Anda di halaman 1dari 16

I.

PENGERTIAN GOVERNOR
Governor atau pengontrol merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan
meregulasi kecepatan dari mesin. Fungsi secara umum adalah untuk mengontrol secara
otomatis penyaluran bahan bakar dengan beban mesin pada mesin diesel. Governor
sebagai pengontrol kecepatan mesin sangat penting terutama dibidang industri.
Meskipun daya yang dihasilkan bervariasi, penggerak mula seringkali harus beroperasi
pada kecepatan yang relatif konstan. Agar kondisi seprti itu dapat dicapai, maka
haruslah ada suatu alat yang dapat mengatur secara otomatis. Alat ini dinamakan
governor. Kecepatan engine dipengaruhi dari 2 faktor yaitu, banyaknya jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan ke silinder dan beban yang bekerja pada engine. Saat beban
meningkat makan engine bergerak lambat, begitu sebaliknya saat diasumsikan bahan
bakar tetap. Sehingga untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diperlurkan agar
kecepatan engine tetap terjaga dilakukan oleh governor yang saat ini sudah banyak
dikembangkan. Kebanyakan governor bekerja dengan prinsil gaya sentrifugal yang
bekerja akibat kecendrungan dari objek pada lintasan circular yang bergerak pada
axisnya. Putaran ini terpengaruh oleh gaya sentrifugal. Dimana pada saat kecepatan
meningkat, maka gaya sentrifugalnya semakin kuat sehingga menekan objek lebih jauh
dari rotational aksisnya.
Pada saat engine bekerja pada keadaan normal, maka kecepatan objek juga
normal. Ketika kecepatan objek bertambah maka gaya sentrifugal menjadi kuat
sehingga dapat mendorong pegas. Akibatnya valve menjadi tertutup dan jumlah bahan
bakan berkurang. Saat jumlah bahan bakan berkurang kecepatan engine akan berkurang
sehingga engine kembali pada keadaan normal. Begitu sebaliknya akibat kenaikan atau
penurunan pembebanan.

II. FUNGSI GOVERNOR


Fungsi Governor secara umum adalah untuk mengontrol secara otomatis
penyaluran bahan bakar sesuai dengan beban mesin.
Fungsi governor secara spesifik pada motor bakar adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan mesin hidup saat start dengan memperbanyak penyuplaian
penginjeksian bahan bakar.
2. Mempertahankan putaran setiap posisi.
3. Membatasi kecepatan idle.
4. Membatasi kecepatan maksimum.

III. KLASIFIKASI GOVERNOR


Secara umum governor untuk pompa injeksi dapat diklarisifikasikan :
1. Minimum dan maksimum Speed Governor
Umumnya dipakai untuk automobil.
2. All Speed Governor
Umumnya mesin-mesin kontruksi dan engine generator.

Untuk Pompa injeksi, governor secara strukturnya dapat digolongkan sebagai


berikut:
1. Mechanical Governor
Governor ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijaga oleh gaya sentrifugal
dari flyball dan tegangan spring.
2. Pneumatic Governor
Governor jenis ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan vakum pada
intake manifold dan atmosfer yang dideteksi oleh sebuah diafragma.
Governor menurut mekanismenya dapat dibagi tiga macam:
1. Jenis Pneumatic (diafragma)
2. Jenis Mekanik (sentrifugal)
3. Jenis Hidrolis (Hidrolik)

IV. PRINSIP KERJA GOVERNOR


Masing-masing desain bekerja dengan cara yang berbeda satu sama lain tetapi
memberikan hasil yang sama , prinsip dasar kerja ketiga governor sistem bahan bakar
diesel adalah sebagai berikut :
1. Governor Diagfragma Vakum atau Pneumatis
Governor diafragma vakum atau pneumatis mengontrol kecepatan throtle idle dan
maksimum dengan menggunakan vakum manifold untuk menggerakan diafragma yang
mempengaruhi batang bergigi pengontrol dan pompa injeksi bahan bakar in line.
Governor ini terdiri dari:
a. Sebuah unit vakum manifold yang terpasang pada jalan masukan
manifold, termasuk pada unit ini adalah sebuah katup cerat dan dua jalan
masuk vakum, sebuah untuk bukaan kayup throtle idle dan lainnya untuk
bukaan maksimum.
b. Unit diafragma yang terpasang pada pompa injeksi, unit ini meliputi
diafragma yang mengoperasikan batang bergigi pengontrol bahan bakar
dan sebuah pegas pengembali diafragma yang menekan diafragma pada
posisi bahan bakar penuh. Kedua unit dihubungkan dengan dua buah
saluran vakum.

