Disusun Oleh:
REGINA NOVITA SARI
NIM: 1814401004
Tingkat 2/ Reguler 1
A. Analisis Situasi
Angka kematian ibu di Indonesia cukup tinggi yaitu 379/100.000 kelahiran hidup.
Dan anemia pada kehamilan merupakan penyebab tidak langsung. Target Indonesia
Sehat 2010 adalah penurunan angka kematian ibu 125/100.000 kelahiran hidup .
Anemia merupakan gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang-kurangnya 20 % wanita hamil. Menurut WHO 40 %
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi . Anemia adalah suatu
keadaan dimana jumlah eritrosit yang
beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun, sehingga terjadi
penurunan transportasi oksigen dari paru ke janin
B. Diagnosa Keeperawatan
Intolerasnsi Aktivitas Berhubungan dengan Keseimbangan antara Suplai dan
kebutuhan Oksigen pada ibu hamil dengan Anemia
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU)
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan bahaya intoleransi aktivitas bagi
kesehatan ibu hamil selama 15menit, di harapkan ibu dapat mengerti tentang
bahaya intoleransi aktivitas.
D. Materi
1. Pengertian Intoleransi Aktivitas pd ibu hamil
2. Penyebab awal terjadinya intoleransi aktivitas)
3. Tanda dan gejala Ibu hamil mengalami Intoleransi Aktivitas
4. Bahaya Intoleransi Aktivitas pada Ibu Hamil
5. Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi Aktivitas pada ibu hamil
6. Cara mengantisipasi terjadinya Intoleransi Aktivitas
E. Metode
CTJ (ceramah, tanya, jawab)
F. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. Lembar Balik
4. LCD ( Power Point)
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegitan Penyuluhan Sasaran
Penyuluhan
2 Menit Pembukaan:
Salam Memberi Salam Menjawab Salam
Perkenalan Memperkenalkan Diri Mendengarkan
Tujuan Menjelaskan Tujuan Memperhatikan
Penyuluhan
5 Menit Inti: Melakukan Prnyuluhan
Menjelaskan Tentang:
Materi Pengertian Intoleransi
Aktivitas pada ibu
hamil
Penyebab terjadinya
Intoleransi Aktivitas
pd ibu hamil
Tanda dan gejala Ibu
hamil mengalami Menyimak dan
Intoleransi Aktivitas Mendengarkan
Bahaya Intoleransi
Aktivitas pada Ibu
Hamil
Komplikasi yang
timbul jika terjadi
Intleransi Aktivitas
pada ibu hamil
Cara mengantisipasi
terjadinya intoleransi
aktivitas pada ibu
hamil
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas Panjang
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
d) Ruangan yang dipakai kondusif
f). Sarana prasaranan berfungsi baik
g). Petugas memadai jumlah dan kemampuan
f) Materi sesuai dengan tujuan
2. Evaluasi Proses
a)Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b). Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c). Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
d). Peserta hadir tepat waktu dan dapat mengikuti kegiatan sampai akhir
e). Penyuluh/mahasiswa dapat melakukan tugas sesuai dengan rencana
f). Suasana kegiatan sesuai dengan yang diharapkan
g). Kondusif
3. Evaluasi Hasil
a. Media sudah dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan kelompok dilakukan
b. Kontrak pertemuan sudah dilakukan pada saat kunjungan ke puskesmas sebelumnya
c. SAP sudah disiapkan 2 hari sebelum promosi kesehatan dilakukan
Evaluasi Proses
1. Sebagian besar peserta mengikuti penyuluhan yang diberikan
2. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji
3. Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat
4. Media digunakan dengan tepat
Evaluasi Hasil (sesuai tujuan khusus) (a s/d i)
Peserta dapat menyebutkan ulang materi yg disampaikan
1. Memahami dan menjelaskan kembali Pengertian Intoleransi Aktivitas pada ibu hamil
2. Memahami dan menjelaskan kembali Penyebab awal terjadinya intoleransi aktivitas pada
ibu hamil
3. Memahami dan menjelaskan kembali Tanda dan Gejala ibu hamil mengalami intolransi
aktivitas
4. Memahami dan menjelaskan kembali Bahaya intoleransi aktivitas pada ibu hamil
5. Memahami dan menjelaskan komplikasi yang timbul jika terjadi intoleransi aktivitas pada
ibu hamil
6. Memahami dan menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya intoleransi aktivitas pada ibu
hamil
LAMPIRAN MATERI
INTOLERANSI AKTIVITAS PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
Namun pada ibu hamil yang mengalami intoleransi aktivitas, rasa kelelahan
ekstrim dapat muncul dalam hitungan menit sejak ia mulai beraktivitas yang ditandai
dengan kehabisan napas dan otot terasa lemas. Lebih buruknya lagi jika hal tersebut
dapat muncul saat melakukan kegiatan yang tidak terlalu banyak menggunakan otot.
5. Komplikasi yang timbul jika terjadi Intleransi Aktivitas pada ibu hamil
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Terjadi apabila suplai darah tidak lancar diparu-paru (darah tidak masuk kejantung),
menyebabkan penimbunan cairan diparu-paru yang dapat menurunkan pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah di paru-paru. Sehingga
oksigenisasi pada arteri berkurang dan mengalami ketidakseimbangan dan terjadi
peningkatan karbondioksida yang akan menbentuk asam di dalam tubuh.
2. Kelemahan
Kelemahan yang menyertai gagal jantung disebabkan karena menurunnya curah
jantung, gangguan sirkulasi, dan pembuangan produk sampah katabolisme yang
tidak adekuat dari jaringan (Smeltzer & Bare, 2013a). Pada aktivitas fisik ringan,
terutama yang hilang dengan istirahat, dapat mengindikasikan awal gagal 11
jantung. Pada gangguan ini, jantung tidak dapat menyediakan cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolic sel yang sedikit meningkat (Hidayat, 2012).
3. Imobilitas
Perubahan akibat imobilitas meningkatnya kerja jantung. Menurunnya kemampuan
saraf otonom menjadi penyebab terjadinya hipotensi ortostatik. Hal ini biasanya
ditandai dengan sakit kepala ringan, pusing, kelemahan, kelelahan, kehilangan
energi, gangguan visual, dispnea, ketidaknyamanan kepala atau leher, hampir
pingsan ataupun pingsan
mungkin Anda berpikir berhenti olahrgaa adalah cara yang tepat untuk menangani
intoleransi aktivitas. Sebetulnya olahraga tetap diperlukan untuk menjaga dan
meningkatkan kapasitas aliran darah. Sesi olahraga tidak perlu terlalu lama asalkan
dapat meningkatkan intensitas asupan oksigen seperti melakukan angkat beban
beberapa kali dalam seminggu dan dimulai perlahan.
ini merupakan salah satu strategi untuk membantu agar tubuh lebih tahan lama
berolahraga. Selain itu olahraga dengan periode istirahat yang sering cenderung aman
dan dapat ditoleransi seseorang dengan gangguan jantung dan rasa kelelahan lebih
mudah dikenali.
latihlah diri Anda untuk mengenali kondisi fisik saat mulai merasakan kelelahan dan
berhenti untuk beristirahat, setidaknya saat tubuh mulai merasa tidak nyaman. Hindari
terlalu memaksakan diri dan prioritaskan kesehata, serta tinjau kemampuan tubuh
Anda dalam beradaptasi saat berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: EGC
http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com/2015/01/intoleran-aktivitas.html
https://www.scribd.com/doc/286941417/Intoleransi-Aktivitas