Anda di halaman 1dari 7

PERHITUNGAN NERACA ENERGI PADA UNIT BOILER DI PT.

SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk, MEDAN

Oleh

Joshua Ronaldo Ketaren

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan 2019

ABSTRAK
Dalam proses produksi yang dilakukan, dibutuhkan steam yang berasal dari boiler. Boiler
merupakan suatu bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air hingga terbentuk uap
air atau steam. Untuk menghitung jumlah panas yang dihasilkan cangkang kelapa sawit, perlu
dihitung nilai kalor pembakaran dari bahan bakar tersebut. Diperoleh nilai pembakaran rendah
dan nilai pembakaran tinggi dari bahan bakar berturut-turut adalah 23560,5017 kJ/Kg dan
24957,5417 kJ/Kg. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh jumlah energi
panas yang dihasilkan bahan bakar (QBB) sebanyak 1030 Kg melalui proses pembakaran sebesar
24.267.316,75 kJ/Jam. Dalam hal ini diperoleh panas yang dibutuhkan untuk mengubah air
menjadi uap (QSH) sebanyak 23.249.011,2 kJ/Jam. Disini juga dapat dihitung jumlah kehilangan
energi panas yaitu sebesar 1.018.305.55 kJ/Jam atau 4,19%. Kehilangan energi panas tersebut
dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor perpindahan panas dari ruang bakar yang tidak
sempurna dan bahan bakar yang tidak terbakar didalam ruang pembakaran (furnace).

Kata kunci: Boiler, cangkang kelapa sawit, neraca energi.

PENDAHULUAN bakar (Qamaruddin, 2016).


Ketel uap (Boiler) sering dipakai Boiler merupakan mesin kalor
sebagai mesin produksi baik secara (thermal engineering) yang mentransferkan
langsung maupun secara tidak langsung. energi-energi kimia atau energi otomis
Ketel uap (boiler) adalah bejana tertutup menjadi kerja (usaha). Boiler mengubah
dimana panas pembakaran dialirkan ke air energi-energi kimia menjadi bentuk energi
sampai terbentuk uap (steam). Untuk yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler
menghasilkan panas yang digunakan dalam dirancang untuk melakuikan atau
pemanasan air tersebut diperlukan bahan memindahkan kalor dari suatu sumber
pembakaran, yaitu biasanya berupa Apabila energi panas uap/steam
pembakaran bahan bakar (Pravitasari, yang dihasilkan dan jumlah bahan bakar
2017). Boiler pada dasarnya terdiri dari yang tersedia (energi yang dibutuhkan)
bumbung (drum) yang tertutup pada ujung tidak sebanding, maka proses
dan pangkalnya, dimana pada bagian dalam mengkonversi air umpan tersebut menjadi
drum terdapat pipa-pipa yang berfungsi uap (steam) akan terganggu, sehingga
untuk mengalirkan air atau gas panas kebutuhan steam pada proses tidak
(Fahrizal, 2014). terpenuhi. Dan akibatnya proses pembuatan
Proses kerja dari boiler adalah energi minyak goreng akan terganggu, dengan
kalor yang dibangkitkan dalam sistem demikian penulis merasa tertarik untuk
boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, menghitung neraca energi dari boiler, untuk
dan laju aliran yang menentukan keefisienan dan keefektifan dari boiler
pemanfaatan steam yang akan digunakan. tersebut, apakah boiler tersebut masih layak
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem untuk digunakan atau tidak.
boiler mengenal keadaan tekanan rendah
(low pressure/LP), dan ketel uap tekanan METODE PENELITIAN
tinggi (high pressure/HP), dengan Tempat dan waktu penelitian
perbedaan itu pemanfaatan steam keluar Tempat penelitian dilakukan di PT.
dari sistem boiler dimanfaatkan dalam SALIM IVOMAS PRATAMA, Tbk
suatu proses untuk memanaskan cairan dan MEDAN yang terletak di jalan Jenderal
menjalankan suatu mesin boiler (Subyakto, Sudirman NO.82, Kelurahan Lubuk Pakam
2017). Pekan, Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Steam atau uap adalah gas yang Deli Serdang, penelitian dilakukan
dihasilkan dari proses yang disebut dilapangan PT. SALIM IVOMAS
penguapan. Bahan baku yang digunakan PRATAMA, Tbk MEDAN.
untuk menghasilkan steam adalah air Waktu Penelitian
bersih. Steam merupakan bagian penting Penelitian dilakukan di PT. SALIM
dan tidak dapat terpisahkan dari teknologi IVOMAS PRATAMA, Tbk MEDAN
modern. dimulai pada tanggal 2 Juli 2018 dan
berakhir pada tanggal 27 Juli 2018.
Bahan
1) Air
2) Udara Pembakaran
3) Cangkang Kelapa Sawit
Metode Kerja
Pengumpulan data-data yang
diperlukan dilakukan dengan metode:
1. Mengumpulkan data dari boiler.
2. Mengunjungi lokasi boiler.
a. Menghitung Bahan Yang Masuk Ke
3.Mengumpulkan data dari riwayat
Electroyzer
pemeriksa uji boiler. 1. Pure brine (NaCl)
4. Melakukan pengamatan pada boiler setiap konsentrasi NaCl ×Laju alir NaCl
Mol NaCl = BM NaCl
jam dalam sehari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Massa NaCl = mol NaCl × BM NaCl
Tabel 1. Data Pengamatan
2. NaOH
Laju alir pada NaOH yang diumpankan
mengandung 30% NaOH maka :
konsentrasi NaOH ×Laju alir NaOH
Mol NaOH= BM NaOH

