seperti si
latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan Terbimbing:
jenis teks debat. kegiatan ini
a. Latihan kosa kata teknis, sinonim merupakan
b. Latihan penulisan unsur serapan aplikasi dari
c. Latihan pengembangan teks debat pemahaman
d. Latihan pengembangan kohesian tentang teks
16. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau dan latihan
berpasangan untuk menentukan topik dengan peta pikiran kebahasaan
(mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik Gotong yang
lain yang dapat digunakan seperti pengamatan royong digunakan
lingkungan. dalam
menyusun de
bat. Ini
semacam
latihan
berlari,
menendang
bola,
membawa
bola,
mengoper
bola, dan
lain-lain
sebelum
bermain bola
sesungguhny
a.

17. Peserta didik menentukan topik teks debat dengan peta Proaktif, Mengonstruk
pikiran(mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau disiplin, si
teknik lain yang dapat digunakan seperti pengamatan Mandiri:
lingkungan. Setelah
18. Peserta didik menyusun kerangkateksdebat. peserta didik
19. Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai berkegiatan
dengan topik yang telah dipilih. untuk
20. Peserta didik menyusun teks debatberdasarkan kerangka mendapatkan
yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, pemahaman
ciri kebahasaan, dan PUEBI. dan berbagai
21. Peserta didik mempresentasikan teks debatyang telah latihan
disusun subkompeten
22. Pesertadidikmenanggapi teks debat. si menulis
23. Pesertadidikmerevisiteksdebatberdasarkanmasukandarite (atau
man. berbicara)
24. Pesertadidikmemasukkanlembarcoretankerjadansemuadr diharapkan
afhinggadraf final kebendel portofoliomasing-masing. peserta didik
sudah
memiliki
kepercayaan
diri untuk
menyusun
teks debat
secara
mandiri.
Penutup Kegiatan
25. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari penutup
26. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang merupakan
diberikan pendidik. refleksi guru
27. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi dan peser-ta
hasil pembelajaran yang telah dicapai. didik
28. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam terhadap
proses dan
hasil
pembelajaran
sebagai
upaya
peningkatan
mutu
berkelanjutan

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Pertemuan Pertama
a. Penilaian sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : lembar pengamatan dan catatan
3) Instruumen : Contoh terlampir
b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik
a) Tertulis : pilihan ganda dan uraian
b) Lisan : diskusi, tanya jawab dan percakapan
2) Bentuk : Pilihan ganda dan uraian
3) Instrumen : Terlampir

2. Pertemuan Ketiga
a. PenilaianSikap
1) Teknik : Pengamatansikapdanjurnal
2) Bentuk : Skalapenilaian
3) Instrumen : Contohterlampir
b. Penilaian Ketrampilan
1) Teknik : tertulis
2) Bentuk : Produk
3) Instrumen : Terlampir
Lampiran 1 Materi

A. Memahami Isi Debat

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan
menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat melalui voting atau keputusan
juri.

Unsur-unsur teks debat

1) Mosi mengacu pada topik atau tema yang didebatkan. Topik inilah yang menjadi dasar
bagi masing-masing pihak yang berdebat untuk menentukan sikap serta menyatakan
pendapat disertai dengan argumen pendukung.
2) Tim afirmasi adalah tim yang bertugas mendukung mosi atau tema debat,
mendefinisikan tema debat, menyampaikan argumen-argumen yang mendukung kasus
tim afirmasi, memberikan materi inti yang diikuti contoh-contoh, dan merespon kasus
tim oposisi.
3) Tim oposisi adalah tim yang bertugas untuk menolak mosi atau tema debat,
memberikan tanggapan definisi tim afirmasi, menyampaikan argumen penolakan mosi,
dan merespon argumen-argumen dari tim afirmasi.
4) Tim netral adalah tim yang tidak mendukung ataupun menolak mosi atau tema debat.
5) Moderator mengacu pemandu debat atau orang yang mengarahkan jalannya debat.
6) Penulis adalah seseorang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang dinyatakan
dalam debat

Struktur Teks Debat

1. Struktur pertama Teks Debat, yaitu Pengenalan. Pada Pengenalan, moderator


menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan tim.
2. Struktur kedua Teks Debat, yaitu Penyampaian Argumentasi. Penyampaian Argumen
disampaikan oleh Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral.
3. Struktur ketiga Teks Debat, yaitu Debat. Pada struktur ini, Tim Afirmasi dan Tim
Oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi dengan Tim Netral.
4. Struktur keempat Teks Debat, yaitu Simpulan. Pada struktur ini, Tim Afirmasi, Tim
Oposisi, dan Tim Netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, dan sanggahan
dari tim lain.
5. Struktur kelima Teks Debat, yaitu Penutup. Pada struktur ini, moderator memberikan
simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak, kemudian menutup kegiatan debat dengan
salam.