Kerja dasar governor adalah sebagai berikut :


Pada saat mesin mati, pegas pengembali diagfragma menekan diagfragma dan
batang bergigi kea rah kiri pada posisi bahan bakar penuh, jika mesin distracter sumber
vakum dari pelat throttle bekerja mendorong diagfragma kea rah kanan sehingga
mengurangi penyaluran oleh pompa injeksi dan mengontrol kecepatan mesin sesuai
dengan posisi throttle, saat throttle dibuka, supply vakum pada diagfragma terdesak ke
kiri oleh pegas pengembali yang meningkatkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan
mesin, vakum manifold menjadi hilang saat throttle membuka penuh sehingga pegas
pengembali mendesak diagfragma pada posisi bahan bakar penuh, vakum manifold
yang tertinggi adalah pada posisi throttle menutup dan diagfragma terdesak pegas
pengembali untuk menggerakkan batang berigi pada posisi bahan bakar minimum atau
idle.

Prinsip kerja governor pneumatic dijabarkan sebagai berikut:


a. Saat Mesin Start
Pada saat mesin start kevakuman menjadi kecil, venturi tambahan belum
mampu mengalahkan main spring sehingga mainspring mendorong
diafragma ke kanan dan control rack ke kanan. Langkah efektif makin
panjang dan bahan bakar yang diinjeksikan juga semakin banyak.
b. Saat putaran idle.
Kevakuman venturi tambahan makin besar dan mampu mengalahkan main
spring dan control rack bergerak ke kiri, langkah efektif menjadi pendek
dan kndisi ini idling spring mempertahankan diafragma
c. Saat putaran maksimum.
Pada saat pedal diinjak, throttle membuka penuh kevakuman pada venturi
tambahan makin kecil, mainspring mendorong diafragma ke kanan dan
control rack bergerak ke kanan dan langkah efektif menjadi makin panjang
dan bahan bakar diijeksikan lebih banyak
d. Saat Beban Maksimum
Pada saat beban maksimum, throttle membuka penuh, kevakuman pada
venturi tambahan makin kecil, mainspring mendorong diafragma ke kanan
dan control rack bergerak ke kanan dan langkah efektif makin panjang.
Pada saat ini kecepatan diatur oleh full boadspring.

Gambar 1. Skema governor pneumatis

2. Governor Sentrifugal atau Mekanis


Governor sentrifugal atau mekanis menggunakan flyweight yang berputar sebagai
alat standar operasinya, prinsip kerjanya serupa dengan sistem maju mekanis
distributor, saat mesin dan pompa injeksi bahan bakar berputar, bekerja gaya sentrifugal
pada flyweight yang berputar yang mengontrol posisi batang berigi atau batang
pengontrol bahan bakar pompa injeksi. Governor terdiri dari duabuah flyweight (A)
yang beraksi pada batang penghubung (Sliding Yoke)/ E. poros pompa injeksi yang
menggerakkan mesin mengakibatkan flyweight bergerak kearah luar sehingga
mendesak sliding yoke pada pegas governor (D). Tekanan pada pegas governor
mengontrol posisi throtle, tekanan lemah pada idle, tekanan kuat pada throtle membuka
penuh, pada saat batang penghubung bergerak kembali karena tekanan pegas governor.
Ia juga mengontrol posisi batang pengontrol bahan bakar (C) sehingga mengontrol
penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin, semakin lemah tekanan pegas governor
maka semakin kecil kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan pembebanan
sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar dan menjaga kecepatan
mesin agar tetap perlahan, semakin kuat tekanan pegas governor maka semakin besar
kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan beban sentrifugal keluar untuk
mengurangi penyaluran bahan bakar sehingga kecepatan mesin tetap tinggi. Gambar 1
menunjukkan prinsip governor sebagai pengatur aliran.

