Anda di halaman 1dari 13

ALAT KERJA DAN ALAT UKUR

1. ALAT KERJA

Pada pengoperasian Kubikel baik yang manual ataupun yang menggunakan


penggerak motor ( motorize ) tidak banyak alat kerja yang digunakan, karena
untuk mengoperasikan secara normal dan manual tangkai / tuas penggerak
alat hubungnya sudah tersedia di kubikel tersebut.

Alat kerja lainnya sebagai antisipasi bila pengoperasian kubikel gagal, alat
kerja yang sering digunakan adalah kunci-pas atau kunci ring saja, yaitu untuk
membuka mur-baut.

2. ALAT KESELAMATAN KERJA

2.1. Sarung Tangan Dan Sarung Lengan

Kegunaan : melindungi tangan dan lengan terhadap bahaya listrik, mekanik,


kimia, panas dan lain-lain.
Spesifikasi : Daya sekat 1.000 V; 1 – 6 KV; > 6 KV.
Bahan : Katun, nylon, kulit, lapisdan asbes dan bahan sintetis lainnya.
Ukuran : Pendek : 100 – 200 mm; 225 – 250 mm ; 275 – 300 mm.
Panjang : 360 – 375 mm; 400 – 425 mm; > 450 mm

Gambar 1. Sarung Tangan

2.2. Topi Pelindung / Helm

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


1
Kegunaan : melindungi kepala terhadap bahaya listrik, mekanik, kimia panas
dan lain-lain.
Bahan : polyethylene, plastik, katun, aluminium dan bahan sintetis lainnya

Gambar 2. Sarung Tangan

2.3. Sepatu Laras / Penyelamat

Kegunaan : melindungi kaki terhadap bahay listrik, mekanik, kimia,


panas
Spesifikasi : daya sekat 1- 6 KV ; 6 – 20 KV
Bahan : Karet, kulit, kanvas dan bahan sintetios lainnya
Ukuran : dari SII SP 114 – 1980 ; Standar nomor sepatu
Tabel 1. Ukuran Sepatu Laras

Keterangan Nomor Panjang Tinggi


A B ( mm ) ( mm )

Kecil ( S ) 33 – 37 1–4 219 – 246 < 120


120 – 370

Sedang ( M ) 38 – 40 5 - 6½ 253 – 260 < 120


120 – 370
< 120
Besar ( L ) 431 - 45 7-8 273 - 285 120 – 370

Catatan :
Perlu dipilih sepatu yang bersol anti slip dan lapisan penahan celana pada
laras.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


2
Gambar 3. Sepatu Laras

2.4. Pelindung muka dan mata

Kegunaan: melindungi muka dan mata dari loncatan bunga api, loncatan
benda-benda kerja , percikan bahan kimia, dan sinar yang bersifat keras

Gambar 4. Pelindung Mata

2.5. Pakaian kerja

Kegunaan : melindungi badan terhadap bahaya listrik, panas dan lain-


lain
Spesifikasi : Besar ( LL ), Besar ( L ), Sedang ( M ), Kecil ( S ) .
Bahan : katun, karet, Polyethylene, Campuran lapisan asbes, timah
hitam dan bahan sintetis lainnya.

2.6. Tongkat Hubung Tanah / Tongkat Pentanahan

Kegunaan : untuk menghilangkan tegangan sisa


Spesifikasi : untuk tegangan tinggi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


3
Bahan : besi, tembaga, alumunium dengan tangkai bahan isolasi
Ukuran : panjang 150 cm, 200cm, 250 cm, diameter (ø) : 3,125 cm
panjang kabel 500 cm – klem pentanahan 98 % CU

Catatan : perlu disimpan dalam kotak atau ruang tertutup, sehingga tarhindar
dari benturan dan kelembaban

Gambar 5. Tongkat Pentanahan

2.7. Alas Pengaman

Kegunaan : tempat petugas berdiri agar terhindar dari bahaya tegangan


sentuh

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


4
Bahan : karpet plastik, kayu kering lapisan karet, bangku atau plastik tebal
yang mudah dipindah-pindahkan.
Ukuran :
Tabel 2. Ukuran Alas Pengaman
Ukuran
Panjang Lebar Tinggi
Tebal Ket
(cm) (cm) (cm)
Kelas
Kayu 60 120 6-10
Karet 60 120 0,6 – 1,2c

Gambar 6. Alas Pengaman

3. ALAT UKUR PADA PENGOPERASIAN KUBIKEL

Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui
hasil perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan
standar yang dipakai.

Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik pada
pengoperasian kubikel 20 KV adalah untuk mengetahui nilai yang telah
ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya kubikel 20 KV dioperasikan..

Bila kubikel dioperasikan tidak sesuai dengan nilai yang dimaksud di atas, maka
selain akan menyebabkan terjadinya gangguan operasi sistem yang dapat
mengakibatkan kerusakan peralatan dan secara ekonomis hal ini berarti
kerugian, tetapi bahaya kecelakaan dapat terjadi terhadap personil.akibat terkena
sengatan listrik, kebakaran maupun ledakan.

Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( dua ) hal, yaitu :

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


5
 Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan kubikel.
Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat ukur
yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga mengalami
kerusakan atau sumber listrik yang harusnya terpasang dengan kondisi
tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang dipersyaratkan.

 Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar,
sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah
padahal alat ukur pada kondisi yang baik.

Alat ukur yang dimaksud disini selain merupakan alat yang menghasilkan nilai
dengan satuan listrik maupun mekanik, ada alat yang hanya menunjukkan
indikasi benar atau tidaknya suatu rangkaian / sirkit. Alat seperti ini disebut
dengan indikator.

4. MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA

Berdasarkan fungsinya pada kegiatan pemeliharaan kubikel alat ukur yang


digunakan antara lain :

4.1. Multi Tester

Biasa disebut juga dengan AVO meter digunakan :

 Untuk mengukur tegangan sumber arus searah alat kontrol,


proteksi, kumparan pembuka / penutup alat hubung
 Untuk mengukur sumber arus bolak – balik tegangan rendah
untuk pemanas
 Untuk mengukur kontinyuitas sambungan kabel – kabel kontrol

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


6
Gambar 7. Multi Tester

4.2. Meter Tahanan Isolasi

Biasa disebut Meger, untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan


menengah maupun tegangan rendah.

Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Meger dengan batas ukur Mega
sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000 sampai dengan 10.000
Volt arus searah.

Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Meger dengan batas ukur sampai
Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah.

Ketelitian hasil ukur dari meger juga ditentukan oleh cukup tegangan batere
yang dipasang pada alat ukur tersebut

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


7
Gambar 8. Meter Tahanan Isolasi
4.3. Meter Tahanan Pembumian

Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester, digunakan untuk
mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan pentanahan kabel.
Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1 ( satu ) dihubungkan dengan
elektroda yang akan diukur nilai tahanan pentanahannya dan 2 ( dua )
dihubungkan dengan elektroda bantu yang merupakan bagian dari alat
ukurnya. Ketelitian hasil tergantung dari cukupnya energi yang ada pada
batere.

Gambar 9. Meter Tahanan Pembumuan

4.4. Meter Tahanan Kontak

Biasa disebut dengan Micro Ohm meter dan digunakan untuk mengukur
tahanan antara terminal masuk dan terminal keluar pada alat hubung utama

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


8
kubikel. Nilai yang dihasilkan adalah dalam besaran micro atau sepersatu juta
ohm.

Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal masuk dan keluar akan
mengalirkan arus searah dengan nilai minimal 200 Amper. Sebenarnya yang
terukur pada alat ukurnya adalah jatuh tegangan antara 2 ( dua ) terminal yang
terhubung dengan alat ukur, tetapi kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi
satuan micro ohm.

Gambar 10. Meter Tahanan Kontak

4.5. Meter Urutan Fasa

Banyak nama yang dipakai untuk menyebutkan alat ini, misalnya : Phase
Squence Indicator, Drivelt meter, meter medan putar.

Gunanya untuk memeriksa urutan fasa pada saat tegangan sudah masuk ke
kubikel. Ada 3 ( tiga ) terminal yang masing dihubungkan ke terminal kontrol
tegangan yang biasanya menjadi satu dengan lampu indikator.

Diagram pengawatan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


9
Gambar 11. Meter Urutan Fase

4.6. Tester Tegangan Tinggi Arus Searah ( HVDC Test )

Test terhadap bagian yang bertegangan terhadap kerangka / body kubikel


dengan tegangan listrik arus searah 40 KV selama 1 menit. Kubikel dinyatakan
laik operasi bila arus yang mengalir tidak lebih dari 1 mili amper.

Gambar 12. Tester

4.7. Test Keserempakan Kontak Alat Hubung

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


10
Alatnya disebut Breaker Analizer , yaitu untuk mengukur waktu pembukaan
atau penutupan Kontak ketiga fasa Alat Hubung.

Gambar 13. Tester Keserempakan

4.8. Thermovision

Thermovision adalah pengukuran suhu peralatan dengan media inframerah


yang berfungsi mengetahui kondisi suhu peralatan dalam kondisi normal atau
terjadi anomali (gangguan).

Gambar 14. Thermovision


Tester 20 KV

Untuk memeriksa adanya tegangan pada kabel masuk / keluar kubikel

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


11
Gambar 15. Tester 20 kV

4.9. Partial Discharge

Partial discharge adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang


terjadi pada suatu bagian isolasi (pada rongga dalam atau permukaan) sebagai
akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut. PD pada
akhirnya dapat menyebabkan kegagalan isolasi (breakdown).

Gambar 16. Partial Dicharge

5. Alat ukur mekanik

5.1. Kunci Momen ( Torque Wrench )

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


12
Alat ini merupakan alat untuk mengencangkan pengikatan mur – baut yang
sekaligus mengukur momen yang terjadi. Ada beberapa macam bentuknya :
antara lain dikencangkan sambil dibaca momennya, disetel momennya terlebih
dulu baru dilakukan pengencangan.

Besarnya torsi yang dibutuhkan untuk pengencangan mur – baut sebanding


dengan diameter ulir baut. Untuk mengukur diameter ulir digunakan jangka
sorong ( sitmat )

Gambar 17. Kunci Momen

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


13

Anda mungkin juga menyukai