Anda di halaman 1dari 127

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGAWASAN MANAJERIAL TERPADU SMA


KOTA MAKASSAR

Pengawas Sekolah

Nur Laely Basir, S.Pd., M.Ed. (TESOL – Int.)

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PENGAWAS SMA

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya menjaga mutu pendidikan dalam lingkup Kota Makassar,

diperlukan pengelolaan kendali mutu (management of quality control) sebagai

bentuk pengawasan terhadap proses pendidikan dan komponen pendukungnya.

Keterlibatan para stakeholder pendidikan, dalam hal ini pemerintah, pihak

sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan

kendali mutu. Pemerintah melalui dinas pendidikan memberi tugas khusus

kepada pengawas sekolah untuk melakukan kegiatan kendali mutu yang terkait

dengan pengelolaan sekolah secara terpadu di akhir tahun pembelajaran. Dalam

tugas tersebut, peran pengawas sekolah selaku koordinator, konsultan,

pemimpin kelompok, dan penilai sangat dibutuhkan dalam kerangka kendali mutu

pendidikan yang dimaksud.

Peran koordinator dengan fungsi koordinasi yang diemban pengawas

bertugas mengoordinasikan program-program dan bahan-bahan yang

dibutuhkan sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dan

harus membuat laporan mengenai pelaksanaan programnya. Peran konsultan

dengan fungsi konsultasi memuat tugas-tugas yang terkait dengan

pembimbingan, pengarahan, dan pelayanan pada masalah-masalah

pengembangan kurikulum, teknologi pengajaran, metodologi pembelajaran, serta

pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam perannya sebagai

pemimpin kelompok (group leader), pengawas dituntut mampu memimpin,

memahami dinamika kelompok, dan membentuk berbagai kegiatan kelompok


2

terkait dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran, atau manajemen

sekolah secara umum. Adapun sebagai evaluator, pengawas harus mampu

mengevaluasi pengelolaan sekolah dan pengelolaan pembelajaran di samping

memberi bantuan kepada guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan

kurikulum, membantu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru,

membantu melakukan penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran, dan

bantuan-bantuan evaluatif lainnya.

Kompetensi pengawas yang terkait dengan aspek substansial dan

professional dalam pengembangan profesi guru mutlak diperlukan dalam

menjalankan tugas-tugas yang digambarkan di atas. Penguasaan wilayah

kompetensi kepengawasan seperti prinsip, metode, dan teknik supervisi wajib

dan dibutuhkan pengawas untuk menyelesaikan masalah atau program yang

direncanakan di sekolah. Dengan penguasaan tersebut, pengawas diharapkan

mampu memberi penguatan pada dua jenis supervisi, yaitu supervisi akademik

dan supervisi manajerial.

Kegiatan supervisi manajerial terpadu (supermadu) yang dilaksanakan dari

bulan 16 September 2013 s.d. 19 Oktober 2013 pada 14 sekolah menengah atas

dalam wilayah kepengawasan Kelompok VIII dititikberatkan pada aspek-aspek

administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung

terlaksananya pembelajaran. Kegiatan supervisi ini bertujuan menemukan dan

mengalisis data tentang kemajuan program pendidikan dan pengajaran di

sekolah untuk masa pengawasan 2013 – 2014 berdasarkan 8 butir Standar

Nasional Pendidikan (SNP). Penjabaran ke 8 SNP tersebut dimuat dalam

instrumen supervisi manajerial yang hasilnya dijadikan sebagai pedoman dalam

pengambilan keputusan mengenai aspek-aspek manajerial yang nantinya


3

memerlukan pembinaan dan perbaikan. Hasil analisis dan penjabarannya serta

pengambilan keputusan selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan hasil

supervisi manajerial sekolah oleh tim supervisi terpadu di wilayah pengawasan

masing-masing.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan laporan supervisi manajerial pengawas sekolah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan juncto Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang

Beban Kerja Guru dan Pengawas;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya; dan,

8. Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2013 – 2014.


4

C. Fokus Masalah Kepengawasan

Fokus masalah pada kepengawasan manajerial terpusat pada aspek-

aspek administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang diharapkan

berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Subfokus masalah

mencakup kemajuan dan keefektifan program pendidikan dan pengajaran di

sekolah untuk masa pengawasan 2013 – 2014 berdasarkan 8 butir Standar

Nasional Pendidikan (SNP). Fokus dan subfokus masalah di atas dijabarkan

dalam bentuk pertanyaan masalah terkait dengan pemantauan dan evaluasi

pencapaian 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I

KTSP?

2. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II

KTSP?

3. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar isi

dan standar kompetensi kelulusan?

4. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen bimbingan

dan konseling?

5. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar

proses?

6. Bagaimana gambaran kinerja kepala sekolah?

D. Tujuan dan Sasaran Kepengawasan

Kegiatan kepengawasan ini secara umum bertujuan memberikan

gambaran tentang peningkatan mutu sekolah setelah dilaksanakannya

pengawasan. Laporan pengawasan bertujuan mengomunikasikan secara jelas

mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya,


5

standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan

lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar siswa, dan hal-hal yang

harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah di sekolah. Secara khusus,

laporan ini bertujuan mengomunikasikan hasil pantauan manajemen sekolah

yang berfokus pada administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang

diharapkan berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Manajemen yang

dimaksud mencakup pemantauan kemajuan dan keefektifan program pendidikan

dan pengajaran di sekolah untuk masa pengawasan 2013 – 2014 berdasarkan 8

butir Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Secara khusus, kegiatan kepengawasan ini bertujuan memantau,

mengevaluasi, dan menggambarkan:

1. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I KTSP;

2. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II KTSP;

3. pencapaian sekolah pada komponen standar isi dan standar

kompetensi kelulusan;

4. pencapaian sekolah pada komponen bimbingan dan konseling;

5. pencapaian sekolah pada komponen standar proses; dan,

6. kinerja kepala sekolah.

Adapun sasaran kepengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana

teknis pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah,

yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran

dan kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya

manusia; kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan,

laboratorium, dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Selain pelaksana

teknik pendidikan, sasaran kepengawasan juga pada semua komponen dalam


6

administrasi pendidikan di sekolah yang disertai bukti fisik. Dengan kata lain,

sasaran kepengawasan manajerial terkait input, proses, dan output pendidikan di

sekolah.

E. Ruang Lingkup Kepengawasan

Ruang lingkup kepengawasan secara umum terdiri atas kepengawasan

akademik dan kepengawasan manajerial. Kepengawasan akademik berkenaan

dengan fungsi pengawas dalam hal pembinaan, pemantauan, penilaian, dan

pelatihan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok

Guru, Pasal 52 Ayat (1) yang memuat kegiatan pokok guru yaitu merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas

tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan

Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan ‘tugas tambahan’, misalnya

menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru

piket.

Adapun kepengawasan manajerial yang merupakan fokus kegiatan

kepengawasan kali ini berkenaan dengan fungsi pengawas dalam membina,

memantau, menilai, dan melatih pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan

peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah mencakup perencanaan, koordinasi,

pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya tenaga

kependidikan dan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, pelaporan hasil

kepengawasan manajerial terpadu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 19 Tahun 2007, dibatasi pada pengawasan pengelolaan sekolah

yang meliputi: (1) Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar
7

Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6)

Pembinaan Kepala Sekolah.


BAB II

KERANGKA PIKIR DAN PENYELESAIAN MASALAH

A. Kerangka Pikir

Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu didasari oleh model

kegiatan kepengawasan daripenyusunan program kerja hingga tindak lanjut dari

temuan-temuan di lapangan. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan

penyusunan program kerja yang merujuk pada hasil pengawasan pada tahun

sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun,

dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan

pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaan

pengawas masing-masing. Tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis

data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi

hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.

Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang

menggambarkan tingkat keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan

kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap akhir

kegiatan pengawasan sekolah dilakukan penetapan kegiatan tindak lanjut untuk

program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh

berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan

dalam satu periode.

Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu di atas secara ringkas

dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

8
9

Program
Pengawasan

Tindak
Penilaian
Lanjut

Pelaporan Pembinaan

Evaluasi Pemantauan

Analisis
Hasil
Pengawasan

Gambar 1. Skema Tahapan Kegiatan Pengawasan Manajerial Terpadu

B. Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah dalam program pengawasan manajerial terpadu

dapat dilakukan dengan mengoptimalkan upaya pencapaian efektivitas program

pengelolaan sekolahyang meliputi seluruh rangkaian proses pengawasan mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pelaporan.

Optimalisasi upaya pencapaian efektivitas program pengelolaan sekolah dapat


10

terwujud apabila dilakukan secara terencana, komprehensif, disertai keseriusan

dan kesungguhan.

Selain itu, sekolah dan dinas pendidikan selayaknya memiliki kemampuan

dalam membuat kebijakan, program yang terarah, dan tepat sasaran. Hal itu

harus ditunjang dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunity) yang dimiliki sebagai penunjang serta menanggulangi kelemahan

(weakness) dan ancaman (threat) yang mungkin dapat menjadi faktor

penghambat. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan sepatutnya memiliki tim

kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis disertai partisipasi dari seluruh warga

sekolah. Untuk menunjang hal itu, mereka wajib membekali diri dengan

pengetahuan dan keterampilan akademik dan manajerial dapat diperoleh melalui

pendidikan dan pelatihan, workshop, maupun telaah pustaka, dan dokumentasi.

Meskipun demikian, tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan

kesempatan untuk kegiatan yang dimaksud. Begitu juga dalam upaya

pengembangan potensi diri melalui telaah pustaka atau dokumentasi belum

dapat sepenuhnya terpercapai. Motif eksternal masih diperlukan untuk

mendorong warga sekolah memiliki kemampuan yang disyaratkan.

