PENDAHULUAN
Pada proses belajar, dengan adanya konsentrasi akan lebih cepat untuk memahami
pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak
tugas (2). Secara umum yang dimaksud dengan konsentrasi adalah kemampuan
seseorang untuk dapat mencurahkan perhatian dalam waktu yang relatif lama.
pekerjaan atau kegiatan, mahasiswa tampak tidak bisa duduk lama di kursi, tidak
memainkan jari-jari tangan dan kaki ketika duduk, sering mengobrol dan
Terdapat banyak tes untuk mengukur daya konsentrasi, salah satunya adalah
Trail Making Test. Trail Making Test dapat digunakan untuk mengukur daya
1
konsentrasi dengan cara menghubungkan angka – angka dari yang terkecil menuju
terbesar. Hasil dari Trail Making Test adalah jika seseorang dapat menyelesaikan
dalam waktu <29 detik termasuk daya konsentrasi yang normal. Jika seseorang
dapat menyelesaikan Trail Making Test dalam rentan waktu 29 detik – 78 detik
Making Test >78 detik termasuk kerusakan daya konsentrasi (4). Beberapa
penelitian menggunakan Trail Making Test sebagai tes terhadap daya konsentrasi
(4–6).
istirahat yang cukup, olahraga secara teratur, sarapan pagi, ataupun mengonsumsi
minuman yang mengandung kafein. Kafein merupakan salah satu zat aktif yang
bekerja pada sistem saraf pusat. Kafein dapat membantu meningkatkan kemampuan
kafein, seperti kopi, teh, dan coklat. Kopi salah satu minuman yang disukai oleh
konsentrasi. Jenis kopi yang sering di konsumsi adalah Robusta dan Arabika (8).
Dalam secangkir kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% atau sebesar 80-
125 mg (9). Selain kafein, dalam kopi juga terkandung zat psikoaktif lainnya, yaitu
Selain kopi, salah satu makanan yang mengandung kafein yaitu dark
chocolate dapat meningkatkan konsentrasi pada laki – laki dewasa muda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil post test adalah sebesar 16,26
(SD=3,86) lebih cepat secara bermakna daripada rerata pre test sebesar 20,94
2
(SD=4,05) dengan nilai p=0.000 (11). Katarina melakukan penelitian menggunakan
teh putih terhadap daya konsentrasi pada pria dewasa muda. Hasil penelitian yang
didapat adalah rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Labyrinth Test
lebih cepat 2.7133 detik dengan perbedaan yang signifikan (p < 0.01) dan pada
Johnson Pascal Test lebih cepat 19.533 detik dengan perbedaan yang signifikan (p
< 0.01) setelah meminum teh putih dibandingkan dengan sebelum meminum teh
putih (12). Seperti halnya yang sudah dijelaskan di atas, selain kopi Arabika, kopi
Robusta salah satu jenis kopi yang banyak dikonsumsi. Penelitian terhadap kopi
Robusta yang dapat meningkatkan daya konsentrasi dilakukan oleh Lazarus pada
rerata tes Jhonson Pascal dan Addition Sheet Test sebelum dan sesudah meminum
teh hijau (p=0,000) dan kopi Robusta (p=0,000) (13). Alharbi melakukan penelitian
tentang kopi arabika yang dapat mempengaruhi konsentrasi menggunakan tes Trail
setelah mengonsumsi kopi arabika dengan nilai (F2,297 = 6.537, P = 0.0001, P <
0.05) (5).
