Document PDF
Document PDF
BANK MANDIRI
TANGERANG
2015
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya tugas akhir ini adalah asli dan
ii
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar (S.Ds.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
Ray Farandy
iii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Oleh
NIM : 11120210121
Iqbal Maimun Umar, S.Sn., M.Ds. Gideon K.F.H. Hutapea, S.T., M.Ds.
iviv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena kasih
setia dan penyertaan-Nya sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan.
Mandiri yang merupakan salah satu objek wisata berlokasi di kawasan kota tua.
Museum ini memiliki sejarah yang panjang sebelum diresmikan sebagai Museum
museum. Bank Mandiri yang memiliki wilayah yang luas dan berbagai artefak
membutuhkan petunjuk arah dan informasi yang baik pula sehingga pengunjung
dapat memperoleh informasi secara maksimal. Oleh karena itu, perancangan sign
Melalui laporan tugas akhir ini, penulis juga berharap agar dapat
membantu orang lain yang akan mengambil dan meneliti sign system pada
museum. Selain itu, untuk mahasiswa yang akan mengambil topik mengenai sign
system agar dapat membantu sebagai referensi dan pertimbangan pada saat
pengambilan tugas akhir. Penulis berharap dengan laporan tugas akhir ini,
pembaca dapat merasa tertantang untuk membuat sign system yang lebih baik lagi.
Penulis sadar bahwa topik tugas akhir ini membutuhkan waktu dan proses
dan belajar banyak mengenai sign system. Hal ini tentunya berkat bantuan dan
v
dukungan yang banyak dari orang dekat di sekitar penulis. Pada kesempatan ini,
4. Bapak Khoir dan tim pengelola museum yang telah memberikan waktu
kepada penulis.
Ray Farandy
vi
ABSTRAKSI
Museum Bank Mandiri merupakan salah satu museum terbesar yang berada di
kawasan Kota Tua, Jakarta. Museum ini memiliki banyak informasi dan benda-
benda bersejarah berkaitan dengan perbankan hingga berjumlah ± 27.129 buah.
Akan tetapi, sering ditemukan petunjuk atau informasi yang kurang lengkap di
dalam museum sehingga pengunjung tidak mendapat banyak informasi selama
kunjungan di museum. Oleh karena itu diperlukannya sign system pada museum
ini.
Pada tugas akhir ini, penulis akan merancang sign system pada Museum Bank
Mandiri. Metode penelitian yang dipakai adalah observasi, dokumentasi,
wawancara, survei, dan studi pustaka.
Perancangan sign system untuk Museum Bank Mandiri ini meliputi identification
signs, directional signs, regulatory signs, dan operational signs. Sign system yang
dirancang bertujuan membantu pengunjung selama berkunjung di Museum Bank
Mandiri dan mendapatkan informasi lebih mudah.
vii
ABSTRACT
Museum Bank Mandiri is one the largest museum located in Kota tua, Jakarta.
The museum has a lot information and hisctorical objects related to banks with
total amount ± 27.129 pieces. However, signs or lack information often found in
the museum till visitors don’t get a lot of information during their visit at the
museum. Hence, the sign system is needed in this museum.
In this final project, author will be designing sign systems in Museum Bank
Mandiri. The research method used are observation, documentation, interviews,
surveys, and literature.
Designing sign systems for Bank Mandiri Museum include identification signs,
directional signs, regulatory signs, and operational signs. Sign system designed to
help visitors during a visit at the Museum Bank Mandiri and get information more
easily.
Keywords: museum, banks, information, sign
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii
ix
2.1. Environmental Graphic Design ................................................................ 8
x
3.1.1. Sejarah Umum .................................................................................... 38
xi
3.2.4.2 Weakness.................................................................................. 59
4.3. Budgeting................................................................................................ 82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Peta Lokasi Museum Bank Mandiri via Google Maps ......................... 43
xiii
Gambar 3.6. Survey 1 .................................................................................................... 53
xiv
Gambar 4.4. Warna pada sign ...................................................................................... 70
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
museum merupakan suatu lembaga permanen dan non profit dalam pelayanan
tidak berwujud yang digunakan untuk tujuan edukasi, penelitian dan dinikmati
masyarakat.
museum yang terdapat di Indonesia per Januari 2014. Salah satu museum di
Ibukota yang dipegang oleh swasta adalah Museum Bank Mandiri. Museum yang
berada di Jalan Lapangan Stasiun no.1 Jakarta mulai beroperasi pada tahun 2005.
