Anda di halaman 1dari 2

Term Of Reference

Diskusi Rencana Kerja Perhutanan Sosial: Hutan Nagari Barung-Barung Belantai Selatan dan
Penyerahan SK Hutan Nagari Barung-Barung Belantai Selatan

I. Pendahuluan

Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan, menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Namun hutan di
Indonesia semakin terancam karena tingginya angka deforestasi hutan. Salah satunya Deforestasi yang
terjadi di Provinsi Sumatera Barat.

Di Sumatera Barat, selama periode waktu 2001 hingga 2014, laju deforestasi di Sumatera Barat sangat
fluktuatif dan cenderung mengalami peningkatan kehilangan lahan tutupan pohon pada setiap tahunnya.
Rata – rata luas lahan tutupan pohon yang hilang di Provinsi Sumatera Barat selama periode 2001 – 2014
adalah 27.161 Ha, sebagaimana data hilangnya lahan tutupan pohon di Sumatera Barat yang diakses
melalui Global Forest Watch. Laju deforestasi di Sumatera Barat sejalan dengan laju tingkat emisi karbon
yang dilepaskan ke atmosfer. Rata – rata emisi karbon yang dipancarkan ke atmosfer sepanjang periode
2001 sampai 2014 adalah 2,91 Tg C. sementara salah satu Provinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten
Solok Selatan mengalami peningkatan tutupan pohon seluas 36,218 Ha (sekitar 10% dari total luas wilayah
Solok Selatan). Sedangkan Kabupaten Pesisir Selatan mengalami kehilangan tutupan pohon seluas
88,917 Ha.

WALHI Sumatera Barat adalah LSM yang fokus terhadap isu isu lingkungan dan masyarakat, serta
fokus terhadap penyelamatan wilayah kelola rakyat melalui perhutanan sosial serta sebagai upaya
mengurangi laju deforestasi di suatu Wilayah.
Barung –Barung Belantai Selatan merupakan Nagari (Desa) dampingan Walhi Sumatera Barat dalam
pengurusan izin Perhutanan sosial serta pengembangan unit usah Walhi Sumbar. Di inisiasi pada
pertengahan tahun 2016 karena sebagian wilayah kelola masyarakat berada pada kawasan hutan lindung
(SK. 35 Menhut 2013). Dengan pendampingan yang intens, mulai dari dialog, sosialisasi, Pemetaan
Partisipataif serta penyusunan dokumen Hutan Nagari sampai dikeluarkannya SK Hutan Nagari Nomor .
1282/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/3/2018
Dalam rangka mendukung keberlanjutan Perhutanan Sosial, maka penting dilaukan diskusi untuk
menggali kembali potensi hutan, dan rencana usaha dalam rencana kerja Hutan Nagari Barung-Barung
Belantai Selatan.

II. Tujuan Kegiatan

1. Mendiskusikan Rencana Kegiatan kedepan Hutan Nagari Barung-Barung Belantai Selatan.


2. Penyerahan SK Hutan Nagari Barung-Barung Belantai Selatan dari Dinas Kehutanan kepada
Pengurus LPHN Barung-Barung Belantai Selatan.

III. Bentuk Kegiatan

Presentasi dan Diskusi

IV. Peserta
1. LPHN Barung-Barung Belantai Selatan
2. Kelompok BAMBU Badan Usha milik Ibu-Ibu
3. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
4. Penyuluh Kehutanan Kab. Pesisir Selatan
5. Camat Kec. Koto XI Tarusan

V. Jadwal Kegiatan

Hari/ Tanggal : Senin /15 Oktober 2018


Waktu : 14.00 WIB – Selesai
Tempat : Musalla di Samping Kantor Wali Nagari Barung-Barung Belantai Selatan
VI. Penutup

Demikian lah TOR kegiatan Diskusi Rencana Kerja Perhutanan Sosial: Hutan Nagari Barung Barung
Belantai Selatan dan Penyerahan SK Hutan Nagari Barung- Barung Belantai Selatan

Anda mungkin juga menyukai