Tambak Garam Makalah
Tambak Garam Makalah
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan izin kuasa-Nya sehingga pada
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan topik “Rehabilitasi Tambak Garam Cirebon
dengan bangunan Break Water” . Kami menyadari pentingnya makalah kami ini, baik kewajiban kami
sebagai mahasiswa maupun tanggung jawab kami sebagai calon engineer dalam memperdalam wawasan
kami di lingkungan proyek air, salah satunya Konstruksi Break Water ini.
Tugas ini merupakan salah satu syarat penilaian di dalam mata kuliah Perencanaan Sumber Daya
Air yang ditetapkan pada ajaran Semester VII Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Jakarta. Adapun tugas makalah ini berisi kumpulan informasi tentang konstruksi Break Water yang buat
dengan tujuan untuk mempelajari dan memahami mengapa diperlukan, jenis-jenisnya, pelaksanaan, dan
perawatan konstruksi Break Water tersebut saat di lapangan.
Dan sebelumnya, pada kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu kami, yaitu:
1. Bapak Ir. Maliki, M.Eng sebagai dosen mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Air
2. Teman-teman angkatan 2013 Teknik Sipil UMJ
3. Orang tua dan keluarga kami
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Makalah kami yang sederhana ini masih jauh
dari kesempurnaan. Kami berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, baik dosen
maupun teman-teman mahasiswa sekalian, sebagai bahan-bahan evaluasi untuk kami agar kedepannya
menjadi lebih baik. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Sekian.
Penyusun
Halaman | 1
DAFTAR ISI
Halaman | 2
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 3
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat sebagai syarat kelulusan mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Air
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta serta ditujukan untuk masyarakat akan
pentingnya Perencanaan Sumber Daya Air khususnya daerah pesisir pantai Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat.
1.3 Masalah
Tambak garam di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terendam banjir rob. Akibatnya,
sebanyak 700 hektare tambak tidak bisa dipanen. "Yang jelas para petani garam merugi akibat
banjir rob yang melanda kemarin," kata Ketua Ikatan Petani Garam Indonesia M Insyaf
Supriyadi, seperti dikutip dari Antara, Liputan6.com.Selasa (30/8/2016).
Kebanyakan masalah yang dialami oleh masyarakat pesisir pantai adalah banjir rob serta
abrasi pantai, kedua hal ini sama-sama merusak mata pencaharian warga sekitar. Bajir rob dapat
menggenangi bangunan-bangunan pinggir pantai ataupun lahan usaha warga, abrasi juga
mengakibatkan hal yang sama, salah satu yang paling merugi akibar banjir rob dan abrasi pantai
ialah petani garam.
Dalam makalah ini akan dijabarkan solusi menahan abrasi pantai yakni dengan
pembuatan konstruksi Breakwater disepanjang garis pantai Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Halaman | 4
BAB II
DASAR TEORI
Halaman | 5
bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan
geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman
sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah
di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil
dengan terbentuknya endapan sediment tersebut. Pantai yang stabil dapat dimanfaatkan menjadi
tambak garam yang aman dari gelombang air laut.
Halaman | 6
Gambar 2.2 Peta titik survey BM Proyek Revitalisasi Jaringan Tambak Garam
Halaman | 7
2.3.2 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia untuk pembangunan Breakwater tersedia dengan baik, sebagian
berasal dari masyarakat lokal sebagai pekerja harian atau pekerja lepas, ahli-ahli serta pelaksana
yang mumpuni dibidangnya akan didatangkan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Halaman | 8
BAB III
PELAKSANAAN
Halaman | 9
3.3. Gambar Kerja
Halaman | 10
Gambar 3.3 Contoh Potongan Breakwater Per-Section
Halaman | 11
Gambar 3.5 Tinggi Permukaan Tambak Relatif Sama Dengan Permukaan Laut
Halaman | 12
Gambar 3.7 Rekapitulasi Kebutuhan Material BW S.Pangeran-Rawaurip
Halaman | 13
3.5. Metode Kerja
BULAN KE
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN KUANTITAS Bobot (%) KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
I PEKERJAAN PERSIAPAN
I.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat Unit 1.00 0.7214% 0.0018 0.0018 0.0018 0.0018 100%
I.2 Fasilitas Lapangan M2 240.00 0.2608% 0.0026
II PEKERJAAN SALURAN
II.1 Galian lumpur menggunakan alat berat Excavator dan Ponton M3 231,229.89 5.1547% 0.0103 0.0103 0.0103 0.0103 0.0103
II.2 Galian Tanah Menggunakan Dredger Sumersible Pump M3 133,521.45 5.6793% 0.0095 0.0095 0.0095 0.0095 0.0095 0.0095 75%
II.3 Galian tanah biasa menggunakan alat berat Excavator M3 217,722.62 4.2198% 0.0105 0.0105 0.0105 0.0105
II.4 Timbunan tanah dipadatkan dari borrow area jarak 30 km M3 64,250.00 5.8313% 0.0117 0.0117 0.0117 0.0117 0.0117
IV.1 Pekerjaan Jalan Produksi M2 56,465.00 6.0609% 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0%
100.000%
PROGRESS RENCANA PER BULAN (%) 0.441% 0.180% 1.031% 1.031% 1.031% 1.388% 2.335% 1.727% 2.030% 2.368% 2.368% 2.731% 1.784% 3.203% 4.369% 11.118% 11.118% 12.682% 11.263% 10.097% 10.097% 1.866% 1.866% 0.303% 0.303% 0.303% 0.483% 0.483%
AKUMULASI PROGRESS PER BULAN (%) 0.441% 0.622% 1.652% 2.683% 3.714% 5.103% 7.438% 9.164% 11.194% 13.562% 15.930% 18.661% 20.445% 23.648% 28.016% 39.135% 50.253% 62.935% 74.198% 84.295% 94.392% 96.258% 98.124% 98.427% 98.730% 99.033% 99.517% 100.000%
Halaman | 14
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi peralatan dan
personil
Pengukuran dan
Pematokan
Fasilitas Lapangan
FINISH
Halaman | 15
Gambar 3.12 Pekerjaan Galian Lumpur Untuk Pembuatan Saluran
Halaman | 16
Gambar 3.14 Rencana Pekerjaan Pemecah Gelombang
Halaman | 17
Gambar 3.16 Pekerjaan Pemasangan Gedeg Bambu
Halaman | 18
Gambar 3.18 Pekerjaan Pemasangan Batu Kosong
Halaman | 19
3.6. Spesifikasi Material
Geotextile harus dan serat monofilamen buatan yang terbuat dari potimer
lembam yang tidak ditenun
Batu yang akan digunakan untuk Batu Kosong harus dan kualitas terbaik. Batu
yang digunakan harus keras, tahan lama, liat, tahan terhadap goresan dan cuaca,
serta bebas dan tanah, sampah-sampah, dan cacat-cacat lain.
Beton untuk membuat Kubus beton harus sesuai dengan terbitan terbaru dari
ASTM (American Society for Testing and Materials), JIS (Japanese Industrial
Standard) atau British Standard (setanjutnya disebut BS), Normalisasi Indonesia
(selanjutnya disebut NI), atau Standar Industri Indonesia (SII)
Semen yang dipakai untuk beton harus dan merk/pabrik yang disetujui Direksi
dan harus Portland Cement (PC) tahan sulfat atau Portland Cement Type V,
ditambah bahan aditif yang sesuai dengan JIS R 5210, ASTM C-150, dan atau SII
0013-81, kecuali ditentukan lain
Halaman | 20
BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN
Pekerjaan Revitalisasi Tambak Garam di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat hampir tidak
merusak lingkungn terutama lingkungan laut, karena Breakwater dibuat seluruhnya di garis
pantai tanpa bersinggungan langsung dengan laut lepas. Pekerjaan Revitalisasi Tambak Garam
ini sepenuhnya menjaga lingkungan masyarakat dari ancaman gelombang laut yang kapan saja
dapat merusak daerah disekitar pantai.
Tambak Garam akan berjalan dengan baik tanpa ada kendala akibat abrasi pantai karena
Pekerjaan Revitalisasi ini, diharapkan masyarakat sekitar serta pemerintah regional dapat
menjaga Breakwater ini dengan tidak merusaknya serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar
pantai agar Breakwater ini bekerja maksimal.
Halaman | 21
BAB VI
KESIMPULAN
Breakwater sangat berpengaruh guna menghambat proses sedimentasi serta abrasi oleh
ombak dari lautan oleh karena itu pembuatan breakwater di daerah pinggiran laut telah
dilaksanakan karena dampaknya sangat positif sekali jika dibuat serta ditangani oleh para
ahlinya.
Salah satu fungsi dari breakwater yaitu jika berkurangnya energi gelombang di daerah
terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen
sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan.
Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut
Dalam pembuatan breakwater di pantai dilakukan guna mengurangi dampak dari abrasi yang
terjadi, disamping itu pula pembangunan breakwater ini dapat dijadikan tempat sebagai tempat
wisata dan tempat area memancing, tempat ini wisata ini dikelola oleh warga setempat.
Kondisi abrasi ini perlu ditangani bersama antara instansi-instansi terkait guna mencegah
akibat yang berkelanjutan dan jika mungkin “mengembalikan” (merehabilitasi/merestorasi)
fungsi pantai sebagai kawasan umum, wisata, dan prasarana social-religius masyarakat. Dalam
hal ini pemerintah memiliki peranan sangat besar yakni dalam usaha membangun pengaman
pantai. Pengaman pantai bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai
akibat limpasan gelombang (overtopping).
Halaman | 22
DAFTAR PUSTAKA
PT WIJAYA KARYA Persero Tbk, Dokumen Kerja Proyek Revitalisasi Tambak Garam Kota
Cirebon, Jawa Barat. Jakarta. (2013, 28 Oktober).
Halaman | 23