Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TEORI DAN KONSEP PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Kelompok 3

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE.,M.Sc.,AK

DIAN KRISDAYANTI (170301181)


INTAN SARI SAVILLA (170301223)
USNATUL ANNISA (170301209)

AKUNTANSI 2
SEMESTER 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas izin-Nya penulis bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini semoga menjadi bentuk rasa
syukur kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan dan kesempatan dari-Nya, penulis dapat
melakukan kegiatan positif yaitu dengan banyak membaca.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Akuntansi Sektor Publik yang diberi oleh
dosen pengampu Bpk Muhammad Ahyaruddin, SE., M.Sc, Ak. Makalah ini menjelaskan
tentang Teori dan Konsep Penganggaran Sektor Publik, dimana makalah ini berfungsi sebagai
pemenuhan tugas yang telah diberikan secara perkelompok.
Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, orang tua, dan
teman-teman AK2, serta seluruh mahasiswa UMRI yang telah membantu penulis dalam
mendukung menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Penulis juga memohon maaf bila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi memperbaiki makalah penulis selanjutnya, sehingga kesalahan
yang sama tidak terjadi lagi. Terima kasih.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
D. Metode Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Anggaran Sektor Publik ........................................................................ 3
B. Pengertian Anggaran Sektor Publik ................................................................... 3
C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik .................................................................. 3
D. Fungsi Anggaran Sektor Publik .......................................................................... 4
E. Pendekatan Penganggaran Pada Sektor Publik .................................................. 5
F. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ............................................................ 6
G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ..................................................... 6
H. Penganggaran dan Standar Pelayanan Minimal ................................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu. Dapat dinyatakan berupa estimasi finansial, sedangkan anggaran
sendiri adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran dalam
organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit yang mengandung nuansa
politik yang tinggi.
Penganggaran sektor pubik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-
tiap program aktifitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi sektor publik
dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategi telah selesai dilakukan. Anggaran
merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategi yang telah dibuat.
Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak
beroentasi pada kinerja akan dapat menggagalkanperencanaan yang sudah disusun.
Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksana, dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawasan
khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah arti Konsep Penganggaran Sektor Publik
2. Apa Pengertian Anggaran Sektor Publik
3. Apa Pentingnya Anggaran Sektor Publik
4. Fungsi Anggaran Sektor Publik
5. Pendekatan Penganggaran Pada Sektor Publik
6. Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik
7. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
8. Penganggaran dan Standar Pelayanan Minimal
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep anggaran sektor publik
2. Mengetahui pengertian anggaran sektor publik
3. Mengetahui pentingnya anggaran sektor publik
4. Mengetahui fungsi anggaran sektor publik
5. Mengetahui pendekatan penganggaran sektor publik
6. Mengetahui prinsip-prinsip anggaran sektor publik

1
7. Mengetahui proses penyusunan anggaran sektor publik
8. Mengetahui penganggaran dan standar pelayanan minimal
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah dengan membaca serta
mengutip informasi dari buku yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Sehingga informasi
yang terdapat dalam makalah ini berasal dari sumber yang tercapaya dan tidak diragukan lagi.
Selain itu makalah ini juga mengambil sumber dari internet untuk melengkapi dan menguatkan
bahan atau materi yang dibutuhkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran
adalah proses untuk menyiapkan suatu anggaran. Penganggaran sektor publik terkait dengan
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan
moneter.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntabilitas

B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. (Mardiasmo, 2009:61). Anggaran
adalah dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik berupa penerimaan dan pengeluaran, yang
disajikan dalam ukuran moneter yangdicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan
data masa lalu sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana,
anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu
organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial
yang menyatakan:
1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan)

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar
terjamin secara layak. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu :
 Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

3
 Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
 Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat.

D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu : (1) sebagai alat
perencanaan, (2) alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal, (4) alat politik, (5) alat koordinasi
dan komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) alat motivasi, (8) alat menciptakan ruang publik.
1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan.
b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
seta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya.
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi

2. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian


Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan
operasional program atau kegiatan pemerintah. Sebagai alat pengendalian anggaran sektor
publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk
memenuhi kewajibannya. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui 4 cara
yaitu:
a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
b. Menghitung selisih anggaran
c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
atas suatu varians
d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya

3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal


Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat
diketahui arah kebijakan fiskal pemerinitah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan
estimasi ekonomi.

4. Anggaran Sebagai Alat Politik


Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan
prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen poitik sebagai bentuk
komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu.

5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi

4
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

6. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja


Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada
pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target
anggaran dan efesiensi pelaksanaan anggaran.
7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan staffnya agar
bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.

8. Anggaran Sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik


Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus
terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yng terorganisir akan
mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain
dari masyarakat yang kurang terorganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui
proses politik yang ada. Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak
terorganisasi akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika
tidak ada alat untuk menyampaikan suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan
dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme, dan
sebagainya.