Museum yang memiliki luas tanah sebesar 10.039 m2 ini memperlihatkan banyak
benda bersejarah mengenai alat-alat perbankan mulai dari mesin atm, uang lama,
awal masa komputer, hingga suasana ruang rapat direktur bank yang total
Berdasarkan data statistik pengunjung yang didapat dari museum, setiap tahunnya
1
pengunjung Museum Bank Mandiri selalu mengalami peningkatan. Data
pengunjung museum yang diperoleh pada tahun 2005 diawali dengan angka
11,349 dan di tahun 2012 berjumlah 295,088. Kemudian pada tahun 2013
mengalami peningkatan lagi mencapai 308,066. Hal ini ditunjang dengan fasilitas
yang diberikan museum seperti ruang seminar, ruang audio visual, dan beberapa
seperti kegiatan Sahabat Anak, Gathering Kpop, kelas bahasa, dan beberapa
kegiatan lainnya. Dengan banyaknya informasi dan kegiatan yang ada di museum,
museum, penulis menemukan bahwa tata letak ruangan tidak sesuai antara yang
dengan Bagian Humas dan Marketing Museum, Pak Khoir (2014), hal ini
disebabkan oleh kondisi peta dan signs yang belum mengalami perubahan sejak
awal dibuatnya sign system di museum. Diketahui bahwa museum ini melakukan
beberapa perubahan tata letak seiring dengan kebijakan baru sejak Juni 2014.
Akan tetapi, pihak museum belum melakukan pembaharuan signs sejak awal
2
pameran, label, cahaya, peralatan audiovisual, keamanan, kondisi udara, lukisan
memperbaharui sign system yang sudah ada sehingga informasi yang disediakan
Mandiri. Oleh karena itu, penulis memilih judul “Perancangan Sign System pada
Dengan adanya latar belakang yang tersaji di atas dapat di ambil suatu perumusan
Mandiri?
Penelitian ini memberikan batasan pada perancangan sign system yang diperlukan
Berdasarkan latar belakang tersebut, tugas akhir ini dilakukan untuk merancang
sign system yang sesuai dengan Museum Bank Mandiri agar membantu
3
1.5. Manfaat Tugas Akhir
Tugas akhir ini juga memiliki beberapa manfaat yang dapat berguna bagi
1. Bagi penulis adalah memahami lebih materi yang digunakan selama proses
pembuatan tugas akhir ini. Selain itu juga mengasah pola pikir dalam
2. Bagi orang lain, tugas akhir ini akan memudahkan orang yang berkunjung
sendiri.
Dalam tugas akhir ini, diperlukan beberapa metode untuk mencari data dan fakta
mengenai Museum Bank Mandiri. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu dan dengan wawancara, peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih
4
dengan pihak pengelola Museum Bank Mandiri untuk memperoleh data dalam
(tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran)
lapangan. Selain itu juga akan dilakukan survei pada pengunjung museum
sehingga mengetahui masalah lebih detil dan dapat mengkaji perilaku dan
pemikiran masyarakat. Hal ini akan membantu dalam perancangan sign system
Dalam perancangan tugas akhir ini, maka diperlukan metode dalam merancang
sebuah strategi untuk mendapatkan hasil tugas akhir yang efektif. Pada tahap awal
keadaan museum dan apa yang ingin dituju oleh pihak pengelola Museum Bank
akhirnya karya yang dibuat sesuai dengan perancangan awal penelitian ini.
5
Pada tahap selanjutnya, ada studi pustaka untuk menjadi dasar teori setiap
rancangan yang dibuat nanti. Selain studi pustaka, penulis juga mencari data dan
menganalisa data lapangan, yaitu Museum Bank Mandiri. Berdasarkan data dan
teori yang sudah didapat, tahap selanjutnya adalah konsep kreatif melalui
bentuk digital. Setelah itu dibutuhkan percobaan aplikasi desain sehingga dapat
6
1.8. Sistematika Perancangan
Bab ini membahas secara mendalam latar belakang dari museum yang sering
dikunjungi, tetapi tidak memiliki sign system yang jelas.
Bab ini berisi mengenai penjelasan teori-teori yang akan digunakan selama
penelitian.
Bab ini menguraikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian dan juga
metode penelitian yang bervariasi, teknik pengumpulan data, dan informasi, serta
teknik analisa data dan informasi.
BAB IV: Analisis Rancangan dan Konsep Sign System pada Museum Bank
Mandiri
Bab ini menjelaskan tentang seluruh hasil penelitian dari tahap analisa dan
desain.
Bab penutup ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan proses
perancangan sign system pada Museum Bank Mandiri
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori yang akan digunakan selama perancangan tugas akhir
ini. Pada bagan di bawah ini adalah kerangka teori untuk memudahkan penulis
dalam melakukan penelitian untuk tugas akhir. Kerangka tersebut merupakan inti
Sign System
Komunikasi Desain
Environmental Graphic Design (EGD) merupakan salah satu bidang desain tertua
8
pembangunan yang semakin kompleks sehingga semakin dibutuhkan sistem yang
tertata, dan kesatuan visual antara signage dan wayfinding. Istilah environmental
graphic, signage, dan wayfinding sendiri muncul pada tahun 1970 karena
EGD memiliki tiga elemen dasar yang saling tumpang tindih satu dengan
yang lain. Wayne Hunt berpendapat tiga elemen dasar dari EGD meliputi:
2. Interpretation
3. Placemaking
Signage dan wayfinding membantu dalam mengarahkan orang ke suatu lokasi dan
9
satu kesatuan dalam menginformasi dan memvisualisasikan suatu lokasi (Calori,
Menurut Wayne Hunt, sistem navigasi atau wayfinding adalah ilmu yang
Wayfinding juga memiliki spesifikasi khusus yang berbeda pada tiap tipe tempat
1. Identification Signs
10
Gambar 2.2. Identification Signs
(http://www.thegreatdisplaycompany.com/images/Web-Images/
building-signs/widmer-site-song.jpg)
2. Directional Signs
Petunjuk arah ini ditempatkan terpisah dari tempat sebenarnya. Hal ini
11
3. Warning Signs
Tanda ini berfungsi untuk mengatur dan melarang orang dalam berperilaku
12
5. Operational Signs
atau sistem kerja dalam suatu wilayah. Operational signs sering terlihat
6. Honorific signs
13
Petunjuk ini biasanya menghargai orang-orang yang terkait dengan
7. Interpretive
14
2.2.2. Fungsional Sign System
lokasi tanda yang akan diletakkan, jarak pandang, dan hirarki sign system. Hal ini
menjadi faktor penting dalam pembuatan sign system yang baik. Terdapat dua
Sign system yang dipasang di atas zona level mata dengan ukuran minimal
80" atau 6'-8" AFF (above the finished floor). Overhead zone sering
jarak pandang jauh. Contoh Overhead zone yang sering digunakan adalah
directional signs.
Sign system yang dipasang dengan jarak pandang setara dengan arah mata
kita. Eye level zone memiliki ukuran 5'-0" AFF. Eye level zone sering
15
2.2.3. Bentuk Sign
Bentuk sign bermacam-macam dan tidak terbatas. Namun, ada beberapa teori
1. Freestanding or ground-mounted
seperti lantai.
2. Suspended or ceiling-hung
16
Jenis sign yang bagian atasnya terpasang dengan permukaan horizontal
3. Projecting or flag-mounted
Jenis sign yang bagian samping sign terpasang secara tegak lurus pada
17
b. Projecting lollipop, panel dengan satu tiang menempel pada bagian
vertikal di tembok.
tembok
18
2.2.4. Material Sign System
Pembuatan sign system tidak hanya bentuk dan informasi saja yang diperhatikan,
setiap material memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada suatu tampilan sign
system. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan yang tepat sehingga sign system
dapat ditampilkan secara baik. Ada beberapa jenis material yang biasa digunakan
1. Metals
Material ini dikenal karena strukturnya yang kokoh dan baik. Metals
korosi. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan pemberian lapisan di
a. Aluminium
19
c. Stainless Steel
dan harga yang lebih mahal. Stainless steel tidak mudah berkarat.
Material ini biasa digunakan untuk sign face, plakat, dan lain
sebagainya. Material ini lebih berat dan sangat mahal. Selain itu
2. Plastik
sign system. Ada dua jenis plastik yaitu acrylic dan polycarbonate.
3. Glass
dibanding plastik, tetapi memiliki bobot lebih berat dan biaya lebih mahal.
4. Kayu
Kayu jarang digunakan karena material ini biasanya digunakan untuk sign
system yang berhubungan dengan alam. Karena sifatnya yang alami, kayu
20
mudah lapuk dan memerlukan coating agar dapat bertahan. Pengaplikasian
2.3. Semiotika
Semiotik berasal dari kata semeion (bahasa Yunani) yang berarti tanda, maka
semiotika berarti ilmu tanda. Seluruh teori yang berhubungan dengan semiotika
atau semiologi mempertegas cara menata susunan tanda dan bagaimana orang
menciptakan makna dari susunan tanda. Semiotik adalah suatu cara atau teknik
dua tokoh semiotik yang terkenal yaitu Charles Sanders Peirce (1839-1914) dan
Charles William Morris yang berakar pada Charles Sanders Peirce. Ada tiga
elemen yang semiotik yang dibahas oleh Charles William Morris, yaitu Sintaktik,
Semantik, dan Pragmatik. Berikut semiotika Morris yang sering digunakan dalam
komunikasi visual.
1. Sintaktik
kontiniuitas.
21
2. Semantik
diekspresikan.
3. Pragmatik
pesan sebuah makna dalam sign bersifat fisik yang dapat diterima oleh indra kita.
Makna dapat diterima secara berbeda-beda kepada orang yang berbeda dalam
2.4. Simbol
Ada dua macam cara untuk mengkomunikasikan objek, perilaku, dan perasaan di
hidup ini, yaitu suara (perkataan), dan gambar (simbol). "Kata" merupakan cara
yang efektif untuk menyampaikan sesuatu yang rumit, ide yang saling terkat
22
Simbol terkadang tidak berhasil dalam menyampaikan suatu pesan dengan
sistem kerja yang efektif. Beberapa hal berikut dapat menjadi acuan dalam
dalam masalah warna yang dipakai, sebaiknya tidak melebihi dari enam
jenis warna.
2. Simbol mudah diingat. Simbol yang memiliki sistem desain yang sama
akan mudah untuk dimengerti dan diingat. Dalam satu gambar seperti
pohon, dapat digunakan istilah "tree" dalam Bahasa Inggris, "arbol" dalam
Bahasa Spanyol", dan "ki" dalam Bahasa Jepang, tetapi makna ketiganya
simbol tidak terlalu rumit atau terlalu sederhana sehingga orang tidak
2.5. Gestalt
Teori ini melibatkan tentang persepsi visual, memori, asosiasi pikiran dan
pengetahuan, psikologi sosial dan psikologi seni. Gestalt berasal dari bahasa
23
Oleh psikolog Gestalt, pikiran tidak hanya memahami bentuk yang paling
sederhana, tetapi juga melihat bentuk yang terbaik atau yang paling tepat. Hal ini
berarti manusia cenderung melihat objek tidak sebagai objek itu sendiri, tetapi
1. Kemiripan (similarity)
Objek yang mirip satu dengan yang lain cenderung dilihat sebagai
kesatuan bentuk. Kotak berwarna hitam dilihat sebagai satu kesatuan dan
2. Penutupan (Closure)
kesatuan.
3. Kontinuitas (Continuity)
dalam bentuk bersentuhan sehingga persepsi yang kita lihat adalah bentuk
4. Figur-latar (figure-ground)
24
Manusia memiliki kecenderungan untuk menginterpretasikan suatu bentuk
visual sebagai objek dengan latar belakang. Hal ini juga berhubungan
2.6. Tipografi
typeface). Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu pemanfaatan
menggambarkan keunikan figur suatu karakter. Menurut Calori (2007, hlm. 105) ,
typefaces juga kunci dalam penampilan suatu sistem tanda. Ada tiga faktor untuk
1. Formal
3. Tingkat keterbacaan
25
2.6.1. Anatomi Huruf
yang dapat membedakan huruf yang satu dengan yang lain (Sihombing, 2001,
hlm. 12-13). Berikut adalah terminologi umum yang digunakan dalam penamaan
1. Baseline
Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian
2. Capline
Sebuah garis maya lurus huruf horizontal yang menjadi batas dari bagian
3. Meanline
26
Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas
4. x-Height
tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian
5. Ascender
Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara meanline dan
capline, dan
6. Descender
Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline.
1. Ukuran
Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah point, pica, dan unit.
2. Jarak Antarkata
27
Pengukuran tradisional menggunakan metal berbentuk persegi empat yang
disebut quad. Potongan metal akan diletakkan di antara satu kata dengan
yang lain untuk mengukur jarak antarkata. Satuan ukuran quad disebut em,
3. Jarak Antarhuruf
composition dihitung dengan sistem unit. Unit yang dipakai memiliki nilai
4. Jarak Antarbaris
pengamat berkaitan erat dengan legibility dan readibility. Kedua hal ini
suatu huruf yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Legibility
berpengaruh pada readibility, yaitu kombinasi huruf dalam sebuah kata, agar
dapat terbaca dan dimengerti dengan baik (Sihombing, 2007, hlm. 304).
28
Di bawah merupakan beberapa fakta mengenai legibility dan readibility
individual pada sebuah teks, jadi bisa disimpulkan bahwa huruf berjenis
2. Karakter huruf kecil atau dilihat dari jarak yang jauh, detil pada huruf akan
3. Pada kondisi ekstrem, jarak yang sangat jauh dan teks berukuran sangat
kecil disarankan agar menambahkan berat huruf menjadi lebih lebar dan
2.7. Warna
Menurut Fraser (2004, hlm. 6), warna memiliki persepsi yang berbeda-beda dan
seperti pada gedung, seni, dan desain. Kegunaan warna sering ditemukan pada
saat menjual sesuatu. Hal ini dikarenakan warna dapat menciptakan mood. Selain
itu, warna juga membantu menunjukkan identitas suatu barang. Peran warna di
4. Menjadi dekorasi.
29
Sebagai Environment Graphic Designer terkadang desainer grafis tidak
bebas dalam memilih warna karena sudah ditentukan oleh lembaga atau
perusahaan yang mengelola. EG desainer juga harus meneliti warna khas suatu
tempat jika ingin mendesain suatu sign system pada daerah tersebut (Calori, 2007,
hlm. 126-128).
2. Value adalah pembagian warna berdasarkan gelap dan terangnya warna. Hal
30
Gambar 2.15. Value and Saturation
http://3.bp.blogspot.com/value+and+saturation+example.jpg
pada sign system lebih memfokuskan pada permainan kontras dalam warna.
sign board.
legibility dan readibility. Sign Content ini berupa huruf, angka, simbol, dan
shape.
3. Colour Contrast dalam jenis signage dan jenis informasi yang diberikan
seperti penggunaan warna merah untuk keadaan darurat, biru untuk keadaan
31
4. Colour contrast dengan perbedaan jenis pesan, seperti sign dengan dua
sebaiknya memiliki kontras sebesar 70%. Hal ini membantu legibility dan
readibility suatu pesan. Akan tetapi penggunaan warna dalam tulisan juga
system:
1. Merah, warna ini biasanya digunakan sebagai tanda larangan atau bahaya.
berbahaya.