Sepanjang tahun 2012 hingga 2015, berdasarkan data yang dirilis oleh
menjadi tren saat ini. Indonesia sendiri masuk dalam 5 negara konsumen kopi
terbesar (14). Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia mencatat bahwa
meningkat dari 0,94 kg/kapita pada tahun 2012 menjadi 1,00 kg/kapita pada tahun
2013 (15). Survei Sosial Ekonomi Nasional pada tahun 2013 mencatat bahwa
pertambahan rata-rata konsumsi kopi Indonesia per kapita per tahun mencapai
3
5,42% dalam kurun waktu 2009-2013. Sebelumnya Survei Sosial Ekonomi
Nasional pada tahun 2009 mencatat rata-rata konsumsi kopi Indonesia per kapita
per tahun 4,95% dalam kurun waktu 2002-2009 (16). Hasil riset Kementerian
Kesehatan menunjukkan bahwa perilaku konsumsi kopi > 1 kali per hari di
Indonesia tahun 2013 mencapai 31,5%, sedangkan pada tahun 2012 mencapai
29,3% (17).
Meskipun jumlah konsumsi kopi bervariasi pada tiap ras, kelompok umur,
dan jenis kelamin, umur remaja hingga dewasa muda mengonsumsi kopi lebih
tentang konsumsi kopi, laki – laki adalah jenis kelamin yang sering mengonsumsi
kopi (19,20). Sementara itu, 30% kelompok umur remaja hingga dewasa muda (19-
24 tahun) tercatat sebagai pelajar dan mahasiswa, yaitu sebanyak 6.906.057 orang
Provinsi Aceh adalah salah satu penghasil kopi arabika terbesar kedua di
44.540 ton per tahun pada tahun 2014. Kabupaten yang menjadi sentra produksi
kopi arabika tertinggi di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Gayo. Tercatat pada
tahun 2014, 62,8% kopi arabika di Provinsi Aceh dihasilkan oleh Kabupaten Gayo
(22). Kopi arabika Aceh Gayo memiliki tasting notes yang khas, seperti bebungaan
(floral notes) seperti teh hitam atau juga rempah-rempahan (spicy notes) seperti
ginger, clove hingga lemongrass (23). Kopi arabika Aceh Gayo memiliki
kandungan kafein sebesar 0.194 – 0.328% atau sebesar 20 mg. Nilai ini lebih rendah
4
dari kandungan kafein biji kopi arabika lainnya yang rata – rata mengandung kafein
memperkuat teori – teori yang ada sebelumnya dan menggunakan kopi arabika
Aceh Gayo.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Mandala Surabaya.
Surabaya
6
1.4.2.4 Bagi Masyarakat
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kognitif
Kognisi adalah istilah yang mengarah kepada suatu proses mental yang terlibat
keputusan dan proses pemecahan masalah serta dengan fungsi tingkat yang
lebih tinggi meliputi bahasa, imajinasi, persepsi dan perencaaan (25). Fungsi
atau keadaan atau situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan
kapasitas intelejensi seseorang (26). Konsep kognisi (berasal dari bahasa latin
Fungsi kognitif terdiri dari atensi, memori, bahasa, visuospasial, dan fungsi
eksekusi (25).
1. Atensi
suatu tugas, apabila menurun, pasien akan sangat mudah kehilangan fokus.
diperlukan atensi yang baik. Ketika atensinya tergganggu, maka hasil dari
8
pemeriksaan lain akan sulit untuk di tentukan. Gangguan atensi biasanya terjadi
2. Memori
sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori (29). Memori pada
bagian otak, hal itu hanya dapat terlaksana dengan adanya memori (30).
3. Bahasa
4. Visuospasial
kemudian mampu untuk membuat suatu tiruan dari obyek atau gambar tersebut.
9
digunakan untuk skrining terhadap kemampuan visuospasial yang berkaitan
5. Fungsi Eksekutif
(33).
2.1.2 Atensi
stimulus lain yang tidak perlu atau tidak dibutuhkan baik dari internal maupun
eksternal. Atensi adalah pemusatan pikiran yang jelas dan tajam terhadap salah
satu objek (34). Atensi merupakan salah satu fungsi kognitif yang penting,
sangat berguna untuk proses berfikir dan belajar. Tanpa adanya atensi,
mempelajari sesuatu yang baru dan penting akan mengalami kesulitan (35).
