5 6113978742919397484
5 6113978742919397484
(SAP)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Intruksional Umum
1) Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menerapkan cara
merawat luka bekas operasi.
III. METODE
- Ceramah
- Diskusi
VI. REFERENSI
1. Anna Glasier, Ailsa Gabbie. 2006. Keluarga Berencana & Kesehatan
Reproduksi. Penerbit EGC. Jakarta
2. Ari suliatywati. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Peneribit Salemba
Medika. Jakarta.
3. Arikunto. S, 2003, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
4. BKKBN. 2007. Bultin Program KB Nasional, No. 2 Tahun 2007.
5. . 2012. Pembinaan PUS dan Kesertaan Ber-KB Seluruh Tahan
Keluarga.
6. Dyah Novita Setia Arum. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.
Penerbit Mitra Cendikia. Yogyakarta.
7. Hartanto H. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta.
KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
A. Transisi Demografi
Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang
semula relatif tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya
mencapai tetap (stationer) kembali.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan turunnya mortalitas antara lain :
a. Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan
industri modern / dewasa ini dikenal juga revolusi hijau yang ada pada
masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca usaha di bidang
pertanian.
b. Munculnya pemerintahan yang relatif stabil / mantap yang
memungkinkan mantapnya fasilitas penyaluran bahan makanan dan
jasa.
c. Kemajuan sanitasi lingkungan menimbulkan kondisi lingkungan yang
sehat.
d. Kemajuan di bidang kedokteran, gizi, pengobatan dan program-
progran kesehatan masyarakat.
2. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi mortalitas , didasarkan pada :
a. Berdasarkan penelitian, kematian di desa pada umumnya lebih rendah
dibanding di kota (mutu kehidupan yang lebih sehat di desa).
b. Pilihan terhadap perkerjaan / profesi yang juga berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya mortalitas dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat
(tambang, pabrik, percetakan, lingkungan berdebu dan sebagainya)
meningkatkan mortalitas.
Promortalitas adalah kondisi penentu di dalam sekelompok manusia
(keluarga, suku dan sebagainya) yang menyebabkan angka kematian di
dalam kelompok tersebut tetap tinggi. Kondisi ini meliputi :
1. Kondisi subyektif (kondisi, agama, kepercayaan) misalnya berani
membela agama (wali sahid) dan membela negara (patriot) berani mati
menyongsong maut karena kepercayaan dapat masuk surga / nirwana.
Rasa malu (wirang) terdapat di masyarakat membuat orang mau
membunuh diri (tekanan sosial) misalnya harakiri di Jepang.
2. Kondisi obyektif (C) misal :
a. Bencana alam banyak menelan korban (banjir, gempa dan
sebaginya).
b. Kelaparan / kekurangan makan karena kegagalan panen atau
paceklik.
c. Peperangan.
d. Keracunan akibat polusi (air, tanah, udara).
e. Ketagihan minuman keras (candu) dan bahan narkotika
f. Kondisi pendapatan yang rendah, kondisi ini dapat berakibat gawat
karena siklus yang terjadi akibat kondisi tersebut (diagram
berikut).
g. Anti mortalitas adalah seluruh kondisi penentu di dalam
sekelompok manusia (keluarga, suku dan sebaginya) yang
menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut
menurun). Kondisi ini meliputi :
3. Kondisi subyektif (tradisi, agama, kepercayaan) misalnya
a. Larangan terhadap bunuh diri atau membunuh orang lain. Baik
berdasarkan agama ataupun hukum Negara.
b. Jangan mudah menyerah dalam hidup
4. Kondisi obyektif (kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik) misalnya :
a. Kondisi kehidupan yang lebih menurunkan jumlah kematian bayi
hilang atau wabah penyakit.
b. Kondisi teknologi maju membantu terciptanya kondisi kesehatan,
keamanan dan penghindaran terhadap bencana alam.\
c. Kondisi pendidikan yang baik menyebar luaskan ilmu dan
kesadaran terhadap hidup yang sehat.
d. Kondisi sanitasi yang baik menciptakan lingkungan tempat tinggal
yang baik.
adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam
makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak
dapat tertahan dan tidak terbatas atas dua hal tersebut dia mengemukakan
kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung),
akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara
seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas),
Negara dapat dihitung berbagi perbandingan atau rasio antara lain rasio
jenis kelamin waktu lahir atau sex rasio birth, rasio ibu dan anak (wild
Rate (TFR) dan angka kelahiran menurut umur atau Age Specificity
Rate (IMR), Karena IMR merupakan salah satu indikator yang penting