3. Kuning, warna ini digunakan sebagai tanda hati-hati atau peringatan akan
5. Ungu, warna ini digunakan sebagai penanda adanya radiasi x-ray, alpha,
6. Hitam dan Putih, warna ini dapat digunakan sebagai batas, dan dalam lalu
32
Selain beberapa fungsinya di sign system, warna juga dapat berbicara melalui persepsi
yang disesuaikan dengan level emosional, intelektual, dan secara fisik. Berikut
beberapa persepsi terhadap warna yang dikaitkan dengan psikologi warna (Wright,
1998).
1. Warna Merah
warna merah akan terlihat baik jika dipadukan dengan warna biru muda.
2. Warna Oranye
sebagai peleburan dari warna merah dan kuning ini sama-sama memberi
efek yang kuat dan hangat. Namun, warna oranye perlu digunakan secara
dominan karena warna ini memberi kesan mudah untuk dijangkau. Warna
yang baik untuk dipasangkan dengan warna oranye adalah warna ungu
3. Warna Kuning
ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain, warna ini juga
33
4. Warna Biru
Di dalam dunia bisnis warna biru disebut sebagai warna corporate karena
warna biru tua mampu merangsang pemikiran yang jernih dan biru muda
5. Warna Hijau
Warna hijau adalah warna yang identik dengan alam dan mampu memberi
warna hijau memiliki nilai tersendiri karena dapat memberi kesan segar
6. Warna Hitam
Warna hitam adalah warna yang akan memberi kesan suram, gelap, dan
itu, elemen apapun jika dikombinasikan dengan warna hitam akan terlihat
lebih menarik.
34
7. Warna Putih
kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang murni dan tidak
menggunakan campuran apapun memberi arti yang suci dan bersih. Untuk
8. Warna Coklat
Warna coklat adalah salah satu warna yang mengandung unsur bumi.
Dominasi warna ini akan memberi kesan hangat, nyaman, dan aman.
psikologis, warna coklat akan memberi kesan kuat dan dapat diandalkan.
2.8. Komunikasi
terjadi antara dua pihak (Safanayong, 2006, hlm.10). Tujuan dari komunikasi
1. Identifikasi,
2. Informasi,
35
Komunikasi melibatkan beberapa hal yaitu pengirim, pesan, medium,
penerima, umpan balik. Jika kelima hal tersebut terpenuhi maka komunikasi
terjadi. Jika dilihat dari sudut pandang penelitian mengenai sign system maka
desainer sebagai pengirim pesan berupa informasi lokasi dan tanda. Kemudian
penerima yaitu pengamat atau orang yang melihat signage. Lalu bagian terpenting
adalah umpan balik dari penerima yaitu mereka mengerti akan informasi tersebut
dan pemahaman pada pengamat. Selain itu juga dapat membina maupun
2.9. Museum
umum. Selain itu museum sebagai tanda kemakmuran dan kekuatan pemerintah
pada jaman tersebut. Setelah adanya perkembangan, pemerintah juga sadar akan
36
pentingnya pelayanan masyarakat dan edukasi. Pandangan akan museum pun
berubah dan museum dipandang sebagai salah satu insitusi yang menyediakan
37
BAB III
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara dan data profil museum yang diperoleh penulis,
gedung baru yang lebih besar dan modern di Batavia. Perencanaan pembangunan
pembangunannya. Lokasi gedung ini sangat strategis berada di depan stasiun yang
perusahaan Schliper yang kemudian pada tahun 1913 gedung tersebut terbakar.
membangunnya menjadi kantor wilayah NHM (de factorij) di Batavia pada tahun
1929.
38
Gedung ini digunakan sebagai Kantor Pusat ex-Bank Exim sampai tahun
1995. Kemudian pada tahun 2004, gedung ini dipersiapkan untuk dijadikan
museum dan mulai dibuka pada tahun 2005. Gedung dengan empat lantai
memiliki luas sebesar 21.509 m ini menjadi gedung bersejarah yang masuk
dibagi menjadi:
1. Souterrain (Basement)
Pada lantai ini terdapat ruang khazanah/kluis atau dapat disebut ruang
ke arah lift uang, selama NHM menempati gedung ini 2 lorong tersebut
selain difungsikan sebagai jalur yang sering dilintasi para petugas, juga
39
2. Begane Grond (Lantai Dasar)
a. Bagian Kiri
pembukuan.
b. Bagian Kanan
orang Cina dan ruang administrasi bagi perbankan. Pada lantai ini
perjalanan, dll. Pada lantai ini terdapat lift khusus bagi para Direksi
Digunakan sebagai ruang kerja para direksi dan ruang rapat besar. Sisi
40
Setiap ruangan pada Direksi dibedakan pada lantai dan wastafel di
berwarna biru dengan wastafel warna abu-abu, setiap ruangan ini juga
mempunyai ruangan untuk ganti baju. Sedangkan pada sisi sebelah kiri
kontrol kemanan.
berstandar internasional.
