Anda di halaman 1dari 36

1

Siklus APBN
Januari
Penetapan Arah Kebijakan dan
Prioritas Pembangunan Nasional

Maret
Penyusunan resource envelope,
Rancangan RKP dan Pagu Indikatif

Mei
Pengajuan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal,
Kerangka Ekonomi Makro dan RKP ke DPR
dan dibahas s.d. akhir Juli

Juli
Penetapan Pagu Anggaran
oleh Menteri Keuangan
dan Penyusunan RKAKL oleh

Agustus
Kementerian/ Lembaga

Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka


Pengajuan RAPBN (RUU dan Nota Keuangan)

Oktober
Sidang Paripurna pengambilan
keputusan persetujuan DPR terhadap
RAPBN (paling lambat pada akhir bulan
Oktober) setelah dibahas bersama
Pemerintah sejak pidato kenegaraan
November
Penetapan Rincian APBN dalam
Peraturan Presiden

Desember
Penetapan DIPA

Pelaksanaan Anggaran
(Januari - Desember)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


2

2015
perubahan paradigma pengelolaan keuangan
negara dengan mengalihkan sebagian belanja
yang bersifat konsumtif menjadi produktif
melalui reformasi subsidi energi dan belanja
kementerian negara/lembaga (K/L).

2016
tahun percepatan penyerapan anggaran, melalui
TIGA perubahan regulasi dalam mendorong percepatan
lelang pada triwulan IV tahun anggaran
TAHUN sebelumnya, terutama belanja infrastruktur.

KABINET
KERJA

Tahun
2017
tahun konsolidasi fiskal, baik di sisi
pendapatan negara dan belanja negara, maupun
ketiga
Kabinet sisi pembiayaan anggaran yang dirancang agar
Kerja APBN lebih realistis, kredibel, dan efisien.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


3

Tantangan Ekonomi Tahun 2017

Global Domestik
perekonomian global yang pertumbuhan ekonomi nasional
masih diwarnai ketidakpastian yang belum optimal sebagai
konsekuensi sektor industri
masih relatif rendahnya harga manufaktur yang masih lemah
komoditas
perlambatan perekonomian global
dan penurunan harga komoditas
berdampak nyata pada pencapaian
pendapatan negara.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


4
Kebijakan RAPBN tahun 2017

Pertama, optimalisasi pendapatan negara dilakukan dengan tetap menjaga iklim


investasi dan dunia usaha.
- Penerimaan perpajakan diperkirakan tumbuh 13-15 persen dari basis perhitungan
pajak tahun 2016.
- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditingkatkan dengan tetap memerhatikan
kelestarian lingkungan hidup.

Kedua, peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang difokuskan pada
percepatan pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
sosial dengan tetap menjaga pemenuhan belanja yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan (mandatory spending)
- anggaran pendidikan 20 persen dari APBN
- anggaran kesehatan 5 persen dari APBN
Strategi lain:
- mempertajam sasaran subsidi dan meningkatkan kualitas penyalurannya, serta
mengarahkan bantuan sosial ke pola non cash/ voucher.
- penguatan desentralisasi fiskal melalui peningkatan dana transfer ke daerah dan
dana desa.

Ketiga, pengendalian defisit dan rasio utang untuk memperkuat daya tahan dan
mengendalikan risiko, sehingga kesinambungan fiskal dapat terjaga.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


5
Kebijakan Fiskal 2017

Rencana Kerja 3
Pemerintah
Memacu Pembangunan
dimensi pembangunan

Infrastruktur dan Ekonomi


untuk Meningkatkan
Kesempatan Kerja serta
Mengurangi Kemiskinan
dan Kesenjangan dimensi dimensi dimensi
pembangunan pembangunan pemerataan
Antarwilayah manusia sektor unggulan dan kewilayahan
meningkatkan meningkatkan memperbaiki distribusi
kualitas hidup produktivitas dan daya pendapatan dan
bangsa saing, serta mewujudkan pengurangan kesenjangan
kemandirian ekonomi pembangunan antar wilayah

Tema
Kebijakan
Fiskal
Pemantapan Pengelolaan Fiskal Stimulus Daya Tahan Keberlanjutan
pendapatan bantalan fiskal (fiscal menjaga defisit
untuk Peningkatan Daya Saing mengendalikan rasio utang
(insentif fiskal untuk buffer)
dan Mengakselarasi kegiatan ekonomi meningkatkan mengendalikan
Pertumbuhan Ekonomi yang strategis) fleksibiltas
keseimbangan primer
Berkelanjutan dan Berkeadilan kualitas belanja mengendalikan
(infrastruktur untuk kerentanan fiskal (fiscal
peningkatan vulnerability)
kapasitas produksi
& daya saing
pembiayaan (utang
untuk produktif)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


