Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM 1

ANALISA DAN OPTIMASI DESAIN

Disusun oleh :
Tapura Purba
218421917

Konsentrasi Teknik Rekayasa dan Pengembangan Produk


Jurusan Teknik Mesin dan Manufaktur
Politeknik Manufaktur Bandung
Tahun 2019
Daftar Isi

Halaman
Daftar Isi ...................................................................................................................... 2

1. Tujuan Praktikum ............................................................................................... 3

2. Dasar Teori ........................................................................................................... 3

3. Fasilitas yang Digunakan .................................................................................... 7

4. Bahan yang Digunakan ....................................................................................... 7

5. Prosedur Pelaksanaan Praktikum ..................................................................... 8

6. Hasil Praktikum ................................................................................................. 22

7. Kesimpulan ......................................................................................................... 26

8. Daftar Pustaka ................................................................................................... 27

2
1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memvalidasi hasil perhitungan secara
manual dan secara FEM (Finite Element Method), lalu divalidasi dengan simulasi
solidworks simulation dan dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan
mengunakan alat uji coba STR 8 (Pin Joint Frame Work).

2. Dasar Teori
2.1. Elemen Truss

Elemen truss merupakan elemen batang tarik tekan. Elemen truss dapat
dianggap sebagai pegas linear. Kedua titik ujungnya merupakan titik nodal yang
dapat menerima beban dan perpindahan dalam arah sumbunya.

2.2. Kasus Elemen Truss Dua Dimensi

Kasus elemen truss dua dimensi merupakan kondisi pem-bebanan terhadap


elemen truss yang memberikan dampak perpindahan dalam sistem koordinat dua
dimensi.

2.2.1. Sistem Koordinat

Variabel yang terdapat pada elemen truss dinyatakan dalam sistem


koordinat 2 dimensi sebagi berikut ini

Sistem Koordinat Lokal Global

Sumbu Koordinat x,y X,Y

Jarak Perpindahan u’ , v’ u,v

3
Perpindahan pada arah lateral (tegak lurus sumbu koordinat x lokal)
tidak memberikan dampak perubahan panjang pada batang.

2.2.2. ransformasi Koordinat

Perpindahan panjang yang terjadi pada batang ditransformasikan ke


dalam koordinat global seperti berikut ini

Bila : c = cosθ Maka : u’ = u . cosθ + v . sinθ

s = sinθ v’ = - u . sinθ + v . cosθ

Perpindahan Nodal dalam Matrix :

𝑢𝑖 ′ 𝑐 𝑠 0 0 𝑢𝑖
𝑣𝑖 ′ −𝑠 𝑐 0 0 𝑣𝑖
=[ ][ ]
𝑢𝑗 ′ 0 0 𝑐 𝑠 𝑢𝑗
[𝑣𝑗 ′] 0 0 −𝑠 𝑐 𝑣𝑗

2.2.3. Kekakuan Elemen Truss

Matriks kekakuan elemen truss dalam sistem koordinat global


dinyatakan sebagai berikut ini

𝑐 2 𝑐𝑠 −𝑐 2 −𝑐𝑠
𝐸𝐴 𝑠 2 −𝑐𝑠 −𝑠 2 ]
𝑘= [ 𝑐𝑠
𝐿 −𝑐 2 −𝑐𝑠 𝑐 2 𝑐𝑠
2
−𝑐𝑠 −𝑠 𝑐𝑠 𝑠 2

2.2.4. Tegangan Dalam Elemen Truss

Tegangan dalam yang terjadi pada elemen truss dalam sistem


koordinat global dinyatakan sebagai berikut ini
𝑢𝑖
𝐸 𝑣𝑖
𝜎 = [−𝑐 −𝑠 𝑐 𝑠] [𝑢 ]
𝐿 𝑗
𝑣𝑗

4
Elemen batang tarik tekan (truss /pin-jointed bar) dapat dianggap
sebagai pegas linier, kedua titik ujungnya merupakan titik nodal yang dapat
menerima gaya ( f )dan perpindahan / displacement (u ) dalam arah
sumbunya.

