Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEE TAHUN 2018

NAMA KELOMPOK :
- Afdhol Goyanda
- May Lia K
- M. Azka
- Rahma Tiana Umaya

Dosen : Lunde Ardhenta

Jawaban :
1. Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang mengalir melalui
kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara hanya fluksi arus medan rotor.
Namun jika generator sinkron diberi beban, arus jangkar Ia akan mengalir dan membentuk fluksi
jangkar. Fluksi jangkar ini kemudian mempengaruhi fluksi arus medan (fluksi jangkar (φA) yang
berintegrasi dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor (φF), sehingga akan
dihasilkan suatu fluksi resultan sebesar : φR = φF + φA) yang pada akhirnya menyebabkan
berubahnya harga tegangan terminal generator sinkron. Reaksi ini kemudian dikenal sebagai reaksi
jangkar seperti pada gambar 1.1. dan 1.2 berikut :

Gambar model reaksi jangkar

Gambar reaksi jangkar


Keterangan gambar :
a. Gambar 1.1.a. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani tahanan (resistif).
Sehingga arus jangkar (I) sefasa dengan GGL (E). Maka, Jenis beban resistif dimana ΦA tegak
lurus terhadap ΦF, seperti pada Gambar 1.2.a
b. Gambar 1.1.b. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani kapasitif.
Sehingga arus jangkar Ia mendahului ggl Eb sebesar θ dan φA terbelakang terhadap φF dengan
sudut (90 – θ).
c. Gambar 1.1.c. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat dibebani kapasitif murni. Sehingga
mengakibatkan Arus jangkar (I) terdahulu Φ dari GGL (E) sebesar 90° dan φA akan
memperkuat φF yang berpengaruh terhadap pemagnetan, seperti pada gambar 1.2.b.
d. Gambar 1.1.d. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat arus diberi beban induktif murni.
Sehingga mengakibatkan arus jangkar Arus jangkar (I) terbelakang dari GGL (E) sebesar 90°
dan φA akan memperlemah φF yang berpengaruh terhadap pemagnetan, seperti pada gambar
1.2.c .

2. Pada diagram fasor memperlihatkan bahwa adanya pebedaan antara tegangan teminal V
dalam keadaan berbeban dengan tegangan induksi (Ea) atau tegangan pada saat tidak berbeban.
Diagram dipengaruhi selain oleh faktor kerja juga oleh besarnya arus jangkar (Ia) yang
mengalir. Dengan memperhatikan perubahan tegangan V untuk faktor keja yang berbeda-beda,
karakteristik tegangan teminal V terhadap arus jangkar yang diperlihatkan pada gambar.

3. Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC tersebut,
yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur :
 Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan
meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Keuntungan lain,yaitu :
- Bentuk sistem control lebih sederhana
- Memilki respon dinamik yang baik sehingga sesuai jika digunakan untuk motor servo
- Apabila digunakan untuk pengaplikasian dengan daya rendah memilki harga yang lebih
murah
- Performansinya mendekati linear

4. Diketahui:
Motor sinkron 3 fasa v = 2000 v
Pole = 12
f = 25 Hz
Zs = 100 Ohm
Eb = 80%
R = 0,5 ohm/fasa
Ditanya : daya maksimum dan Torsi ?
Jawaban :
𝑉1𝑉2 𝑉22
𝑃𝑑 = −
𝑍𝑠 𝑍𝑠 2
2000 1600 1600 1600 0.5
𝑃𝑑 = ( 𝑥 −( )( ) )
√3 √3 √3 √3 102
𝑃𝑑 = 307200 𝑊𝑎𝑡𝑡
- Kecepatan mesin sinkron
120 𝑥 𝑓 120 𝑥 25
𝑛𝑠 = = = 250 𝑟𝑝𝑚
𝑃 12
Torsi max
𝑇𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝜔 = 307200
2𝜋 𝑥 250
𝑇𝑚𝑎𝑥 𝑥 = 307200
60
307200 𝑥 60
𝑇𝑚𝑎𝑥 = = 11724 𝑁𝑚
2 𝜋 250
5. Diketahui :
n = 1000 rpm
Is = 5 A
Ditanya : n full load saat Vt= 250 V dan Is = 5A
Jawaban :
a. Saat reaksi jangkar diabaikan’
Ea = Vt – Ia Ra
-Mencari Ia
𝑉𝑡 250
𝐼𝑠ℎ = = =1
𝑅𝑠ℎ 250
Ia = Is – Ish = 25-1=24

Ea = 250 – 24.1
Ea = 226 Volt
- Tanpa Beban
Ea = 250 – (4x1)
Ea = 246 Volt -> n = 1000 rpm
𝐸𝑎1 𝑛1
=
𝐸𝑎2 𝑛2
226 𝑛
=
246 1000

𝑛 = 918,70 𝑟𝑝𝑚
b. Reaksi jangkar sehingga bisa melemah 5%
Eb = 918,70 – (918,70x5%)
Eb = 918,70 – 45,94
Eb = 872,76 rpm

6. Diketahui:
Pout = 50 HP
Vt = 550 V
n = 750 rpm
Is = 7A
Arus dinaikkan menjadi 2C = arus 110 A

Ditanya : Pout?