10
Menurut Groover, terdapat 5 macam atensi, yaitu:
sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-
faktor yang memengaruhi atensi selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-
stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan
input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu.
Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh
adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima
informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada
sekaligus (35).
11
4. Atensi yang terus menerus (Sustained Attention)
Atensi terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal
atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini
sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal (38).
interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki
2.1.3 Konsentrasi
Konsentrasi adalah kemampuan otak dalam memilih suatu rangsang yang lebih
penting untuk dijadikan fokus perhatian. Cara otak dalam menentukan rangsang
terpilih dan mengabaikan rangsang yang dianggap kurang penting masih belum
diketahui dengan pasti. Melalui berbagai tes psikologis yang menjadi standar
12
2.1.4 Kopi
mendeskripsikan spesies kopi arabika (Coffea arabica) pada tahun 1753 (9).
Kini lebih dari 120 spesies kopi telah diidentifikasi namun hanya satu spesies
kuantitas kopi arabika di seluruh dunia (40). Produksi kopi dunia 66%
merupakan jenis kopi arabika dan sisanya berasal dari kopi robusta (41).
6. Antidiabetes
7. Melindungi liver
8. Cardioprotective
9. Laksatif
10. Antioksidan
Sejarah kopi dimulai dari Etiopia (Afrika), sekitar abad ke-3. Seorang
penggembala kambing menemukan efek yang ditimbulkan dari biji kopi pada
13
ternak kambing mereka, yang membuat kambing tetap terjaga selama beberapa
jam. Mesipun demikian, tidak ada catatan yang dapat membuktikan kejadian
tersebut. Dari Etiopia, kopi menyebar ke negara lain di Afrika, seperti Yaman
Saat ini, sebagian besar tanaman kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah
kopi robusta (90%) dan sisanya kopi arabika. Penanaman kopi di Indonesia
penanaman jenis kopi ini kurang berhasil. Tahun 1699 pemerintah Hindia
di Pulau Jawa. Kopi arabika yang dikenal sebagai kopi jawa (java coffee)
tersebut memiliki kualitas yang sangat baik dan merupakan komoditas ekspor
Sejak tahun 1878 timbul penyakit karat daun pada tanaman kopi yang
tersebut saat itu. Namun, sejak tahun 1900 dikembangkan kopi robusta untuk
menggantikan kopi arabika sebagai bahan tanam yang tahan terhadap penyakit
karat daun. Dengan demikian, terjadi perubahan dominasi jenis tanaman kopi
yang dibudidayakan, dari jenis kopi arabika menjadi jenis kopi robusta. Kopi
arabika yang tersisa umumnya hanya ditanam di dataran tinggi (> 1.000 mdpl).
Hal ini disebabkan oleh kurang intensifnya tingkat serangan jamur H. Vastatrix
14
pada elevasi 1.000 mdpl atau lebih. Tanaman kopi arabika masih mampu
Terdapat empat jenis kopi yang dikenal di dunia, yaitu kopi Arabika, kopi
1. Kopi Arabika
Jenis kopi arabika yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia. Kopi ini
tinggi lokasi perkebunan kopi arabika, cita rasa biji kopi yang dihasilkan
semakin baik. Perakaran tanaman kopi arabika lebih dalam dibanding perakaran
kopi robusta (44). Karakteristik biji kopi arabika secara umum adalah sebagai
berikut:
Celah tengah (center cut) di bagian datar (perut) tidak lurus memanjang
15
Biji yang sudah dipanggang (roasting), celah tengah terlihat putih
2. Kopi Robusta
Kopi robusta mampu beradaptasi lebih baik dibanding kopi arabika. Areal
perkebunan kopi robusta di Indonesia relatif luas karena dapat tumbuh baik
pada daerah yang lebih rendah (43). Karakteristik fisik biji kopi robusta adalah
sebagai berikut:
20-22%
3. Kopi Liberika
Kopi liberika salah satu jenis kopi yang rentan terserang wabah penyakit karat
daun. Saat ini kopi Liberika ditanam secara terbatas di negara-negara Afrika
dan Asia. Secara global produksinya jauh di bawah arabika dan robusta. Kopi
16
Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan
4. Kopi Ekselsa
Saat ini kopi excelsa tidak banyak dibudidayakan. Lebih dari 90% perdagangan
kopi dunia dikuasai oleh jenis kopi arabika dan robusta, sebagian kecil
17
2.1.4.4 Kopi Arabika Aceh Gayo
Dataran tinggi Gayo berada pada Provinsi Aceh yang terletak pada ujung utara
pulau Sumatera. Dataran Tinggi Gayo adalah daerah yang ada di bagian dari
Salah satu produsen utama kopi arabika di Indonesia adalah Provinsi Aceh.