Massa NaCl = mol NaOH × BM NaOH


3. H2O
Pada laju alir NaOH yang diumpan kan
mengandung 70% air (H2O)
Analisa data mH2O = ρH2O × v

b. Menghitung Laju Reaksi (r)


Rumus yang digunakan untuk menghitung
laju reaksi adalah
Nsin
NaCl . Xs
r = −τs
c. Menghitung Jumlah Bahan yang Keluar
Dari Alat Electrolyzer
Tabel 2. Bahan Yang Masuk Ke Alat
Bahan yang keluar dari alat
Electrolyzer
electrolyzer adalah weak brine (NaCl),
Air (H2O), Natrium Hidroksida (NaOH),
Hidrogen (H2) dan Klorin (Cl2).
Rumus untuk menghitung
komposisi dari bahan yang keluar dari
alat electrolyzer adalah:

Nsout = Nsin+ 𝜏s . r

Tabel 3. Tabulasi Data

Pembahasan yang digunakan adalah Pure Brine (NaCl)


Chlor Alkali Cell electrolyzer yang berasal dari secondary treatment di
membutuhkan konsumsi listrik untuk umpankan ke Chlor Alkali Cell Electrolyzer
menjalankan operasi sel elektrolisa untuk sebagai bahan baku melalui anoda.
menghasilkan suatu produk utama yaitu Sedangkan NaOH dialirkan ke Cell melalui
NaOH 32% dengan bahan baku yaitu pure katoda. Membran memiliki prinsip kerja
brine (NaCl). Pada Chlor Alkali Cell memisahkan berdasarkan ion/muatan.
Electrolyzer di PT. Toba Pulp Lestari bahan Larutan garam dielektrolisis dalam sel
elektrolisis bermembran dengan kg/jam, pada data 3 yaitu 5212,5324 kg/jam,
menggunakan larutan elektrolit pure brine pada data ke 4 yaitu 5134,64142 kg/jam,
(NaCl) yang berfungsi juga sebagai bahan pada data ke 5 yaitu 5046,80058 kg/jam.
baku. Temperatur pada proses elektrolisa ini Dengan laju reaksi yang berbeda-beda,
adalah 85ºC. Bahan membran ialah perflouro semakin banyak umpan yang akan
polymer. Membran dalam sel dapat dilewati diproduksi maka akan semakin tinggi pula
ion Na+ tetapi tidak dapat dilewati ion Cl-. laju reaksinya yaitu pada data 1 laju
Dalam sel terdapat anoda dari bahan titanium reaksinya adalah 28,89346 kmol/jam, pada
sedangkan katoda dari bahan nikel. Pure data 2 laju reaksinya adalah 28,73877
brine (NaCl) masuk ke bagian anoda dan kmol/jam, pada data 3 laju reaksinya adalah
terelektrolisis menjadi ion Na+ dan Cl-. Ion 29,16252 kmol/jam, pada data 4 laju
Na+ melewati membran masuk ke bagian reaksinya adalah 28,43841 kmol/jam, pada
katoda. Di anoda ion Klorida (Cl-) dioksidasi data ke 5 laju reaksinya adalah 27,80424
menjadi gas Klorin (Cl2). Natrium kmol/jam.
Hidroksida (NaOH) masuk ke bagian katoda,
di katoda yang terelektrolisis ialah air (H2O) KESIMPULAN
menjadi ion H+ dan OH-. Ion Na+ dari anoda Dari hasil perhitungan maka diperoleh
yang melewati membran bereaksi dengan pada data 1 laju reaksinya adalah 28,89346
OH- membentuk NaOH, sehingga kadar kmol/jam, pada data 2 laju reaksinya adalah
