Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INTOLERANSI AKTIVITAS PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


(MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN)
Dibimbing oleh :
Tumiur Sormin, SKM.,M.Kes.
NIP: 195804241985032004

Disusun Oleh:
REGINA NOVITA SARI
NIM: 1814401004
Tingkat 2/ Reguler 1

JURUSAN D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUAN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Prilaku Kesehatan Ibu Hamil dengan Anemia


Sub Pokok : Intoleransi Aktivitas Pada ibu Hamil dengan Anemia
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/Tanggal :Senin, 3 Januari 2020
Jam/Waktu :08.00-08.15 WIB
Tempat : Puskesmas Panjang
Penyuluh :Regina Novita Sari

A. Analisis Situasi
Angka kematian ibu di Indonesia cukup tinggi yaitu 379/100.000 kelahiran hidup.
Dan anemia pada kehamilan merupakan penyebab tidak langsung. Target Indonesia
Sehat 2010 adalah penurunan angka kematian ibu 125/100.000 kelahiran hidup .
Anemia merupakan gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang-kurangnya 20 % wanita hamil. Menurut WHO 40 %
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi . Anemia adalah suatu
keadaan dimana jumlah eritrosit yang
beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun, sehingga terjadi
penurunan transportasi oksigen dari paru ke janin

B. Diagnosa Keeperawatan
Intolerasnsi Aktivitas Berhubungan dengan Keseimbangan antara Suplai dan
kebutuhan Oksigen pada ibu hamil dengan Anemia

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU)
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan bahaya intoleransi aktivitas bagi
kesehatan ibu hamil selama 15menit, di harapkan ibu dapat mengerti tentang
bahaya intoleransi aktivitas.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikti kegiatan Penyuluhan Bahaya Intoleransi b.d ketidakseimbangan
antara suplai oksigen pada ibu hamil dengan anemia, diharapkan Mampu:
a. Ibu dapat Memjelaskan kembali Pengertian Intoleransi Aktivitas pd Ibu Hamil
b. Ibu dapat Menyebutkan kembali Penyebab terjadinyaIntoleransi Aktivitas pd
ibu hamil
c. Ibu dapat Menyebutkan Tanda dan gejala Ibu hamil mengalami Intoleransi
Aktivitas
d. Ibu dapat menyebutkan kembali Bahaya Intoleransi Aktivitas pada Ibu Hamil
e. Ibu dapat Menyebutkan kembali Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi
Aktivitas pada ibu hamil
f. Ibu dapat Menyebutkan kembali saran untuk mengantisipasi terjadinya
Intoleransi Aaktivitas

D. Materi
1. Pengertian Intoleransi Aktivitas pd ibu hamil
2. Penyebab awal terjadinya intoleransi aktivitas)
3. Tanda dan gejala Ibu hamil mengalami Intoleransi Aktivitas
4. Bahaya Intoleransi Aktivitas pada Ibu Hamil
5. Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi Aktivitas pada ibu hamil
6. Cara mengantisipasi terjadinya Intoleransi Aktivitas

E. Metode
CTJ (ceramah, tanya, jawab)

F. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. Lembar Balik
4. LCD ( Power Point)

G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegitan Penyuluhan Sasaran
Penyuluhan
2 Menit Pembukaan:
 Salam  Memberi Salam  Menjawab Salam
 Perkenalan  Memperkenalkan Diri  Mendengarkan
 Tujuan  Menjelaskan Tujuan  Memperhatikan
Penyuluhan
5 Menit Inti: Melakukan Prnyuluhan
Menjelaskan Tentang:
Materi  Pengertian Intoleransi
Aktivitas pada ibu
hamil
 Penyebab terjadinya
Intoleransi Aktivitas
pd ibu hamil
 Tanda dan gejala Ibu
hamil mengalami Menyimak dan
Intoleransi Aktivitas Mendengarkan
 Bahaya Intoleransi
Aktivitas pada Ibu
Hamil
 Komplikasi yang
timbul jika terjadi
Intleransi Aktivitas
pada ibu hamil
 Cara mengantisipasi
terjadinya intoleransi
aktivitas pada ibu
hamil

5 Menit Evaluasi:  Memberikan


Tanya Jawab kesempatan pada ibu
peserta penyuluhan
untuk bertanya
 Memberikan
kesempatan pada ibu
peserta penyuluhan
untuk menjelaskan/
menyebtkan kembali
kesimpulan dari
materi yang telah
disampaikan
3 menit Penutup  Membacakan  Mendengarkan
kesimpulan materi
kepada ibu-ibu
peserta penyuluhan
 Membagikan Leaflet  Menerima Leaflet
tentang Bahaya
Intoleransi Aktivitas
 Mengucapkan  Menjawab Salam
terimakasih atas peran
serta ibu-ibu hamil
peseta penyuluhan
 Mengucapkan salam
penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas Panjang
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
d) Ruangan yang dipakai kondusif
f). Sarana prasaranan berfungsi baik
g). Petugas memadai jumlah dan kemampuan
f) Materi sesuai dengan tujuan