Keterangan :

𝐿 = Panjang batang (mm)

𝐴 = Luas penampang (mm2)

𝐸 = Modulus elastisitas (N/mm2)

𝑢 = 𝑢(𝑥) Perpindahan ( mm)

 = (𝑥) Regangan (-)

 = (𝑥) Tegangan (N/mm2)

Perhitungan Formula
Hubungan regangan 𝑑𝑢
=
perpindahan 𝑑𝑥
Hubungan tegangan –
 = 𝐸. 
regangan
𝐹 =  .𝐴
𝐹 = 𝐸 . .𝐴
Hubungan gaya – tegangan
𝐸. 𝐴
𝐹=  = 𝑘
𝐿

5
Perhitungan tegangan dan 𝐸. 
 = 𝐸.  =
𝐿
regangan dari data yang
𝑢𝑗 − 𝑢𝑖 
tersedia = =
𝐿 𝐿
Kekakuan batang tarik tekan 𝐸. 𝐴
𝑘=
/ truss 𝐿

Matrik kekakuan elemen


batang tarik tekan / truss

atau
𝐾. 𝑢 = 𝐹
Persamaan karakteristik
batang tarik tekan / truss

2.3. FEM (Finite Element Method)

FEM merupakan metoda numerik untuk memperoleh solusi yang


mendekati dari suatu persamaan dengan membagi segmen/region ke dalam
bagian-bagian yang kecil (sub region) yang disebut elemen-elemen hingga (finite
elements). Proses pembagian region tersebut dikenal dengan istilah meshing.

FEM sangat luas digunakan untuk aplikasi analisa komputer pada kegiatan
rekayasa. Dalam engineering, FEM diaplikasikan pada analisa mekanik, struktur,
termal, aliran fluida, elektromagnet, geomekanik, biomekanik, dan sebagainya.
Dengan demikian, di masa depan FEM akan menjadi solusi yang terintegrasi
dalam proses pengembangan produk, meningkatkan penyebaran data analisis dan
data sumber, serta menurunkan ketergantungan pada pengujian.

Prosedur analisa menggunakan FEM meliputi pembagian struktur dalam


bagian-bagian kecil (meshing), menyatakan perilaku/karakteristik tiap elemen,

6
perakitan elemen-elemen ke dalam persamaan global, memasukkan kondisi batas
dan beban yang diketahui, penyelesaian sistem persamaan dengan melibatkan
parameter yang tidak dikenal di titik nodal, kemudian menghitung parameter
yang ingin diketahui pada setiap elemen.

2. Fasilitas yang Digunakan


Untuk menyelesaikan Praktikum1_AOD maka penulis membutuhkan :
• Seperangkat computer (Lab. Studio Perancangan)
• Kalkulator
• Alat tulis
• MathCAD Prime 3.0
• Solidworks 2016
• Microsoft Word
• Alat uji coba STR 8 (Pin Join frame work)

3. Bahan yang Digunakan


Berikut ini adalah data kasus yang dijadikan bahan kajian dalam Praktikum
Analisis dan Optimasi Desain mengenai penerapan FEM elemen truss dua dimensi.
Diketahui penampang potong berupa lingkaran
berdiameter 5,9 mm terbuat dari material
Stainless Stell (E=193 Gpa), Hitunglah :

a. Perhitungan secara manual (MatchCad)


- Hitung gaya reaksi pada masing masing
tumpuan
- Hitung gaya pada masing-masing batang
- Hitung tegangan yang terjadi pada batang
- Bandingkan hasil dari poin sebelumnya

b. Perhitungan dengan FEM (MatchCad)


- Bagialh kasus tersebut menjadi beberapa
elemen
- Tentukan matriks kekauan lokal
- Tentukan matriks kekauan global
- Tentukan kondisi batas
- Hitung perpindahan titik B dan C

7
- Hitung gaya reaksi pada masing -masing
tumpuan
- Hitung tegangan yang terjadi pada masing
masing tumpuan
- Bandingkan hasil dari poin sebelumnya

c. Analisi dengan Solidworks Simulation


-Buatlah model struktur
- Definisikan sebagai model line
- Tetapkan material dan kondisi batas
- Lakukan simulasi dan amati hasil
- Bandingkan hasil dari poin sebelumnya

d. Melakukan uji coba mengunakan alat


- Persiapan STR8 (Pin Join Frame Work)
- Berikan beban 500 N
- Amati regangan pada masing batang
- Hitung gaya pada masing batang
- Hitung tegangan pada masing batang
- Bandingkan data hasil uji coba

4. Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Berikut ini adalah prosedur kerja Praktikum Analisis dan Optimasi Desain
mengenai penerapan FEM elemen truss dua dimensi.
a. Perhitungan Manual Menggunakan Mathcad

1. Definisikan permasalahan.

2. Perhitungan gaya reaksi pada masing masing tumpuan.

8
3. Perhitungan gaya pada masing masing batang.

