Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian pada masyarakat di

Desa Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Desa Bunati merupakan

salah satu desa dimana terdapat pertambangan batu bara serta pelabuhan khusus batu

bara terbesar di Kecamatan Angsana.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskritif dengan pendeketan kualitatif,

dimana dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam bentuk tulisan dan juga angka

yang dianalisis kemudian dipaparkan, digambarkan dan disesuaikan dengan kenyataan

dilapangan, untuk selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan.

2. Sumber Data

a) Data Primer

Sumber data primer adalah data yang secara langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2012;225). Pengumpulan data yang bersifat langsung maka,

masyarakat Desa Bunati merupakan sasaran obyek penelitian, dimana masyarakat lah

yang merasakan secara langsung dampak dari adanya pertambangan batu bara ini.

21
22

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara

langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil

pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari

orang lain (Sugiyono, 2012:225). Data yang diperoleh secara tidak langsung ini

besumber dari Instansi yang terkait dengan informasi Desa Bunati Kecamatan Angsana.

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka diperlukan adanya batasan

variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang ditentukan adalah sebagai

berikut:

Variabel Dependen:

a. Dampak Lingkungan

Dampak Lingkungan yang dimaksud adalah dampak yang terjadi pada lingkungan

akibat pertamangan batu bara yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung baik

yang bersifat positif maupun negatif

b. Dampak Sosial-Ekonomi

Dampak sosial-ekonomi yang dimaksud adalah dampak yang terjadi pada sosial

dan ekonomi masyarakat yang terjadi sejak pertambangan batubara memasuki wilayah

mereka baik yang bersifat positif maupun negatif.


23

Variabel Independen:

c. Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud adalah rata-rata pendapatan perbulan yang diperoleh

oleh masyarakat.

d. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah tingkatan pendidikan terakhir

masyarakat desa Bunati

e. umur

umur yang dimaksud adalah umur masyarakat di desa Bunati

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian populasi atau obyek untuk diteliti adalah seluruh masyarakat desa

Bunati yang berjumlah 240 KK, selanjutnya akan di ambil sampe dengan menggunakan

Nomogram Harry King

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Jadi, penelitian ini mengambil populasi seluruh masyarakat yang ada di Desa

Bunati yang berjumlah 1.108 dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 204 KK

(BPS Kecamatan Angsana dalam angka 2015) dan akan diambil sampel dengan besaran

sampel ditentukan berdasarkan Nomogram Harry King sebagai berikut: Jumlah sampel

yang diambil adalah 51% untuk mendapatkan taraf kesalahan 5%. Dengan demikian

jumlah sampel yang diambil adalah (0,51 x 240 KK) X 1.195 = 146, 268 atau
24

dibulatkan menjadi 146 orang. (1.195 adalah multiple faktor pada Confidence Interval

95%).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Simple Random Sampling. Digunakan Simple Random Sampling dalam

penelitian ini dikarenakan pengambilan anggota sampel dari populasi diambil secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data digunakan teknik sebagai berikut:

1. Kuesioner/Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan dengan terstruktur yang

ditujukan kepada orang lain untuk dijadikan responden dan selanjutnya dijawab.

2. Metode Wawancara

Wawancara pada penelitian ini, berpedoman pada wawamcara terstruktur dimana

wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi

yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat sistematis.

Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera poto dan material lain

yang dapat membantu kelancaran wawancara.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Korelasi Kendall Tau-b


25

Korelasi Kendall Tau-b ( ) digunakan untuk mencari hubungan dan menguji

hipotesis antara dua variabel atau lebih dengan data yang berbentuk ordinal atau

ranking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang

jumlah anggotanya lebih dari 10 dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien

korelasi parsial. (Sugiyono, 2007)

Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur

apa yang ingin diukur. Validitas item ditujukkan dengan adanya korelasi atau

dukungan terhadap item total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkolerasikan

antara skor item dengan skor total item.

3. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah suatu instrumen pengkuran yang memberikan hasil score yang

konsisten pada setiap pengukuran.

Dimana analisis data untuk tujuan penelitian 1 mengetahui dampak pertambangan

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang didapat dari wawancara dengan

responden yang diolah dengan menggunakan analisis deskriptif. Dimana dilakukan

analisis secara kualitatif mengenai dampak pertambangan terhadap kondisi sosial,

ekonomi dan lingkungan masyarakat di daerah penelitian.