Gambar 2. Prinsip governor pada pengatur aliran

Kerja dasar governor adalah sebagai berikut:


Saat mesin telah berhenti, pegas governor menahan batang penghubung dan
batang pengontrol bahan bakar pada posisi bahan bakar penuh. Pada saat mesin distarter
terdapat gaya sentrifugal yang menggerakan beban ke luar, beban mengadakan aksi
pada batang yoke dan menggerakkannya melawan pegas governor yang bertekanan
rendah, sehingga mendesak batang bergigi pengontrol ke arah bahan bakar yang lebih
sedikit (idle) atau posisi kecepatan mesin yang rendah. Saat tekanan throtle meningkat
maka tekanan pada pegas governor meningkat sehingga mendesak batang yoke
kemabali pada posisi bahan bakar penuh untuk meningkatkan kecepatan mesin.
Akhirnya dicapai suatu titik dimana beban bergerak keluar dengan gaya sentrifugal
yang mencukupi untuk mengurangi kembali peningkatan penyaluran bahan bakar,
sehingga menjaga kecepatan mesin yang konstan. Bahan bakar penuh diperoleh saat
tekanan pegas governor cukup untuk menahan yoke terhadap gaya sentrifugal beban,
sehingga terjadi penyaluran bahan bakar dan kecepatan yang maksimum. Prinsip kerja
governor mekanis dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Bila mesin berputar lambat (idle), gaya sentrifugal yang terbentuk belum
mampu untuk menekan pegas (spring) atau dengan kata lain gaya sentrifugal
yang terbentuk sangat kecil, dengan demikian fuel control rack belum dapat
bergerak
b. Bila kecepatan mesin bertambah, gaya centrifugal yang terjadi akan
bertambah besar sehingga mampu menggerakkan flyweight kea rah luar. Gaya
centrifugal yang terjadi ini sekarang mampu untuk menekan pegas (spring).
Dengan tertekannya pegas oleh gaya centrifugal maka fuel control rack akan
bergerak kea rah kiri. Fuel control rack ini akan berhenti bergerak apabila
gaya centrifugal sudah setimbang dengan gaya pegas

Perakitan governor diarahkan ke penggerak dari mesin. Pemberat berotasi dan


bereaksi seperti gambar diatas, dimana poros bergerak karena adanya gaya sentrifugal
yang mendorong kearah luar. mekanik governor dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3. Skema mekanik governor


3. Governor Hidrolis
Governor hidrolis merupakan alat mekanis yang menggunakan tekanan minyak
peluamas atau bahan bakar untuk menggerkan piston servo untuk mengontrol operasi
batang pengontrol bahan bakar, beberapa governor hidrolis menggunakan flyweight
untuk mengontrol tekanan cairan yang menggerakan batang pengontrol. Tekanan
hidroisminyak pelumas atau bahan bakar diperoleh dari pompa, baik yang bertipe
baling-baling atau bertipe roda gigi, dan biasanya merupakan pompa pengangkat utama
dari pomap injeksi bahan bakar. Tekanan pomap beruabh jika kecepatan mesin berubah,
sehingga menjadi media yang efektif dalam meraba rpm mesin untuk mengontrol
penyaluran bahan bakar pompa injeksi Pada All Speed Mechanical Governor terdapat
dua macam pemodelan
a. Model RSV
Model ini mmerupakan model biasa yang memilkibentuk serasi dan agak
ringan. Dengan memakai model ini mesin mudah distaster karena adanya
komponen start spring, juga memudahkan penyetelan governornya dalam
range kecepatan
b. Model RSUV
Model ini biasanya di pasang pada pompa injeksi pada mesin-mesin yang
besar. Governor ini dolengkapi dengan speed up gear untuk mendapatkan
pengontrolan yang lebih akurat.