6
Perkembangan Terkini
APBN 2012-2016 dan
RAPBN 2017
(triliun rupiah)
296,7 332,8

323,1
248,9
237,4
245,0 776,3 240,3 760,0
175,2
398,6 573,7 255,6 623,1
354,7 513,3
351,8 480,6 1.495,9 1.310,4
1.539,2 1.306,7

1.240,4 1.183,3

1.077,3 1.137,6 1.146,9 1.203,6


980,5 1.010,6

2012 2013 2014 2015 2016 2017


Pendapatan Negara Perpajakan PNBP
Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah & Dana Desa
Pembiayaan Anggaran

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


7
Ringkasan RAPBN 2017

Pendapatan Negara
Target penerimaan perpajakan sebesar Rp1.495,9 T atau 10,6% dari PDB. Target
tersebut turun 2,9% dari APBNP 2016. Untuk target PNBP sebesar Rp240,4 T atau
1,7% dari PDB. Target tersebut turun 2,0% dari APBNP 2016

Belanja Pemerintah Pusat


Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.310,4 T yang terdiri atas Belanja K/L sebesar
Rp758,4 T dan Belanja Non K/L Rp552,1 T. Volume belanja pemerintah pusat
tersebut relatif tetap dibandingkan APBNP 2016

Transfer Ke Daerah & Dana Desa


Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar Rp760,0, yang terdiri atas Transfer ke Daerah
Rp700,0 T dan Dana Desa Rp60,0 T. Target tersebut turun 2,1% dari APBNP 2016

Pembiayaan Anggaran
Terdapat defisit Rp332,8 T atau 2,41 % dari PDB. Defisit RAPBN 2017 naik sebesar
Rp36,1 T dibandingkan dengan defisit dalam APBNP 2016

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


8

Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
RAPBN 2017
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama akan didukung atas kuatnya permintaan
domestik dan investasi ditengah dorongan belanja infrastruktur pemerintah dan
dampak transmisi tax amnesty terhadap perekonomian

Pertumbuhan Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar


Ekonomi (%, yoy) SPN 3 Bulan Rupiah Harga Minyak Lifting Minyak Lifting Gas
(%, yoy) (%) (Rp/US$) (US$/barel) (ribu barel/hari) (MPOEPD)

5,2
--- 4,0
--- 5,5
--- 13.500
------- 40
--- 820
---- 1.150
----
5,3 4,0 5,3 13.300 45 780 1.150

APBNP 2016 RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


9
POSTUR
RAPBN 2017
2016 2017
APBN
(triliun Rupiah) APBNP RAPBN

A. PENDAPATAN NEGARA 1.786,2 1.737,6


I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.784,2 1.736,3
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.539,2 1.495,9
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 245,1 240,4
II. PENERIMAAN HIBAH 2,0 1,4

B. BELANJA NEGARA 2.082,9 2.070,5


I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.306,7 1.310,4
1. Belanja K/L 767,8 758,4
2. Belanja Non K/L 538,9 552,1
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 776,3 760,0
1. Transfer ke Daerah 729,3 700,0
2. Dana Desa 47,0 60,0
Anggaran Pendidikan 416,6 414,5
Rasio Anggaran Pendidikan thd Belanja Negara (%) 20,0 20,0

Anggaran Kesehatan 104,1 103,5


Rasio Anggaran Kesehatan thd Belanja Negara (%) 5,0 5,0
C. KESEIMBANGAN PRIMER (105,5) (111,4)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (296,7) (332,8)
% Surplus/ (Defisit) terhadap PDB (2,35) (2,41)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV+V) 296,7 332,8
I. PEMBIAYAAN UTANG 371,6 389,0
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (94,0) (49,1)
III. PEMBERIAN PINJAMAN 0,5 (6,4)
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,7) (0,9)
V. PEMBIAYAAN LAINNYA
- Dana Antisipasi 19,3
untuk Pembayaran kepada Masyarakat Terdampak
(0,1) Lumpur 0,3
Sidoarjo
0,0

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


10

Pendapatan
Negara
Perbaikan perhitungan perpajakan tahun 2017 agar sejalan dengan
perhitungan pendapatan perpajakan yang lebih rasional di tahun 2016

