Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGANGGARAN


Dosen Pengampu:
Kasman W, SE.M.Si.Ak

Oleh Kelompok III :

Slamet Rochman Alfianto (1661208)


Fikria Turrobiah (1861297)
Yogi Nanda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PGRI DEWANTARA
JOMBANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Penyusunan Anggaran


Proses penyusunan anggaran dalam sektor publik umumnya disesuaikan dengan
peraturan lembaga yang lebih tinggi. Sejalan dengan pemberlakuan Undang-Undang No 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang No 25 tentang perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang kemudian direvisi menjadi Undang-
Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No 33 Tahun
2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dan lahirlah 3
paket per Undang-Undang, yaitu Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan
Negara, Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-
Undang No 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan
Negara, Undang-Undang sistem perencanaan Pembangunan Nasional yang telah membuat
perubahan mendasar dalam penyelenggaraan Pemerintahan serta pengaturan keuangan,
khususnya Perencanaan Anggaran Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat,

1.2 Konsep Anggaran


Anggaran mempunyai beraneka ragam pengertian dari beberapa pendapat, namun
masing-masing pendapat tersebut tetap mempunyai inti pengertian yang sama. Anggaran
dalam pengertian umum diartikan sebagai satu rencana kerja untuk suatu periode yang akan
datang yang telah dinilai uang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Anggaran


Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka
dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka
waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun
dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan
rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi
penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat
diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan
manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka
waktu tertentu di masa yang akan datang.

2.2 Manfaat Anggaran


Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil
apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh
perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke
depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating.
Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah
pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila
pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses,
maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada
umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-
perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat
keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnya di masa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat
utama daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling
profitable yang akan dilakukan.
Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan.
Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan,
seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi
langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi,
termin penjualan.
Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan.

a. Dalam bidang perencanaan


 Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan
penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti,
mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan
penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat
rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas
produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan
produk, expansi dan lain-lain.
 Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan
yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan
sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian,
salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional.
 Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
 Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan
tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan
berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat
membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan
mana yang tidak.
 Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang
baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan
pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan
dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana
tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian
buruh yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan
tidak stabilnya tingkat employment
 Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya
perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena
kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan
membantu/menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.
b. Dalam bidang koordinasi
 Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa
situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang
terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan
dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi
dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana
yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu,
sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan
perusahaan yang dipimpinnya.
 Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam
penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang
didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada
umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana ter
sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
 Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam
arti seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan
uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang
paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan.
Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang, sedangkan bagian
yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya penjualan lain. Kedua bagian
tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi
persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.
 Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang
baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk
kemudian diperbaiki.
c. Dalam bidang pengawasan
 Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama
dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan
tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus
diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan
dan pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan,
kadang-kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan
penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari
rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.
 Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah
tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap
pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.

2.3 Tujuan Anggaran


Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
a. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
d. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya.
e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok,
serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
2.4 Fungsi Angaran
Adapun penjelasan mengenai beberapa fungsi anggaran sebagai berikut:
1. Fungsi otorisasi
Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Dengan demikian, pembelanjaan
atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
2. Fungsi perencanaan
Anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada
tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara
dapat membuat rencana-rencana untuk mendukung pembelanjaan tersebut.
3. Fungsi pengawasan
Anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi alokasi
Anggaran negara harus diarhkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi distribusi
Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
6. Fungsi stabilisasi
Anggaran menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
2.5 Macam-macam Anggaran
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai jenis anggaran, diantaranya adalah
pendapat yang dikemukakan oleh M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”
(2000: 17-20) mengemukakan bahwa anggaran dapat dikelompokkan dalam beberapa sudut
pandang, yaitu:
1. Anggaran menurut dasar penyusunannya yaitu anggaran variable dan tetap.
a. Anggaran variable, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas
tertentu dan pada intinya merupakan seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terbagi sebagai berikut :
a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu
umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran konntinuitas, adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran
yang telah dibuat.
3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat untuk
jangka waktu lebih dari satu tahun.
4. Menurut bidangnya, anggaran dibagi menjadi anggaran operasional dan anggaran
keuangan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
5. Menurut kemampuan menyusun, terdiri dari :
a. Anggaran komprehensif adalah rangkaia dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran
yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran opropriasi adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak
boleh digunkan untuk tujuan lain.
b. Anggaran kinerja adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang
dilakukan dalam organisasi.
2.6 Karakteristik Anggaran
Untuk memperoleh konsep yang jelas mengenai anggaran Mulyadi dalam bukunya
“Akuntansi Manajemen” (2001:490) mengemukakan karasteristik anggaran sebagai berikut :
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti para manajer
setuju untuk menerima tanggungjawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
anggaran.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari
penyusunan anggaran.
5. Sekali disetujui, angaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
6. Secara berkala, kineeja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
2.7 Metode Penyusunan Anggaran
Menurut Sofyan Harahap (2000:89-91) ada tiga metode dalam penyusunan anggaran
biasanya di gunakan oleh suatu organisasi, yaitu:
1. Top down budgeting adalah metode anggaran yang dilaksanakan oleh organisasi atau
perusahaan yang di mulai dari pimpinan perusahaan kepada bawahannya.
2. Bottom up budgeting adalah metode anggaran yang dilaksanakan suatu perusahaan yang
dimulai dari bawahan kepada atasannya atau pimpinan perusahaan
3. Gabungan adalah metode anggaran yang di laksanakan suatu perusahaan dengan
menggabungkan dua metode sebelumnya yaitu metode top down dan bottom up
budgeting.
2.8 Prosedur Penyusunan Anggaran
Dalam penyusunan anggaran harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar
penyusunan anggaran dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun prosedur penyusunan
anggaran menurut M.Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan” (2004:9)
menyatakan bahwa:
1. Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran)
2. Tahap persiapan anggaran
3. Tahap penentuan anggaran
4. Tahap pelaksanaan anggaran”
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran)
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan
sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat
dapat digunakan pada awal tahun anggaran.
b. Tahap persiapan anggaran
Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun
forecast penjualan (taksiran/ramalan penjualan). Setelah itu kemudian manajer-manajer
pemasaran bekerja sama dengan para manajer untuk menyusun anggaran lainnya
c. Tahap penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi
(direktur) untuk:
 Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
 Mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran
 Pengesahan dan pendistribusian anggaran
d. Tahap pelaksanaan anggaran
Tahap ini adalah tahap dimana anggaran dilaksanakan untuk kepentingan pengawasan
tiap manajer membuat laporan realisasi angaran. Setelah dianalisis kemudian laporan
realisasi angaran disampaikan pada direksi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembukuan anggaran adalah
pencatatan transaksi ekonomi tentang pengolahan data transaksi ekonomi tersebut melalui
penambahan dan atau pengurangan sumber anggaran yang ada. Pengertian pencatatan dalam
akuntansi keuangan daerah adalah pembukuan. Pembukuan anggaran hanya menggunakan
sistem pencatatan single entry, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembukuan
anggaran merupakan bagian dari akuntansi. Single entry dalam pembukuan anggaran yaitu
pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang
berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan anggaran dan transaksi yang
berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran anggaran. Sistem pembukuan
single entry memiliki beberapa kelebihan, yaitu sederhana dan mudah dipahami. Namun,
sistem ini memiliki kelemahan, antara lain kurang baik untuk pelaporan (kurang
memudahkan penyusunan laporan), sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan yang
terjadi dan sulit dikontrol.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Budgeting, Perencanaan Kerja, Jakarta, 2001.


Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, Jakarta 2002
www.google.com/ jbptunikompp-gdl-nuckysnovi-26184-5-unikom_n-i

Anda mungkin juga menyukai