Anda di halaman 1dari 1

1.

Singapura
Singapura pernah menerapkan program 2 anak atau dikenal dengan Flamily Planning and
Population Board. Tingkat pertumbuhan penduduk nya adalah yang terendah dalam 10
tahun terakhir. Program tersebut terbukti berhasil dalam menurunkan angka pertumbuhan
di Singapura. Kemudia, pemerintah Singapura menerapkan program miliki 3 anak atau boleh
jika mampu
Saat ini di Singapura ada yang namanya Perahu Cinta. Perahu cinta ini diberikan kepada
pasangan yang ingin memiliki keturunan yang nantinya akan diberikan program khusus
seputar kesuburan. Untuk setiap anak pertama dan kedua yang lahir dari program tersebut
pemerintah akan memberikan uang sebesar US$8.000 atau sekitar 112 juta rupiah.
Selanjutnya jika lahir anak ketiga akan diberikan uang sebesar US$10.000 atau sekitar 140
juta rupiah.
2. Rusia
Di Rusia tingkat kelahirannya cukup rendah dan pemerintah nya telah menerapkan berbagai
macam program kependudukan. Hingga satu decade terakhir penduduk Rusia berkurang 3.4
juta orang. Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan kepada penduduknya yaitu, jika
penduduknya mau untuk melahirkan seorang anak maka akan diberikan uang sebesar
US$13.000 atau setara dengan 182 juta rupiah. Namun, program tersebut tidak memberikan
dampak yang cukup signifikan karena pertumbuhan penduduk Rusia masih cukup rendah.
Hal tersebut disebabkan karena masih tingginya angka kematian dan rendahnya angka
kelahiran. Salah satu penyebab tingginya kematian di Rusia karena overdosis minuman
beralkohol.
3. Jepang
Jepang merupakan salah satu Negara dengan tingkat pertumbuhan penduduknya yang
rendah. Tingkat pertumbuhan penduduk Jepang bahkan -0,1 perubahan tahunan (2016).
Ada beberapa kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang yaitu salah satunya
program Mak Comblang. Mak comblang adalah sebuah program yang menginisiasi bagi ayah
atau calon ayah yang menikah untuk memiliki anak dan juga ada dukungan bagi ayah untuk
cuti melahirkan bagi pria yang istrinya melahirkan.
4. Jerman
Jerman memiliki pertumbuhan penduduk sekitar 1,2% perubahan tahunan (2016). Di Jerman
ada kebijakan yang hampir sama dengan Jepang yaitu terapkan cuti orangtua untuk pria
yang istrinya melahirkan. Jadi baik istri maupun suami sama-sama bisa melakukan cuti, hal
ini dioptimalkan agar mereka dapat mengurus anaknya. Selanjutnya ada program penggajian
bagi orangtua yang melahirkan yaitu sebesar US$25.000 atau sekitar 340 juta rupiah
pertahun. Jerman memiliki masalah demografi, namun dengan masuknya para imigran dari
Suriah dan Negara dari Timur Tengah diperkiran dapat membantu Jerman dalam mengatasi
masalah demografi tersebut. Pada akhir 2015, diperkiran Jerman menerima 800 ribu
imigran.

Anda mungkin juga menyukai