Rp1.737,6 T
Penerimaan Perpajakan Rp1.495,9 T

PNBP Rp240,4 T
Penerimaan Hibah Rp1,4 T

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


11
Penerimaan
Perpajakan (triliun rupiah)

Penerimaan Perpajakan tetap tumbuh Kebijakan Perpajakan tetap diarahkan Didukung dengan kebijakan tax amnesty
13 - 15% dari perbaikan basis untuk mengoptimalkan potensi pajak, dan rencana revisi regulasi Perpajakan
perhitungan pajak tahun 2016 namun tetap dijaga untuk mendorong yang dilakukan di 2016 & 2017 (UU KUP,
iklim investasi dan dunia usaha UU PPh, UU PPN)
Kepabeanan
dan Cukai PBB Pajak
Lainnya
17,7
184,0 PPH Migas 7,4 Bea Keluar
2,5

36,3 PPN
474,2 PPh
Bea Masuk
33,4
Nonmigas
819,5
Cukai
148,1

APBNP Pajak
2016 NonMigas
1.318,9

1.539,2 1.318,9 184,0


Penerimaan Pajak Kepabeanan
Perpajakan Nonmigas & Cukai
PBB Pajak
Kepabeanan PPH Migas 17,3
Lainnya
8,7 Bea Keluar
dan Cukai 0,3

191,2 33,0 PPN


493,9 PPh
Bea Masuk
33,7
Nonmigas
751,8 Cukai
157,2

Pajak
NonMigas
RAPBN 1.271,7
2017

1.217,7 191,2
1.495,9

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


12
Arah Kebijakan
Umum Perpajakan

Melanjutkan kebijakan pengampunan pajak s.d 31 Maret 2017 guna meningkatkan


penerimaan
Peningkatan tax base dan kepatuhan WP melalui:
- Kebijakan amnesti pajak
- Ekstensifikasi dan penguatan basis data perpajakan
- Intensifikasi melalui penggunaan teknologi informasi
- Implementasi konfirmasi Status Wajib Pajak bagi pelayanan publik
Pemberian insentif perpajakan a.l. Keringanan tarif untuk industri tertentu untuk
meningkatkan iklim investasi, daya saing industri, dan mendorong hilirisasi industri dalam
negeri
Perbaikan regulasi perpajakan antara lain, RUU KUP ditargetkan di tahun 2016, RUU PPh
ditargetkan di tahun 2017
Pengenaan cukai atau pajak lainnya untuk pengendalian konsumsi barang tertentu dan
negative externality, termasuk kebijakan tarif, penegakan hukum dan penindakan
Perpajakan internasional yang diarahkan untuk mendukung transparansi dan pertukaran
informasi, pertumbuhan investasi, peningkatan perdagangan dan perlindungan industri DN

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


13
Penerimaan Negara
Bukan Pajak (triliun rupiah)

Pendapatan Pendapatan Pendapatan


BLU SDA BLU
36,3 90,5 37,3 Pendapatan
SDA
80,3

245,1 240,4
PNBP PNBP
Lainnya Lainnya
84,1 84,4 Pendapatan
Pendapatan Laba Bagian
Laba Bagian BUMN
BUMN 38,0
34,2

APBNP 2016 RAPBN 2017


Potensi PNBP harus digali dengan tetap menjaga pelayanan dan kelestarian lingkungan

Kontribusi PNBP K/L dapat lebih ditingkatkan:


- ESDM : mengurangi inefisiensi dan kebocoran sumber Migas & Minerba,
serta pengendalian cost recovery
- Kelautan & Perikanan : pengelolaan hasil laut yang lebih seimbang
- KemenBUMN : meningkatkan kinerja BUMN
- K/L lain pengelola PNBP : memperbaiki tarif dan jenis PNBP agar lebih realistis, namun tetap
perhatikan pelayanan publik

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


14
Arah dan Kebijakan
Umum PNBP

Monitoring proyek pengembangan lapangan onstream tahun 2017 agar


dapat berjalan tepat waktu
Optimalisasi pemanfaatan Gas Bumi ke stakeholders domestik
Kebijakan Penetapan Harga Gas Bumi tertentu untuk mendorong
pertumbuhan industri dalam negeri
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi pemeriksa guna
peningkatan kepatuhan wajib bayar PNBP Pertambangan
Sistem penatausahaan hasil hutan berbasis teknologi informasi untuk
memantau pengelolaan hutan secara online
Mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui
pemberantasan illegal, unreported and unregulated fishing
Meningkatkan dan mengoptimalkan PNBP K/L
Meningkatkan kinerja BUMN dan peranannya kepada APBN