26

Analisis data untuk tujuan penelitian 2 dianalisis secara kuantitatif dengan metode

skoring dimana untuk mengetahui persepsi penduduk terhadap dampak keberadaan

kegiatan pertambangan pada kondisi sosial ekonomi dan lingkungan dengan

menggunakan skala likert. Penyajian data dalam analisis ini berupa hasil korelasi

dengan Uji Kendall’s Tau-b.

Persepsi masyarakat pada kondisi sosial ekonomi meliputi perubahan mata

pencaharian, peningkatan pendapatan, konflik, migrasi masuk, fasilitas sosial serta

peluang usaha. Sedangkan untuk persepsi masyarakat pada kondisi lingkungan meliputi

pencemaran air, pencemaran udara, polusi suara, kerusakan jalan dan pembukaan hutan.

Tabel 3.1 Penilaian Skor Persepsi


Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Sumber: Aprianto (2012)

Tabel diatas adalah penilaian skor pada kuesioner dengan menggunakan skala

likert untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak sosial ekonomi dan

lingkungan dari pertambangan batubara yang ada di Desa Bunati. Untuk jawaban

responden pada “setuju” memiliki skor 5 sedangkan untuk responden yang menjawab

“sangat tidak setuju” memiliki skor 1.


27

Tabel 3.2 Skoring Persepsi Dampak Sosial-Ekonomi


Jumlah (min) = (max) Range Skor Skala skor=
Pertanyaan (JP X = (JP (jumlah skor-min) x 100
(JP) 1) X 5) Max
10 18x1= 18x5 18-90 0-100%
18 = 90
Sumber: Aprianto (2012)

Tabel diatas adalah cara untuk menjumlah skor. Skor tertinggi untuk item dalam

penelitian ini adalah “sangat setuju” ialah 5 x 18 (jumlah pertanyaan) = 90, sedangkan

item terendah adalah “sangat tidak setuju” yaitu 1 x 18 (jumlah pertanyaan) = 18. jadi

jika sudah diketahui total skor responden maka penilaian interpretasi responden

terhadap persepsi dampak sosial ekonomi tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan

dengan menggunakan rumus index %.

Rumus index %= total skor/Y x 100

Tabel 3.3 skoring Persepsi Dampak Lingkungan (fisik)


Jumlah (min) = (max) = Range Skala skor=
Pertanyaan (JP X 1) (JP X 5) Skor (jumlah skor-min) x 100
(JP) Max
10 10x1 = 10x5 = 50 10-50 0-100%
10
Sumber: Aprianto (2012)

Tabel diatas adalah cara untuk menjumlah skor. Skor tertinggi untuk item dalam

penelitian ini adalah “sangat setuju” ialah 5 x 10 (jumlah pertanyaan) = 50, sedangkan

item terendah adalah “sangat tidak setuju” yaitu 1 x 10 (jumlah pertanyaan) = 10. jadi

jika sudah diketahui total skor responden maka penilaian interpretasi responden

terhadap persepsi dampak sosial ekonomi tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan

dengan menggunakan rumus index %. (Rumus index %= total skor/Y x 100)


28

Tabel 3.4 Penentuan Persepsi Sosial-Ekonomi dan Lingkungan


Kelas Skor Skala Skor Persepsi

Sangat Rendah ≤ 20% Negatif


Rendah 21% ≤ 40% Negatif
Sedang 41% ≤ 60% Netral
Tinggi 61% ≤ 80% Positif
Sangat Tinggi ≥ 80% Positif
Sumber: Aprianto (2012)

Pada tabel diatas adalah penentuan persepsi berdasarkan perhitungan dari skala

skor pada persepsi. Skala skor dibagi menjadi 5 kelas yaitu “sangat r endah”. “rendah”,

“sedang”, “tinggi”. Dan “sangat tinggi”. Persepsi negatif ditandai dengan skala skor

“sangat rendah” dan “rendah”, persepsi netral di tandai dengan skala skor “netral” dan

persepsi positif ditandai dengan skala skor “tinggi” dan “sangat tinggi”.

Anda mungkin juga menyukai