41
3. Berpartisipasi dalam revitalisasi bangunan bersejarah di Kawasan Kota
4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak dalam negeri maupun luar negeri
Bekasi, dan Tangerang yang berhenti di stasiun Jakarta Kota. Selain itu
juga ada busway yang dapat berhenti tepat di depan Museum Bank
Mandiri. Museum ini berada di kawasan Kota Tua, daerah yang ramai
dikunjungi orang pada hari biasa maupun hari libur. Di Kota Tua sendiri,
42
banyak museum lain yang beroperasi selain Museum Bank Mandiri,
Wayang, dan Museum Seni Rupa & Keramik. Letak Museum Bank
Gambar 3.1. Peta Lokasi Museum Bank Mandiri via Google Maps
43
3.1.5.2 Jam Buka
Museum Bank Mandiri buka setiap hari Selasa s.d. Minggu pukul 09.00-
16.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan hari libur nasional, Museum
3.1.6. Hierarki
44
3.1.7. Benda Koleksi
ada di dalamnya:
kluis, lift barang, lift dokumen, tangga, kaca patri, dan lain-lain.
money tester, NCR, telepon, mesin jilid, mesin meterai, mesin penghancur
4. Komputer: PC, laptop, CD & disket, printer, modem, server, dan lain-lain.
5. Perlengkapan operasional terdiri dari: alat perekam, bak tinta, cash box,
cashier box, data storage, demorator, keranda uang, papan absen, papan
45
6. Perlengkapan pendukung: jam, kotak pos, vandel, peti uang, radio, SDB,
sepeda, toa, UPS, adaptor, kipas angin, kamera, kotak kamera, baterai,
poster, pulpen, souvenir gift, spanduk, sticker, baju, tas promosi, topi,
8. Busana dan aksesoris: kartu pengenal/ID card, name tag, tanda pangkat,
dan lain-lain.
10. Piala dan piagam: piagam, piala, sertifikat, plakat, kotak plakat, medali,
13. Arsip Sejarah: Grooet Book, gambar arsitektur dan denah, peta, laporan
46
14. Formulir kantor dan kelengkapannya: bilyet/deposito/cek/giro, buku
detector, monitor control, detektor asap, double stick, HT, lampu sorot,
paku lempar, piaw, pisau lempar, pakaian penjinak bom, tempat tabung
16. PRT/Lain-lain: kotak tanggal, papan nama hari, papan nomor, tanda masuk
parkir, AC, peralatan makan, asbak rokok, kotak asbak, peralatan mandi,
Jumlah koleksi Museum Bank Mandiri sampai saat ini adalah sebanyak + 27.129
buah dan disusun berdasarkan kesamaan jenis, fungsi dan bentuk koleksinya
47
7 Perlengkapan dan sarana promosi 243 buah
Museum Bank Mandiri menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dipakai oleh
umum, diantaranya:
7. Toko Souvenir
8. Kantin
48
9. Teras Coffee
14. Musholla
penempatan alat maupun kondisi diletakkan sesuai fungsi ruangan aslinya, seperti
brankas dan tempat penyimpanan surat berharga yang berada di basement. Akan
tetapi, ada juga peletakan objek-objek bersejarah seperti sejarah alat hitung,
49
Gambar 3.4. Denah Awal Lantai Dasar
50
2006 45,547 20,000 228% 3,796
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa pengunjung Museum Bank Mandiri
pengunjung. Pengunjung yang datang selalu melebihi dari target awal Museum
Bank Mandiri harapkan. Hal ini menunjukkan bahwa Museum Bank Mandiri
dihadiri oleh banyak orang dan semakin banyak orang mengetahui tentang
secara menyeluruh dari orang yang memang datang melihat isi benda bersejarah
3.2.1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan Pak Khoir selaku bagian Humas dan
Marketing dari Museum Bank Mandiri pada tanggal 10 Oktober 2014 dengan
tujuan untuk mengetahui sejarah dan sistem penataan koleksi di dalam museum.
51
ditampilkan semua dan tidak digilir. Di sisi lain, ada pergantian kebijakan dari
kantor pusat bahwa diperbolehkan untuk mengganti posisi atau tata letak isi
museum. Kebijakan ini baru dilaksanakan pada Juni 2014 sehingga belum ada
denah dan sign system yang baru. Pencipta sign system sebelumnya adalah
desainer grafis yang sudah mengundurkan diri sejak tiga tahun lalu sehingga tidak
jaman pada saat gedung masih dipakai Belanda sehingga Gedung Museum tidak
sengaja dibuat menyerupai pada jaman dahulu. Alur pengunjung tidak terlalu
lebih memperhatikan suasana gedung dan mengeksplor isi gedung. Museum tetap
menyediakan tour guide dalam Museum Bank Mandiri yang dapat diminta jika
3.2.2. Survey
secara maksimal.
52
1. Pertanyaan: Sudah berapa kali anda mengunjungi Museum Bank Mandiri?
pertama kali, kemudian 17% sudah berkunjung untuk yang kedua kali. Hanya
merupakan pengunjung pertama kali. Oleh karena itu sign system bagi pengunjung
pertama kali akan sangat dibutuhkan mengingat kondisi gedung seluas 21.509 m2.
2. Pertanyaan: Pada saat anda ingin menuju ke sebuah RUANG PAMER yang
berada di Museum Bank Mandiri, apakah anda merasa sulit untuk mencari
53
Gambar 3.7. Survey 2
Dari data tersebut terlihat bahwa sebanyak 57% responden merasa kesulitan untuk
mencari ruang pamer di dalam Museum Bank Mandiri dan 43% merasa tidak
kesulitan.
3. Pertanyaan: Jika anda ingin menuju ke sebuah RUANG PAMER yang ada di
sendiri untuk menuju ke sebuah ruang pamer. Sisanya 17% bertanya pada petugas
54
museum saat menuju ke ruang pamer. Hal ini menunjukkan papan petunjuk arah
Dari data tersebut, sebanyak 73% responden sering menggunakan papan petunjuk
& informasi di dalam Gedung Museum Bank Mandiri. Kemudian sebanyak 17%
5. Pertanyaan: Apakah anda memahami papan petunjuk dan informasi yang sudah
55
Gambar 3.10. Survey 5
Berdasarkan data di atas, sebesar 80% responden memahami papan petunjuk yang
56
Berdasarkan data di atas, responden sebanyak 70% mengatakan bahwa desain
papan petunjuk di dalam Museum Bank Mandiri sudah mewakili citra/image dari
dari data tersebut, diketahui bahwa kebanyakan dari mayoritas responden tidak
mengetahui banyak lokasi dalam museum. Pada ruang rapat para direktur utama
bank, 73% responden tidak mengetahui lokasi tersebut. Lokasi toko souvenir yang
berada di area masuk, sebanyak 64% responden tidak mengetahui lokasi tersebut.
57
Letak perpustakaan yang memang berada jauh dari area masuk, hanya 17% yang
sebanyak 53% responden. Kemudian lokasi area kas cina sebanyak 57%
responden tidak mengetahui lokasi tersebut, hal ini disayangkan karena area ini
merupakan salah satu area pamer museum yang lokasinya berada di dekat loket
masuk museum.
responden tidak sadar akan identifikasi suatu ruangan maupun area. Berdasarkan
bersejarah museum.
3.2.3. Observasi
peta dalam Museum Bank Mandiri tidak strategis. Kemudian peta tersebut hanya
yang baru pertama kali datang tidak mengetahui letak-letak ruangan dan ruangan
Kemudian setelah wawancara dan melihat denah yang ada pada saat
penulis berkunjung di bulan September 2014 tidak sama dengan kondisi asli
58
museum sekarang. Kasus yang ditemukan penulis seperti Gift shop yang berubah
3.2.4.1 Strength
Kelebihan dari Museum Bank Mandiri adalah memiliki jumlah benda bersejarah
terbanyak di Kawasan Kota Tua. Selain itu Museum ini menyediakan fasilitas
yang sering digunakan oleh umum. Museum Bank Mandiri salah satu yang
aktivitas-aktivitas perbankan.
3.2.4.2 Weakness
Benda yang berada di museum ditampilkan semua dan tidak ada pergantian
3.2.4.3 Opportunities
Museum dengan arsitektural kuno yang megah dan memberikan pengalaman lebih
3.2.4.4 Threats
Museum lain di kawasan Kota Tua memiliki sign system lebih jelas dan menarik.
Pada siang hari suasana di ruang pamer Museum Bank Mandiri lebih panas
59
3.2.5. Artefak Desain
Museum Bank Mandiri memiliki sign system dalam memberikan informasi pada
desain yang sudah ada dalam Museum Bank Mandiri. Desain yang dipakai tidak
memiliki sistem yang sama. Hal ini ditemukan dari elemen desain, font, dan warna
60
Gambar 3.15. Direction signs museum
(Dokumen Pribadi, 2014)
61
Gambar 3.17. Identification Signs
(Dokumen Pribadi, 2014)
62
Gambar 3.19. Directional Signs
(Dokumen Pribadi, 2014)
63
Gambar 3.21. Identification Signs
(Dokumen Pribadi, 2014)
64
3.2.6. Mind Mapping
Dari data-data yang sudah diperoleh, penulis melakukan mind mapping sebagai
berikut.
Dari mind mapping di atas, kata kunci yang didapat ada tiga, yaitu “arsitektural”,
merupakan salah satu ciri tersendiri dari Museum karena sejarah dan merupakan
salah satu objek yang dipamerkan di dalam museum. Kemudian, kata “modern”
sendiri merupakan pengembangan dari Art Deco yang identik dengan mewah,
yang terlewat, sehingga sign system yang dibuat harus jelas dan “informatif”.
65
3.2.7. Konsep Kreatif
Konsep kreatif dalam perancangan sign system diperoleh dari kata kunci yang
antara kata kunci tersebut dengan arsitektur bangunan sehingga terjadi kesatuan.