E. PENDEKATAN PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK


Pada dasarnya terdapat beebrapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama
yang memiliki pendekatan mendasar, kedua pendekatan tersebut adalah:

1. Pendekatan Tradisional

Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan ni


negara berkembang. Terdapat 2 ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu cara penyusunan
anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan struktur dan susunan anggaran
yang bersifat line-item.
a. Incrementalism, menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara
menyeluruh efektivitasnya.
b. Line-item. Yaitu didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.
Metode ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan dan
pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran.

2. Pendekatan New Publik Management

5
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik
yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis,
dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih
mengakomodasi pasar. New publik management berfokus pada manjemen sektor pubik
yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan.

1. Pendekatan kinerja.

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat


dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya
tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan
sasaran pelayanan publik.

2. Program budgeting

pendekatan ini menekankan pada aktivitas penyusunan anggaran. anggaran


disusun berdasarkan pekerjaan atau tugas yang akan dijalankan. Metode penganggaran
ini menekankan bahwa keputusan peranggaran harus didasarkan pada tujuan-tujuan
atau output output dari aktivitas pemerintah daripada input yang dihasilkan barang dan
jasa pemerintah. Teknologi penganggaran ini tergantung pada metodologi-
metodologidari program peramalan dan analisis sistem.

3. Zero Based Budgeting (ZBB)

Penganggaran yang didasarkan pada kebutuhan saat ini dan tidak berpatokan pada
anggaran tahun lalu sehingga item-item yang sudah tidak relevan dan tidak diperlukan
dalam pencapaian tujuan organisasi akan hilang dari struktur anggaran. Konsep ini
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional.

4. Planning, Programming, and Budgeting System’ (PPBS)


Sistem penganggaran yang dilakukan lebih berdasarkan program dan bukan divisi-
divisi seperti pada struktur tradisional. Dikarenakan sumber daya yang dimiliki
pemerintah terbatas jumlahnya, PPBS diterapkan untuk membantu manajemen
pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara tepat.

F. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

6
a. Otorisasi oleh legislatif. Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari
legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran
tersebut.
b. Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
c. Keutuhan negara. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun
dalam dana umum.
d. Nondiscretionary Appropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.
e. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multitahunan.
f. Akurat. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang
tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan
inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan overestimate pengeluaran.
g. Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan.
h. Diketahui publik. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan, yaitu :
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkat koordinasi
antarbagian dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efesiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan
publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek
penganggaran, aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing. Aspek
penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja, sedangkan aspek akuntansi terkait
dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas penerimaan dan
pengeluaran atas dana pada saat anggaran dilaksanakan.

H. PENGANGGARAN DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


 Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk mendukung terselenggaranya penyediaan
pelayanan dasar yang bermuara pada penciptaan kesejahteraan masyarakat.
 Ketentuan mengeni jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap
warga secara minimal tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
 Menurut Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 pasal 4, pelayanan dasar adalah bagian dari
pelaksanaan urusan wajib pemerintah dan memiliki karakteristik sebagai pelayanan yang

7
sangat mendasar, berhak diperoleh oleh setiap warga secara minimal, dijamin
ketersediaannya oleh konstitusi dan konvensi internasional, didukung data dan informasi
terbaru yang lengkap, serta tidak menghasilkan keuangan materi.
 Tahapan penganggaran kegiatan untuk mencapai SPM (Ritonga, 2010: 131-132) :
a. Menyelaraskan antara capaian SPM yang terdapat di RPJMD dengan program-
program urusan wajib pemerintah ke dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
b. Menyusun rincian kegiatan untuk masing-masing program dalam rangka pencapaian
SPM dengan mengacu pada indikator kinerja, dan batas waktu pencapaian SPM yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
c. Menentukan urutan prioritas kegiatan-kegiatan untuk mencapai SPM.
d. Menentukan besarnya plafon anggaran untuk masing-masing kegiatan dengan
menggunakan Analisis Standar Belanja (ASB).
 Pendekatan pembiayaan berbasis kegiatan (Ritonga, 2010:137-138) :
a. Pembiayaan mengacu pada program/langkah kegiatan.
b. Investasi fisik hanya untuk saran/prasarana yang terkait langsung dengan penerapan
SPM.
c. Tidak menghitung kebutuhan belanja secara keseluruhan dan menghitung seluruh
langkah kegiatan tanpa memandang sumber biaya.
d. Perhitungan kebutuhan biaya dengan memperhatikan capaian tahun sebelumnya.
e. Tidal menghitung kebutuhan belanja per unit kerja.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi sektor
publik. Anggaran setor publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan M.Syam Kusufi. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik
dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta :
Salemba Empat.
Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publk : Andi Offset, Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai