Petunjuk Praktikum Perkapalan PDF
Petunjuk Praktikum Perkapalan PDF
PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
MARINE
ENGINEERING
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
2. TUJUAN PENGUJIAN ................................................................................................................ 1
3. MACAM‐MACAM PERALATAN UJI ........................................................................................... 2
4. INSTALASI PERALATAN UJI ....................................................................................................... 5
5. DASAR TEORI ........................................................................................................................... 5
6. MACAM DAN CARA PENGUJIAN .............................................................................................. 8
7. DATA MOTOR DIESEL .............................................................................................................. 9
8. TABEL DATA PENGUJIAN ....................................................................................................... 10
9. TABEL DATA PENGUJIAN VARIABLE / CONSTANT SPEED ...................................................... 13
10. DIAGRAM KERAPATAM MASSA AIR .................................................................................. 15
11. DIAGRAM Cp/R = f(t) UNTUK UDARA DAN GAS PEMBAKAR ............................................. 16
1. PENDAHULUAN
Motor bakar merupakan salah satu penggerak yang banyak digunakan sifat dan perilaku
motor bakar bisa dilihat dari hasil‐hasil pengujian motor bakar tersebut, yang berkaitan
dengan :
• Neraca energinya
• Grafik‐grafik prestasinya
• Getaran yang ditimbulkan
• Pengaruh gas buang terhadap lingkungan
Dengan mengetahui pengambilan data, proses pembahasan dan hasil pembahasan
tentang neraca energy dan grafik‐grafik prestasi maupun dengan memperbandingkan
diantara motor‐motor bakar yang ada, akan menambah feeling dan persepsi kita
tantang penampilan motor bakar.
2. TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian motor bakar bertujuan untuk melihat unjuk kerja dari motor, yang berkaitan
dengan fungsinya sebagai tenaga penggerak. Sesuai dengan macamnya, tujuan
percobaan adalah :
2.1. Melihat keseimbangan energy yang terdapat dalam suatu mesin, termasuk
didalamnya :
Energy yang diubah menjadi kerja efektif.
Energy yang dibuang lewat pembuangan
Energy yang dibuang lewat pendinginan
Energy yang hilang akibat gesekan
2.2. Mengetahui karakteristik suatu mesin, dengan penggambaran grafik‐grafik unjuk
kerja dari mesin tersebut. Kurva –kurva unjuk kerja meliputi :
Daya vs putaran
Torsi vs putaran
BMEP vs putaran
SFC vs putaran
η Thermis vs putaran
Torsi vs daya mesin
BMEP vs daya
SFC vs daya
η Thermis vs daya
1
3. MACAM‐MACAM PERALATAN UJI
Pengujian untuk melihat karakteristik motor dilakukan pembebeanan dengan peralatan
dynamometer.
Macam‐macam dynamometer adalah :
3.1. Pronny brake Dynamometer
Gambar 1 Pronny brake dynamometer
Terdiri dari roda yang dikopel langsung dengan menggunakan kopling serta rem
yang dapat bergerak secara fleksibel, diatur oleh baut pengatur lengan dari
brake dihubungkan dengan penimbang yang berguna untuk mengetahui
besarnya daya tekan.
Jika motor berputar, dan baut penekan dikeraskan, akan timbul gaya lawan yang
merupakan momen puntir yang dihasilkan oleh Pronny brake.
3.2. Water Brake Dinamometer
Terdiri dari rotor bersudu kopel dengan putaran poros motor, serta stator yang
mempunyai dua buah lengan, yaitu lengan pertama sebagai alat keseimbangan
dan lengan kedua mempunyai tempat untuk meletakkan beban.
2
Gambar 2 Water brake type viscous
3.3. Fan brake Dinamometer
Propeller atau fan dapat dipakai pembebanan dalam pengujian menerus, dimana
ketelitian pembebanan kurang diperlukan.
Gambar 3 Fan brake dinamometer
3
Dimana Fan diletakkan pada poros motor. Prinsip pemindahan daya dan fan
brake ialah daya output yang memutar fan ditahan oleh udara, sehingga
menggeser motor yang ditahan oleh penumpu.
3.4. Eddy Current Dynamometer
Pada Eddy Current Dynamometer, pengujian didapatkan dengan jalan memutar
medan magnit. Tegangan medan dikontrol dengan variasi arus yang menembus
deretan lokasi coil yang ditimbulkan oleh Disc.
Berputarnya disc mengakibatkan memotong konduktor medan magnit. Induksi
magnit yang tidak bisa keluar dari sirkuit akan menimbulkan panas.
4
Gambar 4 Eddy current dynamometer
3.5. Electrical Dynamometer
Generator listrik dapat digunakan untuk membebani listrik. Beban yang bekerja
dapat diketahui dengan mengukur output generator, dengan memperhitungkan
efisiensi generator. Karena efisiensi tergantung dari beban, kecepatan dan
temperature,maka cara pembebanan yang demikian kurang sesuai untuk dipakai
pada laboratorium mesin guna mendapatkan pengukuran yang teliti.
