Komunikasi Efektif Dokter DG Pasien
Komunikasi Efektif Dokter DG Pasien
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi interpersonal yang terjadi antara dokter dan pasien di rumah sakit
sangat penting dilakukan untuk proses perawatan , pengobatan dan penyembuhan,
Keterlibatan dokter selaku komunikator terhadap isi pesan, penyampaian pesan bagi
komunikan ,yang disini adalah pasien sangat mendominasi dalam proses berkomunikasi.
Proses komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien merupakan suatu hal
yang unik karena dokter selaku komunikator harus berhadapan pada komunikan yaitu
pasien yang secara psikis mengalami gangguan kesehatan. Tentunya dalam hal ini banyak
sekali hanbatan-hambatan yang dirasakan dokter terhadap pasien,seperti hambatan
psikologis karena adanya perbedaan perbedaan antara nilai –nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim (dokter) dan penerima pesan ( pasien ).
3. Bisa langsung mengetahui interpersonal umpan balik dari pasien, raut muka,
dan perasannya, gayanya.
4. Dokter tahu jika ia gagal menyampaikan pesan maka ia bisa mengubah gaya
penyampaiannya.
Dalam meneliti komunikasi interpersonal, antara dokter akan mengguanakan
metode deskriptif. Penelitian deskriptif memaparkan situasi atau peristiwa yang terjadi
di rumah sakit tersebut. Hubungan antara dokter dan pasien tentu akan menarik apabila
dijadikan obyek penelitian. Melalui komunikasi interpersonal ini akan menjadi acuan
dalam meneliti perilaku, proses berkomunikasi antara dokter dan pasien, serta untuk
mencari tahu sejauh mana pengaruh dokter dalam melakukan komunikasi dengan
pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam proses interaksi antara individu yang satu dengan yang lainya terjadi
komunikasi dalam rangka penyampaian informasi. Menurut Arief Furchan mengemuakakan
bahwa “Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan,
pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses
interaksi antara orang-orang atau kelompok - kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi
sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok – kelompok di dalam suatu organisasi”.
Berdasarkan dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa dalam setiap hubungan antara
orang-orang atau kelompok - kelompok akan terjadi komunikasi dengan maksud untuk
mencapai suatu tujuan, baik itu dalam bentuk informasi atau berita maupun yang sifatnya
berkaitan dengan pribadi dalam mengutarakan perasaan pribadi, gagasan, dan ide kepada
orang lain.
Dari uraian tersebut, bahwa komunikasi merupakan sebagai usaha yang dilakukan
oleh seseorang dengan tidak terlepas dari kemampuan yang dimilikinya untuk berkomunikasi
terhadap orang lain di dalam menyampaikan tujuan yang diinginkan. Dengan demikian
bahwa komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi
sikap dan perbuatan orang-orang yang menjadi lawan bicara atau lawan untuk
berkomunikasi.
Salah satu contoh bentuk komunikasi adalah komunikasi antara dokter dan pasien.
Proses komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien merupakan suatu hal yang unik
karena dokter selaku komunikator harus berhadapan dengan komunikan yaitu pasien, dalam
proses perawatan , pengobatan dan penyembuhan pasien.
B. TUJUAN DAN UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan orang-
orang, begitu pula dalam suatu terjadinya komunikasi antara dokter pasien tentunya ada
tujuan yang ingin dicapai. Hal sesuai dengan pendapat Arief Furchan mengemukakan tujuan
komunikasi sebagai berikut :
1. Harus ada suatu sumber, yaitu seorang komunikator yang mempunyai sejumlah
kebutuhan yaitu pasien.
2. Harus ada suatu maksud yang hendak dicapai, yang umumnya biasanya dinyatakan
dalam kata-kata permbuatan yang oleh komunikasi diharapkan akan dicapai.
3. Harus ada suatu saluran yang menghubungkan sumber informan kepada penerima
informasi.
4. Harus ada penerima berita. Akhirnya harus ada umpan balik atau respon dipihak
penerima berita. Umpan balik memungkinkan sumber berita untuk mengetahui apakah
berita itu telah diterima dan dinterprestasikan dengan betul atau tidak.
Berdasarkan dari unsur - unsur tersebut, terlihat jelas bahwa dalam kegiatan
komunikasi itu di dalamnya terdapat unsur - unsur komunikasi, baik itu unsur sumber yang
merupakan sebagai komunikator yang memiliki informasi atau berita yang akan disapaikan
terhadap penerima informasi dengan melalui atau menggunakan saluran atau media
komunikasi, antar unsur yang satu dengan yang lainnya jelas sekali adanya suatu keterkaitan,
dan apabila salah satu unsur itu tidak ada kemungkinan proses komunikasi akan mengalami
hambatan.
C. FUNGSI KOMUNIKASI
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu interaksi dokter pasien
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Fungsi informasi
3. Fungsi integrasi
Dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsure - unsur yang meyakinkan dari
dokter baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga pasien merasa berkewajiban harus
menjalankan intruksi atau saran dari dokter. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator
harus luwes untuk melihat situasi dan kondisi di mana pasien harus melakukan saran dokter,
sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan pasien itu sesuai dengan
kebutuhan pasien.
1. Karena komunikasi mempunyai suatu maksud, maka suatu messege selalu ditujukan
kepada sekumpulan orang tertentu. Misalnya antara dokter dan pasien.
3. Suatu komunikasi dinyatakan berhasil jika respon yang timbul pada penerima (pasien),
sesuai dengan maksud komunikasi.
Bekerja sesuai kaidah etik untuk menjaga kerahasiaan dan hanya menggunakan
informasi untuk kepentingan dan persetujuan pasien.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :