Anda di halaman 1dari 1

1.

Latar Belakang
Sampah merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 19-2454-2002). Masalah sampah
pada setiap kota secara umum antara lain adanya peningkatan volume timbulan sampah,
tetapi tidak diiringi dengan dana pengelolaan, sistem manajemen, serta kesadaran masyarakat
terhadap pengelolaan persampahan.
Pertumbuhan penduduk dan arus urbanisasi penduduk Indonesia sangatlah pesat.
Pertumbuhan penduduk tersebut akan selalu berhubungan dengan perubahan jumlah sampah.
Sampah tersebut bila tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan permasalahan yang
cukup serius pada lingkungan. Salah satu tempat pengolahan sampah adalah di TPA. Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam
pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan
penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan
baik. Di lokasi pemrosesan akhir tidak hanya ada proses penimbunan sampah, tetapi juga
wajib terdapat 4 (empat) aktivitas utama penanganan sampah di lokasi TPA, yaitu (Litbang
PU, 2009): Pemilahan sampah, Daur ulang sampah non-hayati (an-organik), Pengomposan
sampah hayati (organik), Pengurugan/penimbunan sampah residu dari proses di atas di lokasi
pengurangan atau penimbunan (landfill).
Kota Kendari sebagaimana kota lain di Indonesia, Jumlah penduduknya juga semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Sulawesi Tenggara pada tahun 2015
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Kendari tahun 2013 sebanyak 324.505 jiwa,
kemudian pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Kendari naik menjadi 335.889 jiwa
ataumengalami pertumbuhan 3,51% per tahun (BPS Sulawesi Tenggara, 2015).
Di Kendari TPA berada di Kecamatan Puuwatu dengan nama TPA Puuwatu. TPA
Puuwatu saat ini menggunakan sistem open dumping untuk pengolahan sampah. Sistem open
dumping ini sangat tidak dianjurkan karena dapat menghabiskan lahan, dan jika timbunan
sampah sudah melebihi kapasitas daya tampung (over load), dikhawatirkan dapat
menyebabkan longsor. Oleh karena itu perlu diprediksikan jumlah sampah yang akan
ditampung TPA pada tahun tertentu. Tempat pembuangan Akhir Sampah (TPAS) sampah
kota kendari terletak di Kecamatan Puuwatu dengan luas ± 12,4269 ha, lokasi yang sudah
terpakai seluas ± 5 ha.

Anda mungkin juga menyukai