Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Tanpa air, bisa dikatakan bahwa kehidupan akan
terancam punah. Oleh karena itu, semakin besar kebutuhan akan air maka
semakin besar pula pengawasan terhadapnya.

Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk berbagai macam


kegiatan seperti keperluan rumah tangga, keperluan umum, keperluan industri,
kebutuhan pertanian dan sebagainya. Sumber air bersih yang digunakan
terkadang tidak memiliki kualitas yang telah ditetapkan, seperti memiliki
kekeruhan yang tinggi. Kekeruhan merupakan syarat fisik yang harus dipenuhi
sebagai salah satu standar air bersih. Kekeruhan dalam air bersih dapat diatasi
dengan cara koagulasi flokulasi (Effendi, 2003).

Pengawasan terhadap air harus sangat diperhatikan apalagi dengan seiringnya


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai jenis industri sudah
semakin banyak dikembangkan di Indonesia. Perkembangan industri memiliki
sisi positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat maupun lingkungan sekitar. Di
satu sisi, berkembangnya industri dapat menaikkan tingkat perekonomian daerah,
di sisi lain dampaknya terhadap lingkungan dapat sangat menghawatirkan. Salah
satu dampak negatif terhadap lingkungan dari industri yang berkembang di suatu
wilayah adalah berkaitan dengan pencemaran terhadap air, tanah, maupun udara.
Pencemaran air tersebut meliputi pencemaran kimia yang berupa bahan-bahan
organik, mineral dan zat-zat beracun serta pencemaran biologis yang dapat
disebabkan oleh berkembang biaknya ganggang tumbuhan pengganggu air, dan
kontaminasi oleh organism mikro yang berbahaya. Namun, penceraman
umumnya disebabakan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, air baku yang
tidak memenuhi persyaratan kualitas perlu diolah terlebih dahulu agar aman
dikonsumsi masyarakat.

Air sungai yang digunakan biasanya rentan terhadap pengotor serta buangan
limbah akibat aktivitas manusia. Analisis kualitas air yang dilakukan meliputi
analisis dari berbagai parameter yaitu parameter fisik, kimia serta biologi.

Pengolahan air baku hingga menjadi air minum diperlukan penambahan


bahan-bahan kimia diantaranya alumunium sulfat dan nusakem yang digunakan
untuk menjernihkan air dan soda ash yang digunakan untuk menaikkan pH air
sesuai dengan pH standar. Biasanya air baku memiliki kekeruhan yang tidak
stabil terutama jika cuaca sedang tidak bagus. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan
kimia yang digunakan utnuk menurunkan kekeruhan yang disebut koagulan.
Koagulan yang digunakan yaitu alumunium sulfat dan nusakem. Proses untuk
menentukan dosis optimal koagulan dinamakan Jar test.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat, bahan, serta cara kerja yang baik dalam penggunaan
jar test.
1. Untuk mencari dosis koagulan yang paling optimal yang digunakan untuk
proses koagulasi dalam pengolahan air.

C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat, bahan, serta cara kerja yang baik dalam
penggunaan jar test.
2. Mahasiswa dapat mencari dosis koagulan yang paling optimal yang digunakan
untuk proses koagulasi dalam pengolahan air.

Anda mungkin juga menyukai