Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN.

2614-7939)
Vol. 2 No. 4, November 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BERBASIS
DIGITAL PATTERN YANG MENGANDUNG KARAKTER DAN KEARIFAN LOKAL
PADA GURU MGMP SENI BUDAYA SMP KABUPATEN MALANG

Denik Ristya Rini*, Ima Kusumawati Hidayat, Yon Ade Lose H.


Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
*Email: denik.ristya.fs@um.ac.id

Abstrak – Tujuan dari Kegiatan Masyarakat ini adalah untuk memberikan ketrampilan pada guru Seni Budaya
SMP Kabupaten Malang agar memiliki ketrampilan dalam mengambangkan motif batik berbasis digital
pattern yang mengandung karakter dan kearifan local. Tujuan setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini dilaksanakan adalah agar guru seni budaya SMP Kabupaten Malang mampu membimbing siswa dalam
mengembangkan motif batik khas Malangan. Selain itu agar guru mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
dalam pembelajaran, salah satunya dengan membuat motif batik dengan digital pattern. Metode yang
digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, diksusi, tanya jawab serta latihan
langsung membuat motif batik berbasis digital pattern. Pelatihan ini terbagi menjadi tiga sesi, yang pertama
materi oleh para narasumber terkait teknik pengembangan motif berbasis digital pattern. Sesi ke- dua adalah
sesi latihan langsung dimana seluruh peserta berlatih secara mandiri mengembangkan motif berbasis digital
pattern. Sesi ke-tiga merupakan sesi evaluasi hasil latihan dan pendampingan kepada peserta pelatihan.Hasil
dari kegiatan pengabdian ini adalah proses yang kami amati selama kegiatan pengabdian berlangsung peserta
sangat antusias untuk mengikuti materi dan diakhir hasil pengabdian 90% peserta pengabdian telah dapat
mengembangkan motif batik berbasis digital pattern secara mandiri.

Kata kunci : pelatihan, motif batik, digital pattern, kearifan lokal

LATAR BELAKANG teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Secara


Materi Batik merupakan salah satu materi otomatis guru untuk menghadapi hal tersebut
yang muncul pada tingkat SMP kelas 7. Materi juga dituntut untuk mampun memanfaatkan
batik muncul pada kompetensi dasar 3.3 pada teknologi. Hal ini sejalan dengan pemikiran
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Samo et al., (2019) yang menyebutkan bahwa
Kurikulum 2013 jenjang SMP. Pada guru masa sekarang memiliki tantangan yang
kompetensi dasar ini berbunyi “memahami berbeda pada tahun-tahun sebelumnya.
prosedur penerapan ragam hias pada bahan Perbedaan tersebut terlihat pada situasi dunia
buatan” (Kemdikbud, 2016). Bahan buatan yang makin terbuka terhadap terbukanya
yang dimaksud dalam kompetensi dasar informasi secara luas dan teknologi yang makin
tersebut salah satunya dapat diterapkan pada berkembang. Sehingga guru harus senantiasa
bahan buatan berupa kain menggunakan teknik mampu menerapkan teknologi dalam
batik. pembelajarannya.
Batik secara etimologi dan terminology Salah satu penerapan teknologi tersebut
dapat diartikan berdasarkan suku kata mbat dan adalah dalam berkarya seni pada mata pelajaran
tik (Asti & Ambar, 2011). Mbat dalam Bahasa Seni Budaya. Secara tradisional untuk
Jawa dapat diartikan Ngembat atau melempar membuat motif ragam hias yang akan
berkali-kali pada kain, tik berasal dari kata titik. diterapkan pada kain batik perlu tahapan yang
Sehingga kata batik dapat diartikan dengan cukup rumit, yaitu dengan membuat desain
melempar titik berkali-kali. pada skala kecil terlebih dahulu, kemudian
Seiring dengan berkembangnya ilmu difotocopy untuk diperbesar, baru bias
pengetahuan dan teknologi, generasi muda saat diterapkan pada kain dengan cara mengeblat.
ini dituntut untuk mampu menggunakan Jika cara ini dilakukan di sekolah tentu

450
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 4, November 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
memerlukan waktu yang cukup banyak, Berangkat dari permasalahan tersebut
sementara penyampaian materi tersebut maka sangat perlu untuk dilakukan pelatihan
dibatasi oleh jam pelajaran. Sehingga harus pengembangan motif batik berbasis digital
disiasati bagaimana membuat pola ragam hias pattern kepada seluruh guru Seni Budaya SMP
motif batik secara cepat dengan memanfaatkan Kabupaten Malang yang terhimpun dalam
kemajuan teknologi. MGMP Kabupaten Malang.
Perkembangan teknologi yang pesat
memberikan berbagai dampak terhadap semua METODE PELAKSANAAN
bidang, salah satunya pada bidang desain, Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian
(Ulumudin & Sulistyawati, 2019) mengatakan ini dilakukan selama 1 semester dengan tiga
bahwa pengaruh perkembangan teknolodi sesi. Sesi pertama pemberian materi oleh para
sangat besar di bidang desain, pengaruh narasumber terkait teknik pengembangan motif
tersebut utamanya pada proses produksi saat ini batik berbasis digital pattern. Sesi ke- dua
sudah tersedia banyak software grafis berbasis adalah sesi latihan langsung dimana seluruh
computer yang dapat digunakan untuk peserta berlatih secara mandiri
membuat suatu desain. Salah satu cara mudah mengembangkan motif batik berbasis digital
untuk membuat desain pola ragam hias batik pattern. Sesi ke-tiga merupakan sesi evaluasi
adalah dengan mengunakan digital pattern hasil latihan dan pendampingan kepada peserta
pada software Corel Draw atau Photoshop. pelatihan. Pengabdian yang dilakukan adalah
Digital pattern adalah cara untuk membuat pola pelatihan pengembangan desain motif batik
ragam hias motif batik dengan memanfaatkan berbasis digital pattern yang mengandung
software . karakter dan budaya local Kabupaten Malang.
Cara ini tergolong mudah karena untuk Adapun metode yang digunakan antara lain :
membuat desain selembar kain batik dengan 1. Ceramah : Metode ceramah digunakan pada
motif berulang cukup dapat dilakukan dengan saat Tim Pengabdi memberikan materi
cara membuat satu motif utama yang kemudian bagaimana konsep yang benar dalam
diduplikasi dan tinggal disusun sesai pola yang mendesain motif batik. Tim Pengabdi
diinginkan baik geometris maupun non memberikan modul kepada peserta
geometris. Selain itu dengan menggunakan cara sehingga dapat digunakan sebagai bacaan.
digital pattern dapat dilakukan simulasi 2. Tutorial : Metode Tutorial digunakan saat
pewarnaan sehingga ketika akan melakukan Tim Pengabdi memberikan pelatihan tahap-
pewarnaan secara langsung kita sudah memiliki tahap pembuatan digital pattern hingga
acuannya. peenerapannya menjadi produk batik.
Berdasarkan observasi di lapangan, 3. Penugasan: Agar Materi yang telah
permasalahan yang timbul adalah tidak semua diberikan kepada para Guru MGMP tidak
guru seni budaya SMP di Kabupaten Malang hilang begitu saja maka Tim Pengabdi
akrab dengan cara penggunaan teknologi. memberikan penugasan berupa, meminta
Karena factor usia ada beberapa guru yang masing-masing guru untuk menerapkan
”gaptek” atau tidak dapat mengikuti materi pengabdian di masing-masing
perkembangan teknologi. Akan tetapi sebagai sekolah, yang mana nanti Tim pengabdi
seorang guru, tuntutan zaaman mengharuskan akan melakukan pendampingan jika ada
bagi setiap guru untuk memberikan ilmu yang kesulitan, dan akan melihat hasil akhir dari
paling terkini kepada peserta didik. penugasan tersebut.

