Tugas UAS ADVOKASI
Tugas UAS ADVOKASI
UNIVERSITAS UDAYANA
PENGALAMAN ADVOKASI
Pada lahan tersebut dibangun sebuah bangunan semi permanen dengan luas
ruangan 3x3 meter, bangunan tersebut dihuni oleh lima anggota keluarga yang terdiri
dari tiga orang dewasa, satu orang anak berusia dua tahun enam bulan dan seorang bayi
berusia tujuh bulan. Data yang kami dapat dari keluarga ini adalah: tidak mempunyai
dapur, kamar mandi/wc, tidak mempunyai sumber air bersih, dan kepala keluarga sering
merokok dalam ruangan dimana ruangan tersebut kecil dan dihuni oleh lima anggota
keluarga yang mana terdapat anak dan bayi. Kepala keluarga menjelaskan bahwa setiap
hari jika ingin mandi, mencuci dan buang air besar (BAB) mereka selalu turun ke kali
yang arus airnya cukup deras (saat musim hujan air pada kali ini kotor dan berarus
deras), bayinya yang baru berusia tujuhbulanpun sesekali saat sore hari diajak untuk
mandi di sungai. Untuk kebutuhan masak dan minum keluarga ini mengambil air dari
kali namun di bagian hulu yang terletak cukup jauh ± 2-3 Km. berdasarkan data yang
kami peroleh, kami melaporkan kepada kepala Dusun dan kepada Desa, tanggapan dari
kepala Dusun dan kepada Desa bahwa aparat Desa sudah berusaha membantu keluarga
ini dengan mengumpulkan dana bantuan bedah rumah namun dana tersebut hanya cukup
untuk membangun bangunan yang saat ini ditempati oleh keluarga tersebut.
Hasil temuan ini kemudian kami laporkan kepada kepala Puskesmas, kami
menyampaikan usulan dan ide kami untuk mengadakan penggalangan dana untuk
membantu keluaraga ini membangun WC/KM dan pengadaan sumber air bersih bagi
keluaraga. Kepala Puskesmas menyetujui usulan kami dan merekomendasikan untuk
segera di adakan penggalangan dana agar dapat membantu keluarga ini mempunyai
KM/WC serta sumber air bersih sebelum tiba musim hujan. Kami kemudian meminta
ijin pada kepala keluarga untuk mengambil gambar/foto yang akan kami gunakan untuk
keperluan penggalangan dana. Penggalangan dana kami lakukan pada beberapa keluarga
mampu yang kami jumpai saat melakukan pendataan PIS-PK dan pada beberapa mini
market yang ada di sekitar wilayah Desa, pada beberapa LPD dan Koprasi yang berada
diwilayah Kecamatan Selat. Setelah pendataan PIS-PK selesai kami lakukan di wilayah
Desa tersebut dan dana sudah berhasil kami kumpulkan, kami melaporkan hasil
penggalangan dana tersebut kepada kepala Puskesmas, kepala Desa dan kepala Dusun
untuk perencanaan selanjutnya.
Minggu terakhir di bulan April 2019 kepala Desa mengundang pihak Puskesmas
Selat, Polsek dan Koramil Kecamatan Selat, kepala Dusun setempat dan KK yang
bersangkutan ke kantor desa untu hadir di Kantor Desa Selat dalam rangka
membicarakan tentang rencana bantuan pembanguan WC/KM dan sumber air bersih
bagi salah satu warga Desa Selat yang kurang mampu. Setelah berkoordinasi dengan
kepala Puskesmas, kepala Dusun, Kapolsek Selat dan Koramil kecamatan Selat, Minggu
pertama di bulan Mei 2019 atas kerja sama dari kepala desa Selat, kepala Dusun, Polsek
Selat, Koramil selat, Puskesmas Selat serta warga desa yang secara sukarela bergotong
royong bekeja sama untuk membangun KM/WC. KM/WC serta sumber air bersih selesai
dibangun dalam waktu dua hari dan langsung dapat digunakan oleh anggota keluarga.
Kepala Desa juga menyerahkan sejumlah dana bantuan tunai sisa dana pembangunan
dan dana swadaya yang dikumpulkan dari keiklasan warga sekitar untuk digunakan
sebagai modal usaha untuk menunjang kehidupan keluarga ini kedepannya.
Kepala Desa dalam arahannya saat menyerahkan bantuan hasil swadaya
masyarakat dan beberapa instasi terkait juga menyampaikan agar masyarakat selalu
membudayakan sikap dan kesadaran untuk selalu peduli serta saling tolong menolong
antara tetangga sekitar rumah sehingga tidak ditemukan lagi warga yang merasa kurang
mendapat perhatian dari masyarakat maupun pemerintah. Kepala Desa dalam
kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Selat,
Kepala Kapolsek Selat, Kepala Koramil Selat, Kepala Dusun Selat dan warga Desa Selat
yang telah dengan suka rela membantu proses pembangunan KM/WC dan pengadaan
sumber air bersih baik dari segi dana maupun tenaga sehingga proses pembangunan
KM/WC dan pengadaan sumber air bersih dapat berjalan dengan lancar dan cepat,
sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh kepala keluarga dan anggota keluarga yang
bersangkutan. Terakhir Kepala Desa menyampaikan arahannya pada kepala keluarga dan
anggota keluarga agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bantuan yang sudah
diberikan tersebut dan tidak lagi BAB sembarangan di pinggir kali/sungai.
Jejaring adalah proses dimana dua atau lebih individu atau organisasi bekerja
sama atau melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jejaring mempunyai
karakteristik antara lain:
Sekelompok orang atau individu yang secara bersama-sama mencapai
tujuan atau niat yang sama
Sebagai wahana untuk bertukar pikiran dan belajar bersama
Sarana yang secara jangka panjang cocok untuk melakukan komunikasi
untuk suatu masalah tertentu
Berkomitmen untuk berbagi tanggung jawab
Keanggotaan, berbagi tujuan dan cara kerja
Manfaat jejaring
Membangun solidaritas dan kekompakan
Mencapai sesuatu secara bersama-sama
Memperkuat advokasi
Menularkan pengaruh positif pada orang lain (dalam dan luar jejaring)
Memperluas pemahaman terhadap suatu masalah
Berbagi beban tugas
Bertukar ide, pikiran, pengalaman dan ketrampilan
Meningkatkan dukungan moral dan psikologis
Mengurangi atau mencegah duplikasi kegiatan
Meningkatkan efisiensi sumber daya
Dalam situasi tertentu memobilisasi sumber daya keuangan