4. Perhitungan tegangan yang terjadi pada batang.

b. Perhitungan dengan FEM (Finite Element Method)

1. Pembagian elemen

9
2. Penentuan matriks kekauan lokal.

10
3. Penentuan matriks kekauan Global

4. Penentuan kondisi batas dan reduksi persamaan.

5. Perhitungan perpindahan titik B dan C.

6. Perhitungan gaya reaksi pada masing batang.

11
7. Perhitungan tegangan pada masing masing batang.

8. Perbandingkan hasil perhitungan poin a dan b

Satuan

N/mm^2

Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan tidak


terdapat perbedaan yang signifikan pada dua cara perhitungan diatas.

c. Analisis dengan SolidWork Simulation.


1. Pembuatan model struktur pada software Solidworks 2016
2. Pendefinisian sebagai model line.

12
- Buat model dengan 3d sketch.

- Buatlah model dengan structural member dan isikan dimensi nya.

- Masukan ukuran dimensi structural batang dia 5.9 mm.

13
3. Penetapan parameter material dan kondisi batas.
- Masukan data material.
- Klik kanan pada material.
- Dan klik edit material.

1 2

- Pilih data material sesuai dengan soal.

- Masukan parameter kondisi batas.


- Klik new study >klik static > klik centang.
- Klik kanan pada fixtures lalu pilih fixed geometry.

14
- Pilih fixed geometry dan pilih bagian yang fix (titik C). Lalu klik ok.

- Untuk joint pada titik bawah pilih joint yang bergeser mengunakan
reference geometry plane front.
- Berikan beban 500 N kearah sumbu Y pada titik A
4. Simulasi
- Klik kanan pada mesh dan klik mesh and run.

5. Hasil.

15
- Tegangan pada masing masing batang.

- Gaya pada masing masing batang.

Batang 1

Batang 3

Batang 2

16
6. Perbandingkan hasil perhitungan poin a,b, dan c

Satuan

N/mm^2

Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan terdapat


perbedaan yang signifikan sebesar ±0.1 pada dua cara dibandingkan dengan hasil
solidwork simulation. Hal ini diakibatkan karena perbedaan cara pembagian
meshing, safety factor antara perhitungan manual dan solidwork simulation yang
berbeda besarannya, namun perbedaan tersebut masih dapat ditoleransi karena
nilai yang tidak terlalu besar berbeda.

d. Melakukan uji mengunakan alat


1. Mempersiapkan alat uji STR 8 (Pin Join Frame Work).
- Cek semua part, diameter batang, strain gauge, dll.
- Cek koneksi listrik apakah sudah benar dan aman.
- Check semua komponen alat apakah sudah benar-benar aman dan
kencang.
2. Mempersiapkan batang.
- Cek dan pilih batang yang akan digunakan. Ukuran panjang batang
tertera di tabel.
- Perhatikan panjang yang dibutuhkan. Dan gunakan panjang pada tabel
kolom Effective Length.

17
- Gunakan 2 buah batang no 1,2, dan 1 buah batang no 14
- Tempatkan batang yang sudah ada strain gauge pada area kerja
- Pasang batang pada konstruksi dengan mengunakan pemegang joint
halves, lalu kencangkan securing nut terhadap securing bolt.

- Hidupkan Digital Force Display, dan pastikan belum ada beban.


- Hidupkan Digital Strain Display, sambungkan strain gauge ke strain
display. Sesuai dengan no urutan batang.

18
- Pasang pin beban, dan pastikan belum mempunyai beban.

Gambar 4 Pin beban


- Set zero pada Digital Force Display
3. Berikan beban secara berkala dengan kelipatan 100, dimulai dari angka
beban 0-500 N. Lihat besaran beban pada Digital Force Display.