2. Evaluasi Proses
a)Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b). Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c). Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
d). Peserta hadir tepat waktu dan dapat mengikuti kegiatan sampai akhir
e). Penyuluh/mahasiswa dapat melakukan tugas sesuai dengan rencana
f). Suasana kegiatan sesuai dengan yang diharapkan
g). Kondusif

3. Evaluasi Hasil
a. Media sudah dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan kelompok dilakukan
b. Kontrak pertemuan sudah dilakukan pada saat kunjungan ke puskesmas sebelumnya
c. SAP sudah disiapkan 2 hari sebelum promosi kesehatan dilakukan
 Evaluasi Proses
1. Sebagian besar peserta mengikuti penyuluhan yang diberikan
2. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji
3. Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat
4. Media digunakan dengan tepat
 Evaluasi Hasil (sesuai tujuan khusus) (a s/d i)
 Peserta dapat menyebutkan ulang materi yg disampaikan

1. Memahami dan menjelaskan kembali Pengertian Intoleransi Aktivitas pada ibu hamil
2. Memahami dan menjelaskan kembali Penyebab awal terjadinya intoleransi aktivitas pada
ibu hamil
3. Memahami dan menjelaskan kembali Tanda dan Gejala ibu hamil mengalami intolransi
aktivitas
4. Memahami dan menjelaskan kembali Bahaya intoleransi aktivitas pada ibu hamil
5. Memahami dan menjelaskan komplikasi yang timbul jika terjadi intoleransi aktivitas pada
ibu hamil
6. Memahami dan menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya intoleransi aktivitas pada ibu
hamil

No Evaluasi Lisan Respons Nilai


Audiens

1 Pengertian Intoleransi Aktivitas pada ibu


hamil

2 Penyebab terjadinya Intoleransi Aktivitas pd


ibu hamil

3 Tanda dan gejala ibu hamil mengalami


Intoleransi Aktivitas

4 Bahaya Intoleransi Aktivitas pada ibu hamil

5 Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi


Aktivitas pada ibu hamil

6 Cara mengantisipasi terjadinya Intoleransi


Aktivitas

LAMPIRAN MATERI
INTOLERANSI AKTIVITAS PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

1. Pengertian Intoleransi Aktivitas pd ibu hamil


Intoleransi aktivitas pada ibu hamil adalah penurunan dalam kapasitas fisiologi ibu
hamil untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau yang
dibutuhkan karena suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemoglobin menurun, sehingga terjadi penurunan transportasi oksigen
dari paru ke janin

2. Penyebab awal terjadinya intoleransi aktivitas)


Intoleransi aktivitas merupakan suatu diagnosa yang lebih menitikberatkan respon
tubuh yang tidak mampu untuk bergerak terlalu banyak karena tubuh tidak mampu
memproduksi energi yang cukup. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, untuk
bergerak, kita membutuhkan sejumlah energi. Pembentukan energi dilakukan di sel,
tepatnya di mitokondria melalui beberapa proses tertantu. Untuk membentuk energi,
tubuh memerlukan nutrisi dan CO2. Pada kondisi tertentu, dimana suplai nutrisi dan
O2 tidak sampai ke sel, tubuh akhirnya tidak dapat memproduksi energi yang banyak.
Jadi, apapun penyakit yang membuat terhambatnya/terputusnya suplai nutrisi dan O2
ke sel, dapat mengakibatkan respon tubuh berupa intoleransi aktifitas. Intoleransi
aktivitas pada klien dengan CHF disebabkan jantung tidak mampu untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien
dan oksigen karena kerusakan sifat kontraktil dari jantung dan curah jantung kurang
dari normal. Hal ini disebabkan karena meningkatnya beban kerja otot jantung,
sehingga bisa melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung dan produksi energi
menjadi berkurang

3. Tanda dan gejala Ibu hamil mengalami Intoleransi Aktivitas


Berikut beberapa hal yang perlu dicurigai sebagai tanda dari intoleransi
aktivitas, diantaranya:
1. Terlalu cepat lelah
Siapa saja dapat mengalami kelelahan ekstrim saat melakukan pekerjaan
fisik, termasuk seseorang yang memiliki kondisi fisik yang fit sekalipun, karena otot
harus harus mengolah oksigen dan nutrisi secara bersamaan.

Namun pada ibu hamil yang mengalami intoleransi aktivitas, rasa kelelahan
ekstrim dapat muncul dalam hitungan menit sejak ia mulai beraktivitas yang ditandai
dengan kehabisan napas dan otot terasa lemas. Lebih buruknya lagi jika hal tersebut
dapat muncul saat melakukan kegiatan yang tidak terlalu banyak menggunakan otot.