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


15

Belanja
Negara
Efisiensi pada belanja operasional, namun tetap fokus pada
pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan sosial, serta penciptaan lapangan kerja

Rp2.070,5 T
Belanja Pemerintah Pusat Rp1.310,4 T

Transfer ke Daerah Rp760,0 T


& Dana Desa

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


16
Belanja
Pemerintah
Pusat (triliun rupiah)

Dilakukan penyesuaian Pagu Anggaran K/L tahun 2017 dari yang telah ditetapkan di Pagu
Indikatif, utamanya pada belanja Operasional Barang, agar lebih efisien dan efektif

Lainnya Lainnya
169,9 155,8

Subsidi Subsidi
177,8 Belanja Belanja
K/L 174,9
K/L
767,8 758,4

Pembayaran Pembayaran
Bunga Utang Bunga Utang
191,2 221,4

1.306,7 1.310,4
APBNP 2016 RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


17
Pokok-Pokok
Kebijakan Belanja
Pemerintah Pusat
Konsisten mendorong belanja produktif dan prioritas :
- Mendukung pembangunan infrastruktur untuk peningkatan kapasitas produksi
dan daya saing;
- Mendukung pembangunan mencakup tiga dimensi (manusia, sektor unggulan,
serta pemerataan dan kewilayahan)
Melanjutkan efisiensi belanja operasional dan belanja non prioritas serta
penajaman belanja non operasional
Melanjutkan kebijakan efisiensi subsidi yang lebih tepat sasaran melalui perbaikan
mekanisme penyaluran dan akurasi basis data penerima
Meningkatkan kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial (al. KIP, KIS,
PKH, Rastra, Bidik Misi) melalui perbaikan sistem dan akurasi data
Meningkatkan efektifitas pelayanan dan keberlanjutan program SJSN melalui
perbaikan mutu layanan dan manajemen program
Memantapkan reformasi birokrasi dengan menjaga kesejahteraan aparatur negara
Memperkuat kepastian dan penegakan hukum, stabilitas pertahanan dan
keamanan, politik dan demokrasi
Mengantisipasi ketidakpastian perekonomian melalui dukungan cadangan risiko

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


18
15 K/L Terbesar (triliun rupiah)

1-5

Kementerian Kementerian Polri Kementerian Kementerian


PU Pera Pertahanan Agama Kesehatan
97,1 105,6 108,7 104,4 79,3 72,4 56,2 60,7 62,7 58,3

6-10

Kementerian
Kementerian Kementerian Pendidikan & Kementerian Kementerian
Perhubungan Keuangan Kebudayaan Ristek & Dikti Pertanian
42,9 48,7 38,1 42,2 43.6 39,8 40,6 39,4 27,6 23,9

11-15
Pasport

Kementerian Kementerian
Kementerian Kelautan & Hukum & Mahkamah Kementerian
Sosial Perikanan HAM Agung Luar Negeri
13,1 18,3 10,6 10,1 11,3 9,3 8,8 8,5 7,0 7,7

APBNP 2016 RAPBN 2017


ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017
19
Sasaran Pembangunan
RAPBN 2017

Pembangunan Bidang Infrastruktur


pembangunan 815,0 km ruas jalan
pembangunan 9.399 m jembatan
pembangunan jalur kereta api (tahap pertama & tahap penyelesaian) sepanjang
550 kilometerspoor;
pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan laut di 55 lokasi
pembangunan 14 bandara baru

Kedaulatan Pangan dan Energi


produksi padi sebanyak 77 juta ton dan jagung sebanyak 22,4 juta ton
rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier untuk 200.000 ha areal sawah
perluasan areal pertanian/cetak sawah seluas 144.613 ha
produksi perikanan tangkap 6,67 juta ton dan perikanan budidaya 9,41 juta ton;
produksi garam rakyat 3,2 juta ton;
rasio elektrifikasi 92,75%;
pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga/jaringan gas kota sebanyak
64.200 sambungan rumah tangga;
pembangunan 128 unit pembangkit listrik dari aneka energi baru terbarukan (EBT)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


