Makalah Ayu
Makalah Ayu
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
daya manusia sependapat bahwa penilaian prestasi kerja para pegawai merupakanbagaian
penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Pentingnya penilaian
prestasi kerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat pada paling sedikit dua
organisasi.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang untuk
meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu,
diperlukan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian
atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan. Selama
Pemerintahan yang belum mempunyai karyawan dengan kompetensi yang memadai, ini
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja
pengertian tersebut pada dasarna memiliki banyak kemiripan satu sama lainnya. Istilah
kinerja dipadankan dari istilah ”performance” dalam bahasa inggris yang berarti
perbuatan, tindakan, penampilan dan yang lainya. Namun, dalam ilmu Manajemen, istilah
kinerja ini selalu mendapat perluasan pengetian yang di kaitkan terutama dalam kerja dan
kualitas atau tingkatan upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, baik dalam
organisasi ataupun perusahaan. Kinerja merupakan salah suatu elemen penting yang
harus terdapat dalam sebuah perusahaan dengan tingkat yang ditetapkan sebagai acuan
1. Barry Cushway (2002: 1998): kinerja menilai bagaimana seseorang telah bekerja
2. Amstrong dan Baron (1998: 15): kinerja adalah tentang melakukan pekerjaandan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang
yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen
4. John Witmore (1997: 104): “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntunt
dari seseorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”.
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus dketahui yang harus dikonfirmasikan
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaan hasil suatu instansi
dihubungkan dengan sutu visi dan diemban suatu organisasi atu perusahaan yang serta
dilakukan oleh seseorang dalam keberadaannya baik sebagai anggota, pegawai, manajer,
bahkan piemimpin dari sebuah organisasi, perusahaan atau kelompok kerja tertentu.
Karena itu istilahdan konsep kinerja banyak menghiasi kajian dan praktek dibidang
manajemen, sebagai salah satu konsep vital yang menentukan gerak dan perkembangan
Beberapa rumusan tentang kinerja yang disebut oleh para ahli diantaranya adalah:
2. Brumbleg dan pringle (dalam robins 1996: 233) mengemukan bahwa kinerjan
berikut:
merangkum dua hal utama, yakni motivasi dan kemampuan. Duan hal ini di tambah
dengan factor pendukung lainnya seperti pemahaman peran atau kesempatan untuk
melakukan sesuatu.
Gibson 1987 menyatakan pailing tidak ada 3 factor yang mempengaruhi kinerja
seseorang yakni:
2. Factor psikologis: persefsi, sikap, kepribadian, peran, mtivasi dan kepuasan kerja.
(rewed sistem)
Jika faktora yang mempengaruhi kinerja tersebut dapat dikondisikan dengan baik, maka
otomatis kinerja seseorang juga akan semakin meningkat. Dengan demikian tugas
manajer ataupun fihak manajer secara umum adalah membuat factor yang menjunjung
perusahaan.
Dapat dinyatakan secara kategori kal bahwa terciptanya suatu sistem penilaian prestasi
kerja yang baik sangat tergantung pada persiapan yang benar-benar matang. Matang
Yang dimaksud dengan ketrkaitan langsung dengan pekerjaan seseorang iyalah bahwa
pelayanan, ketepatan waktu, memenuhi janji, kejujuran bagi seorang kasir, ketegasan
tetapi sopan.
Suatu sistem yang peraktis adalah cara penilaian yang pahami dan di terima oleh pihak
penilai dan yang dinilai. Berarti adanya presepsi yang sama antra dua pihak tenteang segi
pekrjaan yang dinilai dan teknik penilaian yang digunakan merupakan hal yang sangat
penting. Perbedaan presepsi mengenai hal tersebut akan berakibat pada perbedaan
proses penilaian kerja dengan fair dan akurat. Tetapi dengan sedikit penelitian dan
penerapan yang hati-hati akan dapat diciptakan program penilaian yang dapat
memuaskan kebutuhan baik manajer dan staff. Manfaat penilaian kinerja adalah :
1. Manage staff untuk tetep terfokus pada sasaran dan tujuan organisasi;
4. Menyediakan sebuah tujuan dan dasar pertahanan secara legal sebagai kunci keputusan
5. Meliputi promosi dan kenaikan gajih, dan memecahkan kembali kesulitan dalam
Dalam penilaian kinerja menentukan siapa yang harus melakukan evaluasi adalah
merupakan hal terprnting. Kuantitas dan kualitas kemampuan tugas mungkin bervariasi
sesuai dengan tingkat organisasi, demikian juga kedekatan pekerja dengan pemberi rating
dalam evaluasi. Penentuan siapa yang akan melakukan evaluasi dianggap sebagai hal
penting karena tidak ada seorangpun dalam organisasi yang memiliki hanya pemimpin
saja harus segera ditinggalkan dan berusaha meneraptegkan penilaian kinerja menurut
paradigma baru.
mengembangkan potensinya yang masih terpendam dan belum digali sehingga menjadi
kemampuan nyata yang efektiv. Dikaitkan dengan konsep mendasar tersebut berarti
bahwa penilaian prestasi kerja seseorang tidak seyogyanya hanya ditujukan pada
pengukuran kemampuan melaksakan tugas masa lalu dan masa kini akan tetapi juga
identivikasi potensi tersebut seorang pegawai akan dapat secara realistic menentukan
rencana karirnya serta memilih teknik pengembangan yang paling cocok baginya. Karena
itulah setiap organisasi perlu melakukan penilaian yang berorientasi ke masa depan.
Dewasa ini dikenal berbagai teknik penilaian prestasi kerja yang berorientasi pada masa
Salah satu pandangan yang sangat penting diperhatikan dalam manajemen sember daya
manusia iyalah bahwa setiap pekerja dapat mencpai kedewasan mental, intelektual dan
psikologis. Apabila dikaitkan dengan pengembangan karir pegawai hal itu antara lain
berarti bahwa seorang mamapu melakukan penilain objektif mengenai diri sendiri,
Sudah barang tentu banyak tknik yang dapat digunakan untuk melakukan penilain diri
sendiri. Akan tetapi tekni apapun yang digunakan yang jelas iyalah nbahwa pegawai yang
melakukna penilaian diri sendiri itu berusaha subyektif mungkin untuk menjelaskan
antara lain:
a. Apa tugas pokoknya
Manajemen berdasarkan ysasaran yang mungkin lebih dikenal deng istilah aslinya dalam
bahasa inggris manajement by objecktips atau MBO yakni sustu gayayang dewasa ini
banyk di gunakan untuk berbagai kepentingan dalam usaha mencapai tujuan organisasi
salah satu bentuk penggunaannya iyalah melibatkan para anggota organisasi dalam
Dari sudut pandang ini lah teknik tersebut digunakan dalam melakukuan penilaian
prestasi kerja denga orientasi kemasa depan. Dalam praktek teknik ini berarti bahwa
seorang pegawai bersama atasan langsungnya menetapkan sasaran prestasi kerja dalam
suatu kurun waktu tertentu di masa depan. Artinya kedua pihak mencapai kesepakatan
4. Penilaian Psikologikal
Talah umum diakuai dan diterima sebagai suatu kenyataan bahwa jika penilaian terhadap
seorang pegawai berkaitan dengan factor intelektual, emosional, motivasional, dan factor
kritikal lainnya yang dimaksudkan untuk memprediksi potensi seorang dimasa depan,
yang paling kompeten melakukan penilaoian tersebut adalah para ahli psikologi.
Pada umumnya kereterlibatan para ahli psikologi dalam penilaian pegawai adalah dalam
bentuk identifikasi berbagai potensi pegawai, tidak terutama untuk melakukan penilaian
atas prestasi kerja di masa lalu. Dalam melakukan tugasnya ahli psikologi tersebut dapat
menggunakan teknik seperti wawancara, berbagai tes psikologi diskusi denga para
penyelia dan peninjauan atas hasil penilaian lain yang telah diunakan oleh orang lain
dalam organisasi.
Menurut Michael Adryanto, dalam bukunya Tips and Tricks for Driving Productivity:
kinerja hanya akan efektif bila dilakukan secara fair dan objektif. Fair adalah berdasarkan
standar yang telah disepakati, sedangkan objektif adalah nilai-nilai yang diberikan sesuai
e. Diskusi
Sementara itu, untuk melakukan penilaian yang objektif, Anda harus mempertimbangkan
a. Data actual
f. Kemampuan menilai
Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk menilai kinerja anak
Langkah pertama adalah mempersiapkan data-data yang berkaitan dengan perilaku dan
kinerja bawahan Anda. Ini dapat berupa catatan, laporan, hasil bimbingan terakhir, dan
sebagainya.
2. Buat penilaian
Gunakan data-data yang telah dipersiapkan tersebut sebagai landasan menilai dan
memberikan umpan balik. Penilaian dan umpan balik ini umumnya termasuk sebagai draf
Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan penilaian dan umpan balik sementara dengan
atasan langsung Anda. Tujuannya, untuk memutuskan penilaian akhir yang fair dan
objektif.
Pertemuan ini seyogianya dilangsungkan di tempat dan waktu yang nyaman (misalnya
kantor Anda atau ruang rapat) sehingga Anda berdua tidak terganggu aktivitas lain.
Langkah kelima adalah menyerahkan hasil penilaian kepada bawahan Anda. Jangan lupa,
berikan waktu yang memadai agar karyawan yang bersangkutan membaca hasil tersebut.
Langkah selanjutnya adalah membahas hasil penilaian Anda. Dalam pembahasan ini,
kemukakan dasar penilaian Anda dengan bahasa yang positif dan ukurannya (misal
Mungkin saja dia memiliki pandangan yang berbeda atas penilaian yang Anda berikan.
Terima argumentasi tersebut lalu diskusikan lebih lanjut sehingga Anda berdua dapat
Anda. Rencana ini dapat berupa pelatihan, promosi jabatan, penugasan, atau
permagangan. Seperti halnya langkah keenam, langkah ini bertujuan untuk mendapatkan
kesepakatan bersama agar pengembangan tersebut berjalan dengan lancar dan berhasil
guna (efektif).
penilaian kinerja yang efektif. Dengan demikian, penilaian kinerja tidak lagi menjadi
kerja, dan perusahaan meningkat dari tahun ke tahun. (Sumber gambar: Melanie
Holtsman)
salam proses penilaian karena penetapan penilai ini erat sekali hubungannya dengan
persoalan apakah hasil penilaian itu objektif atau tidak. Penetapan penilai
yang qualified sangat sulit karena harus memiliki syarat sebagai berikut.
4. Penilai harus mempunyai keimanan supaya penilaiannya adil dan jujur. Dalam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersebut berarti bahwa penilaian prestasi kerja seseorang tidak seyogyanya hanya
ditujukan pada pengukuran kemampuan melaksakan tugas masa lalu dan masa
kini akan tetapi juga sebagai instrument untuk memprediksi potensi pegawai yang
yang paling cocok baginya. Karena itulah setiap organisasi perlu melakukan
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang untuk
meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu,
http://www.duniakaryawan.com/cara-melakukan-penilaian-kinerja-yang-efektif/
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=IND
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuana, Manajemn Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara
1. http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=IND
2. Lilis Sulastri, MM. Sumber Daya Manusia Strategik, La Good’s Publishing 2011,
hal. 169
3. Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi
4. Lilis Sulastri, MM. Sumber Daya Manusia Strategik, La Good’s Publishing 2011,
hal. 173
5. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuana, Manajemn Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
hal 91
6. http://www.duniakaryawan.com/cara-melakukan-penilaian-kinerja-yang-efektif/