Mechanical Governor sederhana harus besar gesekannya di penghubung dan


pengontrolan gaya luar. Gaya yang bereaksi pada arah yang berbeda tergantung dari
bebannya bertambah atau berkurang.Dalam hydraulic governor pengaruhnya negatif
dengan adanya tekanan minyak yang bereaksi sebagai gaya yang dikontrol. Sistem
hidrolik governor terlihat seperti Gambar 3.
Gambar 4. Hydraulic governor

V. KOMPONEN GOVERNOR
Pada governor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam
system pengaturan kecepatan adalah putaran (n) dari poros yang akan menggerakkan
lengan-lengan governor beserta flyball, dan variasi massa flyball yang akan menentukan
berapa besarnya kecepatan yang akan diberikan untuk menggerakkan poros. Massa
flyball juga menentukan kestabilan kenaikan lengan-lengan pada governor yang sesuai
dengan putaran poros yang diberikan.
Putaran yang diberikan governor dengan memakai motor penggerak yang mana
kecepatan diatur dengan menggunakan slide regulator. Dengan menggunakan slide
regulator akan memudahkan tercapainya kondisi stabil kenaikan lengan-lengan
governor. Setelah putaran yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, lengan-lengan
governor akan mengangkat posisi sleeve dari posisi awal sampai kenaikan maksimum.
Jadi output yang diharapkan dari sistem kerja governor ini adalah berapa ketinggian
sleeve (h) agar mencapai stabil.
Kondisi stabil pada governor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam keadaan
seimbang karena terjadinya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada governor, hal
ini juga akan berhubungan dengan kestabilan gaya angkat pada katup aliran. Pemakaian
governor di lapangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatuir aliran
masuk bahan bakar pada motor diesel, yang mana berfungsi untuk bergerak membuka
aliran, begitu juga sebaliknya jika flyball berputar turun maka katup akan bergerak
menutup aliran bahan bakar. Komponen governor terlihat pada Gambar 4.
Gambar 5. Komponen governor pada motor diesel

VI. SEJARAH GOVERNOR


Pertama sekali,governor sentrifugal diregulasikan pada jarak dan tekanan antara
millstones pada kincir angin pada abad ke-17. Pada mulanya mesin uap sangat murni
bergerak bolak-balik dan telah digunakan untuk memompa air, Variasi pengaplisiannya
di toleransi pada kecepatan kerja. Sampai seorang engineer dari Skotlandia, James Watt
memperkenalkan mesin uap berotasi untuk menggerakkan mesin di pabrik, dan
pengoperasiannya konstan dengan menggunakan pendulum yang akhirnya disebut
governor. Dimana, governor di buat dari bola baja yang menyentuh lengan penghubung
vertikal. Governor mengontrol gaya dengan adanya berat dari bola baja.Rancangan James
Watt yang kemudian dirancang kembali oleh engineer Amerika ,Williard Gibs pada tahun
1872 secara teoritis. Dimana pendulum governor merupakan perspektif keseimbangan
energi secara matematika. Selama menempuh pendidikan di Yale University, Gibs
mengobservasi pengoperasian telah menganalisis kerugian kelebaman atau kecendrungan
kelebihan perubahan kecepatan yang dikontrol.
Mekanisme mulanya daya mesin disuplai oleh kincir air atau kincir angin, tapi
perubahan sangat besar terjadi pada mesin uap di abad ke-18. Perkembangan mesin uap
sangat berguna pada revolusi industri. Suksesnya pada mesin uap sama pentingnya
dengan perkembangan flyball atau kecepatan sentrifugal governor pada seperempat
terakhit abad ke-18. James watt telah menginvensi, tapi sering terjadi, Inovasi lain dibuat
oleh engineer lainnya berasal dari rancangan Watt.
VII. APLIKASI GOVERNOR
1. Pneumatic hydraulic speed control.
Pada sistem di atas, governor mengontrol beberapa keadaan, yaitu :
a. Oil Supply
Pada sistem penyuplaian minyak terdiri dari tempat penyimpanan minyak,
pompa roda gigi, dan aki. Minyak melumasi bagian yang bergerak dan
mendukung beberapa parts untuk beroperasi. Kerja untuk penyuplaian minyak
ini dilakukan oleh governor.
b. Speed Control Coulumn
Berfungsi dalam pengubahan kecepatan mesin dengan adanya perubahan
katup penghambat atau menjaga kecepatan mesin agar tetap konstan jika
terjadi perubahan beban.
c. Power Piston
Berfungsi mengatur besarnya injeksi yang diberikan ke piston pada
berbagai jenis bukaan katup.
d. Compresanting Mechanism
Merupakan mekanisme yang terjadi pada saat penggantian kecepatan, dimana
terjadi perubahan posisi piston dan klep.
e. Fuel Control
Governor berfungsi sebagai pengontrol besar bukaan katup minyak yang di
supply ke mesin.