451
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 4, November 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
Langkah Kegiatan dalam kegiatan motif yang hendak dikembangkan. Tahapan
Pengabdian Masyarakat ini meliputi: ketiga merupakan tahapan penerapan desain
1. Persiapan pada kain dan tahap ke empat merupakan
Pada tahap persiapan Tim Pengabdi tahapan evaluasi.
bertemu dengan seluruh anggotan MGMP Guru Pelatihan pengembangan motif batik
Seni Budaya Kabupaten Malang, menjelaskan dengan teknik digital pattern ini menghasilkan
tentang rencana kegiatan pengabdian, dua hasil yaitu hasil non-fisik dan hasil fisik.
memaparkan jadwal kegiatan dan memaparkan 1. Hasil Non Fisik
luaran kegiatan yang ingin dicapai. Selain itu Hasil non fisik yang diperoleh dari
pada tahap persiapan Tim Pengabdi juga pelatihan ini adalah hampir semua [eserta telah
mengecek kesiapan masing-masing Software memahami konsep pengembangan motif batik
yang dimmiliki oleh Guru, sehingga dapat dengan teknik digital pattern yang telah
mengikuti pelatihan pembuatan dgital pattern. disampaikan oleh tim pengabdi. Ketercapaian
2. Pelaksanaan hasil pengabdian ini dapat dilihat pada 45
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di peserta dari 50 peserta pelatihan yang hadir
SMPN 1 Kepanjen, tempat dimana seluruh telah mampu mengeksplorasi kekhasan budaya
anggota MGMP Seni Budaya Kabupaten Malangan untuk kemudian di kembangkan
Malang melakukan pertemuan rutin. Kegiatan menjadi motif batik. Mereka mampu
pengabdian dilaksanakan selama 1 semster, 1 menangkap keunikan-keunikan atau icon-icon
kali pertemuan setiap bulannya. Pelaksanaan yang dapat dimunculkan menjadi sebuah desain
kegiatan meliputi pelatihan dan penerapan hasil batik. Sedangkan 5 lainnya sudah dapat
pelatihan pada siswa. mengikuti konsep yang disampaikan namun
3. Evaluasi Kegiatan dalam menggagas ide yang akan dikembangkan
Evaluasi kegiatan akan dilaksankan menjadi motif batik masih perlu eksplorasi lagi.
setelah kegiatan pelatihan dan penerapan hasil Dari hal tersebut dapat dikatakan hampir semua
pelatiihan pada siswa telah dilakukan. Indikator peserta pelatihan telah mampu mencari ide,
ketercapaian tujuan dari pengabdian ini dapat mengunakan software dan mengembangkannya
dilihat dari hasil akhir pelatihan dengan melihat menjadi motif batik.
berapa prosentase Guru Mapel Seni Budaya 2. Hasil Fisik
yang mampu menerapkan hasil pelatihan Hasil fisik yang dihasilkan dari pelatihan
kepada siswa dari pembuatan desain digital ini berupa desain pengembangan motif batik
hingga produk batik jadi. yang berbasis budaya local malang. Desain
tersebut dibuat dengan teknik digital pattern.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah contoh desain dari peserta
Pelatihan yang dilakukan terhadap Guru pelatihan :
MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Malang a. Desain Motif Batik
telah dilaksanakan menjadi 4 sesi yaitu sesi
pertama merupakan tahapan pendahuluan
dengan melakukan pemberian materi tentang
digital pattern dan bagaimana cara
menggunakan software untuk membuat motif
batik dengan teknik digital pattern. Tahap
kedua merupakan tahapan perancangan desain,
Gambar 1. Desain Motif Batik dengan Sumber Ide
dimana guru dilatih untuk merancang desain Topeng Malang

452
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 4, November 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
b. Mock-Up Penerapan Motif Batik pada c. Peserta dapat mengerjakan step by step
busana pengembangan desain motif batik dengan
teknik digital pattern sesuai dengan materi
yang diberikan pada saat pelatihan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Malang, beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi tim
pengabdian dalam melakukan kegiatan
pengabdian ini.
2. Ketua LP2M Universitas Negeri Malang,
Gambar 2. Contoh Penerapan Desain Motif staff beserta jajarannya yang telah
pada Busana
memfasilitasi dan membatu berjalannya
Dari 50 peserta yang hadir dalam kegiatan pengabdian ini dalam skema
pelatihan semua telah mampu memuat desain penelitian dan pengabdian PNBP 2019.
motif batik dengan teknik digital pattern, 3. Guru-guru yang terkumpul dalam MGMP
namun dari keseluruhan hasil masing-masing Guru Seni Budaya Kabupaten Malang yang
peserta memiliki kreativitas yang beragam. Ada menjadi mitra pengabdian kami.
peserta yang sudah mampu memilih ide
penciptaan motif yang menarik, namun ada DAFTAR PUSTAKA
juga peserta yang masing belum bias Asti, M & Ambar, A.B. 2011. Warisan
menentukan ide. Selain itu jika dilihat dari Adhiluhung Nusantara. Yogyakarta:
komposisi bentuk motif yang dihasilkan dan ANDI.
pemberian warna pada motif yang dibuat Kemdikbud. 2016. Peraturan Menteri
terlihat ada bermacam variasi kemampuan yang Pendidikan dan Kebudayaan Republik
dimiliki oleh peserta. Indonesia No. 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KESIMPULAN DAN SARAN Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan pengabdian untuk
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
mengembangkan motif batik khas Malangan Kebudayaan.
dengan menggunkan teknik digital pattern
Samo, D.D., Dominikus, W.S., Kerans, D.S., &
dapat berjalan dengan lancer. Hampir semua
Rusik, R.M. 2019. Pelatihan Pemanfaatan
peserta antusias dan merasakan manfaat Teknologi dalam Pembelajaran
pelatihan. Pelaksanaan pengabdian untuk Guru Matematika Bagi Guru Matematika Se-
MGMP Seni Budaya SMP Kota Malang dapat Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang.
disimpulkan berhasil. Keberhasilan itu Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian
ditunjukkan antara lain oleh : Masyarakat Universitas Mataram. 2(3):
a. Adanya ketertarikan yang tinggi dari peserta 372-377.
pelatihan untuk mengikuti pelatihan dari Ulumudin & Sulistyawati. 2019.
awal hingga selesai. Pengembangan Motif Tenun Troso
b. Peserta dapat mengikuti arahan yang Berbasis Komputer Grafis. Jurnal
Andharupa. 5(1).
diberikan oleh pemateri.

453

Anda mungkin juga menyukai