METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Desa Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Desa Bunati merupakan
salah satu desa dimana terdapat pertambangan batu bara serta pelabuhan khusus batu
1. Jenis Data
dimana dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam bentuk tulisan dan juga angka
2. Sumber Data
a) Data Primer
Sumber data primer adalah data yang secara langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2012;225). Pengumpulan data yang bersifat langsung maka,
masyarakat Desa Bunati merupakan sasaran obyek penelitian, dimana masyarakat lah
yang merasakan secara langsung dampak dari adanya pertambangan batu bara ini.
21
22
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara
langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil
pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari
orang lain (Sugiyono, 2012:225). Data yang diperoleh secara tidak langsung ini
besumber dari Instansi yang terkait dengan informasi Desa Bunati Kecamatan Angsana.
variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang ditentukan adalah sebagai
berikut:
Variabel Dependen:
a. Dampak Lingkungan
Dampak Lingkungan yang dimaksud adalah dampak yang terjadi pada lingkungan
akibat pertamangan batu bara yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung baik
b. Dampak Sosial-Ekonomi
Dampak sosial-ekonomi yang dimaksud adalah dampak yang terjadi pada sosial
dan ekonomi masyarakat yang terjadi sejak pertambangan batubara memasuki wilayah
Variabel Independen:
c. Pendapatan
oleh masyarakat.
d. Tingkat Pendidikan
e. umur
1. Populasi
Dalam penelitian populasi atau obyek untuk diteliti adalah seluruh masyarakat desa
Bunati yang berjumlah 240 KK, selanjutnya akan di ambil sampe dengan menggunakan
Jadi, penelitian ini mengambil populasi seluruh masyarakat yang ada di Desa
Bunati yang berjumlah 1.108 dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 204 KK
(BPS Kecamatan Angsana dalam angka 2015) dan akan diambil sampel dengan besaran
sampel ditentukan berdasarkan Nomogram Harry King sebagai berikut: Jumlah sampel
yang diambil adalah 51% untuk mendapatkan taraf kesalahan 5%. Dengan demikian
jumlah sampel yang diambil adalah (0,51 x 240 KK) X 1.195 = 146, 268 atau
24
dibulatkan menjadi 146 orang. (1.195 adalah multiple faktor pada Confidence Interval
95%).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
penelitian ini dikarenakan pengambilan anggota sampel dari populasi diambil secara
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
ditujukan kepada orang lain untuk dijadikan responden dan selanjutnya dijawab.
2. Metode Wawancara
wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat sistematis.
Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera poto dan material lain
hipotesis antara dua variabel atau lebih dengan data yang berbentuk ordinal atau
ranking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang
jumlah anggotanya lebih dari 10 dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien
2. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur
apa yang ingin diukur. Validitas item ditujukkan dengan adanya korelasi atau
3. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah suatu instrumen pengkuran yang memberikan hasil score yang
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang didapat dari wawancara dengan
Analisis data untuk tujuan penelitian 2 dianalisis secara kuantitatif dengan metode
menggunakan skala likert. Penyajian data dalam analisis ini berupa hasil korelasi
peluang usaha. Sedangkan untuk persepsi masyarakat pada kondisi lingkungan meliputi
pencemaran air, pencemaran udara, polusi suara, kerusakan jalan dan pembukaan hutan.
Tabel diatas adalah penilaian skor pada kuesioner dengan menggunakan skala
likert untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak sosial ekonomi dan
lingkungan dari pertambangan batubara yang ada di Desa Bunati. Untuk jawaban
responden pada “setuju” memiliki skor 5 sedangkan untuk responden yang menjawab
Tabel diatas adalah cara untuk menjumlah skor. Skor tertinggi untuk item dalam
penelitian ini adalah “sangat setuju” ialah 5 x 18 (jumlah pertanyaan) = 90, sedangkan
item terendah adalah “sangat tidak setuju” yaitu 1 x 18 (jumlah pertanyaan) = 18. jadi
jika sudah diketahui total skor responden maka penilaian interpretasi responden
terhadap persepsi dampak sosial ekonomi tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan
Tabel diatas adalah cara untuk menjumlah skor. Skor tertinggi untuk item dalam
penelitian ini adalah “sangat setuju” ialah 5 x 10 (jumlah pertanyaan) = 50, sedangkan
item terendah adalah “sangat tidak setuju” yaitu 1 x 10 (jumlah pertanyaan) = 10. jadi
jika sudah diketahui total skor responden maka penilaian interpretasi responden
terhadap persepsi dampak sosial ekonomi tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan
Pada tabel diatas adalah penentuan persepsi berdasarkan perhitungan dari skala
skor pada persepsi. Skala skor dibagi menjadi 5 kelas yaitu “sangat r endah”. “rendah”,
“sedang”, “tinggi”. Dan “sangat tinggi”. Persepsi negatif ditandai dengan skala skor
“sangat rendah” dan “rendah”, persepsi netral di tandai dengan skala skor “netral” dan
persepsi positif ditandai dengan skala skor “tinggi” dan “sangat tinggi”.