2. Diesel Engine
Pada mesin yang beroperasi. minyak dari sistem pemberian minyak mesin
disediakan untuk persneling pompa yang terlihat pada gambar diatas. Kenaikan
persneling pompa tekanan minyak untuk nilai ditentukan oleh klep.
Tekanan minyak diatur pada kedua piston penyangga dan tegangan di dua bidang
penyangga sama. Tekanan minyak yang sama pada sisi klep pilot terus menyampaikan
minyak ke klep lain . Demikian untuk sistim hidrolis di keseimbangan, dan konstan tetap
kecepatan mesin. Hydrolic governor terlihat pada Gambar 5.
Gambar 6. Hydrolic governor pada mesin diesel

Ketika pertambahan beban mesin, kecepatan mesin menurun. Penurunan di


kecepatan mesin akan dirasakan oleh box governor. Karena penurunan tadi box governor
menurunkan pengisap klep pilot. Gerakan naik servo-motor pada piston akan terus
dipancarkan dan pengangkat stasiun untuk rak bahan bakar akan meningkatkan jumlah
bahan bakar yang disuplai ke dalam mesin. Gerakan naik piston dimampatkan oleh
penyangga bagian atas dan membebas tekanan di penyangga bagian bawah.
Sirkuit mesin lokomotif disel sebagai banyak yang diketik beda sirkuit mulai dari
ukuran dan pabrikan mesin lokomotif disel. Biasanya, mereka dapat dimulai oleh kapal
motor udara, kapal motor elektris, kapal motor hidrolis, dan secara manual. Sirkuit start
dapat buku sederhana start pushbutton, atau komplek auto-start sirkuit. Tetapi hampir
semua kasus peristiwa mengikuti harus terjadi untuk mesin mulai untuk start. Tanda start
mengirim untuk motor mulai beroperasi elektris atau motor hidrolis, akan melibatkan
engine’s roda gaya. Motor akan mulai memutar engkol mesin. Mesin akan kemudian
mempercepat ke kecepatan normal. Ketika motor setater gear tambahan oleh motor
berlari itu akan melepaskan rodagaya. Sebab rely mesin lokomotif disel panas di tekanan
untuk menyalakan bahan bakar, mesin dingin dapat panas cukup mengambil dari gasses
yang jatuh udara dimampatkan di bawah panas pengapian bahan bakar.

3. Electro Hydraulic Speed Control


Seting kecepatan dengan electro-hydraulic governor dengan langkah-langkah
kombinasi energizing dari empat solenoid "A “ , "B", "C" dan "D".ke kecepatan mesin
pertambahan , musim semi batas kecepatan harus dimampatkan atau tekanan dikurangi ke
kecepatan berkurang. Kedudukan piston sesuai denganbatas kecepatan harus dirubah ke
kondisi-kondisi tertentu. Dari batas kecepatantertentu yang diawasi oleh solenoid, klep,
pilot kontrol kecepatan, dan ring berputar. Electri hydrolik governor pada Gambar 6.