Pada tahun 2012, ekspor kopi arabika yang berasal dari Provinsi Aceh mencapai
28,32% dari total ekspor kopi arabika Indonesia 66.942 ton. Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah merupakan sentral utama produsen kopi arabika di
Provinsi Aceh. Kopi arabika dari kedua kabupaten ini dikenal dengan nama
kopi arabika Gayo. Produktivitas kopi di daerah ini mencapai 700 sampai 800
kg/ha dan seluruh lahan kopi diusahakan oleh perkebunan rakyat (22). Hal ini
2.1.5 Kafein
Biji kopi secara alami mengandung berbagai jenis senyawa volatil seperti
aldehida, furfural, keton, alkohol, ester, asam format, dan asam asetat. Kafein
(C8H10N4O2) atau 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin merupakan salah satu senyawa
alkaloid yang sangat penting yang terdapat di dalam biji kopi. Kafein dalam
kondisi murni berupa serbuk putih berbentuk kristal prisma hexagonal, dan
merupakan senyawa tidak berbau, serta berasa pahit (48). Kafein tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma kopi, dan hanya memberikan
rasa pahit sekitar 10—30% dari seduhan kopi (49). Kafein yang terkandung di
18
dalam biji kopi kering robusta dan arabika masing-masing sebesar 1,16—
menyebabkan kopi jenis arabika memiliki rasa yang tidak terlalu pahit (23).
menit. Kafein diuraikan dalam hati oleh enzim sitokrom P 450 oksidasi menjadi
pengobatan asma.
Waktu paruh eliminasi antara 3 – 7 jam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai
adenosine mempunyai struktur yang sama, oleh karena itu kafein berikatan pada
19
reseptor adenosin dan meningkatkan aktivitas sel saraf dan menyebabkan
20
2.1.5.1 Hubungan Kafein dengan Kardiovaskular
Peningkatan tekanan darah ini terjadi melalui mekanisme biologi antara lain
Hal ini membuat produksi gas dalam lambung berlebih sehingga sering
beresiko 3,57 kali menderita gastritis dibandingkan dengan yang tidak sering
autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila mukosa lambung rusak, maka terjadi
difusi HCl ke mukosa lambung dan HCl akan merusak mukosa. Kehadiran HCl
cairan dari intrasel ke ekstrasel dan menyebabkan edema dan kerusakan kapiler
dengan zat iritan, seperti kopi yang mengandung kafein, maka inflamasi akan
21
meradang akan diisi oleh jaringan fibrin sehingga lapisan mukosa lambung
Trail Making Test pertama kali dikembangkan oleh Army Individual Test
Battery pada tahun 1944. Trail Making Test adalah salah satu
77% dan spesifitas 62%. Trail Making Test memiliki nilai validasi 0,76 – 0,89
dan reliabilitas 0,13. Pengerjaan Trail Making Test akan mengaktivasi right
inferior medial frontal cortex, left precentral, medial temporal gyrus, dan
konsentrasi, mental flexibility, dan fungsi eksekutif, serta dapat menjadi suatu
lainnya (4,56–58).
Trail Making Test terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian A dan bagian B. Trail
Making Test A terdiri atas angka 1 hingga 25 yang berada di dalam lingkaran.
angka tersebut secara urut secepat mungkin (1-2-3-4). Trail Making Test B
terdiri atas angka 1 hingga 13 dan huruf A hingga I. Responden diminta untuk
menggambar garis yang menghubungkan angka dan huruf tersebut secara urut
dimulai, responden akan diberikan suatu latihan yang terdiri atas 6 lingkaran
22
agar responden lebih paham terhadap cara pengerjaannya. Jika pada saat
dari lingkaran terakhir yang benar dan kemudian melanjutkan lagi hingga
selesai (59).
Hasil dari pengerjaan Trail Making Test ini berupa total waktu, dalam
satuan detik yang digunakan untuk menyelesaikan Trail Making Test tersebut.
Batas waktu maksimum yang diperbolehkan adalah 300 detik. Jika dalam waktu
kurang dapat konsentrasi bila fokus perhatian berpindah dari suatu hal ke
Proses sinaps di otak bekerja dengan aksi selektif, yaitu menginhibisi sinyal
yang lemah dan mengkondisikan agar sinyal yang kuat menjadi lebih
23
beberapa sinyal yang lemah kemudian menghantarkan sinyal ini ke berbagai
yang ditransmisikan ke area yang luas pada korteks serebri, yang akan berefek
semakin aktif ketika orang tersebut dalam keadaan sadar (60). Adenosin, zat
yang terakumulasi saat pemakaian ATP yang tinggi oleh sistem saraf, disebut
sebagai zat yang menginduksi terjadinya tidur dan bersifat menurunkan tingkat
kerja neuron (7). Adenosin mempunyai empat reseptor di dalam sistem saraf,
Kafein merupakan antagonis reseptor A1, A2A, A2B. Maka kafein, begitu juga
dengan teofilin, berfungsi sebagai antagonis dari aksi adenosin reseptor A1, A2A,
A2B (50). Fungsi reseptor A1 bila terikat dengan adenosin adalah inhibisi
D2. Ketika reseptor A2A berikatan dengan adenosin, efek yang terjadi adalah
dopamin tidak dapat berikatan dengan D2. Oleh karena itu, ketika A2A diikat
oleh kafein, dopamin akan lebih banyak terikat dengan D2 dan efek dopamin
24
akan lebih jelas. Kafein dalam dosis besar juga dapat menginhibisi
25
2.3 Tabel Orisinalitas
26
Robusta (p=0,000).
Perbedaan yang tidak
bermakna didapatkan
antara pengaruh teh
hijau dibandingkan
dengan kopi Robusta
pada tes Jhonson Pascal
(p =0,560) dan Addition
Sheet Test (p=0,808).
27
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Konsumsi Kopi
Daya
Konsentrasi
Keterangan :
Kopi salah satu minuman yang mengandung kafein. Selain kopi, terdapat minuman
yang mengandung kafein, yaitu teh, coklat, dan kola. Menurut penelitian, minuman
28
3.2 Kerangka Konseptual
Konsumsi Kopi
Daya
Konsentrasi
Keterangan :
konsentrasi.
