Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu dari penelitian adalah sebagai berikut :

3.1.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi pengambilan sampel fly ash ini adalah bertempat di PLTU

Nii Tanasa, desa Nii Tanasa, Kec.Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe,

Provinsi Sulawesi Tenggara. Yang kemudian akan dibawah menuju Laboratorium

Mekanika Tanah, Fakultas Teknik Universitas, Halu Oleo untuk pelaksanaan

pembuatan campuran pasir dan fly ash, dan pengujian kuat geser campuran.

Gambar 3.1

PLTU Nii Tanasa

18
Gambar 3.2

Lab. Mekanika Tanah Fakultas Teknik UHO

3.1.2 Waktu Penelitian


Adapun waktu penelitian yang digunakan dalam penyusunan dan

pembuatan penelitian ini adalah Oktober sampai Desember tahun 2019. Untuk

menghindari kesalahan-kesalahan saat penelitian, penulis melakukan Pre-

Running agar saat penelitian dimulai tidak banyak mengambil waktu dan telah

mahir mengoperasikan alat penelitian sehingga hasil yang didapatkan maksimal.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Sebagai variabel

terikat adalah perilaku campuran pasir dan fly ash yang terdiri dari : nilai kuat

gesernya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kadar fly ash dan

waktu perawatannya.

19
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Campuran Pasir dan Fly Ash

Jum.Benda Jum.Benda Jum.Benda Jum.Benda


Variabel
Density Derajat Uji Pada Uji Pada Uji Pada Uji Pada
Kadar
Relative Kejenuhan Umur 7 Hari Umur 14 Umur 28 Umur 56
Fly Ash
(%) (%) (%) Hari Hari Hari
5 50 30 3 3 3 3
10 50 30 3 3 3 3
15 50 30 3 3 3 3
20 50 30 3 3 3 3
25 50 30 3 3 3 3
30 50 30 3 3 3 3
Jumlah 18 18 18 18

3.3 Alat Dan Bahan Penelitian


Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.3.1 Alat Penelitian

Adapun alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Ayakan, dengan nomor saringan No.60, dan No.200

2. Timbangan dengan ketelitian 0,2% yang digunakan berfungsi untuk

mengukur bahan susunan pasir dan fly ash,

3. Gelas ukur yang digunakan berfungsi untuk mengukur banyaknya air yang

digunakan pada pembuatan campuran pasir dan fly ash,

20
4. Desikator berfungsi untuk mengeringkan bahan benda uji yang akan

diteliti,

5. Cetakan yang akan digunakan berbentuk silinder dengan tinggi 2.2 cm dan

diameter 6.5 cm berjumlah 72 buah,

6. Talam – talam digunakan untuk menaruh bahan uji ketika melakukan

penimbangan dan lain-lain,

7. Mistar perata ( straight edge ),

8. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang,

9. Alat penguji kuat geser langsung (Direct Shear)

3.3.2 Bahan Penelitian

Adapun bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Air yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah adalah air yang

memenuhi pesyaratan sebagai air minum tidak mengandung lumpur, minyak

dan benda yang melayang lainnya lebih dari 2 gram/liter serta tidak

mengandung bahan kimia berbahaya lainnya.

2. Agregat halus yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pasir

dari Pohara/Sungai Konaweeha.

3. Fly ash yang akan digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah

PLTU Nii Tanasa, Desa Nii Tanasa, Kec.Lalonggasumeeto, Kabupaten

Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

21
3.4 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini memerlukan beberapa tahap yang akan dilakukan

yaitu sebagai berikut :

3.4.1 Tahap persiapan

Tahap persiapan adalah tahap untuk menyiapkan seluruh alat dan bahan yang

akan digunakan dalam penelitian pembuatan campuran pasir dengan fly ash.

3.4.2 Tahap Mix Design

1. Buat campurannya dengan menggunakan pasir alam (yang tidak dicuci

sebelumnya) dan fly ash dengan kadar 5%,10%,15%, 20%, 25%, dan 30%.