Gambar 7. Skema electro hydraulic governor

Ketika kombinasi beda " , " " B " atau " C " solenoid memberi tenaga, piring
bersegitiga turun dipaksa pada jarak tertentu tergantung saat solenoid memberi tenaga. Ini
sebabkan klep pilot kontrol kecepatan untuk turun. Pelabuhan mengatur di ring berputar,
tekanan bawah governor mengijinkan kekuatan turun ke piston sampai batas kecepatan
minimum. Sebagai bagian yang mengatur batas kecepatan maka hubungan klep pilot
control kecepatan harus diatur kembali.
VIII. PARAMETER GOVERNOR
Perangkat yang menangani kecepatan mesin konstan meskipun variasi beban,
sering digunakan mengontrol pasokan bahan bakar. Umum flyball governor bekerja
dengan gaya sentrifugal dari dua rotating weights, bertindak terhadap air. Selain
pemakaiannya pada penghematan bahan bakar, governor juga digunakan pada Sistem
Kontrol Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Governor didesain agar putaran turbin-
generator konstan dalam range yang dikehendaki dengan menambah atau mengurangi
debit air yang masuk ke runner turbin untuk mempertahankan keseimbangan daya antara
masukan daya (Power input) dan permintaan daya (power demand).
Pada Governor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam
sistem pengukuran kecepatan adalah:
1. Putaran (n) dari poros yang akan menggerakan lengan-lengan governor beserta
flyball. Ilustrasi terlihat pada Gambar 7.
2. Variasi massa flyball yang akan menentukan berapa besarnya kecepatan yang
akan diberikan untuk menggerakan poros.
3. Panjang lengan penghubung.

Gambar 8. Ilustrasi arah pembebanan dan putaran pada governor

Governor bekerja bila terjadi suatu perubahan pada permintaan daya yang
menyebabkan fluktuasi putaran turbin-generator. Turbin air seperti layaknya penggerak
mula, membutuhkan sistem pengaturan agar suatu perubahan beban tidak mengakibatkan
terjadinya perubahan putaran. Hal ini secara tradisional dicapai dengan pengaturan debit
air yang masuk ke turbin dengan menggunakan governor mekanis.
Kerugian sistem ini adalah ketidakmampuannya bereaksi cepat bila terjadi
perubahan beban secara mendadak. Pada beberapa sistem kontrol debit air, dibutuhkan
suatu katup pengontrol air yang mahal. Governor mekanis membutuhkan kesesuaian
antara turbin dan pipa pesat (penstock).Jumlah masukan bahan bakar/ udara, uap air/ gas
atau aliran udara ini diatur oleh peralatan atau katup yang digerakkan governor yang
menerima sinyal dari perubahan frekuensi listrik yang stabil pada 50Hz, yang ekivalen
dengan perubahan putaran (rpm) mesin penggerak utama generator listrik.
Bila beban listrik naik maka frekuensi akan turun, sehingga governor harus
memperbesar masukan (bahan bakar/udara, air, uap/gas atau aliran udara) ke mesin
penggerak utama untuk menaikkan frekuensinya sampai dengan frekuensi listrik kembali
ke normalnya. Sebaliknya bila beban turun, governor mesin-mesin pembangkit harus
mengurangi masukan bahan bakar/udara, air, uap air/gas atau aliran udara ke mesin-
mesin penggerak sehingga putarannya turun sampai putaran normalnya atau frekuensinya
kembali normal pada 50 Hz. Bila tidak ada governor maka mesin-mesin penggerak utama
generator akan mengalami overspeed bila beban turun mendadak atau akan mengalami
overload bila beban listrik naik.

IX. SKEMA RANGKAIAN GOVERNOR


X. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa governor sebagai berikut:
1. Pada saat lengan governur tidak membuka, maka gerakan governor akan lambat.
2. Pada saat lengan governor membuka, maka gerakan governor akan cepat.
3. Semakin cepat gerakan governor, semakin besar gaya sentrifugalnya. Berlaku
sebaliknya. Kecepatan gerak governor dipengaruhi oleh beban dan banyaknya
bahan bakar yang masuk.
4. Governor amengurangi aliran masuk bahan bakar pada saluran saat engine bekerja
terlalu cepat.
5. Governor meningkatkan aliran masuk bahan bakar saat engine bekerja terlalu
lambat.

Anda mungkin juga menyukai