Gambar 5. Digital Force Display


4. Pecatatan hasil.
- Masukan pembacaan Digital Strain Display saat beban masih 0.

19
- Catat sesuai dengan tabel yang telah disiapkan.

Strain Reading (µᵋ)


Load
Batang AB Batang AC Batang AD
Batang 3 Batang 1 Batang 2
0 17 -62 -43
100 17 -38 -61
200 15 -10 -80
300 7 19 -102
400 -2 43 -119
500 -15 72 -138
- 0 kan Digital Strain Display disaat beban 0, dan sesuai kan nilai yang
didapat dari masing-masing pembebanan.
- Hasil regangan yang terjadi.

True Strain Reading (µᵋ)


Load
Batang AB Batang AC Batang AD
Batang 3 Batang 1 Batang 2
0 0 0 0
100 0 24 -18
200 -2 53 -37
300 -10 81 -59
400 -19 105 -76
500 -32 134 -95
5. Urutan notasi batang.

1
2
A

20
6. Tegangan pada masing masing batang.

Tegangan

Load E 1,93E+11 N/m2

0 0 0 0
100 0 4,632E+12 -3,474E+12
200 -3,86E+11 1,0229E+13 -7,141E+12
300 -1,93E+12 1,5633E+13 -1,1387E+13
400 -3,667E+12 2,0265E+13 -1,4668E+13
500 -6,176E+12 2,5862E+13 -1,8335E+13
Batang 2 Batang 1 Batang 3

7. Gaya pada masing-masing batang.


2
Gaya

27,34 mm2
A
0,00002734 m

0 0 0
0 126638880 -94979160
-10553240 279660860 -195234940
-52766200 427406220 -311320580
-100255780 554045100 -401023120
-168851840 707067080 -501278900
Batang 2 Batang 1 Batang 3

8. Perbandingan hasil antara poin a, b, c, dan d

Satuan

N/mm^2

21
Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan terdapat
perbedaan yang signifikan sebesar ±2.0 pada tiga cara dibandingkan dengan hasil
ALAT STR 8. Hal ini kemungkinan disebabkan akibat karena banyak factor bisa
jadi karena operator, kondisi pengecekan, dll. Namun dari data yang diperoleh
semuanya tidak terdapat data yang terlalu menonjol perbedaannya. Hal ini
menunjukan bahwa semua cara dan metoda dalam penyelesaian praktikum kali
ini semuanya berhasil.

6. Hasil Praktikum
Berikut ini adalah data hasil Praktikum Analisis dan Optimasi Desain mengenai
analisis elemen truss adalah :
C

1
2

B A
3

a. Perhitungan Manual Menggunakan Mathcad

Satuan

N/mm^2

22
b. FEM (Finite Element Analysis)

- Gaya dan tegangan yang terjadi

Satuan

N/mm^2

- Perpindahan Nodal

c. Solidwork Simulation.

- Gaya dan tegangan yang terjadi

• Tegangan yang terjadi

23
• Gaya yang terjadi

Batang 1

Batang 3

Batang 2

• Maka,

Satuan

N/mm^2

- Perpindahan Nodal

• Perpindahan nodal sumbu X

24
• Perpindahan nodal sumbu Y

• Maka,

25
d. Alat uji STR 8

- Gaya dan tegangan yang terjadi

Satuan

N/mm^2

7. Kesimpulan dan Saran


7.1. Kesimpulan
Dengan melihat hasil praktikum di atas, maka dapat diketahui hasil
perhitungan dari masing – masing metoda. Dari hasil di atas juga dapat di lihat
bahwa pada setiap metoda tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Hal ini
dikarenakan baik menggunakan metoda apapun seperti metoda di atas setiap
perhitungannya mengacu kepada lingkaran Mohr.

7.2. Saran
Untuk pengujian mengunakan alat uji coba STR 8 , sebaiknya yang
melakukan uji coba harus benar-benar meminimalkan faktor faktor yang akan
mempengaruhi hasil pengujian.

26
8. Dafta Pustaka

2016. STR 8 Pin Jointed Frameworks : Student Guide. New York : TecQuipment Ltd.

27

Anda mungkin juga menyukai