29
BAB 4
METODE PENELITIAN
Jenis studi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa laki – laki Fakultas Kedokteran
simple random sampling yaitu pemilihan subyek dilakukan dengan cara acak. Cara
30
pengambilan sampel menggunakan rumus hypothesis tests for a population mean
𝜎 2 (𝑧1−∝⁄2 + 𝑧1−𝛽 )2
𝑛=
(𝜇0 − 𝜇1 )2
𝑛 = 16
Keterangan :
Z1-∝⁄2 = nilai Z untuk alfa (kesalahan tipe I) dengan ∝= 0,05 1,96 (62)
Z1-β = nilai Z untuk beta (kesalahan tipe II) dengan β=90% 1,282 (62)
Besar sampel ideal menurut rumus hypothesis tests for a population mean (two
sides test) adalah 16 orang subyek penelitian atau lebih. Namun untuk menghindari
drop out pada sampel ditambahkan 10% dan penambahan 10% dihasilkan jumlah
31
4.2.4 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi
Mengonsumsi obat (anti alergi, obat flu, stimulant SSP, diazepam, β-blocker,
32
4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Skala Data Hasil Ukur
1. Kopi arabika Aceh Jenis kopi arabika berasal - Timbangan gram - Melakukan penimbangan Nominal 1 Gelas
Gayo dari Aceh Gayo yang Bonavita dengan kopi arabika Aceh Gayo 225 ml
diseduh dengan suhu air ketelitian 0,1 mg. sebanyak 15 gram.
90oC sebanyak 225 ml
dengan kopi arabika Aceh - Termometer air - Menyeduh kopi dengan
Gayo sebanyak 15 gram. suhu air 90oC sebanyak 225
- Gelas ukur ml.
- Air
2. Daya Konsentrasi Kemampuan otak dalam - Trail Making Melakukan Trail Making Rasio Detik
memilih suatu rangsang yang Test A Test (TMT) dengan cara
lebih penting untuk dijadikan responden menghubungan
fokus perhatian (39). - Stopwatch sebuah serial angka secepat
mungkin tanpa melakukan
kesalahan, apabila
responden melakukan
kesalahan maka kembali
sebelum kesalahan
dilakukan.
33
4.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Aceh Gayo menggunakan Trail Making Test A pada hari pertama pukul 16.00 (63).
Peneliti akan memberikan responden satu gelas kopi arabika Aceh Gayo dengan
komposisi 15 gram kopi, dan 225 ml air bersuhu 90oC (64,65). Setelah kopi arabika
Aceh Gayo dikonsumsi, peneliti menunggu 30 menit agar efek kafein bekerja.
kopi arabika Aceh Gayo menggunakan Trail Making Test A pada hari kedua pukul
34
4.7 Kerangka Kerja Penelitian
Pengambilan 18 sampel
menggunakan simple random
sampling
Pengolahan data
35
4.8 Alat dan Bahan
Alat tulis
Stopwatch
Termometer air
Gelas ukur
Gelas
Air mineral
Tensimeter
Instrumen yang akan dipakai merupakan Trail Making Test yang telah dipakai
secara internasional untuk menguji daya konsentrasi dengan nilai validasi 0,76
36
4.9 Teknik Analisis Data
1. Editing
mengonsumsi kopi arabika Aceh Gayo akan disunting (editing) terlebih dahulu.
2. Coding
Semua formulir yang berisi data responden akan diberi kode dalam bentuk angka
atau huruf. Semua data hasil penelitian akan dilakukan coding dalam bentuk angka
pada saat dimasukan (data entry) ke dalam program SPSS. Pemberian kode atau
3. Entry
Data berupa jawaban-jawaban responden dalam bentuk "kode" (angka atau huruf)
4. Cleaning
Semua data dari responden yang telah dimasukan akan dilakukan pengecekan
dengan pembersihan data (data cleaning). Data cleaning bisa digunakan untuk
37
mengetahui data yang hilang, mengatahui variasi data yang tidak sesuai dan
24 yaitu uji Paired Sample T-Test, untuk menganalisis data perbedaan dengan skala
dijabarkan seperti:
individu tersebut. Peneliti dan asisten peneliti tidak boleh menampilkan informasi
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal responden untuk menjaga
38
3. Menghormati otonomi subjek penelitian dengan informed consent. Peneliti harus
pilihan pribadi mereka. Responden penelitian dapat membaca kertas dan mengisi
39
4.11 Jadwal Penelitian
Keterangan 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan
proposal
skripsi
Ujian
proposal
skripsi
Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan
laporan
skripsi
Ujian
skripsi
40
DAFTAR PUSTAKA
41
10. Spiller G. Caffeine [Internet]. Boca Raton: CRC Press LLC; 1998 [cited
2018 Feb 3]. Available from:
https://play.google.com/books/reader?id=Rgs_rVOceZwC&printsec=frontc
over&source=gbs_atb_hover&pg=GBS.PP1.w.2.0.0.1
11. Wijaya B. Efek dark chocolate terhadap peningkatan konsentrasi pada laki-
laki dewasa muda [Internet]. 2017 [cited 2018 Feb 5]. Available from:
http://repository.maranatha.edu/22959/
12. Katarina A. Pengaruh teh putih (camellia sinensis l.) terhadap konsentrasi
dan kewaspadaan pada pria dewasa muda [Internet]. 2015 [cited 2018 Feb
5]. Available from: http://repository.maranatha.edu/17667/
13. Lazarus C. Pengaruh teh hijau (camellia sinensis l.) dibandingkan dengan
kopi robusta (coffea canephora) terhadap daya konsentrasi pada perempuan
dewasa [Internet]. 2013 [cited 2018 Feb 5]. Available from:
http://repository.maranatha.edu/12204/
15. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia. Tabel konsumsi kopi
Indonesia [Internet]. 2013 [cited 2018 Feb 7]. Available from:
http://www.aeki-aice.org/tabel_konsumsi_kopi_indonesia_aeki.html
16. Badan Pusat Statistik. Indonesia – survei sosial ekonomi nasional 2013
modul (gabungan) [Internet]. 2013 [cited 2018 Feb 7]. Available from:
https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php/catalog/763
17. Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2013 [Internet]. 2013
[cited 2018 Feb 7]. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas
2013.pdf
42
[Internet]. Vol. 65. 2014 [cited 2018 Feb 9]. p. 113–7. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25272577
19. Martiani A. Faktor risiko hipertensi ditinjau dari kebiasaan minum kopi
(studi kasus di wilayah kerja puskesmas ungaran pada bulan januari-
februari 2012) [Internet]. 2012 [cited 2018 Jun 1]. Available from:
http://eprints.undip.ac.id/38404/
20. Saputra M. Gambaran kebiasan konsumsi kopi dan tekanan darah di jalan
gajahmada kota Pontianak [Internet]. 2016 [cited 2018 Jun 1]. Available
from:
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/download/162
07/14112
23. Tanameracoffee. Coffee origin: rasa klasik dari Aceh, kopi Gayo klasik
dari Aceh, kopi Gayo [Internet]. 2017 [cited 2018 Mar 3]. Available from:
https://tanameracoffee.com/ID/rasa-klasik-kopi-gayo/
24. Rini R. Prediksi kandungan kafein biji kopi arabika gayo dengan near
infrared spectroscopy [Internet]. 2016 [cited 2018 Apr 4]. Available from:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/view/15889
25. Cherry K. What is cognition [Internet]. 2016 [cited 2018 Mar 10].
Available from: http://psychology.about.com/od/cindex/fl/What-Is-a-
Cognitive-Bias.htm
43
26. Wreksoatmodjo. Pengaruh social engagement terhadap fungsi kognitif
lanjut usia di Jakarta [Internet]. 2014 [cited 2018 Mar 11]. Available from:
http://kalbemed.com/Portals/6/05_214Pengaruh Social Engagement
terhadap Fungsi Kognitif Lanjut Usia di Jakarta.pdf
30. Ginsberg L. Lecture notes: neurology, 8th edition [Internet]. 2005 [cited
2018 Apr 4]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1739448/
44
Lifespan-Perspective/Anderson-Anderson-Jacobs/p/book/9781138010024
34. Gitelman D. Attention and its disorders [Internet]. 2003 [cited 2018 Mar
10]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12697614
36. Alexander B. What is selective attention? [Internet]. 2017 [cited 2018 Apr
4]. Available from: https://www.psychologized.org/what-is-selective-
attention/
40. Hoffman J. The world atlas of coffee: from beans to brewing – coffees
explored, explained and enjoyed [Internet]. 2014 [cited 2018 Mar 8].