Berdasarkan fenomena tersebut, peran pengawas sekolah dalam menilai

dan membina warga sekolah memiliki arti yang sangat penting dalam

mewujudkan hal tersebut. Pembinaan, pembimbingan, dan motivasi yang

dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis dalam

upaya pencapaian program dan acuan dalam mewujudkan pencapaian secara

maksimal.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun

2007, pembinaan pengawas terhadap pengelolaan sekolah meliputi: (a)


11

perencanaan program; (b) pelaksanaan rencana kerja; (c) pengawasan dan

evaluasi; (d) kepemimpinan; dan (e) sistem informasi manajemen. Kelima hal ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

KEPEMIMPINAN

PELAKSANAAN PENGAWASAN
PERENCANAAN RENCANA DAN
KERJA EVALUASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Gambar 2. Komponen-Komponen dalam Pengelolaan Sekolah

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pengelolaan sekolah

terdapat tiga elemen pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

serta evaluasi. Agar ketiga elemen tersebut berjalan dengan baik, diperlukan

adanya kepemimpinan yang memandu dan mengarahkan, serta dukungan

sistem informasi manajemen yang baik. Apabila kelima komponen tersebut

semuanya berjalan dengan baik di suatu sekolah, maka dapat dipastikan sekolah

tersebut akan berjalan dengan baik (Depdiknas, 2009:22). Uraian kelima

komponen tersebut selanjutnya diuraikan dalam bentuk indikator pencapaian

yang dituangkan ke dalam format pengamatan (Lihat Lampiran 1).


BAB III

PENDEKATAN DAN METODE PENGEMBANGAN LAPORAN

A. Subjek, Objek, dan Lokasi Pengawasan

Subjek pengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana teknis

pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, yaitu

kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran dan

kurikulum,sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya manusia;

kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan, laboratorium,

dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Objek pengawasan manajerial

terpadu adalah semua komponen dalam sistem administrasi pendidikan di

sekolah yang disertai bukti fisik.

Lokasi pengawasan manajerial terpadu dilakukan pada 14 sekolah

menengah atas (SMA) di Kota Makassar sebagai sekolah binaan setiap

pengawas dalam kelompok tim pengawas terpadu berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Pendidikan Makassar Nomor: 800/5218/DP/IX/2013. Ke 14 sekolah

tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Daftar Sekolah Lokasi Pengawasan Manajerial Terpadu

No. Nama Sekolah Alamat Status


1 SMA Negeri 16 Jl Amannagappa Negeri
2 SMA Negeri 18 Jl Paccerakkang Negeri
3 SMA Negeri 4 Jl Cakalang Negeri
4 SMA Tut Wuri Handayani Jl AP Pettarani II Swasta
5 SMA Pondok Madinah 1 Jl Asrama Haji Swasta
6 SMA Pondok Madinah 2 Jl Perintis Kemerdekaan Swasta
7 SMA Irnas Jl Kubis Swasta
8 SMA Citra Bangsa Pulau Kodingareng Swasta
9 SMA Prima Karya Jl Lasuloro Antang Swasta
10 SMA Yusuf Sammeng Jl Pongtiku Swasta
11 SMA Makassar Mulya Jl Antang Raya Swasta
12 SMA Nasional Jl Dr Ratulangi Swasta
13 SMA Rama Sejahtera Jl AP Pettarani III Swasta
14 SMA Dirgantara Jl Perintis Kemerdekaan Swasta

12
13

B. Pendekatan dan Metode Pengembangan

Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan laporan ini digolongkan

ke dalam paradigma kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan

metode survei. Hal ini didasarkan pada tujuan pelaporan yang bermaksud

menggambarkan dan menginterpretasi fakta, data, informasi terkait dengan

proses pengawasan manajerial yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

C. Variabel dan Instrumen Pengumpulan data

Terdapat 5 variabel utama dalam pengembangan laporan pengawasan

manajerial ini, yaitu: (1) Validasi/Verifikasi Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II

KTSP; (3) Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan

Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah. Ke 6 variabel

tersebut dikembangkan ke dalam indikator-indikator pada instrumen

pengembangan laporan (Lihat Lampiran 1).

Dalam pelaksanaan pengawasan manajerial terpadu, digunakan instrumen

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ke 3 instrumen tersebut digunakan

untuk mengumpulkan data primer dan sekunder terkait pengembangan laporan

pengawasan. Observasi digunakan untuk memperoleh data dari fakta-fakta

temuan lapangan tekait ke 6 variabel di atas. Wawancara digunakan untuk

memperoleh kejelasan data terkait dengan indikator-indikator yang diukur dalam

instrumen penilaian. Pencatatan lapangan digunakan sebagai penunjang atau

pelengkap instrument penilaian observatoris terutama apabila pada format

pedoman observasi belum ditemukan butir indikator terkait. Adapun dokumentasi

digunakan sebagai alat pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan dari


14

indikator yang memerlukan bukti fisik sesuai dengan yang tertera di dalam

perangkat instrumen kinerja.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Data dikumpulkan berdasarkan instrumen pengumpul data yang telah

ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh

pihak manajemen sekolah dan tim pengawas. Pengumpulan data dilakukan

secara berkelompok/tim dengan pembagian tugas penilaian yang terpecah

menjadi empat bagian. Bagian 1, 2, dan 6 dinilai oleh pengawas di wilayahnya

masing-masing, sedangkan bagian 3, 4, dan 5 dinilai oleh pengawas lainnya

dalam tim. Penilaian dilakukan dengan menggunakan format penilaian dan

evaluasi kinerja kepala sekolah yang berbentuk pertanyaan dan pernyataan

(Lampiran 1). Selain pengisian format, pengumpulan data juga dilakukan dengan

kegiatan wawancara dan pencatatan lapangan serta pengumpulan bukti fisik

sebagai pendukung dalam penilaian dan evaluasi. Adapun jadwal pelaksanaan

pengumpulan data sebagai berikut:

Tabel 2 Jadwal Pengawasan Manajerial Terpadu

No. Nama Sekolah Tanggal Pengawas Keterangan


1 SMA Negeri 16 07-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana
2 SMA Negeri 18 08-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana
3 SMA Negeri 4 14-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana
4 SMA Tut Wuri Handayani 09-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana
5 SMA Pondok Madinah 1 25-10-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana
6 SMA Pondok Madinah 2 - Drs. Anwar Pallime Tidak Terlaksana
7 SMA Irnas 23-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana
8 SMA Citra Bangsa 07-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana
9 SMA Prima Karya - Drs. H. Massi, M.Pd. Tidak Terlaksana
10 SMA Yusuf Sammeng - Nur Laely Basir Tidak Terlaksana
11 SMA Makassar Mulya 30-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana
12 SMA Nasional 10-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana
13 SMA Rama Sejahtera 29-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana
14 SMA Dirgantara 30-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana
15

E. Teknik Analisis Data

Data implementasi supervisi manajerial yang bersifat kuantitatif diolah

dengan perhitungan analisis statistik deskriptif yang menggunakan rerata skor ( ̅)

dan persentasi (%) capaian dari setiap instrumen pada format penilaian untuk

setiap sekolah, dan rerata skor ( ̅ ) dari sekolah binaan yang terlaksana. Hasil

analisis data dalam bentuk angka-angka statistik selanjutnya dibandingkan

dengan skala pengukuran yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasi.

Data yang bersifat kualitatif dan ditulis dalam bentuk kalimat mengenai

fenomena dan fakta yang teramati dianalisis dengan analisis logis berdasarkan

penalaran logika induktif. Data-data tersebut diorganisasikan, dikelompokkan,

dianalisis, disentesis, dan dilaporkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang koheren,

bermakna, dan ilmiah kemudian disatukan dalam pembahasan hasil.


BAB IV

HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengawasan manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar

akan disajikan dengan pola urutan berdasarkan pertanyaan pada fokus masalah

dengan deskripsi hasil yang diikuti pembahasan dan implikasi. Penyajian

didahului dengan capaian kinerja pada setiap satuan pendidikan atau sekolah

untuk memberi gambaran objektif capaian masing-masing sekolah serta

kontribusi nilai individu sekolah terhadap nilai rerata kumulatif.

A. Dokumen I KTSP (Standar Isi)

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Dokumen I diolah berdasarkan 69 indikator yang dituangkan

dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4 yang diakumulasi untuk

memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut

dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.

Kriteria penilaian meliputi: (a) Cover/Halaman Judul; (b) Lembar Pengesahan; (c)

Daftar Isi; (d) Pendahuluan; (e) Struktur dan Muatan KTSP; (f) Kalender

Pendidikan; dan (g) Lampiran.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 3 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP.

Pencapaian SMA Negeri 4 pada semua komponen berada pada kategori Sangat

Baik dengan capaian skor 99,65 atau pada rentang 86 – 100. Skor capaian ini

menggambarkan bahwa dalam penyusunan KTSP, sekolah ini telah

menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu

penyusunan KTSP dari BSNP.

16
17

Tabel 3 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 4 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP.

Sama halnya dengan SMA Negeri 4, pencapaian SMA Negeri 16 pada semua

komponen juga berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65

atau pada rentang 86 – 100. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan

KTSP, sekolah ini juga telah menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk

atau rambu-rambu penyusunan KTSP yang diharapkan dari BSNP.


18

Tabel 4 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 5 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP.

Pencapaian SMA Negeri 18 pada semua komponen juga berada pada kategori

Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atua berada pada rentang 86 – 100.

Skor tersebut menggambarkan bahwa SMA Negeri 18 juga telah

mengaplikasikan format penyusunan KTSP sesuai petunjuk atau rambu-rambu

penyusunan KTSP dari BSNP.