20
Sasaran Pembangunan
RAPBN 2017
Pendidikan
Sertifikasi 101,1 ribu guru dan 10,2 ribu dosen
Kartu Indonesia Pintar untuk 19,5 juta siswa
Bantuan Bidikmisi bagi 360,5 ribu mahasiswa
Bantuan Operasional Sekolah untuk 8,5 juta siswa
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri pada 107 PTN
Rehabilitasi 41.128 ruang kelas

Kesehatan
Anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebanyak 92 persen
Peserta PBI melalui JKN/KIS sebanyak 94,4 juta jiwa
Kecamatan dengan puskesmas terakreditasi di 700 kecamatan
Peserta KB baru 6,97 juta jiwa

Perlindungan Sosial
Pemberian bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 6 juta Rumah Tangga
Sasaran (RTS);
Penyaluran subsidi pangan (Rastra) kepada 14,3 juta rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS
PM); dan
Pengalihan sebagian subsidi Rastra menjadi bantuan pangan dengan mekanisme nontunai/voucher di
44 kota besar dengan target sasaran sebanyak 1,2 juta RTS PM

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


21
Subsidi Energi (triliun rupiah)

Subsidi Subsidi Subsidi


BBM Subsidi
Listrik Listrik BBM
50,7 43,7 48,6 42,3 Subsidi
Energi Baru
Terbarukan
1,3

APBNP 2016 RAPBN 2017

94,4 92,2

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


22
Perbaikan Kebijakan
Subsidi Energi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG
Tabung 3 kg .
- Mereview kembali harga jual LPG Tabung 3 kg
- Subsidi tetap untuk minyak solar Rp500/liter

Melanjutkan pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran untuk


pelanggan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan

Memulai kebijakan Subsidi Energi Baru Terbarukan (EBT)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


23
Subsidi
Nonenergi (triliun rupiah)

Subsidi Subsidi
10,2 Pangan 10,3 Pangan
Subsidi 22,5 Subsidi 19,8
Pajak DTP Pajak DTP

83,4 82,7
Subsidi Subsidi
Bunga Bunga
Subsidi Kredit Subsidi
Kredit Pupuk
Program Pupuk Program
30,1 15,8 31,2
15,8 Subsidi Subsidi
PSO PSO
Subsidi
3,8 Subsidi
Benih
4,3 Benih
1,0 1,3

APBNP 2016 RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


24

Perbaikan Kebijakan
Subsidi Nonenergi
Mendorong sinergi penyaluran subsidi pangan dengan program bantuan
sosial lainnya untuk Rumah Tangga Miskin (sinergi Rastra dan PKH);
- Konversi bertahap Subsidi Pangan (Rastra) menjadi Bantuan Pangan
(nontunai/ voucher di tahun 2017)

Menata kembali mekanisme penghitungan alokasi subsidi pupuk dan benih


melalui pembenahan basis data dan mekanisme penyaluran agar lebih tepat
sasaran

Melanjutkan subsidi bunga kredit program dan penjaminan KUR dengan


cakupan sektor yang lebih luas, serta bantuan uang muka dan subsidi bunga
rumah murah;

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


25
Transfer Ke Daerah
dan Dana Desa (triliun rupiah)

18,8 20,5
60,0
Dana
Otsus
47,0 Dana
Otsus Dana
Dana & DIY Desa
& DIY Desa Dana
Dana
Insentif Insentif
Daerah Daerah
5,0 7,5

Dana Dana

776,3
Perimbangan
760,0 672,0
Perimbangan
705,5
APBNP 2016 RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


26
Pokok-Pokok Kebijakan
Transfer Ke Daerah &
Dana Desa
Mengkonsolidasikan anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
sejalan dengan anggaran Kementerian/ Lembaga;
Memperbaiki pengalokasian dan optimalisasi penggunaan Dana
Transfer Umum a.l melalui:
Perbaikan bobot Alokasi Dasar dan/atau variabel dalam formulasi
alokasi DAU.
Perbaikan pengalokasian, penyaluran, dan arah penggunaan DBH
secara proporsional, transparan dan akuntabel.
Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk
mempercepat peningkatan pelayanan dasar publik, a.l. melalui alokasi
DAK fisik berdasarkan proposal based dan prioritas nasional dan
Transfer Ke Daerah afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan
transmigrasi.
Mengalokasikan anggaran DID untuk memberikan penghargaan
kepada daerah yang berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan
daerah, pelayanan dasar publik serta perekonomian dan
kesejahteraan daerah;
Melakukan efisiensi dan efektivitas Dana Otonomi Khusus (Otsus)
Provinsi Papua, Papua Barat, Aceh dan Dana Keistimewaan DIY