Ciri-Ciri Debat

Adapun ciri-ciri debat adalah sebagai berikut:

1) Mempunyai 2 sudut pandang yaitu afirmatif atau pihak yang menyetujui topik debat dan
negatif atau pihak yang tidak menyetujui topik debat.
2) Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
3) Adanya saling mengadu argumentasi untuk tujuan memperoleh kemenangan.
4) Hasil debat diperoleh melalui voting dan keputusan juri.
5) Terdapat sesi tanya jawab yang sifatnya terbatas dan bertujuan untu menjatuhkan pihak
lawan.
6) Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang dilakukan oleh moderator.

B. Menganalisis isi Debat

Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia


dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa
internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak
menyerap kosa kata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada
bahasa asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke
dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam
interaksi antarbahasa.

Analisis Struktur

No Struktur Kegiatan
1 Pengenalan Moderator :
Selamat siang,

Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim


Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi
dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-
Ikhlas.

Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Penyerapan


Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa
Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.”

Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan


tata tertib debat sebagai berikut.
…..

Selanjutnya, saya berikan kepada juru bicara setiap tim


untuk memperkenalkan diri.

Tim Afirmasi : memperkenalkan diri


Tim Oposisi : memperkenalkan diri
Tim Netral : memperkenalkan diri

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan


mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun,
dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa
Indonesia banyak menyerap kosa kata asing. Untuk
berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada
bahasa asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa
kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa.

Anggapan inilah yang akan kita bahasa dalam debat kali


ini. Untuk putaran pertama saya persilakan secara
bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral
untuk menyampaikan pendapatnya.

2 Pernyataan dan Tim Afirmasi (tim yang menyetujui mosi)


Debat
Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke
dalam penggunaan bahasa Indonesia karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan
dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa
asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia
membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa
sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
mengandalkan kosa kata asing yang kemudian
dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut
membuktikan bahasa bahasa Indonesia sulit untuk
dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosa kata asing.
Dengan masuknya kosa kata bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu
berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer
ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa
bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi
antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata
vitamin yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang
jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu
para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya
kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut
mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman
sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi
lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke
dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu
menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa.

Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga


peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang
yang lebih familiar dengan kosa kata serapan dari bahasa
asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga
saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing yang
masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa.

Tim Oposisi (tim yang menolak mosi)

Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk
ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan
karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam
interaksi antarbahasa. Kosa kata bahasa asing masuk ke
dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai
persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah
dipahami. Namun, pada intinya, dalam bahasa itu
sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa
kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih
sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam
bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan.
Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai
variasi kata bagi sebagian kalangan.

Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa


karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata
bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti dan
digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya
meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk
kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa
Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata
bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum
dibakukan kedalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa


lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan
masuknya kosa kata asing bukan disebabkan karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena
masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan
tinggi dan merasa terhormat jika mengunakan kosa kata
bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa
kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan
bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Netral

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa


kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan
bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa
asing. Apabila seorang menggunakan bahasa asing yang
telah dibakukan seperti kata atom, vitamin, unit, dan
sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan masalah
karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam
bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa
Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum
dibakukan, itu menjadi suatu ancaman terhadap bahasa
kita tercinta ini. Penggunaan kosa kata asing dalam
bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan
sampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat
mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya
dalam tuturan yang didalamnya terdapat bahasa asing
yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan
padanan bahasa Indonesianya.

Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan


bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosa kata
pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosa kata dari
bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat
wacana bahwa kosa kata bahasa asing lebih akrab di
telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan
dengan bahasa Indonesia sendiri.

3 Simpulan Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab


terutama yang berkaitan dengan masalah agama,
terutama agama Islam. Contoh kosa kata hasil
penreparan dari bahasa Arab antara lain musyawarah,
hak, shalat, dan taubat. Bahasa Indonesia juga menyerap
kosa kata dan istilah bidang teknilogi dari bahasa Jepang,
Jerman, Korea, dan negara lainnya. Kosa kata dan istilah
teknologi hasil penyerapan dari negara-negara tersebut
antara lain computer, gadget, televisi, internet, dan
astronot. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap
kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain.
Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain
karate, dansa, bakso, mie, dan kimono.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa


Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa
asing untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata
bahasa Indonesia.

4 Penutup Demikianlah kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari


SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi serta Tim Netral.

Analisis unsur
1. Mosi : isu yang sedang di angkat.
2. Tim afirmasi : tim pendukung dari isu yang sedang diangkat.
3. Tim oposisi : tim penentang terhadap mosi yang sedang diangkat.
4. Tim netral : tim yang tidak berpihak kepada suatu tim.
5. Moderator : seseorang yang ditunjuk untuk memimpin jalannya suatu debat.
6. Penulis : seseorang yang ditunjuk sebagai sekretaris dalam debat yang bertugas
merangkum argumen masing-masing tim dalam sebuah debat.

Lampiran 2 Penilaian

A. Sikap

Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan
oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.

Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan :

Tahun pelajaran : 2019/2020

Kelas/Semester : X/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


No. Waktu Nama Kejadian/ Perilaku Butir Positif/ Tindak Lanjut
sikap Negatif
1. 05 M. Efendi Memainkan HP disiplin - Dipanggil dan
Februari ketika disuruh
2020 berdiskusi tentang menganalisis
struktur teks debat teks debat yang
lain
2. 05 Adib Mengerjakan tugas Tanggung + Diberi pujian atau
Februari Lazwar dengan serius, tepat jawab apresiasi
2020 Irhkami waktu, dan hasilnya
sangat baik

Pedoman Penskoran
B. Pengetahuan

Soal Aspek yang Dinilai Skor


1 a. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian struktur teks debat dengan sangat 4
tepat
b. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian struktur teks debat dengan tepat 3
c. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian struktur teks debat dengan kurang 2
tepat
d. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian struktur teks debat dengan tidak tepat 1

Soal Aspek yang Dinilai Skor


2 a. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 4
dalam teks debat dan memberikan contoh masing-masing dengan sangat tepat
b. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks debat dan 3
memberikan contoh masing-masing dengan tepat
c. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 2
dalam teks debat dan memberikan contoh masing-masing dengan kurang
tepat
d. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks debat dan 1
memberikan contoh masing-masing dengan tidak tepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


3 a. Peserta didik munuliskan isi pokok teks debat dengan sangat tepat 4
b. Peserta didik munuliskan isi pokok teks debat dengan tepat 3
c. Peserta didik munuliskan isi pokok teks debat dengan kurang tepat 2
d. Peserta didik munuliskan isi pokok teks debat dengan tidak tepat 1

Keterangan

Nilai = Perolehan skor

Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33

12

Keterampilan

Bait Aspek yang Dinilai. Skor


1 b. Peserta didik menentukan topik debat sangat sesuai isi pelaksanaan debat. 4
c. Peserta didik menentukan topik debat sesuai isi isi pelaksanaan debat. 3
d. Peserta didik menentukan topik debat kurang sesuai isi isi pelaksanaan debat. 2
e. Peserta didik menentukan topik debat tidak sesuai isi isi pelaksanaan debat. 1
2 a. Peserta didik membentuk pesonil debat sangat lengkap dan sangat sesuai 4
dengan struktur personil debat.
b. Peserta didik membentuk pesonil debat lengkap dan sesuai dengan topik 3
c. Peserta didik membentuk pesonil debat kurang lengkap dan kurang dengan 2
topik
d. Peserta didik membentuk pesonil debat tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks 1
3 a. Peserta didik melaksanakan debat bersikap sangat sopan. 4
b. Peserta didik melaksanakan debat bersikap sopan. 3
c. Peserta didik melaksanakan debat bersikap kurang sopan. 2
d. Peserta didik melaksanakan debat bersikap tidak sopan. 1

a.
4 Peserta didik melaksanakan debat menyampaikan pendapat dengan mengguna-kan 4
bahasa sangat santun.
b. Peserta didik melaksanakan debat menyampaikan pendapat dengan mengguna-kan 3
bahasa santun.
c. Peserta didik melaksanakan debat menyampaikan pendapat dengan mengguna-kan 2
bahasa kurang santun.
d. Peserta didik melaksanakan debat menyampaikan pendapat dengan mengguna-kan 1
bahasa tidak santun.

Nilai = Perolehan skor


Jumlah kreteria/soal

Contoh:

Nilai = 11 x 100 = 91,66

12

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1
2
3
4

Pembelajaran Remedial

a. Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

Perhatikan contoh teks/isu debat di bawah ini!

DAMPAK GAME ONLINE BAGI PELAJAR

Dalam era globalisasi ini, game online semakin marak di kalangan masyarakat.
Peminatnya berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, dan bahkan
hinga dewasa, terutama pelajar. Kini, game online semakin mudah ditemukan dan banyak
macamnya. Sehingga, banyak masyarakat yang menggemarinya. Apalagi, kini banyak
warnet yang menyediakan game online dengan harga yang cukup murah. Membuat
peminat game online terus meningkat hingga sekarang.
1. Tentukan topik teks debat!

2. Jelaskan bagian-bagian struktur teks debat !

3. Tentukan personil debat wasit, juri, kelompok pro dan kontrak!

4. Analisislah teks/isu debat di atas menurut struktur dan unsunya!

5. Sajikanlah analisis anda di dalam rubrik seperti berikut. Selanjutnya presentasikan hasil
analisis anda!

a. Analisis Struktur Debat


No Struktur Teks Debat Kegiatan Debat
1
2
3
4

b. Analisis unsur teks debat


No Unsur Teks Debat Kegiatan Debat

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..

Kelas/Semester : ……………………………………………..

Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..

(KD / Indikator) : ……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

Karanggeneng, 16 Februari 2020

Mengetahui,

Kepala SMK NU 1 Karanggeneng Guru Mata Pelajaran

M. Hafid Nashrullah, SE. Sya Roni Achmadi


NIM: 16032036

Anda mungkin juga menyukai