19

Tabel 5 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 18 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 6 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada

Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada semua komponen

berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atau berada pada

rentang 86 – 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Tut Wuri

Handayani sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format

penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan

KTSP dari BSNP.


20

Tabel 6 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Tut Wuri Handayani


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 7 menggambarkan capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I

KTSP. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada semua komponen berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 –

100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Makassar Mulya sebagai

salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang

sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP.

Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar

Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan

PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih

menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.


21

Tabel 7 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Makassar Mulya


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

f. SMA Nasional

Tabel 8 menggambarkan capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP.

Pencapaian SMA Nasional pada semua komponen berada pada kategori Sangat

Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 – 100. Skor

capaian ini menggambarkan bahwa SMA Nasional sebagai salah satu SMA

swasta juga telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan

petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Meskipun demikian,

pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)

ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan PP Nomor 32 tahun

2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19

tahun 2005.
22

Tabel 8 Data Capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Nasional


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 9 menggambarkan capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen

I KTSP. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada semua komponen berada

pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang

86 – 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Pondok Madinah 1

sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP

yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP.

Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar

Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan

PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih

menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.


23

Tabel 9 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Pondok Madinah 1


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

h. SMA Dirgantara

Tabel 10 menggambarkan capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I

KTSP. Pencapaian SMA Dirgantara pada semua komponen berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 –

100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Dirgantara sebagai salah

satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai

dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun

pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)

PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan

dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.


24

Tabel 10 Data Capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Dirgantara


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 11 menggambarkan capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I

KTSP. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada semua komponen berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 –

100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Citra Bangsa sebagai salah

satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai

dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun

pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)

PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan

dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.


25

Tabel 11 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Citra Bangsa


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

j. SMA IRNAS

Tabel 12 menggambarkan capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP.

Pencapaian SMA IRNAS pada semua komponen berada pada kategori Sangat

Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 – 100. Skor

capaian ini menggambarkan bahwa SMA IRNAS sebagai salah satu SMA swasta

telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau

rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur

dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013

belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan

PP Nomor 19 tahun 2005.


26

Tabel 12 Data Capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA IRNAS


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 13 menggambarkan capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I

KTSP. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada semua komponen berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 –

100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Rama Sejahtera sebagai

salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang

sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP

meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang

Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum

yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.


27

Tabel 13 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik
2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik
3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik
4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik
5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik
6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik
7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik

Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Rama Sejahtera


100
80
60
Nilai

40
20
0
Lembar
Pendahul Str&Muat
Cover Pengesa Daftar Isi Kalender Lampiran Total
uan an
han
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I KTSP

Tabel 14 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I

KTSP dengan 7 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan

bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 98,98 atau pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan

Dokumen I KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 –

2014 Sangat Baik atau mencapai hasil maksimal.


28

Tabel 14 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen I KTSP

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 283 284 99.65 Sangat Baik
2 SMA Negeri 16 283 284 99.65 Sangat Baik
3 SMA Negeri 18 283 284 99.65 Sangat Baik
4 SMA Tut Wuri Handayani 283 284 99.65 Sangat Baik
5 SMA Makassar Mulya 280 284 98.59 Sangat Baik
6 SMA Nasional 280 284 98.59 Sangat Baik
7 SMA Pondok Madinah 1 280 284 98.59 Sangat Baik
8 SMA Dirgantara 280 284 98.59 Sangat Baik
9 SMA Citra Bangsa 280 284 98.59 Sangat Baik
10 SMA IRNAS 280 284 98.59 Sangat Baik
11 SMA Rama Sejahtera 280 284 98.59 Sangat Baik
Rerata 281 284 98,98 Sangat Baik

Rama Sejahtera
IRNAS
Cit Bangsa
Dirgantara
P Madinah 1
Nasional
Mks Mulya
Tut Wuri H
18
16
4

0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Dokumen I KTSP

B. Dokumen II KTSP (Silabus)

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Dokumen II diolah berdasarkan 24 indikator yang dituangkan

dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4 yang diakumulasi untuk

memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut

dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.

Kriteria penilaian meliputi: (a) Identitas Silabus; (b) Komponen Silabus; (c)
29

Rumusan SK dan KD; (d) Rumusan Materi Pembelajaran; (e) Rumusan Kegiatan

Pembelajaran; (f) Rumusan indikator Pencapaian Kompetensi; (g) Rumusan

Penilaian; (h) Rumusan Alokasi Waktu; (i) Rumusan Sumber Belajar; dan (j)

Lampiran.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 15 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 4 pada

Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh

skor 100 atau pada rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 4

Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan

petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) SMA

Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori Baik.

Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak

maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu,

KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung

mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
30

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 15 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 67 92 72.83 Baik
31

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 4


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 16 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 16

pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh

skor 100 atau pada rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 16

Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan

petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)

SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori

Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang

tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain

itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung

mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada


32

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 16 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 67 92 72.83 Baik
33

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 16


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 17 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 18

pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh

skor 100 atau pada rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 18

Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan

petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)

SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori

Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang

tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain

itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung

mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
34

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 17 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 67 92 72.83 Baik
35

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 18


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 18 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Tut wuri

Handayani pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan

SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran

memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Tut

Wuri Handayani telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai

berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)

SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori

Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang

tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain

itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung

mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
36

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 18 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen II KTSP
(Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 67 92 72.83 Baik
37

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Tut Wuri Handayani


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 19 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Makassar

Mulya pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan

bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-

komponen tersebut, SMA Makassar Mulya telah memenuhi standar maksimal

yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan

Rumusan Sumber Belajar, SMA Makassar Mulya memperoleh skor 75 atau pada

rentang 70 – 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang

menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-

rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya

pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Demikian juga dengan Rumusan Sumber Belajar yang belum dicantumkan

sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada


38

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 19 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen II KTSP


(Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 66 92 71.74 Baik
39

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Makassar Mulya


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 75 91.67 71.74

f. SMA Nasional

Tabel 20 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Nasional pada

Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-

komponen tersebut, SMA Nasional telah memenuhi standar maksimal yang

harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan

rumusan Sumbe Belajar, SMA Nasional memperoleh skor pada rentang 70 – 85

dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan

pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya

dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah

kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Selain itu,

Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap sebagaimana

harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada


40

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 20 Data Capaian SMA Nasional pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 65 92 70.65 Baik
41

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Nasional


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 21 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Pondok

Madinah 1 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan

SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada

rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pada komponen-komponen tersebut, SMA Pondok Madinah 1 telah memenuhi

standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan

rumusan Sumber Belajar, SMA Pondok Madinah 1 memperoleh skor pada

rentang 70 – 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang

menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-

rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya

pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap

sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada


42

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 21 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen II KTSP


(Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 65 92 70.65 Baik
43

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Pondok Madinah 1


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65

h. SMA Dirgantara

Tabel 22 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Dirgantara

pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-

komponen tersebut, SMA Dirgantara telah memenuhi standar maksimal yang

harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Dirgantara

memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori Baik. Pada

komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator

Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 – 69

dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang

dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas

peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih

banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian

juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang

sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
44

seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas

Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen

tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir

pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu

KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang

digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan

ranah afektif dan psikomotor.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 22 Data Capaian SMA Dirgantara pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 64 92 69.57 Cukup
45

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Dirgantara


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 23 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Citra Bangsa

pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-

komponen tersebut, SMA Citra Bangsa telah memenuhi standar maksimal yang

harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan

rumusan Sumber Belajar, SMA Citra Bangsa memperoleh skor pada rentang 70

– 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang

menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-

rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya

pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.

Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap

sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya

memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 – 69 dengan kategori Cukup,

penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada


46

tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan

aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan

indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai

dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.

Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,

Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai

dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak

secara gamblang dituliskan dalam silabus.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 23 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 65 92 70.65 Baik
47

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Citra Bangsa


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65

j. SMA IRNAS

Tabel 24 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA IRNAS pada

Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,

Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 – 100

dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-

komponen tersebut, SMA IRNAS telah memenuhi standar maksimal yang harus

dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA IRNAS memperoleh

skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini,

rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator

Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 – 69

dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang

dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas

peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih

banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian

juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang

sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
48

seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas

Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen

tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir

pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu

KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang

digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan

ranah afektif dan psikomotor.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 24 Data Capaian SMA IRNAS pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 64 92 69.57 Cukup
49

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA IRNAS


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 25 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Rama

Sejahtera pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan

SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada

rentang 86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pada komponen-komponen tersebut, SMA Rama Sejahtera telah memenuhi

standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.

Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Rama Sejahtera

memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 – 85 dengan kategori Baik. Pada

komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.

Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator

Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 – 69

dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang

dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas

peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih

banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian

juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang

sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
50

seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas

Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen

tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir

pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu

KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang

digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan

ranah afektif dan psikomotor.

Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan

pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang

memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran

kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau

kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan

psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian,

ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak

pada kolom penilaian.

Tabel 25 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen II KTSP


(Silabus)

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik
2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik
3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik
4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang
5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup
6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup
7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang
8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik
9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik
10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik
Total Skor 64 92 69.57 Cukup
51

Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Rama Sejahtera


100
Rentang Nilai

80
60
40
20
0
R
Identit Komp R R R Alk Lampi
R KBM R IPK Penilai R SBM Rerata
as onen SK/KD Materi Wkt ran
an
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II KTSP (Silabus)

Tabel 26 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II

KTSP dengan 10 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan

bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 71.25 atau pada rentang 70 – 85

dengan kategori Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan Dokumen II

KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 – 2014

mencapai hasil yang baik meskipun belum maksimal.