Mengalokasikan Dana Desa secara bertahap untuk memenuhi


amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Dana Desa
ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017
27
Pembiayaan
Anggaran (triliun rupiah)

APBNP 2016 RAPBN 2017


Pembiayaan Pembiayaan
Anggaran Anggaran
296,7 332,8
Pembiayaan Pembiayaan
Utang Utang
371,6 389,0

Pembiayaan Pembiayaan
Investasi Investasi
(94,0) (49,1)

Pemberian Pemberian
Pinjaman Pinjaman
0,5 (6,4)
Kewajiban Kewajiban
Penjaminan Penjaminan
(0,7) (0,9)

Pembiayaan Pembiayaan
Lainnya Lainnya
19,3 0,3

Angka negatif menunjukkan nilai komponen pengeluaran pembiayaan


di dalamnya lebih besar dari pada komponen penerimaannya.

Y € Rp Y € Rp Y € Rp Y € Rp

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


28
Kebijakan
Pembiayaan
Anggaran

Terdapat perubahan klasifikasi pembiayaan anggaran, dari kelompok besar pembiayaan utang
dan pembiayaan nonutang, menjadi kelompok besar pembiayaan utang, pembiayaan investasi,
pemberian pinjaman, kewajiban penjaminan, dan pembiayaan lainnya.

Tujuan dari klasifikasi baru tersebut agar pembiayaan anggaran menjadi lebih informatif,
transparan, dan mudah dimengerti oleh pemangku kepentingan.

Kebijakan pembiayaan anggaran:


(1) mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang terkendali (manageable)
(2) memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif dan menjaga keseimbangan ekonomi makro
(3) menggunakan SAL untuk mengantisipasi ketidakpastian perekonomian
(4) mengembangkan dan mengoptimalkan pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk
mengakselerasi pembangunan serta meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM
(5) menyempurnakan kualitas perencanaan investasi Pemerintah
(6) mendukung pemenuhan kewajiban negara sebagai anggota organisasi/LKI
(7) mendukung upaya peningkatan ekspor antara lain melalui program National Interest Account
(8) membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi kepada masyarakat secara lebih
luas
(9) mendukung program peningkatan akses terhadap pendidikan dan penyediaan
kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


29

Pembiayaan
Investasi
antara lain:

Investasi kepada BUMN


PMN pada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp1,0 triliun digunakan untuk
meningkatkan kapasitas dalam melakukan penjaminan proyek

PMN pada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp1,0 triliun digunakan untuk
meningkatkan kapasitas dalam mendukung program satu juta rumah melalui fungsi
pembiayaan sekunder perumahan

PMN pada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Rp2,0 triliun digunakan untuk
mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional, proyek prioritas,
atau KPBU

Investasi kepada Badan/ Lembaga Lainnya


PMN pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Rp3,2 triliun digunakan untuk
meningkatkan kapasitas lembaga dalam memberikan pembiayaan khususnya mendorong
ekspor ke negara-negara non tradisional dan melaksanakan penugasan khusus
Pemerintah kepada LPEI (National Interest Account)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017


30

Pembiayaan
Investasi
antara lain:

Investasi kepada BLU


Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp9,7 triliun digunakan
mendukung program satu juta rumah dengan target pembiayaan bagi KPR MBR sebanyak
120.000 unit

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Rp500,0 miliar digunakan untuk
menyalurkan pembiayaan dana bergulir bagi 137.231 UMKM, melalui kurang lebih 600
koperasi mitra dan 240 UKM mitra

Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Rp500,0 miliar
digunakan untuk memfasilitasi dana bergulir bagi 3.500 s.d. 4.200 kelompok usaha, yaitu
kelompok usaha nelayan, kelompok usaha pembudidaya ikan, kelompok usaha pengolah
dan pemasar, kelompok usaha garam rakyat dan usaha masyarakat pesisir lainnya

Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) Rp2,5 triliun digunakan untuk


membiayai 12.748 mahasiswa melalui beasiswa pendidikan serta mendanai 1.140 tesis, 521
disertasi, dan 110 judul riset

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp21,7 triliun digunakan untuk memenuhi
kebutuhan lahan untuk beberapa proyek strategis nasional meliputi 22 proyek ruas tol, tiga
proyek rel kereta api, satu proyek Light Rail Transit (LRT), lima proyek pengembangan
bandar udara, satu proyek pembangunan pelabuhan laut, dan 24 proyek bendungan.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Anda mungkin juga menyukai