4. INSTALASI PERALATAN UJI
Motor diesel uji, dihubungkan dengan sistem pendingin oleh pipa‐pipa. Instalasi
pendingin dibantu oleh dua penukar panas, untuk pelumas dan pendingin mesin.
Penukar panas didinginkan oleh air yang didinginkan dalam cooling tower. Hubungan
untuk instalasi tersebut ditunjukkan dalam pada halaman enam.
5. DASAR TEORI
Secara umum teori yang mendasari pengujian motor bakar ini mata kuliah motor bakar
dalam thermodinamika.
5
Dari kedua mata kuliah tersebut, khususnya mengenai bahasan :
Daya.
Effisiensi thermis.
Effisiensi mekanis.
Effisiensi volumetric.
Pemakaian bahan bakar spesific.
Tekanan effective rata‐rata.
Siklus.
Neraca energy.
Nilai kalor bahan bakar.
6
7
6. MACAM DAN CARA PENGUJIAN
Seperti disebutkan dalam titik satu (tentang tujuan pengujian), terdapat dua pokok
pengamatan, yaitu mengamati :
Keseimbangan energi dari suatu motor
Grafik – grafik prestasi
6.1. Keseimbangan Energi
Dalam motor bakar dalam terlihat, bahwa tidak semua nilai kalor hasil
pembakaran dirubah menjadi kerja indicator, yang selanjutnya dirubah menjadi
daya poros, setelah terjadi kerugian‐kerugian gesekan pada : dinding silinder,
bantalan‐bantalan, roda gigi dan kerugian untuk menggerakkan pompa bahan
bakar generator, pompa air, karup dn sebagainya. Dari grafik‐grafik prestasi
terlihat bahwa paling banyak 50% dari nilai kalor yang dirubah menjadi kerja
indicator.
Pengujian dilakukan dalam dua putaran mesin yang masing‐masing putaran
diterapkan tiga pembebanan. Dalam masing‐masong kondisi pembebanan dan
putaran tersebut diambil data‐data percobaan seperti yang terdapat dalam tabel
perhitungan.
Tahap pengujian :
a. Pengujian dilakukan pada dua putaran awal yang ditentukan (misalnya 500
dan 700 rpm).
b. Tentukan putaran mesin (misalnya 500 rpm) pada kondisi tanpa beban.
c. Terapkan pembebanan pada mesin dengan mempertahankan putarn tetap.
d. Pengamatan dilakukan, (sesuai dengan tabel pengamtan).
e. Pembebanan ditambah bertahap, dengan tetap mempertahankan putaran.
f. Titik b,c,d,e, dilakukan juga pada putaran yang berbeda.
6.2. Grafik‐grafik Prestasi
6.2.1. Pengujian Pada Putaran Berubah
Pengujian pada putaran berubah dilakukan dalam interval putaran.
Dengan tahapan kenaikan putaran dalam interval tersebut, pada masing‐
masing posisi pembeban.
Tahapan pengujian sebagai berikut :
a. Naikkan putaran mesin pada suatu putaran tertentu.
b. Tentukan pembebanan yang dikehendaki, dengan mempertahakan putaran
tersebut.
8
c. Amti data‐data percobaan yang diperlukan )seperti yang terdapat dalam
tabel pengamatan).
d. Pengamatn dilakukan sebanyak tiuga kali.
e. Dengan pembebanan tetap, dalam naikkan putaran mesin dalam tahapan‐
tahapan yang dikehendaki, dalam interval putaran yang ditentukan.
f. Penagamtan seperti pada point c di;akukan pada setiap tahunanputaran
dengan keadaan b.
6.2.2. Pengujian Pada Putaran Tetap
Tahapan – tahapan pengujian putaran tetap sebagai berikut :
a. Putaran mesin ditetapkan misalnya 500 dan 700 rpm
b. Pembebanan dilakukan secara bertingkat (paling sedikit lima macam
pembebanan)
c. Pada masing‐masing pembebanan dilakukan pengamatan data‐data (seperti
dalam tabel/formulir pengamatan).
d. Tahapan pengujian pada titik b dan c dilakukan pada masing‐masing putaran
yang ditetapkan (500 dan 700 rpm)
7. DATA MOTOR DIESEL
PERCOBAAN MOTOR DIESEL
Pabrik : Hamburger Motorenwerke Carl Jastram
Konstruksi Motor : Motor Garis – 3 silinder – 4 langkah
Tipe Motor : KRG 3
Daya Nominal : No=66 KW dengan 800 min‐1
Diameter Silinder : D=180 mm
Langkah Torak : s=230 mm
Volume Langkah : VL=0,01755 m3 = 17.55 L
9
8. TABEL DATA PENGUJIAN
9. TABEL DATA PENGUJIAN VARIABLE / CONSTANT SPEED
10. DIAGRAM KERAPATAM MASSA AIR
11. DIAGRAM Cp/R = f(t) UNTUK UDARA DAN GAS PEMBAKAR