Disusun Oleh:
ST. RAHMANIAR
(191050101009)
PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
PERBANDINGAN FUNGSI, KATEGORI, DAN PERAN PADA KLAUSA
MENURUT BEBERAPA AHLI BAHASA
1) Subjek (S)
2) Predikat (P)
3) Objek (O)
4) Pelengkap (PEL)
5) Keterangan (KET);
a) Keterangan akibat
b) Keterangan alasan
c) Keterangan alat
d) Keterangan asal
e) Keterangan kualitas
f) Keterangan kuantitas
g) Keterangan modalitas
h) Keterangan perlawanan
i) Keterangan peserta
j) Keterangan perwatasan
k) Keterangan syarat
l) Keterangan perbandingan
m) Keterangan tujuan
n) Keterangan tempat
o) Keterangan aspek
p) Keterangan tambahan
b. Analisi Kategorial
Analisis klausa berdasarkan kategori unsur-unsurnya adalah kegiatan
menentukan kategori suatu unsur dalam suatu klausa. Analisis kategori adalah
analisis terhadap jenis kata atau kelas kata unsur-unsur pengisi fungsi tertentu
dalam sebuah klausa. Analisis unsur-unsur klausa berdasarkan kategorinya ini
disebut analisis kategorial (Markhamah 2009:127). Berdasarkan pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa analisis klausa berdasarkan kategori unsur-unsurnya
adalah analisis kategorial yakni menetukan posisi atau kategori suatu unsur dalam
suatu klausa berdasarkan fungsi unsur tersebut.
Dalam melakukan analisis kategori yang `perlu diingat adalah penentuan
suatu unsur termasuk jenis kata apa atau termasuk kategori apa. Dalam hubungan
dengan kategori ini ada beberapa penggolongan atau penentuan kategori kata yang
berbeda-beda menurut para ahli (dalam Markhamah, 2009: 130-135):
Keraf, 1980 Aristoteles, 1977 Kridalaksana, 1986
Kata Benda (Nomina) Kata Benda Nomina
Kata Kerja (Verba) Kata Ganti Pronomina
Kata Sifat (Adjektiva) Kata Sifat Adverbia
Kata Tugas Kata Kerja Interogativa
Kata Bilangan Demonstrativa
Kata Sandang Artikula
Kata Keterangan Preposisi
Kata Depan Konjungsi
Kata Sambung Fatis
Kata Seru Interjeksi
Verba
Adjektiva
Contoh :
Jika kata atau frasa yang menduduki fungsi-fungsi klausa itu dianalisis,
ternyata bahwa kata yang menduduki fungsi S, yaitu Mereka termasuk kategori
Nomina (N), kata yang menduduki fungsi P, yaitu memperoleh termasuk kategori
Verba (V), kata yang menduduki fungsi N, yaitu kehinaan termasuk kategori
Nomina (N), dan frasa yang menduduki fungsi Ket, yaitu di dunia termasuk
kategori FD.
Unsur pengisi S menyatakan makna pelaku, unsur pengisi P menyatkan
makna pemerolehan, unsur pengisi Pel menyatakan makna hasil, dan unsur
pengisi Ket menyatakan makna tempat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis peran pendapat Markhamah, 2010
merupakan gabungan penedapat antara pendapat Verhaar 1977, Ramlan 1987, dan
Kridalaksana, 1986.
2. Menurut Ramlan (2005: 80-123)
a. Analisis Fungsi
Secara umum klausa terdiri dari unsur-unsur fungsional yang disebut
S,P,O,PEL, dan KET. Kelima unsur itu memang tidak selalu bersama-sama ada
dalam satu klausa. Terkadang satu klausa hanya terdiri S dan P, S, P dan O, S, P
dan Pel, S,P dan Ket, S, P, O dan Ket, S, P, O, Pel, dan Ket, terkadang terdiri dari
P saja. Unsur fungsional yang cenderung selalu ada dalam klausa adalah P, unsur
yang lain mungkin ada, mungkin juga tidak ada (Ramlan, 2005:80).
1) Subjek (S)
2) Predikat (P)
3) Objek (O)
4) Pelengkap (PEL)
5) Keterangan (KET).
b. Analisis Kategori
Unsur-unsur fungsional hanya dapat diisi oleh golongan atau kategori kata
atau frasa tertentu, atau dengan kata lain, tidak semua kategori kata atau frasa
dapat menduduki semua fungsi klausa (Ramlan 2005:87).