Tabel 26 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen II KTSP

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 67 92 72.83 Baik
2 SMA Negeri 16 67 92 72.83 Baik
3 SMA Negeri 18 67 92 72.83 Baik
4 SMA Tut Wuri Handayani 67 92 72.83 Baik
5 SMA Makassar Mulya 66 92 71.74 Baik
6 SMA Nasional 65 92 70.65 Baik
7 SMA Pondok Madinah 1 65 92 70.65 Baik
8 SMA Dirgantara 64 92 69.57 Cukup
9 SMA Citra Bangsa 65 92 70.65 Baik
10 SMA IRNAS 64 92 69.57 Cukup
11 SMA Rama Sejahtera 64 92 69.57 Cukup
Rerata 65.55 92 71.25 Baik
52

Rama Sejahtera 69.57


IRNAS 69.57
Cit Bangsa 70.65
Dirgantara 69.57
P Madinah 1 70.65
Nasional 70.65
Mks Mulya 71.74
Tut Wuri H 72.83
18 72.83
16 72.83
4 72.83

0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Dokumen II KTSP

C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan diolah berdasarkan

46 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4

yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi.

Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang

telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Kepemilikan

Dokumen; dan (b) Komponen KTSP.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 27 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan

SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 – 100.

Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan

dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.


53

Tabel 27 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 4 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 28 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan

SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 – 100.

Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan

dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 28 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
54

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 16 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 29 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan

SKL. Pencapaian SMA Negeri 18 pada kedua komponen tersebut berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 – 100.

Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan

dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 29 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 18 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100
55

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 30 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar

Isi dan SKL. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada kedua komponen

tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada

rentang 86 – 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal

pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan

SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 30 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Tut Wuri Handayani
100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 31 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi

dan SKL. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada komponen kepemilikan

dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau

pada rentang 86 – 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA

Makassar Mulya berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang

71 – 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Makassar Mulya pada kedua

komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 – 85.
56

Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan

dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah

memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 31 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Makassar Mulya


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

f. SMA Nasional

Tabel 32 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Standar Isi dan

SKL. Pencapaian SMA Nasional pada komponen kepemilikan dokumen berada

pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 –

100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Nasional berada pada

kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 – 85. Secara keseluruhan,

nilai akhir SMA Nasional pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada

kategori Baik pada rentang 71 – 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa

dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar

Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur

oleh BSNP.
57

Tabel 32 Data Capaian SMA Nasional pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Nasional


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 33 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar

Isi dan SKL. Pencapaian SMA Pondok madinah 1 pada komponen kepemilikan

dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau

pada rentang 86 – 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA

Pondok Madinah 1 berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada

rentang 71 – 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Pondok Madinah 1 pada

kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71

– 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan

kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah

ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 33 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
58

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Pondok Madinah 1


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

h. SMA Dirgantara

Tabel 34 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan

SKL. Pencapaian SMA Dirgantara pada komponen kepemilikan dokumen berada

pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 –

100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Dirgantara berada pada

kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 – 85. Secara keseluruhan,

nilai akhir SMA Dirgantara pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau

pada kategori Baik pada rentang 71 – 85. Skor capaian ini menggambarkan

bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada

Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan

yang diatur oleh BSNP.

Tabel 34 Data Capaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
59

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Dirgantara


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 35 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi

dan SKL. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada komponen kepemilikan dokumen

berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang

86 – 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Citra Bangsa berada

pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 – 85. Secara

keseluruhan, nilai akhir SMA Citra Bangsa pada kedua komponen tersebut

adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 – 85. Skor capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan

komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi

sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 35 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
60

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Citra Bangsa


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

j. SMA IRNAS

Tabel 36 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL.

Pencapaian SMA IRNAS pada komponen kepemilikan dokumen berada pada

kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 – 100.

Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA IRNAS berada pada kategori

Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 – 85. Secara keseluruhan, nilai

akhir SMA IRNAS pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada

kategori Baik pada rentang 71 – 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa

dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar

Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur

oleh BSNP.

Tabel 36 Data Capaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
61

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA IRNAS


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 37 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi

dan SKL. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada komponen kepemilikan

dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau

pada rentang 86 – 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Rama

Sejahtera berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 –

85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Rama Sejahtera pada kedua komponen

tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 – 85. Skor

capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen

dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi

sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 37 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik
2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
62

Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Rama Sejahtera


100

80

60
Nilai

40

20

0
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL

Tabel 38 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi

dan SKL dengan dua komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data

menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 90,32 atau pada rentang

86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Standar Isi dan SKL di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran

2013 – 2014 mencapai hasil yang Sangat Baik meskipun dalam beberapa rincian

belum maksimal.

Tabel 38 Data capaian 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 184 184 100 Sangat Baik
2 SMA Negeri 16 184 184 100 Sangat Baik
3 SMA Negeri 18 184 184 100 Sangat Baik
4 SMA Tut Wuri Handayani 184 184 100 Sangat Baik
5 SMA Makassar Mulya 156 184 84.78 Baik
6 SMA Nasional 156 184 84.78 Baik
7 SMA Pondok Madinah 1 156 184 84.78 Baik
8 SMA Dirgantara 156 184 84.78 Baik
9 SMA Citra Bangsa 156 184 84.78 Baik
10 SMA IRNAS 156 184 84.78 Baik
11 SMA Rama Sejahtera 156 184 84.78 Baik
Rerata 166 184 90.32 Sangat Baik
63

Rama Sejahtera 84.78


IRNAS 84.78
Cit Bangsa 84.78
Dirgantara 84.78
P Madinah 1 84.78
Nasional 84.78
Mks Mulya 84.78
Tut Wuri H 100
18 100
16 100
4 100

0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Standar Isi dan SKL

D. Standar Proses

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Standar Proses diolah berdasarkan 22 indikator yang dituangkan

dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4 yang diakumulasi untuk

memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut

dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.

Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Perangkat Pembelajaran; dan (b)

Pelaksanaan Pembelajaran.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 39 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses.

Pencapaian SMA Negeri 4 pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini


64

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 39 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik
2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 4 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 40 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses.

Pencapaian SMA Negeri 16 pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 40 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik
2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup
65

Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 16 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 41 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses.

Pencapaian SMA Negeri 18 pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 41 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik
2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 18 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5
66

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 42 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar

Proses. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada aspek Standar Proses

berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 64,77 atau pada rentang 55 –

70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat

pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar

Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh

BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 42 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 17 20 85 Baik
2 Pelaksanaan Pembelajaran 40 68 58.82 Cukup
Total Skor 57 88 64.77 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Tut Wuri Handayani


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 85 58.82 64.77

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 43 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar

Proses. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada aspek Standar Proses berada

pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70.

Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat

pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar


67

Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh

BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 43 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Makassar Mulya


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

f. SMA Nasional

Tabel 44 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Standar Proses.

Pencapaian SMA Nasional pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 44 Data Capaian SMA Nasional pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup
68

Grafik Nilai Standar Proses SMA Nasional


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 45 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar

Proses. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada aspek Standar Proses berada

pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70.

Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat

pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar

Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh

BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 45 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Pondok Madinah 1


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5
69

h. SMA Dirgantara

Tabel 46 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Standar Proses.

Pencapaian SMA Dirgantara pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 46 Data Capaian SMA Dirgantara pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Dirgantara


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 47 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Standar

Proses. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada aspek Standar Proses berada pada

kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70. Nilai

capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat

pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar


70

Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh

BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 47 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Citra Bangsa


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

j. SMA IRNAS

Tabel 48 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Standar Proses.

Pencapaian SMA IRNAS pada aspek Standar Proses berada pada kategori

Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70. Nilai capaian ini

menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan

implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini

telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih

perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 48 Data Capaian SMA IRNAS pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup
71

Grafik Nilai Standar Proses SMA IRNAS


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 49 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Standar

Proses. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada aspek Standar Proses berada

pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 – 70.

Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat

pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar

Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh

BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.

Tabel 49 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Proses

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup
2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang
Total Skor 49 88 55.68 Cukup

Grafik Nilai Standar Proses SMA Rama Sejahtera


100
80
60
Nilai

40
20
0
Pelaksanaan
Perangkat Pembelajaran Total
Pembelajaran
Nilai 80 57.35 62.5
72

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Proses

Tabel 50 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Standar

Proses dengan dua komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data

menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 58,37 atau pada rentang

55 – 70 dengan kategori Cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa Standar

Proses di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 – 2014

mencapai hasil yang cukup baik meskipun masih banyak aspek dalam kedua

komponen Standar Proses yang perlu mendapat perhatian.

Tabel 50 Data capaian 11 sekolah pada Standar Proses

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 55 88 62.50 Cukup
2 SMA Negeri 16 55 88 62.50 Cukup
3 SMA Negeri 18 55 88 62.50 Cukup
4 SMA Tut Wuri Handayani 57 88 64.77 Cukup
5 SMA Makassar Mulya 49 88 55.68 Cukup
6 SMA Nasional 49 88 55.68 Cukup
7 SMA Pondok Madinah 1 49 88 55.68 Cukup
8 SMA Dirgantara 49 88 55.68 Cukup
9 SMA Citra Bangsa 49 88 55.68 Cukup
10 SMA IRNAS 49 88 55.68 Cukup
11 SMA Rama Sejahtera 49 88 55.68 Cukup
Rerata 51.36 88 58.37 Sangat Baik

Rama Sejahtera 55.68


IRNAS 55.68
Cit Bangsa 55.68
Dirgantara 55.68
P Madinah 1 55.68
Nasional 55.68
Mks Mulya 55.68
Tut Wuri H 64.77
18 62.50
16 62.50
4 62.50
0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Standar Proses


73

E. Bimbingan Konseling

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Bimbingan Konseling diolah berdasarkan 22 indikator yang

dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4 yang diakumulasi

untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata

tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah

ditentukan. Kriteria penilaian meliputi lima aspek, yaitu: (a) Program; (b) Kegiatan

Pelayanan; (c) Aktivitas Pelayanan BK; (d) Pelaporan; dan (e) Evaluasi.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 51 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan

Konseling. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan Konseling berada

pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 –

100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan

Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang

Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh

BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK.

Tabel 51 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 4 4 100 Sangat Baik
2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik
3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik
4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik
5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik
Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
74

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 4 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 52 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada bidang Bimbingan

Konseling. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan Konseling berada

pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 –

100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan

Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang

Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh

BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK.

Tabel 52 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Bidang Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 4 4 100 Sangat Baik
2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik
3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik
4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik
5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik
Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
75

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 16 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 53 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Bimbingan

Konseling. Pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Bimbingan Konseling

berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang

86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan

Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang

Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh

BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK.

Tabel 53 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Bidang Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 4 4 100 Sangat Baik
2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik
3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik
4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik
5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik
Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
76

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 18 Makassar


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 54 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang

Bimbingan Konseling berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai

94,32 atau pada rentang 86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa

dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan,

dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi

persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen

aktivitas pelayanan BK.

Tabel 54 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Bidang Bimbingan
Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 4 4 100 Sangat Baik
2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik
3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik
4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik
5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik
Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
77

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Tut Wuri Handayani


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 55 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang Bimbingan

Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada

rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program,

Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada

bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan

pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek.

Tabel 55 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
78

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Makassar Mulya


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

f. SMA Nasional

Tabel 56 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada bidang Bimbingan

Konseling. Pencapaian SMA Nasional pada bidang Bimbingan Konseling berada

pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai

capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan

Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan

Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan

Konseling pada semua aspek.

Tabel 56 Data Capaian SMA Nasional pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
79

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Nasional


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 57 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang

Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86

atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal

Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi

pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan

pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek.

Tabel 57 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
80

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Pondok Madinah 1


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

h. SMA Dirgantara

Tabel 58 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Dirgantara pada bidang Bimbingan

Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada

rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program,

Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada

bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan

pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek.

Tabel 58 Data Capaian SMA Dirgantara pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
81

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Dirgantara


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 59 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang Bimbingan

Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada

rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program,

Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada

bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan

pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek.

Tabel 59 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
82

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Citra Bangsa


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

j. SMA IRNAS

Tabel 60 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada bidang Bimbingan

Konseling. Pencapaian SMA IRNAS pada bidang Bimbingan Konseling berada

pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai

capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan

Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan

Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan

Konseling pada semua aspek.

Tabel 60 Data Capaian SMA IRNAS pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
83

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA IRNAS


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 61 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang

Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang Bimbingan

Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada

rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program,

Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada

bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan

pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek.

Tabel 61 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Bimbingan Konseling

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Program 2 4 50 Kurang
2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang
3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang
4 Pelaporan 4 8 50 Kurang
5 Evaluasi 2 4 50 Kurang
Total Skor 43 88 48.86 Kurang
84

Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Rama Sejahtera


100
80
60
Nilai

40
20
0
Kegiatan
Program Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total
Pelayanan
Nilai 50 50 50 50 50 48.86

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Bidang Bimbingan


Konseling

Tabel 62 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada bidang

Bimbingan Konseling dengan lima komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif

data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 65,39 atau pada

rentang 55 – 70 dengan kategori Cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa

bidang Bimbingan Konseling di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun

pembelajaran 2013 – 2014 mencapai hasil yang cukup baik meskipun masih

banyak aspek dalam komponennya yang perlu mendapat perhatian terutama

pada sekolah-sekolah dengan nilai <55.

Tabel 62 Data capaian 11 sekolah pada Standar Proses

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 83 88 94.32 Sangat Baik
2 SMA Negeri 16 83 88 94.32 Sangat Baik
3 SMA Negeri 18 83 88 94.32 Sangat Baik
4 SMA Tut Wuri Handayani 83 88 94.32 Sangat Baik
5 SMA Makassar Mulya 43 88 48.86 Kurang
6 SMA Nasional 43 88 48.86 Kurang
7 SMA Pondok Madinah 1 43 88 48.86 Kurang
8 SMA Dirgantara 43 88 48.86 Kurang
9 SMA Citra Bangsa 43 88 48.86 Kurang
10 SMA IRNAS 43 88 48.86 Kurang
11 SMA Rama Sejahtera 43 88 48.86 Kurang
Rerata 57.55 88 65.39 Cukup
85

Rama Sejahtera 48.86


IRNAS 48.86
Cit Bangsa 48.86
Dirgantara 48.86
P Madinah 1 48.86
Nasional 48.86
Mks Mulya 48.86
Tut Wuri H 94.32
18 94.32
16 94.32
4 94.32

0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Bidang BK

F. Pembinaan Kepala Sekolah

1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan

Penilaian Pembinaan kepala Sekolah diolah berdasarkan 42 indikator

yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 – 4 yang

diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai

rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang

telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi enam aspek, yaitu: (1) Dokumen I

KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan; (4)

Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah.

a. SMA Negeri 4 Makassar

Tabel 63 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Pembinaan Kepala

Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah

berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 97,62 atau pada rentang

86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program


86

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 63 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 41 44 93.18 Sangat Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 91 92 98.91 Sangat Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik
Total Skor 164 168 97.62 Sangat Baik

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 93.18 98.91 100 100 97.62

b. SMA Negeri 16 Makassar

Tabel 64 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 16 pada bidang Pembinaan Kepala

Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 92,86 atau pada

rentang 86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.


87

Tabel 64 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 84 92 91.30 Sangat Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik
Total Skor 156 168 92.86 Sangat Baik

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 16 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 90.91 91.3 100 100 92.86

c. SMA Negeri 18 Makassar

Tabel 65 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Pembinaan Kepala

Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 92,86 atau pada

rentang 86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.

Tabel 65 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 84 92 91.30 Sangat Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik
Total Skor 156 168 92.86 Sangat Baik
88

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Makassar


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 90.91 91.3 100 100 92.86

d. SMA Tut Wuri Handayani

Tabel 66 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada

Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang

Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian

nilai 92,86 atau pada rentang 86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa

dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja,

Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah

ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya

memaksimalkan kualitas pada Sistem Informasi Manajemen.

Tabel 66 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Pembinaan Kepala
Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 81 92 88.04 Sangat Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 18 20 90 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 9 12 75 Baik
Total Skor 148 168 88.10 Sangat Baik
89

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Tut Wuri Handayani


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 90.91 88.04 90 75 88.1

e. SMA Makassar Mulya

Tabel 67 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang Pembinaan

Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 89,88

atau pada rentang 86 – 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal

Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan

kualitas pada Program Pengawasan dan Evaluasi serta perbaikan pada Sistem

Informasi Manajemen.

Tabel 67 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Pembinaan Kepala


Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 41 44 93.18 Sangat Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 87 92 94.57 Sangat Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 16 20 80 Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 7 12 58.33 Cukup
Total Skor 151 168 89.88 Sangat Baik
90

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Makassar Mulya


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 90.91 88.04 90 75 88.1

f. SMA Nasional

Tabel 68 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Pembinaan Kepala

Sekolah. Pencapaian SMA Nasional pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah

berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 –

85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan

Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan

Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi

persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas

selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi.

Tabel 68 Data Capaian SMA Nasional pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
91

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Nasional


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

g. SMA Pondok Madinah 1

Tabel 69 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada

Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang

Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai

82,14 atau pada rentang 70 – 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa

dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja,

Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah

ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya

memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan

Evaluasi.

Tabel 69 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Pembinaan Kepala


Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
92

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Pondok Madinah 1


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

h. SMA Dirgantara

Tabel 70 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Dirgantara pada bidang Pembinaan Kepala

Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada

rentang 70 – 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan

kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi.

Tabel 70 Data Capaian SMA Dirgantara pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
93

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Dirgantara


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

i. SMA Citra Bangsa

Tabel 71 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang Pembinaan Kepala

Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada

rentang 70 – 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan

kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi.

Tabel 71 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
94

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Citra Bangsa


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

j. SMA IRNAS

Tabel 72 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Pembinaan Kepala

Sekolah. Pencapaian SMA IRNAS pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah

berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 –

85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan

Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan

Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi

persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas

selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi.

Tabel 72 Data Capaian SMA IRNAS pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
95

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA IRNAS


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

k. SMA Rama Sejahtera

Tabel 73 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Pembinaan

Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang Pembinaan

Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada

rentang 70 – 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program

Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program

Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah

memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan

kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi.

Tabel 73 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Pembinaan Kepala


Sekolah

Skor
No. Komponen Skor Nilai Kategori
Ideal
1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik
2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik
3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik
4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik
Total Skor 138 168 82.14 Baik
96

Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Rama Sejahtera


100

80

60
Nilai

40

20

0
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total
Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14

2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah

Tabel 74 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Pembinaan

Kepala Sekolah dengan empat komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data

menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 86,74 atau pada rentang

86 – 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam

hal Pembinaan Kepala Sekolah di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun

pembelajaran 2013 – 2014 mencapai hasil yang sangat baik meskipun pada

beberapa sekolah masih perlu pembinaan lanjutan terutama dalam hal Sistem

Informasi Manajemen.