NaOH meningkat menjadi 32%. Sedangkan 28,73877 kmol/jam, pada data 3 laju
ion H- tereduksi menjadi gas hidrogen (H2). reaksinya adalah 29,16252 kmol/jam, pada
Pada proses elektrolisa perlu di lakukan data 4 laju reaksinya adalah 28,43841
perhitungan neraca massa sistem bereaksi kmol/jam, pada data ke 5 laju reaksinya
sebagai indikator untuk menguji atau adalah 27,80424 kmol/jam, dan massa NaOH
mengetahui pure brine (NaCl) yang 32% pada data 1 yaitu 5096,79459 kg/jam,
diunpankan apakah menghasilkan NaOH pada data 2 yaitu 5189,77674 kg/jam, pada
yang sesuai dengan hasil yang telah data 3 yaitu 5212,5324 kg/jam, pada data ke
ditetapkan oleh pihak pabrik. Berdasarkan 4 yaitu 5134,64142 kg/jam, pada data ke 5
hasil perhitungan maka diperoleh massa yaitu 5046,80058 kg/jam.
NaOH 32% pada data 1 yaitu 5096,79459
kg/jam, pada data 2 yaitu 5189,77674
SARAN Isana. 2010. Perilaku Sel Elekrolisis Air
Dengan Elektroda Stainless Steel.
Agar lebih meningkatkan kerja sama
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
antar pekerja dalam mengoperasikan alat Kimia FMIFA UNY
Jokinen, Humala. 2007. Screening And
proses, agar NaOH 32% yang dihasilkan
Cleaning of Pulp – A Study to
dapat mencukupi dan memenuhi Parameters Affecting Separation.
Oulu: University of Oulu.
kebutuhan untuk proses-proses lainnya.
Keenan, Charles W. 1984. Kimia Untuk
Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Charles W. 1984. Kimia Untuk
Abqari, Fakhrian. 2012. Aplikasi Teknologi
Elektrolisis Plasma Pada Proses Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Produksi klor Alkali. Depok:
Martina, Ena, dkk. 2013. Produksi Brown’s
Departemen Teknik Kimia.
Gas Hasil Elektrolisi H2O Dengan
Universitas Indonesia
Katalis NaHCO3. Malang:
Anonim. 2010. Chemical Plant Manual
Universitas Brawijaya.
Training. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Martina, Angela Dan Witono, Judi Retti.
Porsea
2014. Pemurnian Garam Dengan
Anonim. 2018. Laporan Praktek Kerja
Metode Hidroekstraksi Batch.
Lapangan. PT. Toba Pulp Lestari,
Bandung: Universitas Katolik
Tbk Porsea
Parahyangan
Austin, G.T. Shreve, R.N. 1984. Shreve’s
Mohi, R.A. 2014. Analisis Potensi
Chemical Process Industries. Mc
Pengembangan tambak Garam Di
Graw Hill. New York
Desa Siduwange Kecamatan
Catarina, Ana. 2011. Chlor-Alkali Membrane
Randengan Kabupaten Pohuwato.
Cell Process Study Characterization.
Gorontalo: Universitas Negeri
Portugal: Universitas of Porto
Gorontalo
Dina dan Istikomah. 2009. Pemurnian NaCl
Prakoso, Janu Ganang. 2016. Laporan
dengan menggunakan Natrium
Praktek Kerja Chemical Plant PT.
Karbonat. Semarang: Universitas
Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea –
Diponegoro
Sumatera Utara. Surakarta:
Elisabet. 2014. Pengaruh Temperatur
Universitas Sebelas Maret
Terhadap konversi Reaksi
Prianto, Bayu. 2008. Katalisis Heterogen
Pembakaran sulfur Untuk
Dengan Mekanisme Langmuir
Menghasilkan Sulfur Dioksida Di
Hinshelwood sebagai Metode Reaksi
Burner Tank Pada Unit Chemical
Elektrolisis NaCl. LAPAN: Peneliti
Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-
Bidang Material Dirgantara
Porsea. Medan: Universitas Sumatera
PT. TPL. 2018. Toba Pulp Lestari Overview.
Utara
Gurning, Natalia. 2011. Penentuan Porsea.
Kebutuhan NaOH Pada Proses
Ridwan dan Halim. 2007. Pembuatan Gas
Pembuatan Natrium Hypochlorit
Klorin (Cl2) Dan Natrium Hidroksida
(NaOCl) di Unit Chemical Plant PT.
(NaOH) Dari Pemurnian Garam
Toba Pulp Lestari, Tbk. Medan;
Jangka Aceh. Aceh: Politeknik
Politeknik Teknologi Kimia industri
Negeri Lhokseumawe Weliyanto, H. 2018. “Digester Module”,
Sarastina, Puji. 2014. Produksi Biodiesel Fiberline Department, PT. RAPP,
melalui proses Transesterifikasi APRIL. Pangkalan Kerinci: PT.
Minyak Curah Dengan Metode RAPP.
Ditilasi Reakstif Berdasarkan Ratio Wuryanti, Sri. 2016. Neraca Massa Dan
Umpan. Semarang: Universitas Energi. Bandung: Politeknik Negeri
Diponegoro. Bandung
Saturnino, D M., 2012. Modeling of Kraft Yulianti, Devi. 2016. Analisis Kelistikan Sel
Mill Chemical Balance. Taronto: Volta Memanfaatkan Logam Bekas.
University of Taronto. Lampung: FMIFA UNILA
Sembiring, Yolanda Astika. 2017.
Perhitungan Konsumsi Listrik
Terhadap Temperatur Feed Brine
Dalam Perolehan Kaustik Pada Chlor
Alkali Cell Electrolyzer Di Unit
Chemical Plant, PT. Toba Pulp
Lestrari, Tbk. Medan: Politeknik
teknologi Kimia Industri
Silaen, Jopringko. 2015. Perhitungan Neraca
Massa Pada Unit Recausticizing Di
PT. Toba Pulp Lestari. Medan:
Politeknik Teknologi Kimia Industri
Simangunsong, A T Boby. 2017. Pengaruh
Kandungan Impurities Didalam Brine
Terhadap Konsumsi Listrik Pada
Proses Elektrolisa Di Chlor Alkali
Cell Electrolyzer Di Unit Chemical
Plant, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Medan: Politeknik Teknologi Kimia
Industri
Sinaga, Tamaria Suryani. 2016. Perhitungan
Massa NaOH dan Na2S Yang Terikut
Dalam Aliran Bawah (Hasil Bawah)
Dari White Liquor Clarifier (WLC) di
PT. Toba Pulp Lestari. Medan:
Politeknik Kimia Industri Medan
Surest, 2013. Kimia Berbasis Pendidikan
Karakter Bangsa. Bandung. PT. SEWU
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro Dan
Semimikro Edisi Ke Lima. Jakarta:
PT. Kalman Media Pusaka
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung:
ITB

Anda mungkin juga menyukai