Analisis klausa berdasarkan kategori kata atau frase yang menjadi unsur-
unsur klausa itu disebut analisis kategorial. Sudah tentu analisis kategorial tidak
terlepas dari analisis fungsional, bahkan merupakan lanjutan dari analisis
fungsioal. Analisis kategorial terdiri dari N, V, Ket, dan Bil.
Jika analisis kategorial itu diikhtisarkan, akan diperoleh ikhtisar sebagai
berikut:
S :N
P : N/V/Bil/FD
O :N
Pel : N/V/Bil
Ket : Ket/FD/N
1) Makna Pengisi P
a) Unsur pengisi P menyatakan makna ‘perbuatan’
b) Unsur pengisi P menyatakan makna ‘keadaan’
c) Unsur pengsi P menyatakan makna ‘keberadaan’
d) Unsur pengisi P menyatakan makna ‘pengenal’
e) Unsur pengisi P menyatan makna ‘jumlah’
f) Unsur pengisi P menyatakan makna ‘pemerolehan’
2) Makna Pengisi S
a) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘pelaku’
b) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘alat’
c) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘sebab’
d) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘penderita’
e) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘hasil’
f) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘tempat’
g) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘penerima’
h) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘pengalaman’
i) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘dikenal’
j) Unsur pengisi S menyatakan makna ‘terjumlah’
3) Makna Pengisi O
a) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penderita’
b) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penerima’
c) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘tempat’
d) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘alat’
e) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘hasil’
f) Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penderita’
4) Makna Pengisi Pelengkap (Pel)
a) Unsur pengisi Pel menyatakan makna ‘penderita’
b) Unsur pengisi Pel menyatakan makna ‘alat’
5) Makna Pengisi Keterangan (Ket)
a) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘tempat’
b) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘waktu’
c) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘cara’
d) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘penerima’
e) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘peserta’
f) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘alat’
g) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘sebab’
h) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘pelaku’
i) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘keseringan’
j) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘perbandingan’
k) Unsur pengisi Ket menyatakan makna ‘perkecualian’
Contoh:
Secara fungsional jika kalimat di atas dianalisis, maka terdiri dari fungsi-
fungsi S, P, O, Ket¹, Ket². Fungsi S diduduki oleh kata Rahma yang termasuk
golongan atau kategori Nomina (N), fungsi P diduduki oleh kata menemani yang
termasuk kategori Verba (V), fungsi O diduduki oleh frasa sepupunya yang
termasuk golongan Nomina (N), fungsi Ket¹ diduduki oleh frasa di Taman Kota
termasuk golongan FD, dan fungsi Ket² diduduki oleh frasa tadi pagi termasuk
golongan atau kategori Frasa Nomina (FN).
1) Subjek (S)
2) Predikat (P)
3) Objek (O)
4) Komplemen (Komp)
5) Keterangan (Ket);
a) Keterangan waktu
b) Keterangan tempat
c) Keterangan syarat
d) Keterangan tujuan
e) Keterangan perwatasan
f) Keterangan alat
g) Keterangan perkecualian
h) Keterangan sebab
i) Keterangan perlawanan
j) Keterangan kualitas
k) Keterangan kuantitas
l) Keterangan modalitas
b. Analisis Kategori
Kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frase yang menjadi
pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Kategori sintaksis berekenan dengan istilah
nomina (N), verba (V), adjektiva (Adj), adverbia (Adv), numeralia (Num),
preposisi (Prep), konjungsi (Konj), dan Pronomina (Pron). Dalam hal ini N,V, dan
Adj adalah kategori utama, sedangkan yang lain merupakan kategori tambahan.
(Abdul Chaer, 2009:27).
Maka secara formal pengisi fungsi-fungsi sintaksis dapat disebutkan
sebagai berikut:
S : N/FN
P : N/FN/V/FV/Adj/Fadj
O : N/FN
1) Nomina (N)
2) Verba (V)
3) Adjektiva (Adj)
4) Adverbia (Adv)
5) Numeralia (Num)
6) Preposisi (Prep)
7) Konjungsi (Konj)
8) Pronomina (Pron)
c. Analisis Peran
Hubungan antara kategori pengisi fungsi P, baik berkategori V maupun
bukan, dengan pengisi fungsi-fungsi lain disebut ‘peran sintaksis’ atau ‘peran’
(Abdul Chaer, 2009: 30).