2. Otot mudah kram


Kegiatan pemanasan merupakan salah satu cara menghindari kram otot dan
meningkatkan denyut jantung sesaat sebelum berolah raga. Tetapi jika ibu hamil
mengalami intoleransi aktivitas, kegiatan pemanasan dan olahraga ringan sudah dapat
menimbulkan rasa kram. Bahkan rasa nyeri yang ditimbulkan dapat bertahan hingga
beberapa hari.

3. Perubahan tekanan darah


Intoleransi aktivitas biasanya ditandai dengan perubahan dari tekanan darah
normal saat sedang tidak melakukan aktivitas fisik namun langsung meningkat drastis
hingga menjadi tekanan darah tinggi saat berdiri atau berjalan barang beberapa menit.

4. Denyut jantung terlalu rendah


Denyut jantung yang terlalu rendah didefinisikan sebagai tidak adanya peningkatan
denyut jantung yang signifikan saat terjadi peningkatan intensitas aktivitas fisik.
Denyut jantung yang sehat akan bertambah cepat seiring dengan intensitas gerakan
otot, sedangkan jika denyut jantung terlalu rendah maka hal tersebut menunjukan
kapasitas jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan metabolisme yang disebabkan
peningkatan intensitas aktivitas.

4. Bahaya Intoleransi Aktivitas pada Ibu Hamil


1. Status Gizi ibu dan janin kurang baik
2. Kesulitan dalam memperbaiki kemampuan mobilisasi
3. Ketidaknyamanan dalam latihan pasif dan aktif
4. Dapat menyebabkan penurunan kesadaran
5. Infeksi saluran kemih
6. Sembelit
7. Gangguan aliran darah

5. Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi Aktivitas pada ibu hamil
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Terjadi apabila suplai darah tidak lancar diparu-paru (darah tidak masuk kejantung),
menyebabkan penimbunan cairan diparu-paru yang dapat menurunkan pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah di paru-paru. Sehingga
oksigenisasi pada arteri berkurang dan mengalami ketidakseimbangan dan terjadi
peningkatan karbondioksida yang akan menbentuk asam di dalam tubuh.

2. Kelemahan
Kelemahan yang menyertai gagal jantung disebabkan karena menurunnya curah
jantung, gangguan sirkulasi, dan pembuangan produk sampah katabolisme yang
tidak adekuat dari jaringan (Smeltzer & Bare, 2013a). Pada aktivitas fisik ringan,
terutama yang hilang dengan istirahat, dapat mengindikasikan awal gagal 11
jantung. Pada gangguan ini, jantung tidak dapat menyediakan cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolic sel yang sedikit meningkat (Hidayat, 2012).

3. Imobilitas
Perubahan akibat imobilitas meningkatnya kerja jantung. Menurunnya kemampuan
saraf otonom menjadi penyebab terjadinya hipotensi ortostatik. Hal ini biasanya
ditandai dengan sakit kepala ringan, pusing, kelemahan, kelelahan, kehilangan
energi, gangguan visual, dispnea, ketidaknyamanan kepala atau leher, hampir
pingsan ataupun pingsan

6. Cara mengantisipasi terjadinya Intoleransi Aktivitas pada ibu hamil

Berikut beberapa cara untuk meminimalisir munculnya intoleransi aktivitas terutama


jika Anda berisiko mengalaminya:
 Jangan berhenti berolahraga

mungkin Anda berpikir berhenti olahrgaa adalah cara yang tepat untuk menangani
intoleransi aktivitas. Sebetulnya olahraga tetap diperlukan untuk menjaga dan
meningkatkan kapasitas aliran darah. Sesi olahraga tidak perlu terlalu lama asalkan
dapat meningkatkan intensitas asupan oksigen seperti melakukan angkat beban
beberapa kali dalam seminggu dan dimulai perlahan.

 Sering beristirahat saat berolahraga

ini merupakan salah satu strategi untuk membantu agar tubuh lebih tahan lama
berolahraga. Selain itu olahraga dengan periode istirahat yang sering cenderung aman
dan dapat ditoleransi seseorang dengan gangguan jantung dan rasa kelelahan lebih
mudah dikenali.

 Memperhatikan kondisi tubuh

latihlah diri Anda untuk mengenali kondisi fisik saat mulai merasakan kelelahan dan
berhenti untuk beristirahat, setidaknya saat tubuh mulai merasa tidak nyaman. Hindari
terlalu memaksakan diri dan prioritaskan kesehata, serta tinjau kemampuan tubuh
Anda dalam beradaptasi saat berolahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.


Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal dan

Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.

Ibrahim, CS. 2012. Perawatan Kebidanan. Jakarta : Bhratara Niaga Media

Potter, P.A & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: EGC

Asmadi, 2008, Konsep Dasar Keperawatan, EGC, Jakarta.

http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com/2015/01/intoleran-aktivitas.html

https://www.scribd.com/doc/286941417/Intoleransi-Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai