Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 5

1. Muhammad Azka Athallah (185060300111007)


2. May Lia Khoironisa (185060300111027)
3. Rahma Tiana Umaya (185060300111038)
4. Afdhol Goyanda Hidayatullah (185060301111014)
Jawab:

1. Konversi energi yang mungkin terjadi :


a. Konversi energi elektrik menjadi energi mekanik
b. Konversi energi elektrik menjadi energi panas
c. Konversi energi elektrik menjadi energi kimia
d. Konversi energi elektrik menjadi energi cahaya
e. Konversi energi elektrik menjadi energi angin
f. Konversi energi elektrik menjadi energi nuklir
g. Konversi energi elektrik menjadi energi cahaya
h. Konversi energi elektrik menjadi energi EM
i. Konversi energi elektrik menjadi energi panas bumi
j. Konversi energy elektrik menjadi energi suara

2. Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman
daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya
listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang
dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk
itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik
yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan
diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya
listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil.
Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam
perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta
harganya lebih murah.

3. Karena bahan feromagnetik berguna untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus eddy.

4. Pada trafo ideal masih terdapat rugi-rugi tembaga akibat pemanasan yang timbul akibat
arus yang mengalir pada hambatan kawat penghantar pada kedua kumparan, rugi-rugi arus
eddy (pusar) pada inti besi trafo karena inti terlalu tebal dan terjadi perbedaan antar sisi-
sisinya sehingga arus berputat-putar pada sisi itu, rugi-rugi histerisis diakibatkan fluks
bolak-balik, dan adanya fluks bocor yang terjadi karena fluks tidak menembus inti besi dan
hanya melewati salah satu kumparan trafo saja.

5. Mencari I Primer dan Sekunder pada T1-T3

T1 Primer = 200 v ; Sekunder = 300 v


T2 Primer = 300 v ; Sekunder = 450 v
T3 Primer = 150 v ; Sekunder = 450 v
𝑉1 𝐼2
=
𝑉2 𝐼1
𝑉 450
I load = 𝑅 =60+𝑗80 = 4,5 < −53,13° = 4,5 𝐴

3
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼3 → 𝑎. 𝐼𝑠 = . 4,5 = 13,5 𝐴
1
1
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼2 → 𝑎. 𝐼𝑝 = . 13,5 = 6,75 𝐴
2
3
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼1 → 𝑎. 𝐼2 = . 6,75 = 10,125 𝐴
2

Mencari Impedansi Total


IAB =I3, VA= VT2s
𝑉𝐴 = 𝐼𝐴𝐵(1 + 𝑗3) + 𝑉𝐵 = 10,125 (1 + 𝑗3) + 150 = 162,98 < 10,74° = 163
𝑣1 1 1
𝑎3 = 𝑥𝑍𝑐 = ( ) ( ) . (60 + 𝑗80) = 6,66 + 𝑗8,88 𝑂ℎ𝑚
𝑣2 3 3
Ztotal = ZL+Z = (6,66 + j8,88) + (1+j3) = 7,66 +j11,88 Ohm
𝑣1
𝑎2 = 𝑥𝑍𝑐 = (2)(2). (7,66 + 𝑗11,88) = 30,64 + 𝑗47,57 𝑂ℎ𝑚
𝑣2
𝑣1 2 2
𝑎1 = 𝑥𝑍𝑐 = ( ) ( ) . (30,64 + 𝑗47,52) = 13,61 + 𝑗21,12 𝑂ℎ𝑚
𝑣2 3 3
Kelompok 5

1. Muhammad Azka Athallah (185060300111007)


2. May Lia Khoironisa (185060300111027)
3. Rahma Tiana Umaya (185060300111038)
4. Afdhol Goyanda Hidayatullah (185060301111014)
Jawab:

1. Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa
beban disebut Fluks Medan Utama. Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul
tegangan induksi. Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus
jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut
dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar. Munculnya medan jangkar akan memperlemah
medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama
yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama
dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan
utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata
lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan
nominal generator. Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih
kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada
permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat
dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan
ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat
juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka
komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung
tegangan.
2. Diagram fasor memperlihatkan bahwa terjadinya pebedaan antara tegangan teminal V
dalam keadaan berbeban dengan tegangan induksi (Ea ) atau tegangan pada saat tidak
berbeban. Diagram dipengaruhi selain oleh faktor kerja juga oleh besarnya arus jangkar (Ia
) yang mengalir. Dengan memperhatikan perubahan tegangan V untuk faktor keja yang
berbeda-beda, karakteristik tegangan teminal V terhadap arus jangkar yang diperlihatkan
pada gambar.
3. Kelebihan motor DC:
a. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan

b. Torka awalnya besar


c. Performansinya mendekati linier
d. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
e. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik
f. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC

4. Diketahui:
Motor sinkron 3 fasa v = 2000 v
Pole = 12 f = 25 Hz
Zs = 100 Ohm Eb = 80%
R = 0,5 ohm/fasa
Ditanya : Pd dan Torsi ?
Jawab :
𝑉1𝑉2 𝑉22
𝑃𝑑 = −
𝑍𝑠 𝑍𝑠 2
2000 1600 1600 1600 0.5
𝑃𝑑 = ( 𝑥 −( )( ) )
√3 √3 √3 √3 102
𝑃𝑑 = 307200 𝑊𝑎𝑡𝑡
Kecepatan mesin sinkron
120 𝑥 𝑓 120 𝑥 25
𝑛𝑠 = = = 250 𝑟𝑝𝑚
𝑃 12
Torsi max
𝑇𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝜔 = 307200
2𝜋 𝑥 250
𝑇𝑚𝑎𝑥 𝑥 = 307200
60
307200 𝑥 60
𝑇𝑚𝑎𝑥 = = 11724 𝑁𝑚
2 𝜋 250
5. Diketahui :
n = 1000 rpm
Is = 5 A
Ditanya :
n full load saat Vt= 250 V dan Is = 5A
Jawab:
a. Saat reaksi jangkar diabaikan’
Ea = Vt – Ia Ra
-Mencari Ia
𝑉𝑡 250
𝐼𝑠ℎ = = =1
𝑅𝑠ℎ 250
Ia = Is – Ish = 25-1=24

Ea = 250 – 24.1
Ea = 226 Volt
Tanpa Beban
Ea = 250 – (4x1)
Ea = 246 Volt -> n = 1000 rpm
𝐸𝑎1 𝑛1
=
𝐸𝑎2 𝑛2
226 𝑛
=
246 1000
𝑛 = 918,70 𝑟𝑝𝑚
b. Reaksi jangkar sehingga bisa melemah 5%
Eb = 918,70 – (918,70x5%)
Eb = 918,70 – 45,94
Eb = 872,76 rpm

Anda mungkin juga menyukai