1) Peran-peran yang dimiliki fungsi P dalam bahasa Indonesia, antara lain:
a) Proses
b) Kejadian
c) Keadaan
d) Pemilikan
e) Identitas
f) Kuantitas
2) Peran-peran yang dimiliki fungsi S atau O, antara lain:
a) Pelaku, yakni yang bertindak
b) Sasaran, yakni yang dikenai tindakan
c) Hasil, yakni benda yang dihasilkan akibat tindakan
d) Penanggap, yakni yang mengalami atau menginginkan
e) Pengguna, yakni yang mendapat keuntungan dari P
f) Penyerta, yakni yang mengikuti pelaku
g) Sumber, yakni yang menyertakan pemilik semula
h) Jangkauan, yakni yang menyatakan ruang lingkup
i) Ukuran, yakni yang menyatakan banyaknya atau ukuran benda lain
3) Peran-peran yang ada pada fungsi keterangan, antara lain:
a) Alat, yakni yang dipakai oleh pelaku untuk menyelesaikan perbuatan
b) Tempat, yakni yang menyatakan di mana
c) Waktu, yakni yang menyatakan kapan terjadinya P
d) Asal, bahan terjadinya S
e) Kemungkinan atau keharusan, yakni yang menyatakan mungkin, harus,
atau kepastian.
Contoh:
Kelak Mereka Akan mengetahui Nasib mereka
Fungsi K S P O
Kategori Adv N FV FN
Peran Waktu Pelaku Proses Sasaran
b. Analisis Kategori
Dalam ilmu bahasa, kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta
perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama, atau mirip
dimasukkan ke dalam satu kelompok, sedangkan kata yang lain yang bentuk dan
perilakunya sama atau mirip dengan sesamnya, tetapi berbeda dengan kelompok
yang pertama, dimasukkan ke dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, kata
dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya. Kategori sintaksis sering pula
disebut kategori atau kela kata.
Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori sintaksis utama
yaitu, verba atau kata kerja, nomina atau kata benda, adjektiva atau kata sifat, dan
adverbia atau kata keterangan. Di samping itu, ada satu kelompok lain yang
dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa kelompok yang lebih kecil,
misalnya preposisi atau kata depan, konjungtor atau kata sambung, dan partikel.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut Alwi Hasan, dkk (dalam Tata
Bahasa Baku 2014:35), Unsur-unsur kategori klausa terdiri dari beberapa unsur
yaitu:
1) Nomina atau kata benda
2) Verba atau kata kerja
3) Adjektiva atau kata sifat
4) Adverbia atau kata keterangan
Disamping empat kategori sintaksis utama di atas, ada satu kelompok lain
yaitu:
1) Kata Tugas;
a) Preposisi atau kata depan
b) Konjungtor atau kata sambung
c) Partikel
c. Analisis Peran
Pada dasarnya tiap kalimat memberika suatu peristiwa atau keadaan yang
melibatkan satu peserta, atau lebih, dengan peran semantis yang berbeda-beda.
Ada beberapa peran semantis yaitu, pelaku, sasaran, pengalam, peruntung, dan
atribut. Terdapat pula peran semantis keterangan yang terdiri dari peran semantis
waktu, alat, dan sumber.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut Alwi Hasan, dkk (dalam Tata
Bahasa Baku 2014:35), Ada beberapa peran semantis yaitu:
1) Peran pelaku
2) Peran sasaran
3) Peran pengalam
4) Peran peruntung
5) Peran atribut
Di samping kelima peran tersebut di atas, ada peran semantis lain yang
terdapat pada :
a) Peran semantis waktu
b) Peran semantis alat
c) Peran semantis sumber
Contoh:
Cukuplah Bagi mereka Neraka jahannam
Fungsi P K S
Kategori Adj FD FN
Peran Atribut Peruntung Pengalam
Secara fungsional jika klausa di atas dianalisis, maka terdiri dari fungsi-
fungsi P, K, S. Fungsi P diduduki oleh kata cukuplah yang termasuk golongan
atau kategori Adjektiva (Adj), fungsi K diduduki oleh frasa bagi mereka yang
termasuk kategori FD, fungsi S diduduki oleh frasa neraka jahannam yang
termasuk golongan Frasa Nomina (FN).
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT
Rineka Cipta.