PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dipandang sebagai lembaga yang dapat menciptakan
generasi muda dapat bertahan di dalam kehidupan nyata melalui pendidikan.
Pendidikan memegang peranan sentral dalam pembangunan bangsa sebagai
dasar dalam membentuk kualitas Sumber daya manusia yang mempunyai
kemampuan dalam menyerap ilmu dan teknologi, sehingga mempunyai daya
saing tinggi dalam tataran global. Untuk peningkatan kualitas pendidikan
menjadi suatu keniscayaan bagi semua bangsa. Seiring dengan berjalannya
waktu dan pembangunan di bidang pendidikan, peranan perguruan tinggi
sangat penting untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.
Tujuan dari SMA Wistara adalah mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Organisasi pendidikan
pada SMA Wistara saat ini berfokus pada kemandirian dalam melaksanakan
kegiatan sekolah dengan mengevaluasi program layanan pendidikan yang
mengembangkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan lebih lanjut dalam
dunia kerja atau pendidik an tinggi. Dengan memberikan kesempatan untuk
kegiatan organisasi sendiri yang mengelola Intra sekolah yang disesuaikan
dengan tujuan sekolah. Memacu program untuk lebih lanjut yang
menyebabkan substansi pengembangan potensi peserta didik. Karena melihat
sensitivitas dan kebutuhan dari masyarakat yang mengkritik perkembangan
SMA, akhirnya program global layanan pendidikan baik negeri maupun swasta
dengan cepat ditanggapi perubahan tersebut. Selaras dengan kritik dari
masyarakat, harus menyusun persaingan untuk penyelenggara program
layanan pendidikan agar mendapatkan lebih baik dan sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
Konsep berkembang kurikulum dengan sejalan perkembangan teori dan
praktek pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan
yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan
mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
Beberapa prinsip yang bisa dipegang, diantaranya: Kurikulum sebagai
substansi, yakni rencana kegiatan belajar para siswa di sekolah, mencakup
rumusan-rumusan tujuan, bahan ajar, proses kegiatan pembelajaran, jadwal,
dan hasil evaluasi belajar. Kurikulum tersebut merupakan konsep yang telah
disusun oleh para ahli dan disepakati oleh para pengambil kebijakan
pendidikan serta oleh masyarakat sebagai bagian dari hasil pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa visi dan misi yang diselenggarakan di SMA WISTARA?
2. Bagaimana bentuk kurikulum yang dilaksanakan di SMA WISTARA?
3. Bagaimana pembelajaran yang dijalankan di SMA WISTARA?
4. Bagaimana bentuk penilaian pembelajaran di SMA WISTARA?
5. Bagaimana sarana dan prasarana di SMA WITARA?
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian kurikulum
Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni rangkaiankonsep tentang
berbagai kegiatan pembelajaran yang masing-masing unit kegiatan
memiliki keterkaitan secara koheren dengan lainnya. Kurikulum itu
sendiri memiliki korelasi dengan semua unsur dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan; Serta Kurikulum yakni sebuah konsep yang
dinamis, terbuka, dan membuka diri terhadap berbagai gagasan
perubahan serta penyesuaian dengan tuntutan pasar atau tuntutan
idealisme pengembangan peradaban umat manusia. Dalam konteks
pendidikan Nasional, kurikulum adalah rencana test tulis tentang
kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi
yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk
mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan
untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan pe serta didik, serta
seperangkat pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan
potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu. berkenaan dengan
peraturan yang Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 bahwa Pengertian kurikulum yakni
suatu perangkat rencana dan juga pengaturan tentang tujuan, isi, dan
juga bahan pengajaran dan alat yang digunakan ialah sebagai suatu
pedoman didalam suatu penyelenggaraan kegiatan dalam
pembelajaran untuk dapat mencapai suatu tujuan pendidikan nasional.
Dan secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam dunia
pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus
ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu
secara formal dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian,
kurikulum disebut sebagai sistem, dansekaligus sebagai subsistem dari
pendidikan, yang mempunya peran untuk mencapai tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang
pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendi dikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi komunikasi antara
sumber belajar, guru, dan siswa. Interaksi komunikasi ini dilakukan baik
secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun secara tidak
langsung dengan menggunakan media pembelajaran. Siswa jangan
selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa, mereka
memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang
berbeda. Peranan guru tidak sebagai pembimbing, pelatih,
pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Pengertian Penilaian
Penilaian yakni proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
peserta didik meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggung
jawab wali kelas. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang
dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk penilaian akhir, ujian sekolah
dan ujian sekolah berstandar nasional, untuk melaksanakan proses
penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dalam merencanakan,
melaksanakan, menyusun laporan, penilaian untuk meningkatkan mutu
pendidikan di SMA dan memanfaatkan hasil.
4. Pengertian sarana dan prasarana
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007 sarana adalah perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana
adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah. Sarana
pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat alat
media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana antara lain
seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain.
Sarana dan prasarana sekolah adalah komponen penting dalam
keberlangsungan kegiatan pendidikan di sekolah.
Dengan demikian pengelolaan sarana dan prasarana harus dilakukan
dengan baik dan benar serta mendet ail agar kegiatan belajar mengajar
tidak terganggu.
BAB III
PEMBAHASAN