Tabel 74 Data capaian 11 sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah

Skor
No. Nama Sekolah Skor Nilai Kategori
Ideal
1 SMA Negeri 4 164 168 97.62 Sangat Baik
2 SMA Negeri 16 156 168 92.86 Sangat Baik
3 SMA Negeri 18 156 168 92.86 Sangat Baik
4 SMA Tut Wuri Handayani 148 168 88.10 Sangat Baik
5 SMA Makassar Mulya 151 168 89.88 Sangat Baik
6 SMA Nasional 138 168 82.14 Baik
7 SMA Pondok Madinah 1 138 168 82.14 Baik
8 SMA Dirgantara 138 168 82.14 Baik
9 SMA Citra Bangsa 138 168 82.14 Baik
10 SMA IRNAS 138 168 82.14 Baik
11 SMA Rama Sejahtera 138 168 82.14 Baik
Rerata 145.73 168 86.74 Sangat Baik
97

Rama Sejahtera 82.14


IRNAS 82.14
Cit Bangsa 82.14
Dirgantara 82.14
P Madinah 1 82.14
Nasional 82.14
Mks Mulya 89.88
Tut Wuri H 88.1
18 92.86
16 92.86
4 97.62

0 20 40 60 80 100

Capaian 11 Sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah

G. Ringkasan Nilai

Rangkaian analisis disertai pembahasan singkat hasil pengawasan

manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar semester ganjil tahun

pembelajaran 2013 – 2014 dapat dirangkum pada Tabel 75 sebagai berikut:

Tabel 75 Ringkasan Data Hasil Pengawasan Manajerial

Bidang Pengawasan
Nama Sekolah St Isi St Bina Rerata Kat
Dok I Dok II BK
dan SKL Proses Kepsek
SMAN 4 99.65 72.83 100 62.5 94.32 97.62 87.82 SB
SMAN 16 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB
SMAN 18 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB
SMA TWH 99.65 72.83 100 64.77 94.32 88.1 86.61 SB
SMA MM 98.59 71.74 84.78 55.68 48.86 89.88 74.92 B
SMA Nas 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA PM 1 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA Dir 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
SMA C Bangsa 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA IRNAS 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
SMA R Sejahtera 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
Rerata 98.98 71.25 90.31 58.37 65.39 86.74 78.51
Kategori SB B SB C C SB B
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil dan pembahasan laporan pengawasan manajerial terpadu pada

11 SMA di Kota Makassar, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Dokumen I KTSP yang merupakan pedoman penyelenggaraan

pendidikan di tingkat sekolah telah dimiliki oleh ke 11 SMA dan

divalidasi dengan pencapaian hasil Sangat Baik (98,98).

2. Dokumen II yang berisi Silabus dan komponen-komponennya juga

telah dikembangkan oleh ke 11 SMA dengan pencapaian pada

kategori Baik (71,25).

3. Untuk Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, secara umum ke

11 SMA memperoleh nilai 90,31 atau berada pada kategori Sangat

Baik.

4. Adapun Program Bimbingan Konseling, ke 11 SMA hanya berada

pada kategori Cukup dengan perolehan nilai 58,37.

5. Untuk Standar Proses, ke 11 SMA secara umum memperoleh nilai

65,39 atau pada kategori Cukup meskipun empat sekolah di antaranya

memperoleh nilai 94,32 atau pada kategori Sangat Baik.

6. Untuk Program Pembinaan Kepala Sekolah yang terdiri atas empat

komponen, ke 11 SMA secara umum memperoleh nilai rerata 86,74

atau pada kategori Sangat Baik.

7. Untuk enam aspek pengawasan secara keseluruhan, nilai rerata yang

diperoleh ke 11 SMA sebesar 78,51 atau berada pada kategori Baik.

98
99

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Diperlukan pembinaan lanjutan pada sekolah-sekolah swasta dalam

hal penyusunan Silabus atau Dokumen II untuk melengkapi

pencapaian sekolah pada Dokumen I yang secara umum sudah

Sangat Baik.

2. Pada program Bimbingan dan Konseling, ke 11 sekolah masih

membutuhkan pembinaan khusus terutama dalam hal pemahaman

mengenai perbedaan tugas Wakasek Kesiswaan dengan tugas

Bimbingan dan Konseling terkait kasus-kasus yang terjadi pada siswa.

Selain itu, instrument-instrumen terkait Bimbingan dan Konseling juga

sedapat mungkin dilengkapi untuk memudahkan guru BK dalam

pelayanan masalah-masalah kesiswaan.

3. Pembinaan yang harus segera dilakukan oleh para pengawas

terutama di sekolah swasta menindak lanjuti hasil pengamatan adalah

pelaksanaan Standar Proses yang ditemukan masih sangat jauh dari

harapan atau ketentuan yang ditetapkan oleh BSNP.


100

Makassar, 01 Desember 2013

Tim Pengawas Manajerial Terpadu,

1. Drs. Arifin Tamma, M.Pd. _______________________

2. Drs. H. Massi, M.Pd. _______________________

3. Drs. Anwar Pallime _______________________

4. Nur Laely Basir, S.Pd., M.Ed. (TESOL – Int.) _______________________


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan Belajar Mandiri Kelompok Kerja


Pengawas Sekolah, Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial. Jakarta:
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

Dokumen Resmi:

Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2013 – 2014

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar


Pengawas Sekolah/Madrasah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban


Kerja Guru dan Pengawas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan j.o. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok Guru, Pasal
52 Ayat (1)

Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Makassar Nomor:


800/1805/DP/V/2013

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

101
Lampiran 1 – Instrumen Penilaian

DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR


PENGAWAS SEKOLAH
Jalan Letjen hertasing No. 8 Telepon 0411 858073, 864573, 458233 Makassar 90222

INTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL

NAMA KEPALA SEKOLAH : _________________________________________

NIP : _________________________________________

MATA PELAJARAN : _________________________________________

NAMA SEKOLAH : _________________________________________

JENJANG PENDIDIKAN : S1/S2

NAMA PENGAWAS : _________________________________________

TANGGAL : _________________________________________

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


2013

102
103

Lampiran 1 – Instrumen

Instrumen Validasi/Verifikasi Dokumen KTSP


DOKUMEN I

Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten/Kota :

Skor
No. Indikator
4 3 2 1 0
A HALAMAN JUDUL
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SD/SMP/SMA*)
3 Tahun pelajaran
4 Alamat sekolah
B LEMBAR PENGESAHAN
5 Rumusan kalimat pengesahan
6 Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah
7 Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap
Komite Sekolah
8 Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas
pendidikan provinsi
C DAFTAR ISI
9 Kesesuaian dengan halaman
D PENDAHULUAN
Rasional
10 Latar belakang memuat kondisi nyata
11 Latar belakang memuat kondisi ideal
12 Latar belakang memuat potensi dan karakteristik satuan
pendidikan
13 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Undang-
undang No 20 thn 2003
14 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: PP No 19 thn
2005 jo PP 32 Thn 2013
15 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Permendiknas
No 22, 23, dan 24 thn 2006
16 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Permendiknas
No 6 thn 2007
17 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Peraturan
Daerah yang relevan
Visi Satuan Pendidikan
18 Ringkas dan mudah dipahami
19 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
20 Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana
104

tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006


21 Berorientasi pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik .
22 Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan
internasional.
23 Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
24 Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan
prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
25 Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
26 Mengarahkan langkah-langkah strategis yang konsisten
dengan penjabaran misi satuan pendidikan.
Misi Satuan Pendidikan
27 Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas, mencakup seluruh indikator visi
28 Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas, mencakup sebagian dari indikator visi
Tujuan Satuan Pendidikan
29 Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas, mencakup seluruh indikator misi
30 Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas, mencakup sebagian dari indikator misi
E STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
31 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat daftar
mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan standar
isi
32 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat
pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan
dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu 38 - 39 jam per minggu.
33 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat
pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan
memanfaatkan tambahan 4 Jam per minggu.
34 Program Muatan Lokal, mencantumkan Jenis dan strategi
pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan daerah
35 Program Muatan Lokal, mencantumkan Jenis dan strategi
pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah.
36 Program Muatan Lokal, mencantumkan daftar SK dan KD
Muatan Lokal yang dikembangkan oleh sekolah
37 Program Muatan Lokal, mencantumkan uraian tentang
jenis dan strategi pelaksanaan program muatan lokal
38 Kegiatan Pengembangan Diri, mencantumkan uraian
tentang jenis dan strategi pelaksanaan program layanan
konseling dan atau layanan akademik/belajar, sosial dan
pengembangan karier peserta didik
105

