DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIPEUYEUM
Jl. Raya Bandung Desa Kertamukti Kec. Haurwangi Kab. Cianjur
Kode Pos : 43283 Telp : 0263 – 322076 SMS/WA : 083112822317
Email : puskesmas.cipeuyeum2014@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CIPEUYEUM
NOMOR : 870/432/SK/PKM/III/2017
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO KLINIS DI UPTD PUSKESMAS CIPEUYEUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIPEUYEUM,
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Cipeuyeum,
YANA BUDIANA
Lampiran : Keputusan UPTD Kepala
Puskesmas
Nomor : 870/432/SK/PKM/III/2017
Tentang : Manajemen Resiko Klinis
TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI PUSKESMAS CIPEUYEUM
KECAMATAN HAURWANGI
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medis. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan,
musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan
atau sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimalisir terjadinya kesalahan medis, efek samping, dan merugikan pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman);
2. Meminimalisir kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim
yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial
Puskesmas) dan dokter)
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Puskesmas Keliling
5. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko: keluhan pasien, klaim, laporan kejadian, audit medis;
2. Pembahasan: tim manajemen mutu, koordinator program;
3. Kesimpulan: Tipe kesalahan medis, sumber kesalahan medis, perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan, dan lain-lain;
4. Tindak Lanjut.
E. Laporan Kejadian
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
pada keselamatan pasien (patient care and ptient safety);
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko;
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
Puskesmas terhadap tuntutan hokum;
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera;
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko;
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist
YANA BUDIANA