Jawab :

 E1 = V1 – Ia1 (Ra+Rsc)
E1 = 550 – 7a (0,35 + 0,15) = 513 V

 Ia2 = 110 A n2 ?
E2 = V2-Ia2 (Ra+Rsc)
E2 = 550-110 (0,35+0,15) = 495 V

𝑇1 = 𝐾𝑎𝐼𝑎1 ∅1
𝑇2 = 𝐾𝑎𝐼𝑎2 ∅2
∅2 𝑇2 |𝑎|
=
∅1 𝑇1 |𝑎|
∅2 2 𝑇1 𝐼𝑎1 2𝐼𝑎1 2𝑥7𝑎
= = →= = 1,3 𝑎
∅ 𝑇1 |𝑎| 𝐼𝑎2 110
∅2 = 1,3 𝑎 ∅1
𝐸1 𝐶𝑛1 𝑎1 𝑛1 𝑎1 𝑛1
 = = =
𝐸2 𝐶𝑛2 𝑎2 𝑛2 .1,3𝑎.𝑎1 1,3 𝑎𝑛𝑧
𝐸2𝑛1 495 𝑥 750
 𝑛2 = = = 540 𝑟𝑝𝑚
𝐸1𝑥1,3𝑎 513 𝑥 1,34
 Pd = Ea Ia
Pd = E2 Ia2
Pd = 495 x 110 = 54450 waH

7. Diketahui :
Pout = 6912 w
Vt = 240 v
Rf = 100 Ohm
η = 0,9
n = 600 rpm
Rp = 2,5 A

Ditanya : Rx, Pout?

Jawaban :
𝑃𝑜𝑢𝑡
a. 𝑃𝑖𝑛 = = 7680
0,9
𝑃𝑖𝑛 7650
𝐼𝑎 = = 32 𝐴
𝑉𝑡 240
𝑉𝑡 = 𝐸𝑎 + 𝐼𝑎 (𝑅𝑎 + 𝑅𝑥) ; Ea=0, shorting
240 = 32 (0,5 + Rx)
Rx = 7 Ohm

b. 𝑉𝑡 = 𝐸𝑎 + 𝐼𝑎𝑅𝑎
Ea = 240 – 32.0,5
Ea = 224 Volt
Ea =Ka. ∅. 𝜔𝑚
2𝜋
224 = Ka. ∅. 60 𝑥600
Ka. ∅ = 3,56

𝐸𝑎 = 𝑉𝑡 − 𝐼𝑎(𝑅𝑎 + 2,5)
Ea = 240 – 32 (3)
Ea = 144 volt
2𝜋
Ea = Ka. ∅ 60 𝑥𝑛
2𝜋
144 = 3,56. ∅ 60 𝑥𝑛
N = 386,4 rpm

- Pout

Pout = Ea.Ia
Pout = 144.32 = 4608 watt

Soal kedua

Dosen : Dr. Rini Nur Hasanah

Jawaban :

I Primer dan Sekunder pada T1-T3

T1 Primer = 200 V ; Sekunder = 300 V


T2 Primer = 300 V ; Sekunder = 450 V
T3 Primer = 150 V ; Sekunder = 450 V
𝑉1 𝐼2
=
𝑉2 𝐼1
𝑉 450
I load = 𝑅 =60+𝑗80 = 4,5 < −53,13° = 4,5 𝐴

3
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼3 → 𝑎. 𝐼𝑠 = . 4,5 = 13,5 𝐴
1
1
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼2 → 𝑎. 𝐼𝑝 = . 13,5 = 6,75 𝐴
2
3
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐼1 → 𝑎. 𝐼2 = . 6,75 = 10,125 𝐴
2

- Impedansi Total

IAB =I3, VA= VT2s


𝑉𝐴 = 𝐼𝐴𝐵(1 + 𝑗3) + 𝑉𝐵 = 10,125 (1 + 𝑗3) + 150 = 162,98 < 10,74° = 163
𝑣1 1 1
𝑎3 = 𝑥𝑍𝑐 = ( ) ( ) . (60 + 𝑗80) = 6,66 + 𝑗8,88 𝑂ℎ𝑚
𝑣2 3 3
Ztotal = ZL+Z = (6,66 + j8,88) + (1+j3) = 7,66 +j11,88 Ohm
𝑣1
𝑎2 = 𝑥𝑍𝑐 = (2)(2). (7,66 + 𝑗11,88) = 30,64 + 𝑗47,57 𝑂ℎ𝑚
𝑣2
𝑣1 2 2
𝑎1 = 𝑥𝑍𝑐 = ( ) ( ) . (30,64 + 𝑗47,52) = 13,61 + 𝑗21,12 𝑂ℎm
𝑣2 3 3

Anda mungkin juga menyukai