Oleh karena itu, tugas akhir ini memiliki ide utama yaitu merancang sign system
yang berciri-khas pada museum, jelas dan mudah dilihat sehingga informasi dapat
66
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
visualisasi dari konsep tersebut yang dapat diterapkan pada Museum Bank
Mandiri.
4.1.1. Brainstorming
dasar dari sign system yang akan dibuat. Bangunan dari Museum Bank Mandiri
banyak memiliki detil-detil kecil yang diambil sebagai sederhana dari sign. Hal ini
67
Gambar 4.1. Sketsa Brainstorming
(Dokumen Pribadi, 2014)
68
4.1.2. Konsep Perancangan
Perancangan konsep dalam pembuatan sign system ini meliputi bentuk, warna,
1. Bentuk
Bentuk sign yang penulis pakai untuk sign system Museum Bank Mandiri
dengan gaya art deco yaitu memakai elemen garis dalam membentuk ciri
bangunan yang menjadi grafis di dalam perancangan sign ini. Bentuk ini
menarik perhatian karena bentuknya yang unik dan warna yang terang.
69
2. Warna
museum, yaitu Bank Mandiri menggunakan warna emas oranye dan biru.
Selain itu warna putih cukup banyak masuk ke dalam sign sebagai warna
dasar atau latar. Warna oranye juga merupakan warna kuat dan menarik
3. Tipografi
Font type yang digunakan untuk sign museum ini ada dua yaitu, Market
Deco dan Myriad Pro. Font Market Deco digunakan karena ciri khas Art
Deco yang masih terbaca dengan baik sebagai sign. Font ini juga berjenis
sans serif sehingga mudah untuk dibaca dari jarak jauh dan cepat.
Pengaplikasian font ini pada sign museum digunakan untuk judul besar
70
Font yang lain adalah Myriad Pro. Font ini digunakan oleh Bank
Pada sign system yang dirancang penulis juga menggunakan font ini
sebagai sub judul atau body text. Penulis menggunakan 2-3 jenis dari
family font Myriad Pro, yaitu regular, semi bold, dan kemudian italic untuk
bahasa asing. Myriad Pro regular digunakan untuk body text informasi.
71
4. Simbol
Simbol ini bersifat larangan yang tidak boleh pengunjung lakukan selama
berada di area museum. Simbol ini diletakkan pada directional sign dan site map.
72
Gambar 4.8. Public Facility
(Dokumen Pribadi, 2014)
toilet mengacu pada busana pada jaman berdirinya bangunan museum. Kemudian
1. Site Map
73
Myriad Pro Italic - 80 pt
Pemasangan : Berdiri/Standing
74
Gambar 4.11. Detail Site Map
(Dokumen Pribadi, 2015)
75
2. Directional Signs
Ukuran : 80 x 215.7 x 20 cm
Pemasangan : Berdiri/Standing
76
3. Identification Sign (Ruangan)
Ukuran : 40 x 35 x 1 cm
Peletakan : Sign ini diletakkan pada sisi pintu sebelah kanan atas.
77
4. Identification Sign (Ruangan)
Peletakan : Sign ini diletakkan pada sisi pintu sebelah bagian atas.
78
5. Identification Sign (Ruang Fasilitas)
Ukuran : 25 x 65 x 1 cm
Peletakan : Sign ini diletakkan pada sisi pintu masuk toilet sebelah
kanan atas.
79
6. Identification Sign (Objek sejarah berukuran besar)
Font : Market Deco 140 pt, Myriad Pro 28 pt, Myriad Pro Italic
28 pt
80
Material : Acrylic 10mm dan vinyl
Ukuran : 63 x 16.6 cm
81
Gambar 4.18. Aplikasi Site Map
(Dokumen Pribadi, 2015)
82
Gambar 4.20. Aplikasi Identification Sign Type C1
(Dokumen Pribadi, 2015)
83
Gambar 4.22. Aplikasi Identification Sign Type C3
(Dokumen Pribadi, 2015)
84
4.3. Budgeting
Perancangan sign system menggunakan material kayu, acrylic, dan sticker. Biaya
puluh delapan juta enam ratus ribu rupiah). Berikut ini adalah perincian biaya
yang harus dikeluarkan beserta dengan jasa desain dan penelitian selama lima
85
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sign system merupakan bagian penting dari sebuah tempat wisata seperti museum.
mendapatkan informasi lebih maksimal dan memahami sejarah yang ada di dalam
Mandiri.
5.2. Saran
Saran untuk pembaca yang akan melakukan penelitian tugas akhir tentang
1. Mengenali museum secara baik dan mengerti bagian yang menjadi ciri khas
yang datang.
2. Bagi para pembaca yang berencana membuat perancangan sign system dapat
diperhatikan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Inc.
Berger, Craig M. (2005). Wayfinding. Singapura: Page One Publishing Private ltd.
Calori, Chris. (2007). Signage and Wayfinding Design. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
Fraser, Tom. (2004). Designer’s Color Manual. USA: Chonicle Books LLC.
vision/museum-definition/
Intermedia.
Yogyakarta: Andi.
Limited
xviii
LAMPIRAN A: ABSEN BIMBINGAN
xix
xxxx