Ya hanya 4 huruf yang tertulis, namun jasamu tak pernah hilang dikekang masa
Dirimu yang mengajarkan banyak hal kepadaku
Dirimu tak kenal kata lelah, demi cerdasnya anak bangsa
GURU
Keluh kesah mu tak terpancar oleh parasmu
Engkau mengajar kami dengan ikhlas, walau kami senantiasa membuatmu marah
Ternyata kalimat "Setiap ada pertemuan, disitulah adanya perpisahan". Kini waktunya telah tiba,
waktu dimana ku tak mau ingin berjumpa dengannya.
MEMILIH BERHENTI
Oleh Robby Alpiandi
Bumi yang tak pernah meninggalkan matahari dan laut yang tak pernah meninggalkan pantai,
dan kita tak pernah saling meninggalkan sampai kita tua sampai jadi debu
Hey?
Beristirahatlah dulu.
Kamu bukan robot.
Berhentilah sebentar. Duduk dan tenangkan dulu tubuhmu yang masih gemetar. Carilah kopi,
milk tea atau apapun yang kamu sukai.
Tidak usah terlalu terburu-buru. Nantinya juga kamu akan berhasil ke tempat itu.
Garis finish tidak akan berjalan menjauh selama kamu sudah menetapkan arah mana yang harus
kamu tempuh.
Pelan-pelan saja.
Kamu akan sampai di sana pada akhirnya. Semua akan baik-baik saja saat kamu mampu
menenangkan kepala.
Nikmati lika-liku perjalanan yang ada, dapatkan pelajaran dari setiap getirnya. Sehingga nanti
ketika kamu berhasil mendapatkan piala, kamu juga berhasil mendapatkan apa yang selama ini
ingin kamu punya:
Duka
Oleh Robby Alpiandi
Cintai Ku
Oleh Robby Alpiandi
Jangan dulu.
Ya. Aku tahu, aku masih terjebak oleh masa lalu.
Seringkali terselip euforia bersamanya dalam pikiranku.
Jika kau benar-benar cinta denganku, bisakah kau
bantu menyingkirkan itu?
Maaf bila selama ini aku terlalu gegabah dalam membuat kesimpulan dari semua sikap yang kau
berikan,
Karena aku ;
masih amatir dalam percintaan.
Aku hanya gadis kecil yang belum mahir membedakan mana yang benar-benar punya perasaan,
mana yang datang hanya saat bosan.
Maaf juga kalau aku sering menggaduh, merusuh, atau membuat hidupmu tak tenang,
Sekali lagi, maaf ;
kalau perasaanku ini menyusahkan.