Campuran tersebut kemudian diberi air dengan jumlah sesuai derajat kejenuhan

campuran yang diinginkan yaitu 30%

2. Siapkan cetakan dan batang penumbuk untuk memadatkan campurannya.

3. Masukkan campuran pasirnya secara bertahap atau per lapisan dan lakukan

penumbukan terhadap campuran tersebut sehingga didapatkan density relative

sebesar 50% (jumlah tumbukkan dan volume campurannya dihitung terlebih

dahulu yang didasarkan pada nilai angka pori bahan dan density relative yang

direncanakan).

4. Lakukan tahap 3 sampai campuran pasir dan fly ash terisi penuh di dalam

cetakannya dan permukaan campurannya harus rata di ujung cetakannya.

22
5. Setelah itu diamkan campuran yang telah dimasukkan dalam cetakan pada

ruangan tertutup atau di dalam laboratorium (berada dalam suhu ruangan) selama

7 hari, 14 hari, 28 hari, dan 56 hari.

6. Setelah masa perawatannya telah selesai, campuran yang telah kering dikeluarkan

dari cetakan secara manual atau menggunakan mesin extruder dan kemudian

dilakukan pengujian kuat geser.

3.4.3 Tahap Pengujian

Pada penelitian ini bendanya diuji kuat gesernya. Cara pengujiannya adalah

sebagai berikut :

a. Pengujian Kuat Geser.

1. Timbang benda uji

2. Masukan benda uji ke dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi
satu dan pasanglah batu pori pada bagian atas dan bawah benda uji.

3. Setang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji
dan diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan yang
diberikan pada setang tersebut.

4. Penggeser benda uji di pasang pada arah mendatar untuk memberi beban
mendatar pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser
sehingga menunjukan angka nol. Kemudian buka kunci cincin pemeriksaan.

5. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera
setelah pembebanan pertama diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan
air sampai penuh di atas permukaan benda uji, jagalah permukaan ini supaya
tetap selama pemeriksaan.

23
6. Diamkan benda uji sehingga konsolidasi selesai. Catat proses penurunan
tersebut pada waktu-waktu tertentu sesuai cara pemeriksaan konsolidasi PB–
0115–76.

7. Setelah penurunan selesai dihitung t50 untuk menentukan kecepatan


penggeseran. Konsolidasi dibuat dalam tiga beban yang diperlukan. Kecepatan
penggeseran dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser maksimum
dengan 50. Deformasi geser maksimum kira-kira 10 % diameter asli benda uji.

8. Lakukan pemeriksaan sehingga tekanan geser konstant dan bacalah arloji geser
setiap 15 detik.

9. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal
pertama dan lakukan langkah-langkah (f), (g), dan (h).

10. Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar tiga kali beban normal
pertama dan lakukan langkah-langkah (f), (g), dan (h).

11. Skema Pengujian

50%
SR = 30%

Gambar 3.3

Skema Pengujian

24
3.4.5 Tahap Pengolahan Data

Dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut.

Kuat Geser Langsung (Direct Shear Strenght)

Pmax
T 
A

T = σ tan Ø

Keterangan:

T = tegangan geser maksimum (kg/cm2)

Pmax = Gaya geser maksimum (kg)

A = luas penampang benda uji (cm2)

σ = tegangan normal yang terjadi (kg/cm2)

Ø = Sudur geser

25
3.5 Diagram Alur Penelitian
Mulai

Studi pustaka

Pengambilan dan persiapan


material

Pembuatan campuran
Campuran
Pasir Fly ash
95% 5%
90% 10%
85% 15%
80% 20%
75% 25%
70% 30%

Pembuatan benda uji

Pemeraman benda uji

Uji kuat geser langsung

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 3.4 Diagram Alur Penelitian

26

Anda mungkin juga menyukai