39 Kegiatan Pengembangan Diri, mencantumkan uraian


tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.
40 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang
rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4 (empat) jam
pelajaran per minggu
41 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang
pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap
muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun.
42 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang
pemanfaatan 50% (SMP) dan 60% (SMA/SMK) dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu,
untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT).
43 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang
pelaksanaan program percepatan bagi siswa yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).
44 Ketuntasan Belajar, mencantumkan daftar kriteria
ketuntasan minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran
pada setiap tingkatan kelas.
45 Ketuntasan Belajar, mencantumkan uraian tentang
mekanisme dan prosedur penentuan KKM
46 Ketuntasan Belajar, mencantumkan uraian tentang upaya
sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM
ideal (100%)
47 Kenaikan Kelas mencantumkan kriteria kenaikan kelas
sesuai dengan kebutuhan sekolah dg. mempertimbangkan
ketentuan pada SK Dirjen Mandikdasmen No.
12/C/Kep/TU/2008.
48 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang
pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas), sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
49 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang mekanisme
dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik
50 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang
pelaksanaan program remedial dan pengayaan
51 Kelulusan, mencantumkan kriteria kelulusan berdasar pada
ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1
52 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang pelaksanaan
ujian nasional dan ujian sekolah
53 Kelulusan, mencantumkan target kelulusan yang akan
dicapai oleh sekolah
54 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang program-
program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan.
55 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang program pasca
ujian nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang belum
lulus ujian akhir.
56 Penjurusan, mencantumkan kriteria penjurusan sesuai
dengan kebutuhan sekolah dg mempertimbangkan
ketentuan yang diatur pada SK Dirjen Mandikdasmen No.
12/C/Kep/TU/2008
57 Penjurusan, mencantumkan uraian tentang program
106

penelusuran bakat, minat dan prestasi peserta didik


58 Penjurusan, mencantumkan uraian tentang mekanisme
dan proses pelaksanaan penjurusan.
59 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian
tentang penerapan pendidikan kecakapan hidup.
60 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian
tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan
lokal
61 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian
tentang upaya sekolah dalam menuju pendidikan
berwawasan global.
F KALENDER PENDIDIKAN
62 Kalender pendidikan mencantumkan pengaturan tentang
permulaan tahun pelajaran.
63 Kalender pendidikan mencantumkan jumlah minggu efektif
belajar satu tahun pelajaran
64 Kalender pendidikan mencantumkan jadwal waktu libur
(jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun
pelajara, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur
khusus)
G LAMPIRAN
65 Lampiran memuat silabus seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal
66 Lampiran memuat silabus semua mata pelajaran kelas
:..................................................
67 Lampiran memuat silabus muatan lokal kelas
:......................
68 Lampiran memuat laporan hasil analisis konteks
69 Lampiran memuat contoh hasil penentuan KKM (satu mata
pelajaran)
Total/Rerata

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut Rekomendasi Validasi/Verifikasi Dokumen I:


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
__________________________
107

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
108

Instrumen Validasi/Verifikasi Dokumen KTSP


DOKUMEN II (Silabus)

Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten/Kota :

Skor
No. Indikator
4 3 2 1 0
A IDENTITAS SILABUS
1 Mencantumkan: nama sekolah, mata pelajaran, kelas,
semester, standar kompetensi dan alokasi waktu.
B KOMPONEN SILABUS
2 Silabus mencankup komponen: Kompetensi dasar (KD),
Materi pembelajaran (MP), kegiatan pembelajaran (KP),
indikator pencapaian kompetensi (KP), penilaian (P),
alokasi waktu (AW), dan sumber belajar (SB).
C RUMUSAN SK/KD
3 Mencakup seluruh SK dan KD untuk kelas.....
D RUMUSAN MATERI PEMBELAJARAN
4 Dikembangkan sesuai dengan tingkatan ranah kognitif
(fakta, konsep dan prosedur), efektif (sikap/ perilaku) dan
psikhomotor (keterampilan) pada setiap KD.
5 Urutan materi pembelajaran dikembangkan sesuai IPK,
dengan memperhatikan pendekatan prosedural dan
hirarkis.
6 Mengintegrasikan potensi, keunggulan dan budaya daerah
setempat.
E RUMUSAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
7 Menjabarkan aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran sesuai dengan IPK
8 Dikembangkan mengacu pada tingkatan kompetensi pada
IPK (hasil pemetasan SK/ KD)
9 Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan urutan
tingkatan kompetensi pada IPK
10 Mengimplementasikan inovasi pembelajaran (metode/
model) sesuai dengan tuntutan KD
11 Mencantumkan pembelajaran TM, PT dan KMTT sesuai
dengan tuntutan KD
F RUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
12 IPK sesuai dengan hasil pemetaan SK /KD pada standar isi
13 Kata kerja operasional (KKO) pada IPK tidak melebihi
tingkatan KKO dalam KD
14 Setiap KD dikembangkan menjadi ≥ 3 KKO
15 KKO mencakup ranah kompetensi afektif, kognitif dan
psikhomotor, sesuai tuntutan KD
G RUMUSAN PENILAIAN
16 Mencantumkan bentuk dan jenis penilaian yang
dikembangkan berdasarkan IPK
17 Bentuk dan jenis penilaian mencakup ranah kompetensi
109

afektif, kognitif dan psikhomotor, sesuai tuntutan KD.


H RUMUSAN ALOKASI WAKTU
18 Mencantumkan alokasi KD untuk setiap KD sesuai dengan
hasil pemetaan SK/ KD pada standar isi
19 Mengacu pada jumlah minggu efektif belajar dan alokasi
yang tercantum dalam struktur kurikulum.
I RUMUSAN SUMBER BELAJAR
20 Mencantumkan berbagai jenis sumber belajar (buku,
laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, kajian pakar
bidang studi, situs-situs internet, multimedia, lingkungan,
dan narasumber).
21 Mengacu pada hasil pemetaan SK/KD, materi
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
J LAMPIRAN
22 Silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
23 Laporan hasil analisis konteks
24 Contoh hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran)
Total/Rerata

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut Rekomendasi Validasi/Verifikasi Dokumen II:


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
__________________________

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
110

Instrumen Penilaian Standar Isi dan SKL

Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten/Kota :

Skor
No. Indikator
4 3 2 1 0
A KEPEMILIKAN DOKUMEN
1 Dokumen KTSP berlaku dengan pengesahan Kepala
Sekolah, pertimbangan Komite, dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
2 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan agama
3 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan peningkatan iman dan taqwa serta ahlak
mulia
4 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan persatuan nasional dan nilai kebangsaan
5 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan tuntuan pembangunan daerah dan nasional
6 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik
7 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan keragaman potensi dan karakterisitik daerah
dan lingkungan
8 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni
9 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan dinamika perkembangan global
10 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan kondisi sosial, budaya masyarakat setempat
11 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan tuntutan dunia kerja
12 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan kesetaraan gender
13 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berdasarkan karakteristik satuan pendidikan
14 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan
membentuk tim KTSP disertai uraian tugas masing-masing
15 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan
menyusun program dan jadwal kerja tim penyusun
16 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan
menyusun analisis konteks dan menyusun hasil analisis
17 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan mengacu
pada profil konidisi satuan pendidikan
18 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan
111

mencantumkan deskripsi peluang dan tantangan


19 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan
menganalisis peluang dan tantangan
B KOMPONEN KTSP
20 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan dan Strategi yang
mencerminkan upaya untuk meningkatkan kualitas peserta
didik yang didukung suasana belajar dan suasana sekolah
yang kondusif.
21 Struktur dan Muatan KTSP mencakup mata pelajaran dan
alokasi waktu
22 Struktur dan Muatan KTSP mencakup program muatan
lokal
23 Struktur dan Muatan KTSP mencakup kegiatan
pengembangan diri
24 Struktur dan Muatan KTSP mencakup pengaturan beban
belajar
25 Struktur dan Muatan KTSP mencakup ketuntasan belajar
dengan mempertimbangkan peserta didik
26 Struktur dan Muatan KTSP mencakup ketuntasan belajar
dengan dilengkapi rencana pencapaian ketuntasan ideal
27 Struktur dan Muatan KTSP mencakup kriteria kelulusan
diatas rata-rata standar nasional
28 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan bakat
29 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan ketentuan
mutasi peserta didik
30 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan pendidikan
kecakapan hidup
31 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global
32 Ada kalender pendidikan
33 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan secara
mandiri
34 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
mengkaji substansi SK/KD pada standar isi
35 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
membuat pemetaan standar isi untuk analisis SK/KD
36 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan melalui
proses penjabaran SK/KD menjadi indikator, MP, KP (tatap
muka,PT dan KMTT ) dan Jenis Penilaian (tes, PT, KMTT,
Pengamatan)
37 Penyusunan/pengembangan silabus yang mencakup
seluruh mata pelajaran
38 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai panduan dan contoh silabus
39 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
tujuan sekolah memberi pengalaman belajar yang luas
kepada siswa
40 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
indikasi bahwa guru mampu merancang berbagai model
pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu
41 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan
indikasi bahwa guru mampu menerapkan berbagai model
pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu
42 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata
112

Pelajaran Ahlak Mulia yang minimal diikuti 90% jumlah


siswa
43 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Pendidikan
Kewarganegaraan dan Kepribadian yang minimal diikuti
90% jumlah siswa
44 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata
Pelajaran IPTEK yang minimal diikuti 90% jumlah siswa
45 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata
Pelajaran Seni Budaya dan Estetika yang minimal diikuti
90% jumlah siswa
46 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata
Pelajaran Olah Raga dan Kesehatan yang minimal diikuti
90% jumlah siswa
Total/Rerata

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut Rekomendasi Validasi/Verifikasi Dokumen II:


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
__________________________

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
113

Instrumen Penilaian Standar Proses

Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten/Kota :

Skor
No. Indikator
4 3 2 1 0
A PERANGKAT PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1 Ada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan dari silabus oleh setiap guru yang sesuai
dengan standar proses.
2 Substansi RPP sekurang-kurangnya memuat Tujuan,
materi, metode, kegiatan pembelajaran (tatap muka, PT
dan KMTT eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi), sumber
belajar dan penilaian hasil belajar (Tes , Penugasan
Terstrukur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur ).
3 Penyusunan RPP sudah menggunakan prinsip perbedaan
individu peserta didik dan menerapkan TI dan Komunikasi.
4 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk cetakan
(modul, hand out, lks, dll)
5 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk
Audio,Visual dan Audio Visual.
B PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
6 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk berbasis
TIK,multimedia, CD inter aktif dan computer based.
7 Menerapkan 4 persyaratan yaitu : Perencanaan,
Pelaksanaan ,Penilaian dan Tindak Lanjut.
8 Menerapkan Kegiatan pendekatan tatap muka, kegitan
Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur.
9 Dilakukan guru melalui langkah- langkah pembelajaran
yang meliputi Pembukaan, Kegiatan inti (eksplorasi ,
elaborasi dan konfirmasi ) dan Penutup.
10 Pindah ruang kelas (moving kelas), sehingga diperlukan
kelas mata pelajaran.
11 Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran.
12 Tersusunnya jadwal pemanfaatan kegiatan laboratorium.
13 Ada Kegiatan Tatap Muka, PT dan KMTT.
14 Ada penasehat akademik yang dapat mendeteksi potensi
peserta didik.
15 Ada program remedial sepanjang semester.
16 Menggunakan pembelajaran berbasis TIK
17 Diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menantang,
menyenangkan ,memotivasi pesrta didik untuk aktif.
18 Proses pembelajaran mendorong prakarsa kreatifitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan pisik serta psikologis peserta didik.
19 Pelaksanaan proses pembelajaran mempertimbangkan
jumlah maximal peserta didik perkelas, dan beban
mengajar maximal perpendidik, rasio buku, rasio jumlah
114

peserta didik perpendidik.


20 Setiap pembelajaran dikembangkan dengan budaya
membaca dan menulis.
21 Setiap pendidik menerapkan aspek keteladanan dalam
setiap proses pembelajaran.
22 Proses pembelajaran dilakukan secara terprogram dan
intensif melalui pemantauan, supervisi, evaluasi, dan
pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang
diperlukan.
Total/Rerata

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut Rekomendasi Validasi/Verifikasi Dokumen II:


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
__________________________

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
115

Instrumen Penilaian Program Bimbingan Konseling

Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten/Kota :

Skor
No. Indikator
4 3 2 1 0
A PROGRAM
1 Program tahunan, semester, bulanan, agenda kerja
konselor dan jadwal kegiatan konselor
B KEGIATAN PELAYANAN
2 Kegiatan pelayanan dibuktikan dengan adanya Daftar
Konseling
3 Kegiatan pelayanan dibuktikan dengan adanya Data
Kebutuhan dan permasalahan konseling
C AKTIVITAS PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING
4 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Sosiometri
5 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Kunjungan
Rumah
6 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Catatan
Anekdot
7 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Konferensi
Kasus
8 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konseling
Individual
9 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konseling
Kelompok
10 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konsultasi
11 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model
Bimbingan Kelompok
12 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model
Bimbingan Klasikal
13 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Referal
14 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Papan Bimbingan
15 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Kotak Masalah
16 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Bibliokonseling
17 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Audiovisual
18 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Audio
19 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model
Media Cetak (liflet, buku saku)
D PELAPORAN
20 Kegiatan pelaporan dibuktikan dengan Laporan Bulanan
21 Kegiatan pelaporan dibuktikan dengan Laporan
Semesteran/ Tahunan
116

E EVALUASI
22 Kegiatan evaluasi dibuktikan dengan adanya Laporan Hasil
Evaluasi Program, Proses dan produk BK serta tindak
lanjutnya
Total/Rerata

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut Rekomendasi Validasi/Verifikasi Dokumen II:


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
__________________________

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
117

SUPERVISI PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH

NAMA SEKOLAH : __________________________________


NAMA KEPALA SEKOLAH : __________________________________
PANGKAT GOLONGAN : __________________________________
MATA PELAJARAN : __________________________________
JUMLAH JAM TATAP MUKA : __________________________________
SERTIFIKASI : __________________________________

Subkomponen dan Butir Kondisi Skor Nilai


No Ket
Komponen Ya Tidak 4 3 2 1
I Program Perencanaan Kerja
Sekolah
1. Ada visi dan misi sekolah
2. Ada tujuan sekolah
3. Ada rencana kerja jangka
pendek (1 tahun) dan rencana
kerja jangka menengah (4
tahun) yang mencakup 8
Standar Nasional Pendidikan
4. Program Standar Isi
5. Program Standar Proses
6. Program Standar Kompetensi
Lulusan
7. Program Standar Kompetensi
Sarana dan Prasarana
8. Program Standar Tenaga
Pendidik dan Kependidikan
9. Program Standar Pengelolaan
10. Program Standar Pembiayaan
11. Program Standar Penilaian
II Pelaksanaan Rencana Kerja
Ada pedoman sekolah yang berisi:
12. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
13. Kalender Pendidikan/Akademik
14. Struktur Organisasi Sekolah
15. Pembagian tugas di antara guru
16. Pembagian tugas di antara
tenaga kependidikan
17. Peraturan akademik
18. Tatatertib sekolah
19. Kode etik sekolah
20. Biaya operasional sekolah
21. Penggunaan laboratorium,
perpustakaan, dan fasilitas
lainnya
22. Ada struktur organisasi sekolah
23. Ada pelaksanaan kegiatan
sekolah sesuai dengan rencana
kerja sekolah
24. Ada pelaksanaan kegiatan
kesiswaan mencakup: seleksi
118

penerimaan peserta didik,


pemberian layanan konseling,
pelaksanaan kegiatan ekskul,
pembinaan prestasi unggulan,
dan pelacakan terhadap alumni
25. Pelaksanaan bidang kurikulum;
ada TPK (Tim Penyusun
Kurikulum)
26. Ada penyusunan KTSP melalui
7 tahap beserta dokumen KTSP
27. Ada kalender akademik sekolah
28. Ada program pengelolaan
pembelajaran pembelajaran
yang didasarkan pada standar
isi, SKL, Standar Proses, dan
Standar Penilaian
29. Ada penilaian hasil belajar
peserta didik
30. Ada pengelolaan tenaga
pendidik dan kependidikan
meliputi pembagian tugas,
system penghargaan, promosi,
dan penempatan,
pengembangan, serta mutasi
31. Pengelolaan sarana dan
prasarana mencakup program
perencanaan, evaluasi program,
fasilitas pembelajaran, skala
prioritas, dan program
pemeliharaan
32. Ada RKAS yang berdasarkan 8
SNP
33. Memelihara budaya dan
lingkungan sekolah serta
pendidikan karakter bangsa
34. Ada peran serta masyarakat
dan komite sekolah
III Program Pengawasan dan
Evaluasi
35. Program pengawasan berisi
program supervisi (guru dan
tendik), program pemantauan,
evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut
36. Ada evaluasi diri kinerja sekolah
dalam melaksanakan 8 SNP
melalui analisis SWOT dalam
pengembangan KTSP
37. Ada evaluasi pendayaguanaan
pendidik dan tendik mencakup
kesesuaian penugasan,
keseimbangan beban kerja,
kinerja pendidik/tendik,
pencapaian prestasi
pendidik/tendik
119

38. Akreditasi sekolah


IV Kepemimpinan Sekolah
39. Kepemimpinan sekolah yang
dapat meningkatkan SDM
kependidikan yang professional,
manajemen yang efektif dan
professional, lingkungan
pendidikan yang kondusif, dan
mampu membangun
kepercayaan kepada
masyarakat
V Sistem Informasi Manajemen
40. Mengelola system informasi
manajemen yang memadai
untuk mendukung administrasi
pendidikan yang efektif, efisien,
dan akuntebel
41. Menyediakan fasilitas informasi
yang efisien, efektif, dan mudah
diakses
42. Mengembangkan komunikasi
antarwarga sekolah di
lingkungannya secara efisien
dan efektif dengan
menggunakan media dan teknik
komunikasi: siaran radio, TV
local, stiker dan kalender,
poster, perlombaan, leaflet,
dialog langsung, home visit,
partisipasi dalam kegiatan
masyarakat, dan penggunaan
website atau blog
Jumlah Skor

Keterangan:
NILAI AKHIR
Ketercapaian dalam persen (%):
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
55 – 69 : Cukup
< 55 : Kurang

Tindak Lanjut:

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
__
120

Makassar, 2013

Pengawas Pembina Kepala Sekolah

______________________ ___________________________
NIP. NIP.
121

Lampiran 2 – Data Mentah

A. Dokumen I

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
122

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

B. Dokumen II

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
123

C. Standar Isi dan SKL

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
26 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
27 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
28 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
30 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
31 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
34 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
36 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
37 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
38 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
39 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
40 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
41 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
42 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
44 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
45 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
124

D. Standar Proses

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1
6 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
13 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

E. BK

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
5 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
6 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
7 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
8 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
9 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
10 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
11 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
12 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
13 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
14 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
15 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
16 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
17 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
19 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
20 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
21 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
22 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2
125

F. Pembinaan Kepsek

No. 4 16 18 TW MM NAS PM1 DIR CB IR RS


1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
8 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
12 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
14 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2
17 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2
18 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
19 4 3 3 4 4 0 0 0 0 0 0
20 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2
22 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
23 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2
25 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
26 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
27 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
31 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3
42 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
126

Lampiran 3 – Ringkasan Hasil

Bidang Pengawasan
Nama Sekolah St Isi St Bina Rerata Kat
Dok I Dok II BK
dan SKL Proses Kepsek
SMAN 4 99.65 72.83 100 62.5 94.32 97.62 87.82 SB
SMAN 16 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB
SMAN 18 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB
SMA TWH 99.65 72.83 100 64.77 94.32 88.1 86.61 SB
SMA MM 98.59 71.74 84.78 55.68 48.86 89.88 74.92 B
SMA Nas 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA PM 1 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA Dir 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
SMA C Bangsa 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B
SMA IRNAS 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
SMA R Sejahtera 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B
Rerata Sekolah 98.98 71.25 90.31 58.37 65.39 86.74 78.51
Kategori SB B SB C C SB B

Anda mungkin juga menyukai