Available from: https://www.goodreads.com/book/show/21563974-the-
world-atlas-of-coffee
41. Mekuria T, Neuhoff D, Kopke U. The status of coffee production and the
potential for organic conversion in Ethiopia [Internet]. 2004 [cited 2018
Mar 8]. Available from:
http://www.tropentag.de/2004/abstracts/full/293.pdf
42. Kristina S. Minum kopi baik untuk kesehatan [Internet]. 2014 [cited 2018
45
Mar 10]. Available from: http://farmasi.ugm.ac.id/files/piotribun/2014-4-
27-58026Minum-Kopi-Baik-untuk-Kesehatan.pdf
45. Culture NAE. About coffee [Internet]. 2018 [cited 2018 Apr 20]. Available
from: http://greengorga.com/about-coffee/
46. Dewa R. Perbedaan arabika dengan robusta [Internet]. 2016 [cited 2018
Apr 20]. Available from: http://kopidewa.com/cerita-kopi/arabika-robusta/
47. Palupi R. Varietas kopi liberika anjuran untuk lahan gambut [Internet].
2014 [cited 2018 Mar 13]. Available from:
https://jurnalbumi.com/knol/kopi-liberika/
49. Fisher C. Food flavours [Internet]. 1997 [cited 2018 Mar 9]. Available
from: http://197.14.51.10:81/pmb/AGROALIMENTAIRE/Food Flavours -
Biology and Chemistry (RSC 1997)(0854045384).pdf
50. Daly JW, Fredholm BB. Coffee, tea, chocolate, and the brain [Internet].
2004 [cited 2018 Mar 9]. Available from:
http://media1.717.cz/files/media1:4b7b05a597b5a.pdf.upl/TF1650_04.pdf
46
52. Ayu M. Faktor risiko hipertensi ditinjau dari kebiasaan minum kopi
[Internet]. 2012 [cited 2018 May 1]. Available from:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/678
53. Cecilia D. Identification of life habits factors as risk for gastritis and colitis
occurrence in a mestizo population of Chabeklumil, Chiapas, México
[Internet]. 2012 [cited 2018 May 1]. Available from:
http://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?paperID=20432
57. Wagner S. Reliability of three alternate forms of the trail making tests a and
b [Internet]. 2011 [cited 2018 Apr 1]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21576092
58. Cubillo S. Construct validity of the trail making test: role of task-switching,
working memory, inhibition/interference control, and visuomotor abilities
[Internet]. 2009 [cited 2018 Apr 1]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19402930
60. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 13th ed.
47
Philadeplphia: Elsevier Saunders; 2015.
62. Sastroasmoro S. Dasar - dasar metodologi penelitian klinis. 5th ed. Jakarta:
Sagung Seto; 2014.
63. Sentosa E. Analisis dan usulan mengenai pengaruh faktor waktu kuliah,
jenis mata kuliah dan ruangan kuliah terhadap penurunan konsentrasi
belajar mahasiswa jurusan teknik industri di ruangan kuliah h02c05 dan
h02a07, gedung Graha Widya Maranatha (GWM), Universitas K [Internet].
2013 [cited 2018 Jun 1]. Available from:
http://repository.maranatha.edu/5563/
64. Otten C. Otten magazine [Internet]. 2016 [cited 2018 May 1]. Available
from:
https://box.ottenstatic.com/magazines/Otten+Magazine+201601+aa037.pdf
65. Otten C. Otten magazine100 menu kopi [Internet]. 2016 [cited 2018 May
1]. Available from: https://ottencoffee.co.id/100menukopi
48
Lampiran 1
Contoh
End 2
8
7
Begin
4
1 3
6 5
49
17 21
15
20 19
16
18
4 22
5
13 6
Begin
24
7 1
14
2
8 10
3
End
9
11 25
12 23
50